Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Pria » Obesitas Bikin Pergerakan Sperma Terbatas?
Obesitas Bikin Pergerakan Sperma Terbatas?
Berat badan berlebih sering dianggap menjadi salah satu pemicu masalah infertilitas. Namun, apakah benar obesitas memengaruhi pergerakan (motilitas) sperma?
Obesitas atau berat badan berlebih kerap memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Tidak hanya itu, obesitas juga bisa memengaruhi kondisi kesuburan, baik pada Ayah maupun Bunda.
Di Indonesia sendiri, terjadi peningkatan obesitas dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang signifikan, yakni dari 10,5% tahun 2007 menjadi 21,8% pada tahun 2018. Kondisi ini bisa menjadi salah satu pemicu gangguan kesehatan tidak menular, seperti diabetes melitus, hipertensi, hingga kanker.
Pada Bunda, obesitas bisa menyebabkan gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan menstruasi hingga masalah ovulasi. Sedangkan, jika Ayah memiliki berat badan berlebih juga dapat memengaruhi beberapa kondisi, seperti menurunnya kadar testosteron hingga terhadap sperma.
Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma, Sudah Coba?
Tanya Ferly tentang Promil?
Apakah Ada Pengaruh Obesitas Terhadap Sperma?
Kapan sih Ayah dinyatakan mengalami obesitas? Nah, seseorang dikatakan obesitas jika masuk dalam kategori indeks massa tubuh (IMT) tertentu. Berikut panduan indeks massa tubuh yang diambil dari Kementerian Kesehatan RI:
- Sangat kurus: <17
- Kurus: 17 – <18,5
- Normal: 18,5 – 25,0
- Gemuk: > 25-27
- Obesitas: >27
Jika Ayah memiliki berat badan berlebih apakah berpengaruh terhadap sperma? Jawabannya berpengaruh. Menurut dr. Gito Wasian, Sp.And, dokter spesialis andrologi Bocah Indonesia, menyebutkan jika obesitas berpengaruh pada beberapa hal, seperti meningkatkan suhu pada area selangkangan, menurunnya kadar testosteron, hingga motilitas sperma yang menurun.
“Banyak efeknya, seperti central obesity pada pria bikin hangat daerah selangkangan, lipid mengubah hormon testosteron menjadi estrogen, menurunnya kadar terstosteron dan juga sperma. Kondisi ini juga dapat memengaruhi motilitas atau pergerakan sperma,” ujar dr. Gito.
Penelitian yang dilakukan di India, menyebutkan jika obesitas pada pria dapat memengaruhi volume cairan semen atau air mani yang lebih sedikit. Penelitian tersebut juga menyebutkan jika pria yang mengalami obesitas memiliki jumlah serta konsentrasi yang lebih sedikit.
Tidak hanya itu, kualitas sperma yang dimiliki oleh pria dengan berat badan berlebih menurun. Hal ini ditandai dari pergerakan sperma yang lebih lambat daripada sperma yang normal serta bentuknya yang berubah.
Baca juga: 5 Kelainan Sperma pada Pria yang Dapat Memengaruhi Kesuburan
Apakah Masalah Obesitas Bisa Diatasi?
Salah satu cara agar cepat hamil adalah menjaga pola hidup sehat, termasuk di antaranya adalah melakukan penurunan berat badan secara bertahap. Perlu diingat, kondisi ini jangan dilakukan langsung secara ekstrem yang dapat membahayakan kesehatan.
Hal ini lantaran melakukan penurunan berat badan yang terlalu ekstrem bisa membawa pengaruh buruk terhadap kualitas spermanya.
Ayah bisa melakukan olahraga yang disarankan namun hindari bersepeda maupun melakukan olahraga terlalu ekstrem. Bersepeda tidak disarankan untuk Ayah karena dapat meningkatkan suhu pada area testis sehingga memengaruhi proses produksi sperma.
Sedangkan, jika Ayah melakukan olahraga yang terlalu ekstrem, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pada proses produksi sperma.
Jika Ayah Bunda ingin menjalani program hamil maka segera lakukan pemeriksaan ke klinik fertilitas terdekat. Ingat, jangan dianggap sepele. Segera konsultasikan sekarang!
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Chambers, T.J.G., Richard, R.A. (2015). The impact of obesity on male fertility. 2015 Oct-Dec;14(4):563-8. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26732149/
- Darand, M., et al. (2023). Obesity is associated with quality of sperm parameters in men with infertility: a cross-sectional study. Reproductive Health volume 20, Article number: 134. https://reproductive-health-journal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12978-023-01664-2
- Chaudhuri, G.R., et al. (2022). Obesity and male infertility: multifaceted reproductive disruption. Middle East Fertility Society Journal, volume 27, Article number: 8. https://mefj.springeropen.com/articles/10.1186/s43043-022-00099-2
- Chavarro, J. (2012). Excess weight may affect sperm production, reduce fertility in men. Harvard School Public Health. https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/excess-weight-sperm-fertility/#:~:text=They%20found%20that%20overweight%20men,likely%20to%20produce%20no%20sperm.
- Palmer, N.O., et al. (2012). Impact of obesity on male fertility, sperm function and molecular composition. Spermatogenesis. 2012 Oct 1; 2(4): 253–263. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3521747/
Artikel Terkait:
- Sperma Bening Bikin Ayah Pening
- Gangguan Testis Bikin Kualitas Sperma Menipis?
- Efek Suhu Pada Testis, Bisa Bikin Produksi Sperma Menipis?
- 6 Gaya Hidup Bikin Kualitas Sperma Menurun
- Hormon Testosteron Rendah Bikin Ayah Tak Bergairah
- Nyeri Testis Bikin Ayah Meringis
- Masalah Testis pada Ayah Bikin Tak Bergairah
- 5 Kelainan Sperma pada Pria yang Dapat Memengaruhi Kesuburan