Suhu sangat berpengaruh terhadap testis yang merupakan tempat produksi hormon testosteron dan juga sperma. Lantas, seberapa pengaruhnya efek suhu terhadap produksi sperma?
Sel sperma diproduksi oleh tubulus seminiferus yang terdapat pada testis. Selain produksi sperma, testis juga memiliki peranan penting dalam memproduksi hormon reproduksi, yaitu testosteron. Peranan penting inilah yang membuat kesehatan testis penting dijaga karena dapat berpengaruh terhadap kesuburan.
Namun, nyatanya proses produksi sperma ini juga bisa dipengaruhi oleh suhu testis itu sendiri. Suhu testis yang lebih rendah atau lebih dingin merupakan kondisi terbaik dalam produksi sperma. Mengapa demikian? Simak penjelasan berikut ini.
Jika terdapat masalah pada testis maka akan menyebabkan proses produksi sperma tidak maksimal. Beberapa kondisi, seperti mandi air panas dengan suhu yang tinggi pada area testis dapat menyebabkan fungsi testis tidak optimal.
“Kalau ada masalah di testis maka nggak akan maksimal proses produksi spermanya. Faktor lain, yang menyebabkan kondisi testis bermasalah misalnya (suhu) panas dan radikal bebas. Suhu panas bisa disebabkan dari dalam maupun luar tubuh. Kalau dari luar tubuh, seperti berendam air panas, pakai celana ketat, atau celana berlapis. Sebisa mungkin aktivitas yang bisa membuat suhu panas pada area selangkangan harus dihindari,” ujar dr. Gito.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility, beberapa pekerjaan tertentu, seperti mekanik, tukang roti, maupun pengemudi memiliki risiko tinggi mengalami penurunan kesuburan karena kondisi meningkatnya suhu pada area testis.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal New Jersey Urology, menyebutkan jika demam bisa menjadi salah satu sumber panas yang dapat meningkatkan suhu pada testis. Apalagi jika Ayah mengalami demam atau sakit yang berkepanjangan sehingga dapat dikaitkan dengan kesuburan pria.
Meski begitu, testis juga bisa rentan dengan suhu yang terlalu dingin. Ketika suhu udara menurun hingga -15 derajat celsius atau lebih maka tubuh bisa mengalami risiko hipotermia yang cukup signifikan, termasuk pada bagian tubuh yang tertutup, salah satunya testis.
Suhu testis yang terlalu dingin menjadi kurang optimal dalam memproduksi sperma. Hal ini lantaran, suhu dingin pada area testis menyebabkan skrotum serta testis menjadi mengerut.
Testis juga mengalami risiko yang sama. Ketika mengalami hipotermia, maka gejala yang mungkin dialami seperti:
Adanya sensasi kesemutan pada area sekitar testis
Kulit testis yang tampak kemerahan atau pucat
Mati rasa
Itu dia Ayah penjelasan terkait pengaruh suhu terhadap produksi sperma. Perlu diingat, fungsi vital pada testis membuat organ ini perlu dijaga dengan baik, ya. Nah, jika Ayah mengalami gejala tidak biasa pada testis maka segera periksakan diri ke dokter maupun ke klinik fertilitas terdekat.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Ahmad, G., et al. (2012). Mild induced testicular and epididymal hyperthermia alters sperm chromatin integrity in men. Fertil Steril. 2012 Mar;97(3):546-53.
Hoang-Thi, AP., et al. (2022). The Impact of High Ambient Temperature on Human Sperm Parameters: A Meta-Analysis. Iran J Public Health. 2022 Apr; 51(4): 710–723.
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia (see all)
