6 Penyebab Program Bayi Tabung Gagal yang Harus Anda Ketahui!
Bayi tabung atau in vitro fertilization adalah proses pembuahan sel telur dan sperma yang dilakukan di luar tubuh atau laboratorium. Proses pembuahan terjadi ketika…
Huft capek
Bayi tabung atau in vitro fertilization adalah proses pembuahan sel telur dan sperma yang dilakukan di luar tubuh atau laboratorium. Proses pembuahan terjadi ketika…
Huft capek
Embryo glue merupakan salah satu penunjang suksesnya bayi tabung (IVF). Lem embrio ini dapat membantu embrio menempel pada rahim. Salah satu cara untuk mengatasi…
Huft capek
Proses kehamilan diawali dengan terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma. Apabila proses fertilisasi berhasil, maka sel telur yang dibuahi akan berkembang menjadi embrio. Kualitas embrio yang baik tentu akan berpengaruh terhadap keberhasilan kehamilan.
Ovarian hyperstimulation syndrome atau disingkat OHSS adalah salah satu komplikasi serius yang bisa terjadi pada wanita yang sedang menjalani program bayi tabung. Kondisi ini ditandai dengan ovarium yang membengkak dan nyeri.
Banyaknya kemajuan di bidang Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) telah melahirkan berbagai inovasi baru dalam teknik program bayi tabung (in vitro fertilization/IVF). Salah satunya, kehadiran teknik injeksi sperma intrasitoplasmik (intracytoplasmic sperm injection/ICSI) dan teknik serupa namun sperma diseleksi secara morfologis (intracytoplasmic morphologically selected sperm injection/IMSI).
Dalam teknologi reproduksi berbantu, ada kalanya proses pembuahan perlu dibantu. Salah satunya melalui prosedur kalsium ionofor. Studi telah menemukan bahwa kegagalan ICSI dalam mencapai pembuahan pada pasangan dengan jumlah sel telur yang cukup (biasanya di atas 3 sel telur), utamanya karena kegagalan pada proses aktivasi oosit (sel telur). Untuk lebih memahaminya, mari simak penjelasan berikut.
Assisted hatching adalah teknologi reproduksi berbantu yang dapat mendukung proses implantasi embrio. Pada kasus-kasus tertentu, prosedur ini dilakukan sebagai bagian dari siklus bayi tabung.
Program bayi tabung atau bahasa medisnya in vitro fertilization (IVF) adalah salah satu jenis teknologi reproduksi berbantu (TRB), yang digunakan untuk membantu pasangan infertil, yakni yang sulit hamil atau mendapatkan keturunan. Tujuan utamanya adalah mencapai kehamilan yang sehat dan sukses.
Teknologi bayi tabung pertama kali dilakukan oleh ahli embriologi Wina Samuel Leopold Schenk pada tahun 1878. Prosedur ini ia lakukan pada hewan kelinci dan marmut. Schenk mencatat bahwa pembelahan sel terjadi setelah sperma ditambahkan ke sel telur.
Semakin bertambahnya usia maka kualitas sel telur juga ikut menurun. Hal ini membuat wanita khawatir akan peluang kehamilan yang mereka miliki. Namun, hal ini bisa diatasi dengan prosedur pembekuan sel telur. Meski begitu, belum banyak yang belum tahu mengenai prosedur ini.
Proses transfer embrio atau embryo transfer adalah salah satu rangkaian proses dari program bayi tabung. Rangkaian proses ini dilakukan setelah embrio dibuahi oleh sperma. Namun, bagaimana cara perawatan pasca embrio transfer? Adakah posisi tidur setelah embrio transfer yang tepat?