Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?

Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil

Katanya jika wanita jadi sering buang air kecil bisa menjadi salah satu tanda hamil. Namun, mari kita cari tahu fakta lebih lanjut mengenai hal ini.

Umumnya, seringnya buang air kecil sepanjang hari dikaitkan dengan penyakit saluran kemih atau infeksi saluran kemih (ISK). Namun, infeksi saluran kemih juga bisa menandakan hal tersebut sebagai tanda kehamilan.

Cari tahu fakta mengenai penyebab wanita menjadi lebih sering buang air kecil saat hamil dan bagaimana cara mengatasi ketidaknyamanan buang air kecil saat hamil melalui artikel ini. 

Baca juga: 8 Ciri-Ciri Hamil Muda yang Sering Tidak Disadari Bunda 

Benarkah Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?

Faktanya, ketika seorang wanita hamil, perubahan hormonal yang signifikan terjadi dalam tubuhnya. Peningkatan kadar hormon seperti progesteron dan human chorionic gonadotropin (hCG) dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh termasuk sistem kemih. Akibatnya, kandung kemih bisa lebih cepat terisi dan membuat wanita merasa perlu buang air kecil lebih sering.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Beberapa wanita mungkin mengalami perubahan ringan, namun sebagian wanita lain mungkin merasa terus-menerus buang air kecil sepanjang hari dan malam. Meskipun demikian, tidak semua wanita hamil mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil yang lebih sering dan itu adalah hal yang normal.

Frekuensi buang air kecil biasanya terjadi di awal kehamilan namun juga dapat muncul kembali lebih lanjut selama kehamilan. Kondisi ini terjadi karena rahim dan bayi terus tumbuh sehingga memberi tekanan pada kandung kemih.

Meskipun sering buang air kecil bisa menjadi tanda potensial kehamilan, sangat penting untuk diingat bahwa ini juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti konsumsi cairan yang lebih banyak atau kondisi medis lainnya. Untuk memastikannya, Bunda bisa melakukan tes kehamilan untuk hasil lebih akurat. 

Wanita hamil yang mengalami demam atau menggigil dan merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil, sebaiknya segera mencari pertolongan medis karena hal tersebut bisa menjadi infeksi saluran kemih (ISK). Gejala lainnya termasuk nyeri punggung atau keinginan untuk buang air kecil yang meningkat dalam waktu singkat.

Menurut penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 8% wanita hamil mengalami ISK. Jika tidak diobati, ISK dapat menimbulkan risiko kesehatan serius bagi wanita hamil dan janin yang sedang berkembang.

Baca juga: Cara Menggunakan Test Pack yang Benar untuk Tes Kehamilan

Gejala Buang Air Kecil yang Umum pada Ibu Hamil

Meskipun gejala kehamilan dapat bervariasi, banyak wanita hamil merasakan perlu buang air kecil lebih sering selama trimester pertama, kehamilan minggu 1 hingga minggu 12. 

Bahkan beberapa wanita juga dapat mengalami kebocoran atau inkontinensia urin stres atau Stress Inkontinensia Urin (SUI) saat hamil karena janin tumbuh dan menekan kandung kemih, uretra, dan otot lantai pelvis.

Melansir dari Medical News Today, ada beberapa hal yang membuat kebocoran urine bisa terjadi saat hamil:

  • Bersin 
  • Batuk 
  • Tertawa 
  • Berolahraga 
  • Mengangkat beban berat 

Terkadang, gejala frekuensi buang air kecil dapat mengindikasikan kondisi mendasar, seperti infeksi saluran kemih (ISK). Selain urgensi, gejala lain dari ISK meliputi:

  • Darah dalam urin
  • Urin keruh atau berbau tidak sedap 
  • Nyeri perut bagian bawah 
  • Mual 
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil 
  • Kehilangan kendali kandung kemih 

Rata-rata seseorang pergi ke kamar mandi antara 6 hingga 7 kali sehari, meskipun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada apa yang diminum dan seberapa sering mereka minum. Buang air kecil antara 4 hingga 10 kali sehari juga bisa dianggap normal selama orang tersebut sehat dan merasa nyaman dengan frekuensi berkemih mereka.

Bagi wanita hamil, jumlah buang air kecil juga akan bergantung pada ukuran normal masing-masing. Misalnya, jika seseorang biasanya buang air kecil 8 kali sehari, saat hamil mungkin akan meningkat menjadi 10 kali sehari.

Frekuensi buang air kecil yang terkait dengan kehamilan mungkin akan berkurang pada trimester kedua, tetapi biasanya kembali meningkat pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Setelah bayi lahir, keinginan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya seharusnya akan hilang.

Diagnosis Frekuensi Buang Air Kecil saat Hamil

Jika Bunda ragu dengan buang air yang lebih sering sebagai tanda kehamilan, dokter dapat mendiagnosis frekuensi buang air kecil berdasarkan gejala seseorang. Selain melakukan pemeriksaan fisik, dokter juga mungkin mengajukan serangkaian pertanyaan mengenai seberapa sering pergi ke kamar mandi dan seberapa banyak urine yang dikeluarkan setiap kali.

Selain dua hal tersebut, dokter juga mungkin akan menanyakan tentang:

  • Perubahan pada urine seperti bau, warna, atau konsistensi 
  • Konsumsi cairan harian 
  • Pola frekuensi (misalnya, kapan gejala dimulai dan kapan dalam sehari gejala muncul) 

Jika dokter menduga bahwa gejala tersebut tidak terkait dengan kehamilan, mereka mungkin akan memerintahkan satu atau lebih tes diagnostik. Tes mungkin meliputi:

  • Analisis urin 
  • Ultrasonografi 
  • Sistoskopi 
  • Tes untuk stres kandung kemih 
  • Tes infeksi menular seksual (IMS) 

Baca juga: 6 Cara Mudah Atasi Anyang-Anyangan dengan Tepat

Mengatasi Sering Buang Air Kecil saat Hamil

Untuk dapat mengatasi frekuensi buang air kecil, Bunda dapat melakukan beberapa hal seperti latihan otot dasar panggul, yang juga dikenal sebagai latihan Kegel, untuk menguatkan otot panggul dan uretra serta mendukung kandung kemih. Latihan Kegel aman dilakukan selama kehamilan dan setelah melahirkan.

Untuk melakukan latihan kegel, kosongkan kandung kemih dan kemudian ikuti langkah-langkah berikut:

  • Relaksasikan perut, dada, paha, dan bokong. 
  • Tegangkan otot dasar panggul dan tahan selama 5 hingga 10 detik. 
  • Relaksasikan otot selama 5 hingga 10 detik. Ulangi sebanyak 10 kali. 
  • The National Association for Continence (NAFC) merekomendasikan melakukan 10 repetisi tiga kali sehari.

Selain senam kegel, menjaga hidrasi dengan minum delapan hingga 12 cangkir air per hari sangat penting selama kehamilan. Bunda juga bisa mengurangi konsumsi cairan sebelum tidur, menghindari minuman berkafein, dan membungkuk ke depan saat buang air kecil.

Jadi, itu tadi fakta mengenai buang air kecil saat hamil. Jika Bunda sedang menjalani promil dan mengalami buang air kecil yang lebih sering, cobalah untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dini menggunakan test pack atau melakukan pemeriksaan ke dokter. Baca artikel lainnya seputar program hamil dan infertilitas di Bocah Indonesia.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  • Ailes, E. C., et al. Antibiotics dispensed to privately insured pregnant women with urinary tract infections – United States. Diakses 2023.  https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/67/wr/mm6701a4.htm?s_cid=mm6701a4_e
  • Body changes and discomforts. (n.d.). Diakses 2023. https://www.womenshealth.gov/pregnancy/youre-pregnant-now-what/body-changes-and-discomforts
  • Common discomforts of pregnancy. Diakses 2023.  https://www.marchofdimes.org/pregnancy/common-discomforts-of-pregnancy.aspx
  • Gregory, D.S., et al. The pregnant patient: Managing common acute medical problems. Diakses 2023.  https://www.aafp.org/afp/2018/1101/p595.html
  • Habak, P. J., et al. (2020). Urinary tract infection in pregnancy. Diakses 2023.  https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537047/
  • How much water should I drink during pregnancy?. Diakses 2023.  https://www.acog.org/womens-health/experts-and-stories/ask-acog/how-much-water-should-i-drink-during-pregnancy
Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari terakhir untuk hemat 11%
Checkout Sekarang

Hari
Jam
Menit
Detik
doctors
Buat Janji