Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Diagnosa dan Pengobatan
Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Diagnosa dan Pengobatan
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah kondisi ketika bakteri atau mikroorganisme lainnya masuk ke dalam saluran kemih dan berkembang biak di dalamnya, menyebabkan infeksi pada kandung kemih, ureter, atau uretra. Meski sebagian besar dialami oleh wanita namun ISK tidak memengaruhi kondisi kesuburan.
Pernahkah Anda mengalami infeksi saluran kemih (ISK)? Kondisi ini jarang terjadi pada pria namun sering dialami oleh wanita. Hal ini lantaran uretra pada wanita lebih pendek dan lebih dekat dengan anus, tempat berkumpulnya bakteri sehingga lebih mudah terinfeksi.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada organ saluran kemih atau kencing. Saluran kemih terdiri dari dua bagian, yakni saluran kemih atas dan bawah. Saluran kemih atas terdiri dari ginjal dan ureter, yaitu saluran dari ginjal menuju kandung kemih. Sedangkan saluran bagian bawah terdiri dari kandung kemih dan uretra, yaitu saluran dari kandung kemih menutuk mengalirkan urine keluar tubuh.
Infeksi saluran kemih dapat memengaruhi organ ginjal, kandung kemih, serta saluran yang menghubungkan kedua organ tersebut.
Penyebab Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri Escherichia coli atau yang biasa disebut E. coli. Umumnya, bakteri ini sering ditemukan di anus. Lokasi bakteri E. coli yang dekat dengan saluran kemih memudahkan bakteri tersebut masuk dan berpindah ke tempat lainnya.
Tanya Ferly tentang Promil?
Oleh sebab itu, infeksi saluran kemih lebih sering dialami oleh wanita karena letak saluran kemih dan anus yang berdekatan. Selain itu, infeksi saluran kemih bisa terjadi jika Anda memiliki hubungan seksual yang aktif. Infeksi ini juga bisa terjadi apabila terdapat infeksi dari area lain ke ginjal.
Umumnya, ISK tidak menular namun berhubungan saat infeksi ini terjadi bisa menimbulkan rasa nyeri. Maka dari itu, sebisa mungkin untuk menghindarinya.
Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih
Meski ISK paling banyak dialami ole wanita namun ada beberapa faktor risiko yang bisa menjadi penyebab kondisi tersebut, seperti:
- Memiliki hubungan seksual yang aktif
- Sudah menopause
- Penggunaan jenis alat kontrasepsi tertentu
- Uretra pada wanita lebih pendek dibandingkan pada pria
- Pernah mengalami ISK sebelumnya
Namun, ada beberapa faktor risiko umum yang bisa menyebabkan kondisi ISK, seperti:
- Pemakaian kateter untuk berkemih
- Adanya penyumbatan pada saluran kemih
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Pernah melakukan operasi atau pemeriksaan pada saluran kemih
- Memiliki kelainan saluran kemih
Perlu diperhatikan, kebiasaan menyeka area kemaluan setelah buang air kecil dari arah belakang ke depan bisa menjadi salah satu faktor risiko pada wanita karena bakteri banyak terkumpul pada anus.
Selain itu, kebiasaan membersihkan area kemaluan setelah berhubungan intim juga penting dilakukan karena bisa menyebabkan bakteri masuk ke dalam saluran kemih.
Komplikasi Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih yang tidak segera mendapat perawatan cepat dan penanganan yang tepat bisa menimbulkan adanya komplikasi yang cukup serius. Beberapa komplikasi yang mungkin dialami sebagai berikut:
- Infeksi berulang. Kasus ini biasanya terjadi pada wanita yang mengalami dua kali atau lebih infeksi saluran kemih dalam waktu beberapa bulan selama setahun.
- Kerusakan ginjal permanen. Kondisi ini terjadi akibat infeksi ginjal akut karena infeksi saluran kemih yang tidak diobati dengan tepat.
- Penyempitan uretra pada pria akibat uretritis berulang.
- Adanya peningkatan risiko bayi lahir prematur dan berat badan bayi rendah pada wanita hamil.
- Sepsis. Kondisi komplikasi infeksi yang mengancam jiwa.
Apakah Infeksi Saluran Kemih Memengaruhi Kesuburan?
Infeksi saluran kemih terjadi pada saluran kemih. Pada wanita, saluran kemih dan saluran reproduksi berdekatan namun pada pria tempat keluarnya air seni dan sperma dari organ yang sama. Kenyataannya jika ada gangguan pada saluran kemih maka tidak akan memengaruhi kesuburan.
Namun, jika infeksi pada saluran kemih menyebar ke saluran reproduksi maka tentu dapat memengaruhi kondisi rahim dan salurannya. Begitu pula dengan pria, apabila infeksi saluran kemih sudah memengaruhi testis dan berbagai organ reproduksi maka bisa mengganggu jumlah dan kualitas sperma.
Kesimpulannya jika infeksi saluran kemih tidak menyebar ke saluran reproduksi maka tidak akan memengaruhi kondisi kesuburan, baik pada pria maupun wanita.
Diagnosis Infeksi Saluran Kemih
Untuk mengetahui seseorang mengalami infeksi saluran kemih atau tidak maka diperlukan pemeriksaan fisik serta menanyakan gejala yang dirasakan. Setelah itu, ada beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan, seperti:
1. Tes urin
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya sel darah merah, darah putih, hingga bakteri pada sampel. Kadar sel darah yang terdeteksi pada urin bisa menunjukkan saluran kemih terinfeksi.
2. Tes kultur urin
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri apa yang menyebabkan infeksi saluran kemih. Pemeriksaan ini akan membantu dokter untuk menentukan obat perawatan.
3. Pemeriksaan USG
Pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk mengetahui kondisi organ di dalam tubuh. USG menunjukkan dilakukan untuk melihat gambaran sistem kemih agar dapat menentukan masalah tersebut.
4. Sistoskopi
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan sistokop, alat yang memiliki bentuk tabung panjang dan tipis yang dilengkapi lensa untuk melihat bagian dalam kandung kemih dan uretra.
5. CT scan
Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan sinar X untuk melihat masalah atau gangguan yang terdapat pada sistem kemih.
Pengobatan Infeksi Saluran Kemih
Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi ISK, sebagai berikut:
1. Melatih kandung kemih
Melatih kandung kemih dapat dilakukan dengan melakukan latihan untuk memperkuat otot kandung kemih. Selain itu, banyak konsumsi air dan perbanyak berkemih.
Pelatihan ini tentu membutuhkan waktu dan pemahaman yang lama terutama untuk anak-anak. Dibutuhkan waktu enam hingga setahun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Minum banyak cairan pada siang hari juga dapat membantu kandung kemih dan ginjal secara alami. Selain itu, terpenuhinya cairan di siang hari juga memastikan volume urin di kandung kemih cukup.
2. Konsumsi makanan berserat
Makanan yang mengandung serat membantu penderita ISK yang juga mengalami sembelit, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Selain itu makanan berserat tinggi dapat membantu mendorong sisa-sisa makanan melalui usus.
3. Obat-obatan
Dokter akan memberikan obat antibiotik sebagai obat infeksi saluran kemih yang dikonsumsi selama 3-10 hari. Durasi waktu konsumsi antibiotik tergantung pada kondisi masing-masing pasien. Antibiotik yang diresepkan oleh dokter harus dikonsumsi sampai habis.
Begitulah penjelasan terkait infeksi saluran kemih dan efeknya terhadap kesuburan. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan alat kelamin terutama setelah buang air kecil. Segera kosongkan kandung kemih, jangan melakukan kebiasaan menahan keinginan buang air kecil. Jika Anda mengalami gejala serupa segera periksakan diri ke dokter.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
- Bono, M., et al. (2022). Urinary Tract Infection. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470195/
- NHS. Urinary tract infections (UTIs). https://www.nhs.uk/conditions/urinary-tract-infections-utis/
Artikel Terkait:
- Ciri Infeksi Saluran Kemih yang Berat dan Cara Mengobatinya
- Kandung Kemih: Anatomi, Fungsi, dan Berbagai Infeksinya
- Infeksi Vagina: Penyebab, Gejala Dan Cara Mengobati
- Toxoplasma: Penyebab Infeksi dan Cara Pencegahannya…
- Koriokarsinoma pada Hamil Anggur: Risiko, Gejala,…
- Cara Pencegahan Infeksi HPV dan Kanker Leher Rahim
- 5 Makanan untuk Menyembuhkan Infeksi Rahim
- Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin, Infeksi…
kesuburan wanita organ reproduksi pria organ reproduksi wanita