7 Ciri-Ciri Hamil Tanpa Mual yang Sering Dialami

7 Ciri-Ciri Hamil Tanpa Mual

Tidak selalu mual, hamil juga bisa ditandai dengan beberapa gejala lainnya, seperti frekuensi buang air kecil lebih sering, perubahan suasana hati, flek, hingga munculnya jerawat.

Sering kali wanita yang tengah hamil muda tidak menyadari kondisi tersebut hingga gejala-gejala kehamilan muncul. Salah satu tanda kehamilan yang paling umum dialami oleh wanita hamil adalah morning sickness atau mual. Gejala ini sering dialami oleh wanita pada usia kehamilan trimester pertama.

Kondisi ini disebabkan akibat adanya perubahan hormon saat hamil. Ketika hamil, wanita akan mengalami peningkatan kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Perubahan ini yang bisa menyebabkan gejala morning sickness datang untuk memberikan sinyal jika plasenta berkembang dalam rahim.

Namun, tidak semua wanita pasti mengalami morning sickness atau mual. Ada beberapa wanita yang mengalami morning sickness yang parah bahkan ada yang menjalani kehamilan tanpa morning sickness sama sekali. Kedua kondisi tersebut merupakan hal yang normal.

Jika ibu hamil tidak mengalami mual sama sekali maka kemungkinan disebabkan oleh tubuh yang dapat beradaptasi dengan kenaikan hormon kehamilan.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Gejala Hamil yang Sering Dialami

Mual bukan satu-satunya gejala yang menunjukkan adanya janin dalam rahim. Ada beberapa gejala yang cukup umum dialami wanita namun banyak yang tidak sadar jika hal tersebut merupakan ciri-ciri kehamilan. Berikut beberapa gejala hamil yang sering terjadi.

1. Frekuensi buang air kecil semakin sering

Jika Anda sering buang air kecil, bisa jadi ini salah satu tanda kehamilan. Hal ini disebabkan kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) mengalami peningkatan selama kehamilan. Kondisi ini menyebabkan tubuh makin sering memproduksi urin sehingga kandung kemih akan cepat penuh.

2. Payudara lebih kencang

Selain mual, salah satu gejala hamil dapat ditandai dengan payudara yang lebih terasa padat atau kencang. Semakin besar usia kehamilan maka perubahan payudara pun semakin terlihat dan sensitif. Tidak perlu khawatir, hal ini merupakan proses alami tubuh dalam mempersiapkan diri menjelang kelahiran serta proses menyusui nantinya.

3. Mudah lelah

Tanpa disadari, tubuh mudah lelah juga bisa menandakan gejala hamil. Bukan tanpa alasan, perubahan hormon yang terjadi memengaruhi kondisi ini. Meningkatnya kadar progesteron bisa menyebabkan tubuh wanita hamil menjadi lebih lelah.

4. Pusing

Awal kehamilan juga bisa ditandai dengan kepala merasa pusing. Perubahan hormonal saat kehamilan bisa menyebabkan pembuluh darah mengendur sehingga wanita hamil akan mengalami kondisi tersebut. Jangan khawatir, gejala ini biasanya dialami hingga usia kehamilan mencapai 6 minggu.

5. Perubahan suasana hati

Banyak yang menganggap jika wanita hamil perasaannya lebih sensitif. Suasana hati yang mudah berubah atau mood swing merupakan hal umum dialami oleh wanita hamil. Hal ini lantaran adanya perubahan hormon estrogen dan progesteron.

Perubahan ini biasanya terjadi pada beberapa minggu pertama usia kehamilan. Akibat dari perubahan kedua hormon tersebut dapat memengaruhi sel saraf otak yang menyebabkan suasana hati mudah berubah saat hamil.

6. Munculnya jerawat

Wajah yang tiba-tiba muncul jerawat juga bisa menjadi ciri-ciri hamil. Meski tidak semua wanita mengalaminya namun beberapa wanita yang mengalami ini disebabkan adanya perubahan hormon pada saat hamil. Jangan khawatir, kondisi ini akan membaik setelah melahirkan.

7. Bercak flek

Mengalami flek apakah berarti darah menstruasi? Belum tentu, bisa jadi kondisi tersebut merupakan pendarahan implantasi yang dialami oleh ibu hamil. Pendarahan implantasi adalah darah yang keluar dari vagina yang memiliki volume sedikit. Oleh sebab itu sering dianggap flek.

Pendarahan implantasi terjadi menandakan proses embrio menempel pada dinding rahim. Kondisi ini tentu menandakan jika Anda tengah hamil muda. Gejala ini hanya berlangsung 2 – 3 hari pada awal kehamilan dengan volume yang keluar hanya bercak darah.

Tips Agar Kehamilan Sehat

Jika Anda mengalami mual maupun beberapa gejala di atas, kondisi tersebut merupakan hal yang wajar. Namun jika ada beberapa gejala lain yang menyertai maka perlu melakukan konsultasi ke dokter. Berikut beberapa tips untuk menjaga kehamilan tetap sehat.

Baca Juga : Lapar Tetapi Tidak Nafsu Makan Selama Trimester Awal Kehamilan

  • Pastikan asupan nutrisi tercukupi dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti mengonsumsi sayuran, buah-buahan.
  • Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang diolah benar-benar matang. Pasalnya, jika makanan dikonsumsi secara mentah atau belum matang sepenuhnya dikhawatirkan terdapat bakteri di dalamnya yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.
  • Olahraga teratur. Kata siapa selama hamil tidak perlu olahraga lagi? Olahraga secara teratur seperti jalan kaki, renang, atau senam hamil dapat membantu menjaga kesehatan bayi dan sang ibu.
  • Sering melakukan senam kegel atau latihan dasar kegel dapat membantu mengencangkan otot-otot panggul. Ini penting terutama jelang melahirkan.
  • Konsumsi suplemen pendukung serta vitamin prenatal yang dibutuhkan selama kehamilan sesuai anjuran dokter.
  • Batasi konsumsi kafein selama hamil seperti teh, cokelat, dan kopi. Mengonsumsi kafein berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini tentu bisa berbahaya bagi ibu dan janin.
  • Berhenti merokok dan konsumsi alkohol karena dapat membahayakan kondisi ibu dan janin.
  • Hindari melakukan aktivitas berat dan istirahat yang cukup.

Perlu diingat, setiap wanita memiliki gejala hamil yang berbeda sehingga tidak dapat disamaratakan satu dengan yang lainnya. Jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan Anda ke dokter.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  • Devilbiss, E. A., et al. (2020). Vaginal bleeding and nausea in early pregnancy as predictors of clinical pregnancy loss. Am J Obstet Gynecol. 2020 Oct;223(4): 570.e1-570.e14. 
  • James, J. E. (2021). Maternal caffeine consumption and pregnancy outcomes: a narrative review with implications for advice to mothers and mothers-to-be. BMJ Evid Based Med. 2021 Jun;26(3):114-115. 
  • Jeanmonod R, et al. (2023). Vaginal bleeding. 
  • Frayer, N. C., Kim, Y. (2020). Caffeine Intake During Pregnancy and Risk of Childhood Obesity: A Systematic Review. Int J MCH AIDS. 2020; 9(3): 364–380.
Avatar photo
Share:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji