Susah Buang Air Besar, Bikin Bumil Gusar

Susah Buang Air Besar, Bikin Bumil Gusar

Sulit buang air besar atau konstipasi bisa menjadi pengalaman yang tak menyenangkan selama kehamilan. Temukan cara mengatasinya di sini.

Masalah ibu hamil sulit buang air besar (BAB) merupakan kondisi yang cukup umum dialami selama kehamilan. Kondisi ini disebut juga sebagai sembelit atau konstipasi yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada ibu hamil. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena kondisi ini hampir dialami oleh setiap wanita hamil. Meski tidak berisiko tinggi, tetapi konstipasi saat hamil bisa sangat mengganggu.

Untuk mengatasi masalah sulit buang air besar pada ibu hamil, langkah pertama yang perlu Bunda lakukan adalah mengidentifikasi penyebabnya. Setelah itu, atasi konstipasi berdasarkan penyebabnya. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai penyebab konstipasi selama kehamilan dan cara mengatasinya melalui artikel ini.

Baca juga: Perut Terasa Panas Saat Hamil Bikin Khawatir Bumil 

Gejala Konstipasi pada Ibu Hamil

Dinukil dari National Library of Medicine, konstipasi adalah hal yang bisa terjadi pada siapapun termasuk ibu hamil, sekitar 11 hingga 38% ibu hamil mengalami konstipas selama kehamilan. Trimester ketiga adalah waktu di mana sebagian besar ibu hamil mengalami konstipasi.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Pada trimester ketiga, terutama antara minggu ke-28 hingga ke-41 adalah periode yang sangat dekat dengan persalinan. Pada usia kehamilan ini, kondisi janin yang sudah semakin besar dapat memberikan tekanan maksimal pada usus Bunda. Nah, kondisi ini yang menyebabkan konstipasi.

Meski konstipasi sering kali terjadi pada trimester ketiga, namun nyatanya konstipasi juga dapat terjadi pada semua trimester. Terkadang, Bunda bisa mengalami konstipasi hingga tiga bulan setelah bayi lahir.

Berikut ini beberapa gejala konstipasi yang perlu Bunda ketahui: 

  • Bunda hanya bisa buang air besar beberapa kali seminggu.
  • Berusaha keras saat buang air besar, dan perut terasa bengkak dan berangin. 
  • Saat buang air besar, tinja keras.
  • Sakit saat buang air besar.

Penyebab Ibu Hamil Sulit Buang Air Besar

Perubahan hormon dalam tubuh selama kehamilan dan beberapa kebiasaan yang mungkin Bunda lakukan tanpa disadari dapat meningkatkan kemungkinan konstipasi. Berikut adalah beberapa penyebab konstipasi selama kehamilan:

1. Hormon Progesteron Meningkat

Salah satu penyebab utama konstipasi pada ibu hamil adalah perubahan hormon. Selama kehamilan, tubuh menghasilkan hormon progesteron yang dapat meningkatkan relaksasi otot, termasuk otot-otot dalam saluran pencernaan. Ini dapat memperlambat gerakan makanan melalui saluran pencernaan, menyebabkan feses lebih keras dan sulit dikeluarkan.

Perlambatan ini memberikan lebih banyak waktu bagi tubuh untuk menyerap nutrisi dan air dari makanan yang dikonsumsi. Semakin lama makanan berada dalam usus, semakin banyak waktu yang dimiliki usus besar (kolon) untuk menyerap kelembaban dari makanan tersebut. Akibatnya, limbah menjadi kering dan sulit dikeluarkan saat buang air besar.

2. Janin yang Sedang Berkembang

Pertumbuhan janin menyebabkan rahim menjadi lebih berat. Berat tambahan ini dapat menimbulkan tekanan ekstra pada usus, sehingga menyulitkan proses pembuangan limbah dari tubuh. Dengan bertambahnya ukuran rahim seiring pertumbuhan janin, rahim dapat menekan usus besar, menghambat pergerakan normal feses melalui saluran pencernaan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu penyebab konstipasi.

3. Kelebihan Zat Besi dari Vitamin Prenatal

Zat besi yang didapatkan dari vitamin prenatal membantu tubuh memproduksi darah yang diperlukan untuk mengalirkan oksigen ke dalam tubuh Bunda dan tubuh bayi. Namun, terlalu banyak zat besi juga dapat membuat bakteri dalam usus kesulitan mencerna makanan.

4. Kurang Minum Air Putih

Kurangnya asupan air dapat membuat Bunda mengalami konstipasi. Asupan air berguna untuk melunakkan tinja yang tersangkut di usus. Jumlah cairan yang Bunda minum setiap hari, serta sejauh mana berolahraga, semuanya memainkan peran penting dalam menyebabkan konstipasi. Sebagian besar wanita hamil tidak mengonsumsi cukup serat, tidak minum cukup air, atau tidak melakukan cukup olahraga untuk membantu sistem pencernaan mereka mengeluarkan limbah dari tubuh.

Baca juga: Tahapan dan Konsultasi Program Hamil yang Penting Dilakukan 

Bagaimana Cara Mengatasi Konstipasi Selama Kehamilan?

Bunda tidak dapat menghentikan hormon kehamilan yang membuat buang air besar menjadi lebih sulit, tetapi dapat melakukan perubahan lain yang dapat membantu.

1. Konsumsi Makanan yang Kaya Serat

Konsumsilah 25 hingga 30 gram makanan kaya serat setiap hari. Penting untuk Bunda ingat bahwa serat benar-benar dapat membantu mengatasi konstipasi. Serat membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Bunda dapat memperoleh serat dari berbagai sumber seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang, kacang polong, dan lentil. Luangkan waktu untuk mengukur berapa banyak gram serat yang Bunda peroleh dari makanan yang Bunda konsumsi. Jika Bunda mengalami konstipasi, kemungkinan Bunda tidak mengonsumsi cukup serat.

Tidak hanya selama kehamilan, mengonsumsi makanan serat juga penting bagi Bunda yang baru menjalani program hamil, lho.

2. Minum 8 Hingga 12 Gelas Air Setiap Hari

Abaikan anggapan bahwa Bunda hanya memerlukan 8 gelas air sehari. Delapan gelas adalah jumlah minimum ketika hamil. Bunda memerlukan lebih banyak cairan dari biasanya untuk mendukung kehamilan dan juga melunakkan tinja. Konsumsi cukup cairan, Bunda juga boleh konsumsi susu rendah lemak, smoothie, teh, dan jus tanpa tambahan gula.

3. Rutin Olahraga Ringan

Lakukan olahraga sedang selama 20 hingga 30 menit tiga kali seminggu. Biasanya wanita hamil akan bergerak lebih sedikit karena membawa berat badan tambahan. Kehamilan dapat memberikan tekanan pada area panggul dan sendi yang membuat bergerak menjadi sulit dilakukan. 

Tetapi duduk terlalu lama tidak baik untuk usus jika Benda mengalami konstipasi. Berbicaralah dengan penyedia layanan kesehatan tentang latihan yang aman untuk Ibu hamil dan yang dapat merangsang otot-otot di usus. Melakukan olahraga yang teratur penting dilakukan saat baru memulai promil bahkan ketika telah mendapatkan kehamilan.

4. Cobalah Vitamin Prenatal yang Berbeda

Zat besi dalam vitamin prenatal mungkin terlalu banyak bagi sistem pencernaan. Penyedia layanan kesehatan dapat menyarankan vitamin lain yang mengandung lebih sedikit zat besi. 

Jika tidak ada perubahan dengan mengubah gaya hidup, dokter atau apoteker dapat meresepkan obat pencahar atau suplemen serat yang aman untuk ibu hamil. Hindari konsumsi obat rumahan untuk konstipasi, seperti minyak jarak atau minyak mineral, kecuali direkomendasikan oleh dokter.

Kesimpulan, konstipasi adalah hal umum yang dapat terjadi selama kehamilan, tetapi dengan perubahan gaya hidup sehat dan konsultasi dengan dokter, dapat membantu mengatasi masalah ini. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Bunda merasa perlu. Kesehatan Bunda dan bayi sangat penting selama kehamilan. Jangan lupa untuk bagikan informasi yang bersifat edukatif ini untuk para Ayah Bunda lainnya, ya!

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  • Nutrients. Pretorius RA, Palmer DJ. High-fiber diet during pregnancy characterized by more fruit and vegetable consumption. Diakses 2023.
    https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33374192/
  • BMJ Clin Evid. 2010;2010:1411. Vazquez JC. Constipation, hemorrhoids, and heartburn in pregnancy. Diakses 2023.
    https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21418682/
  • Yang J, Wang HP, Zhou L, Xu CF. Effect of dietary fiber on constipation: a meta analysis. World J Gastroenterol. Diakses 2023.
    https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23326148/
Avatar photo
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji