Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Wanita » Mengenal Fase Menstruasi pada Wanita, Yang Keempat Jangan Sampai Lupa
Mengenal Fase Menstruasi pada Wanita, Yang Keempat Jangan Sampai Lupa
Siklus menstruasi adalah proses alami bulanan untuk mempersiapkan tubuh wanita menghadapi kemungkinan kehamilan.
Mungkin Bunda mengira bahwa siklus menstruasi hanya merujuk kepada hari-hari ketika seorang wanita sedang mengalami perdarahan haid. Sesungguhnya, siklus menstruasi memiliki empat fase, yang semuanya bekerja sama untuk mempersiapkan tubuh wanita menghadapi kemungkinan kehamilan.
Apa itu siklus menstruasi?
Siklus menstruasi merupakan serangkaian peristiwa kompleks yang terjadi secara alami. Siklus ini dinding rahimmelibatkan perubahan-perubahan pada kadar hormon, dinding rahim, dan folikel ovarium, yang semuanya berfungsi mempersiapkan tubuh wanita terhadap kemungkinan kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, keluarlah darah menstruasi. Lamanya siklus menstruasi dapat bervariasi tiap individu, namun rata-rata berlangsung sekitar 28-30 hari dengan rentang normal 21-35 hari.
Menstruasi pertama seorang wanita disebut menarche. Usia rata-rata saat menarche adalah 12-13 tahun, tetapi bisa dimulai sejak usia 9 tahun dan paling lambat pada usia 16 tahun. Adalah normal bila siklus-siklus awal menstruasi ini belum teratur. Seiring berjalannya waktu, siklus menstruasi akan semakin teratur dan terlihat polanya. Selanjutnya, siklus ini akan terus berlanjut setiap bulan hingga waktunya menopause, yakni terhentinya menstruasi, yang terjadi ketika seorang wanita mencapai usia 50-an.
Fase-fase dalam siklus menstruasi
Ada empat fase utama dalam siklus menstruasi.
Tanya Ferly tentang Promil?
1. Menstruasi
Menstruasi atau haid adalah periode ketika wanita mengalami datang bulan. Saat menstruasi, dinding rahim meluruh dan tampak sebagai darah yang keluar dari vagina. Darah menstruasi mengandung sel-sel darah, lendir, dan sel-sel dari dinding rahim. Menstruasi terjadi satu kali dalam sebulan dengan durasi 3-7 hari. Hari pertama menstruasi menandai dimulainya siklus menstruasi yang baru.
Beberapa gejala umum sebelum dan selama beberapa hari pertama siklus menstruasi adalah:
- Kram perut.
- Perut kembung.
- Rasa nyeri pada payudara.
- Sakit kepala.
- Perubahan suasana hati.
- Mudah marah/iritabel.
- Rasa lelah.
- Nyeri punggung bawah.
2. Fase folikuler
Fase folikuler adalah fase terpanjang dalam siklus menstruasi. Fase ini dimulai pada hari pertama menstruasi seorang wanita dan berlangsung sekitar 7 sampai 21 hari hingga ovulasi. Rata-rata, fase folikuler berlangsung sekitar 14-16 hari. Selama fase ini, otak melepaskan follicle-stimulating hormone (FSH), yang membantu sel telur berkembang dan menjadi matang di dalam kantong-kantong folikel ovarium. Hanya satu dari semua sel telur ini yang nantinya terpilih, menjadi semakin besar, matang, dan melepaskan lebih banyak estrogen. Estrogen ini yang membuat dinding rahim menebal, mempersiapkannya untuk kemungkinan kehamilan.
3. Ovulasi
Ovulasi adalah fase ketika sel telur yang telah matang dilepaskan dari folikel ovarium dan bergerak di sepanjang saluran tuba falopii menuju rahim. Fase ini terjadi di pertengahan siklus menstruasi, yakni antara hari ke-14 hingga ke-16 pada siklus 28 hari, dan berlangsung sekitar 12 hingga 24 jam.
Selama ovulasi, tubuh melepaskan luteinizing hormone (LH). Hormon ini memberitahu sel telur matang bahwa sudah waktunya untuk keluar dari folikel ovarium. Setelah dilepaskan, sel telur bergerak ke saluran tuba, lokasi di mana sel telur dapat dibuahi oleh sel sperma. Bila sel telur dibuahi, embrio yang terbentuk selanjutnya akan bergerak menuju rahim dan kemudian berimplantasi pada dinding rahim. Ini menandai dimulainya suatu kehamilan. Bila sel telur tidak dibuahi, lapisan dinding rahim yang telah menebal akan meluruh dan terjadilah menstruasi.
Beberapa tanda bahwa seorang wanita berovulasi, antara lain:
- Suhu basal tubuh sedikit meningkat.
- Keluarnya lendir vagina yang bening dan elastis.
- Meningkatnya gairah seksual.
- Nyeri payudara.
- Kram ringan pada perut bawah.
Ovulasi dan kehamilan
Seorang wanita paling mungkin hamil dalam 2 hari menjelang ovulasi dan 3 hari setelah ovulasi. Inilah yang disebut dengan masa subur. Meski demikian, penting untuk diketahui bahwa kehamilan masih mungkin terjadi kapan saja dalam siklus menstruasi. Itu karena masa ovulasi wanita dapat berubah setiap bulannya, dan sperma bisa bertahan di dalam tubuh wanita hingga lima hari.
4. Fase luteal
Fase luteal dimulai setelah ovulasi dan berlangsung hingga dimulainya siklus menstruasi berikutnya. Selama fase ini, struktur atau kista khusus yang disebut korpus luteum terbentuk di dalam ovarium. Kista ini melepaskan hormon progesteron dan sejumlah kecil estrogen, yang bertujuan menyiapkan rahim untuk kemungkinan kehamilan. Proses ini membuat lapisan dinding rahim menebal dan siap memberi nutrisi pada embrio bila sel telur dibuahi dan berimplantasi. Bila sel telur yang telah dibuahi berimplantasi, korpus luteum akan terus memproduksi progesteron, untuk menjaga ketebalan dinding rahim hingga organ plasenta terbentuk.
Bila kehamilan tidak terjadi, korpus luteum akan berdegenerasi dan kadar hormon progesteron menurun. Proses ini memberitahu tubuh untuk mengeluarkan dinding rahim yang telah menebal, dan selanjutnya terjadilah siklus menstruasi baru.
Wanita dapat mengalami gejala premenstruasi (premenstrual syndrome), sebagai berikut:
- Perut kembung.
- Nyeri atau pembengkakan pada payudara.
- Perubahan suasana hati.
- Sakit kepala.
- Pertambahan berat badan.
- Mengidam makanan tertentu.
- Perubahan gairah seksual.
- Susah tidur.
Pentingnya mencatat siklus menstruasi
Siklus menstruasi setiap wanita berbeda-beda. Ada yang menstruasinya terjadi di hari yang sama setiap bulannya, ada pula yang tidak teratur. Sebagian wanita mengalami perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dibandingkan dengan yang lain. Selain itu, siklus menstruasi juga dapat berubah pada masa-masa tertentu. Misalnya, siklus menstruasi menjadi lebih jarang dan tidak teratur ketika wanita mendekat menopause.
Salah satu cara ekfektif untuk mengetahui apakah siklus menstruasi wanita bermasalah atau tidak adalah dengan memantau siklus bulanan tersebut. Bunda bisa menggunakan aplikasi pencatat menstruasi, kalender atau buku jurnal. Meluangkan waktu untuk memantau siklus menstruasi dapat memberi Bunda pengetahuan yang bernilai tentang kesehatan reproduksi dan kondisi tubuh secara umum.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa perlu memantau siklus menstruasi:
- Memprediksi kapan menstruasi berikutnya akan terjadi.
- Memahami tubuh, mengenali perubahan pola menstruasi. Mencatat dan memantau siklus menstruasi dapat membantu Bunda menjadwalkan aktivitas, perawatan diri, dan berolahraaga di waktu yang paling sesuai untuk Bunda. Selain itu, Bunda juga bisa melihat adanya penyimpangan atau perubahan yang memerlukan perhatian, seperti:
- Menstruasi terlewati atau terhenti total.
- Menstruasi menjadi tidak teratur.
- Mengalami perdarahan lebih dari 7 hari.
- Menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari sekali.
- Mengalami perdarahan di antara dua periode menstruasi (yang lebih berat ketimbang perdarahan bercak/spotting).
- Nyeri perut saat menstruasi tidak seperti biasanya
- Mengetahui masa subur. Bila wanita menginginkan keturunan atau sebaliknya, menghindari kehamilan, memantau siklus menstruasi dapat membantu mengidentifikasi hari-hari paling subur.
- Mengelola sindrom premenstruasi. Hari-hari menuju menstruasi adalah periode di mana emosi Bunda mungkin meluap-luap. Dengan memantau siklus menstruasi, Bunda dapat mengantisipasi perubahan suasana hati, kram perut, dan gejala lainnya, sehingga Anda bisa merencanakan dan merawat diri sendiri dengan lebih baik.
Penutup
Karena tidak ada dua wanita yang siklus menstruasinya benar-benar sama, apa yang normal bagi seorang wanita belum tentu sama bagi yang lain. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memahami siklus menstruasi Bunda, termasuk waktu dan durasinya. Waspadai setiap perubahan pada fase-fase menstruasi tersebut dan berkonsultasilah ke dokter, bila perlu.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- American College of Obstetricians and Gynecologists. Last updated January 2022. The Menstrual Cycle: Menstruation, Ovulation, and How Pregnancy Occurs. URL: The Menstrual Cycle: Menstruation, Ovulation, and How Pregnancy Occurs | ACOG.
- Better Health Channel. Menstrual cycle. URL: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/menstrual-cycle.
- Kini S. Basic Physiology of Menstrual Cycle and Ovulation. In: Bitzer J, Mahmood TA, editors. Handbook of Contraception and Sexual Reproductive Healthcare. Cambridge: Cambridge University Press; 2022. p. 1–10. URL: https://www.cambridge.org/core/books/handbook-of-contraception-and-sexual-reproductive-healthcare/basic-physiology-of-menstrual-cycle-and-ovulation/BB2379558C5BEC6852505EA05842BC66.
- Moreland OB-GYN. Understanding the Four Phases of the Menstrual Cycle. URL: https://www.morelandobgyn.com/blog/4-phases-of-the-menstrual-cycle.
- Thiyagarajan DK, Basit H, Jeanmonod R. Physiology, Menstrual Cycle. [Updated 2022 Oct 24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500020/.
Artikel Terkait:
- Mengenal Rahim Terbalik pada Wanita, Apakah Bisa Hamil?
- Mengenal Vulvodinia, Salah Satu Penyakit pada Organ…
- Nyeri Perut Bawah Saat Berhubungan? Jangan Anggap Sepele!
- Hidrosalping, Penyebab Susah Hamil Pada Wanita
- Kenali Sindrom MRKH (Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser)…
- Hirsutisme, Tumbuhnya Rambut Berlebihan pada Wanita…
- Efek Samping Indung Telur Diangkat 1 pada Wanita
- Mioma Geburt, Salah Satu Gangguan Reproduksi pada Wanita