Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Wanita » Wanita Menopause Berisiko Alami Infeksi Saluran Kemih?
Wanita Menopause Berisiko Alami Infeksi Saluran Kemih?
Menopause merupakan bentuk reaksi alamiah tubuh pada wanita. Namun, benarkah wanita yang mengalami menopause rentan mengalami infeksi saluran kemih?
Pada umumnya, wanita akan memasuki masa menopause pada usia 45-55 tahun. Kondisi ini terjadi ketika siklus menstruasi berakhir secara alami. Seorang wanita disebut mengalami menopause jika berhenti mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.
Baca juga: Apa Itu Menopause? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!
Ketika seorang wanita akan memasuki masa menopause maka akan mengalami beberapa tanda-tanda yang muncul pada saat perimenopause, seperti:
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
- Adanya sensasi rasa panas pada tubuh (hot flashes)
- Mengalami kesulitan tidur atau insomnia
- Menurunnya gairah seksual
- Vagina kering
- Masalah psikologis
Setiap wanita mengalami gejala menopause yang berbeda sehingga mungkin ada beberapa gejala yang tidak dialami oleh wanita lainnya. Bahkan, salah satu faktor risiko yang mungkin dialami pada masa perimenopause adalah infeksi saluran kemih.
Wanita Menopause Memiliki Risiko Tinggi Mengalami ISK?
Perlu diketahui, infeksi kandung kemih berisiko dialami hingga delapan kali lebih banyak pada wanita. Pasalnya, wanita memiliki saluran terakhir untuk membuang urine (uretra) yang lebih pendek dibandingkan pria. Kondisi ini membuat bakteri akan lebih mudah masuk dan menyebabkan saluran kemih terinfeksi.
Hal ini lantaran terjadinya penurunan hormon estrogen pada wanita yang mengalami menopause. Hormon ini memiliki peranan penting pada saluran kemih, yakni untuk memicu kandung kemih dalam memproduksi zat antimikroba alami. Oleh sebab itu, ketika menopause maka produksi mikroba pun akan berkurang secara bertahap.
Produksi mikroba yang menurun ini akan menyebabkan melemahnya sistem pada pertahan tubuh dalam melawan bakteri penyebab infeksi. Maka dari itu, tidak heran jika wanita yang mengalami menopause berisiko mengalami ISK.
Baca juga: Bisakah Wanita yang Menopause Subur Kembali?
Bagaimana Pengobatan ISK pada Wanita Menopause?
Infeksi saluran kemih bisa berkembang menjadi kronis jika tidak segera ditangani. Kondisi ini bahkan bisa mengakibatkan sejumlah komplikasi. Namun, Bunda tidak perlu khawatir, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ISK pada wanita menopause.
- Antibiotik. Obat ini akan diresepkan oleh dokter pada pasien yang mengalami ISK. Perlu diingat, meski gejala sudah mereda namun tetap dihabiskan, ya.
- Obat pereda nyeri. Obat ini akan diberikan untuk membantu meredakan gejala ISK seperti nyeri serta sensasi terbakar saat buang air kecil. Obat ini memberikan efek samping seperti mengubah warna urine menjadi kecokelatan atau kemerahan.
- Pemberian estrogen. Pemberian hormon ini untuk membantu menguatkan jaringan pada vagina, meningkatkan pertumbuhan bakteri baik, mengurangi pH, serta mengurangi bakteri jahat.
- Terapi supresif. Pengobatan ini akan diberikan jika disebabkan karena aktivitas seksual yang sembarangan.
Nah, demikian penjelasan terkait risiko infeksi saluran kemih yang dialami oleh wanita menopause. Jangan khawatir, Bunda bisa melakukan konsultasi dengan dokter sebelum menjalani pengobatan, ya.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Lee, J., et al. (2019). Sleep Disorders and Menopause. J Menopausal Med. 2019 Aug; 25(2): 83–87.
- Jin, J. (2017). Vaginal and Urinary Symptoms of Menopause. JAMA. 2017;317(13):1388.
- The American College of Obstetricians and Gynecologists. UTIs After Menopause: Why They’re Common and What to Do About Them.
- Jung, C., Brubaker, L. (2019). The Etiology and Management of Recurrent Urinary Tract Infections in Postmenopausal Women. Climacteric. 2019 Jun; 22(3): 242–249.
- Caretto, M., et al. (2017). Preventing urinary tract infections after menopause without antibiotics. Maturitas. 2017 May: 99:43-46.
Artikel Terkait:
- Benarkah Produk Perawatan Bikin Wanita Alami…
- Gejala Menopause Dini dan Cara Mengatasinya
- Apa Itu Menopause? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!
- Pahami 5 Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause
- Adakah Cara Menghitung Menopause?
- Kenali Polip Rahim & Serviks Penyebab Wanita Sulit Hamil
- 5 Kista yang Sering Terjadi di Dalam Organ Reproduksi Wanita
- Hidrosalping, Penyebab Susah Hamil Pada Wanita