Beranda » BLOG » Program Hamil » Bayi Tabung » Usia 40 Tahun Masih Bisa Program Bayi Tabung?
Usia 40 Tahun Masih Bisa Program Bayi Tabung?
Melakukan program hamil bayi tabung di usia 40 tahun, seberapa besar kemungkinan keberhasilannya?
Program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) menjadi salah satu opsi bagi pasangan suami istri yang memiliki masalah infertilitas. Bayi tabung merupakan teknologi reproduksi berbantu yang memiliki prosedur cukup kompleks.
Ketika Ayah Bunda memiliki masalah infertilitas dan ingin menjalani promil bayi tabung maka akan menjalani sejumlah proses. Mulai dari pemeriksaan kondisi kesuburan, penyuntikkan obat pembesar sel telur, kontrol untuk mengecek ukuran sel telur dan akan disuntikkan obat antipecah, pengambilan sel telur, pembuahan, memantau perkembangan embrio, penanaman embrio, hingga menunggu hasilnya.
Tingkat keberhasilan bayi tabung dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, kondisi rahim Bunda, gaya hidup, dan kondisi Ayah. Namun, apakah usia 40 tahun masih bisa program bayi tabung?
Baca juga: 6 Penyebab Program Bayi Tabung Gagal yang Harus Anda Ketahui!
Fakta Promil di Usia 40 Tahun
Pada dasarnya, tidak ada batasan usia bagi Bunda yang mau menjalani program hamil bayi tabung. Hanya saja, faktor keberhasilan bayi tabung juga dipengaruhi oleh faktor usia. Seperti yang diketahui, kesuburan wanita akan menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini lantaran jumlah sel telur wanita akan terus menurun.
Menurut dr. William T. Wahono, Sp.OG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Bocah Indonesia, menyebutkan jika program bayi tabung dilakukan pada kasus infertilitas yang cukup sulit, misalnya saluran telur yang nonpaten.
“Bayi tabung sebenarnya dilakukan untuk kasus-kasus yang emang sulit yah, karena angka keberhasilannya yang lumayan tinggi. Karena kita mengontrol semua prosesnya, dari mulai mengambil sel telurnya dan lain sebagainya. Tentunya, masing-masing ada indikasinya, misalnya saluran telurnya nonpaten meskipun sel telurnya bagus,” ujar dr. William.
Menurut dr. Beeleonie, B.MedSc, Sp.OG., Subsp. FER, dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fertilitas Bocah Indonesia, menyebutkan jika wanita yang berusia 40 tahun masih memiliki peluang untuk mendapatkan kehamilan meskipun mungkin saja tidak cepat hamil.
“Kalau ditanya cepat hamil, jawabannya tidak. Karena angka keberhasilan kehamilan dengan usia. Namun, masih bisa hamil. Hanya saja mungkin tidak cepat hamil,” ujar dr. Beeleonie.
Semakin muda usia Bunda maka semakin tinggi peluang keberhasilan yang didapatkan. Wanita berusia 20-an dan awal 30-an memiliki peluang keberhasilan kehamilan yang tinggi melalui prosedur bayi tabung.
Dengan kata lain, meskipun melalui prosedur teknik reproduksi berbantu namun usia masih menjadi salah satu faktor utama penentu keberhasilan.
Pasalnya, program bayi tabung juga mencakup pengambilan sel telur dan sperma. Di mana kualitas sel telur dan sperma memengaruhi untuk hasil pembuahan yang optimal. Kualitas dan jumlah sel telur akan menurun seiring bertambahnya usia wanita.
Baca juga: Bayi Tabung Vs Bayi Normal, Mana yang Lebih Optimal?
Alasan Bayi Tabung Perlu Dilakukan
Tidak semua pasangan suami istri perlu melakukan program hamil bayi tabung. Alasan dilakukannya jenis promil ini adalah jika Ayah Bunda memiliki sejumlah indikasi yang menyulitkan untuk memiliki keturunan secara alami.
Menurut dr. Beeleonie, beberapa indikasi yang dialami seperti kedua saluran tuba Bunda tersumbat atau sudah pernah melakukan sterilisasi. Selain itu, kondisi sel telur yang sedikit juga menjadi salah satu alasan Bunda perlu melakukan program hamil in vitro fertilization (IVF).
“Bayi tabung akan dilakukan ketika ada indikasi tertentu, seperti saluran tuba yang sudah tidak ada, misalnya pada kasus kedua saluran tuba tersumbat atau sudah pernah melakukan sterilisasi. Selain itu misalnya kondisi di mana keadaan sel telur sudah sangat sedikit sehingga kualitasnya juga sudah sangat menurun,” ujar dokter yang disapa dr. Bee ini.
Ia juga menambahkan jika bayi tabung akan dilakukan pada kondisi sperma Ayah sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
“Kemudian kita juga akan melakukan pilihan IVF pada keadaan di mana sperma Ayah yang jumlahnya sangat sedikit atau bahkan tidak punya sperma atau yang disebut azoospermia. Nah, ini juga berlaku bagi Ayah yang pernah melakukan sterilisasi atau vasektomi,” tambahnya.
Nah, sekarang Ayah Bunda sudah tahu kan jika promil bayi tabung bisa dilakukan meskipun usai sudah mencapai 40 tahun. Namun, lagi-lagi peluang keberhasilan juga ditentukan oleh faktor usia.
Yuk, segera periksakan kesuburan Bunda ke klinik bayi tabung IVF bocah Indonesia terdekat untuk menemukan solusi program hamil yang tepat.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Pokulniewicz, M., et al. (2015). In vitro fertilization and age. When old is too old? Prz Menopauzalny. 2015 Mar; 14(1): 71–73. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4440201/
- Choe, J., et al. In Vitro Fertilization. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562266/
- Ameratunga, D., et al. (2009). In vitro fertilisation (IVF) with donor eggs in post-menopausal women: are there differences in pregnancy outcomes in women with premature ovarian failure (POF) compared with women with physiological age-related menopause? J Assist Reprod Genet. 2009 Oct; 26(9-10): 511–514. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2788687
Artikel Terkait:
- Program Hamil Di rumah | Program bayi tabung IVF
- Proses Bayi Tabung dan Persiapan Pasangan Sebelum…
- Durasi Bayi Tabung Bisa Dihitung?
- Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung Bisa Dihitung?
- Program Bayi Tabung Saat Puasa? Bermanfaat Atau Tidak?
- Berkah Program Bayi Tabung di Bulan Ramadhan
- Penetasan Cangkang Embrio Pada Program Bayi Tabung
- Frozen Embryo Transfer, Salah Satu Teknologi dalam…