Pria Dengan Azoospermia, Apa Bisa Punya Anak?

Azoospermia

Anda sudah melakukan program hamil tapi belum berhasil juga? Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah pasangan mengidap azoospermia. Azoospermia merupakan salah satu kelainan sperma yang dialami pria. Kelainan sperma ini bisa memengaruhi kesuburan hingga menyebabkan pasangan suami istri sulit memiliki keturunan.

Apa Itu Azoospermia?

Azoospermia adalah suatu kondisi di mana tidak ada sperma yang ditemukan dalam air mani pada saat ejakulasi. Azoospermia merupakan kelainan sperma yang memengaruhi 1 dari 10 pria yang mengalami masalah kesuburan.

Sel sperma sendiri diproduksi di testis dan berkembang di dalam sistem tabung kecil yang disebut sebagai tubulus seminiferus.

Kondisi ini merupakan salah satu penyebab infertilitas pria yang jarang terjadi namun bisa menyebabkan kondisi parah. Perawatan dan pengobatannya tergantung dari penyebabnya. Azoospermia ini yang dapat menyebabkan menyebabkan pasangan sulit hamil.

BACA JUGA: 5 Jenis Kelainan Sperma yang Dialami Pria


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Penyebab Azoospermia

Berdasarkan penyebabnya, azoospermia terbagi menjadi dua, azoospermia obstruktif dan azoospermia non-obstruktif.

Azoospermia obstruktif

Azoospermia obstruktif disebabkan oleh masalah ejakulasi karena adanya semacam penyumbatan di saluran reproduksi, biasanya disebabkan oleh epididimis (penyumbatan vas deferens) atau ejakulasi retrograde. Ejakulasi retrograde merupakan kondisi di mana ketika air mani pada saat ejakulasi masuk ke kandung kemih alih-alih keluar dari penis.

Azoospermia non-obstruktif

Azoospermia non-obstruktif disebabkan akibat adanya masalah dalam produksi sperma. Hal ini bisa disebabkan oleh tubuh yang tidak bisa memproduksi sperma, gangguan hormon, atau fungsi testis yang tidak sempurna.

Gangguan hormon bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti hiperprolaktinemia, hipogonadisme, dan sindrom Kallman.

Sementara itu, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelainan pada fungsi struktur testis, seperti: 

  • Tidak adanya testis (anorchia)
  • Testis gagal memproduksi sperma (sertoli cell-only syndrome)
  • Torsio testis
  • Tumor atau kanker testis
  • Varikokel
  • Kelainan genetik
  • Efek samping obat-obatan
  • Penyakit tertentu, seperti diabetes dan gagal ginjal
pria dengan azoospermia

Gejala Azoospermia

Umumnya, azoospermia merupakan kelainan sperma yang tidak memiliki gejala khusus. Gejala ini dicurigai ketika pasangan yang tidak kunjung hamil setelah melakukan hubungan intim secara rutin tanpa alat kontrasepsi selama satu tahun.

Namun jika Anda dan pasangan masih belum berhasil hamil maka kondisi ini harus segera diperiksakan ke dokter. Pasalnya, bisa saja susah hamil disebabkan kondisi ini.

Meski tanpa gejala, namun beberapa kondisi ini bisa menandakan jika Anda mengalami azoospermia:

  • Volume ejakulasi rendah atau orgasme “kering” (tidak ada atau sedikit air mani)
  • Urine keruh setelah berhubungan seks
  • buang air kecil yang menyakitkan
  • Nyeri panggul
  • testis bengkak
  • Testis kecil atau tidak turun
  • Lebih kecil dari penis normal
  • Pubertas yang tertunda atau abnormal
  • Kesulitan dengan ereksi atau ejakulasi
  • Gairah seks rendah
  • Mengurangi pertumbuhan rambut pria
  • Payudara membesar

Cara Diagnosa Azoospermia

Salah satu cara diagnosa azoospermia adalah melalui analisis air mani. Jika analisis air mani dengan hasil sperma nol maka dokter akan meminta Anda untuk melakukan tes kembali beberapa kemudian.

Dokter akan mendiagnosa azoospermia ketika Anda sudah melakukan dua kali analisa air mani namun tidak ditemukannya sperma.

Untuk mendiagnosis dan menentukan penyebabnya, diperlukan pemeriksaan oleh dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang berupa analisis sperma dan air mani.

Selain itu, dokter juga akan memeriksakan riwayat kesehatan Anda, seperti penyakit yang pernah dialami, infeksi yang diderita, hingga mengonsumsi obat-obatan atau tidak. Selanjutnya, jika diperlukan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan maka kemungkinan Anda akan diminta untuk:

  • Tes darah, untuk mengevaluasi kadar hormon atau kondisi genetik
  • USG, untuk memeriksa organ reproduksi pria, misalnya kantung zakar (skrotum) dan testis
  • CT scan otak, untuk mencari masalah dengan hipotalamus atau kelenjar pituitari yang berperan dalam menghasilkan hormon kesuburan pria
  • Biopsi, untuk memeriksa kondisi jaringan testis

Cara Mengobati Azoospermia

Cara pengobatan azoospermia berbeda-beda berdasarkan penyebabnya. Namun secara umum, dokter akan memberikan beberapa cara pengobatan.

1. Terapi hormon

Untuk meningkatkan hormon testosteron, dokter akan memberikan obat-obatan atau terapi hormon. Terapi hormon diberikan dengan harapan jumlah sperma yang diproduksi akan meningkat sehingga peluang terjadinya pembuahan lebih tinggi.

2. Vasektomi reversal

Prosedur vasektomi dilakukan dengan cara menghubungkan kembali saluran vas deferens yang membawa sperma dari testis agar bisa keluar melalui air mani. Vasektomi reversal dilakukan untuk mengembalikan kesuburan pria yang pernah menjalani vasektomi.

3. Microsurgical testicular sperm extraction (MicroTESE)

MicroTESE adalah prosedur ini dilakukan pada kasus pria yang memiliki masalah produksi sperma dan hasil analisis semen menunjukkan kondisi azoospermia. Prosedur ini dilakukan dengan bius umum dan tindakan operasi menggunakan mikroskop. Pada saat proses tindakan, sayatan kecil akan dibuat di testis untuk mengevaluasi tubulus yang mengandung sperma. Prosedur ini dilakukan untuk program hamil bayi tabung.

4. Transurethral Resection of the Ejaculatory Ducts (TURED)

Transurethral Resection of the Ejaculatory Ducts (TURED) merupakan prosedur yang dilakukan untuk menghilangkan penyumbatan di saluran reproduksi pria. Prosedur ini dilakukan dengan bantuan kamera.

5. Koreksi bekas luka

Koreksi bekas luka bertujuan untuk membuka penyumbatan karena jaringan parut yang diakibatkan oleh penyakit menular seksual (PMS).

Apakah Penderita Azoospermia Bisa Memiliki Keturunan?

Jika Anda telah melakukan dua kali analisis sperma dan pada hasil pemeriksaan menunjukkan 0% maka Anda didiagnosa azoospermia, yang artinya akan sulit untuk memiliki keturunan. Salah satu cara untuk mendapatkan keturunan melalui bayi tabung (in vitro fertilization).

Cara Mengobati Azoospermia Secara Alami

Kelainan sperma ini bisa dicegah dengan beberapa cara alami berikut:

Gaya hidup sehat

Jika Anda ingin mencegah azoospermia maka ubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti tidak merokok atau mengonsumsi alkohol. Olahraga secara rutin namun hindari olahraga berat yang dapat mengganggu kualitas sperma, seperti bersepeda. Selain itu, hindari begadang jika ingin memiliki kualitas sperma yang baik. Kurang tidur akan memengaruhi hormon testosteron yang dapat mengganggu pembentukan sperma.

Konsumsi makanan sehat

Perbanyak konsumsi makanan bergizi yang kaya akan protein dan nutrisi yang bisa Anda dapatkan dari sayur-sayuran dan buah-buahan yang dapat meningkatkan kualitas sperma.

Kelola stres

Salah satu penyebab buruknya kualitas sperma adalah stres berlebihan. Hal ini disebabkan hormon stres yang tinggi dapat menekan kadar testosteron sehingga proses pembentukan sperma di testis kurang optimal.

Pengalaman Azoospermia

Keinginan untuk memiliki keturunan tidak selalu berjalan mulus. Hal ini yang juga dialami oleh pasangan Bunda Neli Astria dan Ayah Arfan. Pasangan suami istri yang telah menikah 6 tahun tersebut menempuh program hamil bayi tabung setelah keduanya didiagnosis memiliki gangguan infertilitas.

Ayah Arfan didiagnosis memiliki azoospermia, di mana kondisi air mani tidak mengandung sperma saat ejakulasi. Sempat merasa terpukul karena diagnosis tersebut, tidak membuat keduanya lelah untuk tetap berikhtiar.

Dalam kasus ini, Ayah Arfan harus melakukan tindakan micro tese untuk pengambilan sperma dari saluran reproduksi. Kini, kehadiran buah hati yang selama ini dinanti telah melengkapi keluarga kecil mereka.

Silahkan konsultasikan dengan dokter apabila Anda mengalami gejala di atas. Jangan khawatir jika Anda mendapat diagnosis azoospermia karena kondisi ini bisa ditangani dengan tepat.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Punya permasalahan yang sama seperti Ayah Arfan? Kami memiliki layanan yang tepat untuk Anda. silakan isi formulir di bawah ini, tim kami segera menghubungi Anda!

Azoospermia bisa diatasi dengan tindakan yang tepat jika Anda segera melakukan pemeriksaan.

Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.

  • Marcello Cocuzza, Conrado Alvarenga, Rodrigo Pagani. The epidemiology and etiology of azoospermia. Clinics (Sao Paulo). 2013 Feb; 68(Suppl 1): 15–26.
  • Alaa J Hamada, Sandro C Esteves, Ashok Agarwal. A comprehensive review of genetics and genetic testing in azoospermia.
  • Clinics (Sao Paulo). 2013 Feb; 68(Suppl 1): 39–60.
    Soo-Hyun Kim. Congenital Hypogonadotropic Hypogonadism and Kallmann Syndrome: Past, Present, and Future. Endocrinol Metab (Seoul). 2015 Dec; 30(4): 456–466. Published online 2015 Dec 31.
  • Catherine Dodé. Kallmann Syndrome: Mutations in the Genes Encoding Prokineticin-2 and Prokineticin Receptor-2. PLoS Genet. 2006 Oct; 2(10): e175. Published online 2006 Oct 20. Prepublished online 2006 Aug 31.
  • Hernan Valdes-Socin. Reproduction, Smell, and Neurodevelopmental Disorders: Genetic Defects in Different Hypogonadotropic Hypogonadal Syndromes. Front Endocrinol (Lausanne). 2014; 5: 109. Published online 2014 Jul 9.
Avatar photo

 

2 Responses

  1. Ni luh sri yuni ayu berkata:

    Ya saya tertarik untuk konsultasi

    • Avatar photo Bocah Indonesia berkata:

      Terima kasih telah berminat Bunda. Konsultasi Andrologi di Bocah Indonesia dapat dimulai dengan membeli layanan FW Andrology. Setelah pembelian, Ayah Bunda akan dihubungi oleh Ferly untuk melakukan penjadwalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
[caldera_form id="CF6195e2bd61123"]
Buat Janji