Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Mengenal Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sperma
Mengenal Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sperma
Selain sel telur, sperma juga menjadi kunci dalam proses kehamilan. Sebelum siap membuahi sel telur, sperma mengalami pembentukan awal atau yang disebut spermatogenesis. Lantas, bagaimana proses spermatogenesis terjadi?
Apa Itu Spermatogenesis?
Sebelumnya, Anda harus paham jika sperma dan air mani itu berbeda. Cairan yang biasa dihasilkan pada saat ejakulasi disebut air mani. Di dalam air mani mengandung sperma yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus menggunakan mikroskop.
Keduanya diproduksi pada organ reproduksi yang berbeda, sperma diproduksi pada testis sedangkan air mani diproduksi oleh penis. Sebelum siap membuahi sel telur, sperma akan mengalami pembentukan awal dari sel sperma. Proses ini dinamakan spermatogenesis.
Spermatogenesis berasal dari dua kata, yakni spermato dan genesis. Spermato artinya benih dan genesis artinya pembelahan. Sehingga jika diartikan spermatogenesis merupakan proses pembelahan benih. Spermatogenesis adalah proses awal terbentuknya dan pematangan sperma pada testis pria.
Tanya Ferly tentang Promil?
Bagaimana proses spermatogenesis terjadi?
Sel sperma sendiri diproduksi oleh tubulus seminiferus pada testis. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat banyak sel yang tersebar acak atau yang disebut sel Sertoli. Sel sertoli inilah yang memiliki peran untuk memberi nutrisi sel sperma yang belum matang.
Sel sperma yang telah matang disebut sebagai spermatogonia. Pada saat itu maka sel induk sperma (spermatogonium) akan memperbanyak diri dengan cara mitosis dan meiosis. Dengan cara mitosis, sel sperma berubah dari spermatogonium menjadi spermatosit primer. Setelah itu, spermatosit primer akan membelah diri menjadi spermatosit sekunder dengan cara meiosis.
Dalam tahap meiosis kedua, spermatosit sekunder akan membelah diri menjadi empat spermatid dengan ukuran dan bentuk yang sama. Spermatid adalah tahap akhir sebelum sel sperma matang atau disebut sebagai (spermatozoa).
Untuk satu sel benih yang belum matang memerlukan waktu hingga 74 hari agar mencapai kematangan akhir. Selama proses berlangsung, ada 300 juta lebih spermatozoa diproduksi setiap harinya. Namun, hanya sekitar 100 juta sel sperma yang berhasil matang dengan sempurna hingga proses akhir.
Seperti yang telah disebutkan di atas, sperma memiliki ukuran yang kecil sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Ukurannya hanya sekitar 0,05 milimeter dari ujung kepala hingga ekor. Sperma yang telah matang memiliki bentuk kepala yang lonjong dan ekor bergelombang.
Setidaknya terdapat sekitar 15 – 20 juta sperma per milimeter cairan mani yang dikeluarkan pria pada saat ejakulasi. Hal ini tentu membuat sperma memiliki peranan penting pada proses kehamilan.
Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis
Jika dilihat dari prosesnya, spermatogenesis dan oogenesis memiliki proses yang hampir sama. Namun, terdapat perbedaan di antara keduanya.
Jika oogenesis atau pembentukan dan pematangan sel telur terjadi pada ovarium wanita, sebaliknya proses spermatogenesis terjadi pada testis pria.
Proses oogenesis dimulai ketika masih di dalam kandungan namun prosesnya akan terhenti sementara dan akan dimulai kembali pada saat wanita memasuki masa pubertas. Sedangkan spermatogenesis dimulai pada masa pubertas pria hingga seumur hidup.
Oogenesis memiliki masa pertumbuhan yang panjang sedangkan spermatogenesis masa pertumbuhannya pendek namun sering.
Cara Menjaga Kualitas Sperma
Agar kualitas sperma meningkat, Anda bisa melakukan beberapa cara untuk menjaga kualitas sperma yang baik.
Mengonsumsi makanan sehat
Salah satu cara untuk menjaga kualitas sperma adalah mengonsumsi makanan kaya akan nutrisi. Makanan sehat yang dikonsumsi adalah yang mengandung antioksidan, vitamin, mineral, asam folat, hingga antioksidan.
Makanan tersebut dipercaya dapat menjadi penambah sperma hingga meningkatkan kesuburan. Anda dapat mengonsumsi sayuran hijau, telur, salmon, buah-buahan yang mengandung vitamin C, tomat, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Hindari konsumsi makanan olahan lantaran mengandung lemak trans yang tidak baik bagi kualitas sperma.
Olahraga teratur
Melakukan olahraga secara rutin dapat meningkatkan kadar testosterone sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas sperma menjadi lebih baik. Anda bisa melakukan olahraga sebanyak dua hingga tiga kali dalam seminggu.
Hindari penggunaan celana ketat
Jika Anda ingin menjaga kualitas sperma Anda maka hindari penggunaan celana ketat. Penggunaan celana ketat dapat memberikan tekanan pada testis dan meningkatkan suhu pada area testis sehingga dapat mengganggu produksi sperma.
Kelola stres yang baik
Salah satu yang dapat mengganggu kualitas sperma adalah stres. Stres yang berlebihan dapat meningkatkan kadar hormon kortisol di dalam tubuh. Meningkatnya hormon kortisol pada tubuh dapat menyebabkan efek buruk pada hormon testosterone yang merupakan hormon penting pembentuk sperma. Oleh sebab itu, Anda harus mengelola stress dengan baik agar kualitas sperma tetap terjaga.
Anda dapat mencoba berbagai cara untuk menghilangkan stres, seperti melakukan yoga. Yoga dipercaya dapat membantu untuk menenangkan pikiran sehingga dapat mengatasi stres pada diri Anda.
Jaga berat badan ideal
Salah satu cara untuk menjaga kualitas sperma adalah menjaga berat ideal. Sebuah studi yang diterbitkan Urology Journal menunjukkan jika menurunkan berat badan secara signifikan dapat membantu meningkatkan volume, konsentrasi, dan motilitas sperma. Pria yang memiliki berat badan berlebihan memiliki risiko jumlah sperma yang lebih sedikit dan pergerakan sperma yang buruk.
Hindari merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan
Usahakan untuk mengurangi konsumsi alkohol secara berlebihan. Pasalnya, mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan kadar testosterone menurun, impotensi, hingga mengganggu produksi sperma.
Selain itu, hindari merokok. Seperti yang diketahui, merokok dapat menyebabkan sejumlah masalah bagi kesehatan, termasuk salah satunya kesuburan. Hal ini lantaran zat-zat berbahaya yang terkandung pada rokok bisa menurunkan kualitas sperma.
Setelah membaca penjelasan di atas, sekarang sudah tahu kan bagaimana sperma terbentuk? Jangan lupa untuk konsumsi makanan sehat kaya akan nutrisi serta selalu menjalani pola hidup sehat untuk menjaga kualitas sperma.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.
- F, Gilbert S. Spermatogenesis. Developmental Biology. 6th edition. Sunderland (MA): Sinauer Associates; 2000.
- Panawala, Lakna. 2017. Difference Between Spermatogenesis and Oogenesis.
- Bahare Rafiee. Comparing the Effectiveness of Dietary Vitamin C and Exercise Interventions on Fertility Parameters in Normal Obese Men. Urol J. 2016 Apr 16;13(2):2635-9.
- M B Bhongade. Effect of psychological stress on fertility hormones and seminal quality in male partners of infertile couples. Andrologia. 2015 Apr;47(3):336-42.
- Sedigheh Ahmadi, M.Sc. Antioxidant supplements and semen parameters: an evidence based review. Int J Reprod Biomed. 2016 Dec; 14(12): 729–736.
- Kaye K Brownlee. Relationship between circulating cortisol and testosterone: influence of physical exercise. J Sports Sci Med. 2005 Mar 1;4(1):76-83.
Artikel Terkait:
- Mengenal Oogenesis, Proses Pembentukan Sel Telur
- Berapa Lama Sperma Berjalan Menuju Rahim Saat Proses…
- Kenali Proses dan Tanda - Tanda Terjadinya Ovulasi
- Bagaimana Proses Pembuahan Hingga Terjadinya Kehamilan?
- Mengenal Fungsi Tuba Fallopi, Organ Reproduksi…
- Mengenal Fungsi Testis, Organ Reproduksi Pria Paling Penting
- Mengenal Premenstrual Syndrome, Gejala Prahaid yang…
- Mengenal Anatomi & Fungsi Sistem Reproduksi Wanita