Mengenal Anatomi & Fungsi Sistem Reproduksi Wanita

mengenal sistem reproduksi wanita

Ditinjau secara medis oleh dr. Fiona Amelia, MPH
Medical Writer


Ditulis oleh dr. Fiona Amelia, MPH · Tanggal diperbarui 26/04/2022

Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ internal dan eksternal yang berperan dalam fungsi seksual dan produksi keturunan.

Sistem reproduksi wanita dibentuk oleh sekelompok organ yang bekerja sama untuk memungkinkan terjadinya proses reproduksi, kehamilan, dan persalinan. Sistem ini juga menunjang sistem organ lainnya. Di antaranya, memproduksi hormon—seperti estrogen—yang juga memengaruhi kepadatan tulang, kadar kolesterol, kesehatan jantung, dan suasana hati.

Anatomi dan fungsi sistem reproduksi wanita

Secara anatomi, sistem reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi eksternal dan internal.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Organ reproduksi eksternal

Organ reproduksi eksternal pada wanita memiliki tiga fungsi utama, yakni:

  • Memungkinkan sperma masuk ke dalam tubuh wanita
  • Melindungi organ reproduksi internal dari kuman berbahaya
  • Memberikan kenikmatan seksual

Secara menyeluruh, struktur eksternal yang disebut dengan vulva ini mencakup:

Mons pubis 

Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang menutupi tulang kemaluan. Selama masa pubertas, bagian ini mulai ditumbuhi rambut. Mons pubis mengandung kelenjar sebasea, yakni kelenjar yang menghasilkan minyak. Kelenjar ini juga mengeluarkan feromon, yakni zat kimia untuk menginduksi daya tarik seksual.

Labia mayora

Labia mayora (“bibir besar” atau “bibir luar”) lipatan kulit berdaging yang membungkus dan melindungi organ reproduksi eksternal lainnya. Bagian ini merupakan padanan skrotum pada pria. Selama masa pubertas, bagian ini juga mulai ditumbuhi rambut, serta mengandung kelenjar penghasil keringat dan minyak. 

Labia minora

Labia minora (“bibir kecil” atau “bibir dalam) memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi. Lebarnya bisa sangat kecil hingga 5 cm. Labia minora terletak tepat di dalam labia mayora dan mengelilingi lubang vagina dan uretra (tempat keluarnya urin). Kulit labia minora sangat halus sehingga mudah mengalami iritasi dan pembengkakan. Oleh karena disuplai oleh banyak pembuluh darah, labia minora berwarna merah muda. Bila ada stimulasi seksual, pembuluh darah di bagian ini akan penuh dengan darah sehingga labia minora tampak membesar dan semakin sensitif terhadap rangsangan.

Klitoris

Kedua bagian labia minora bertemu pada klitoris, yakni tonjolan kecil dan sensitif, yang sepadan dengan penis pada pria. Organ ini sebetulnya merupakan kelenjar, yang terbelah menjadi dua bagian dan membentang ke arah vagina di kedua sisinya. Kelenjar klitoris terdiri dari jaringan spons yang mengandung ribuan ujung saraf, yang sangat sensitif terhadap stimulasi seksual dan dapat mengalami ereksi. Ketika seorang wanita terangsang, klitoris dapat membesar. Ini adalah organ utama yang bertanggung jawab untuk proses orgasme pada wanita.

Kelenjar Bartholin

Kelenjar bartholin terletak di kedua sisi lubang vagina. Saat dirangsang, kelenjar Bartholin mengeluarkan cairan kental yang berfungsi sebagai pelumas saat berhubungan intim.

Himen atau selaput dara

Tak semua wanita memiliki selaput dara. Bila ada, ini merupakan jaringan tipis halus yang umumnya menutupi sebagian lubang vagina. Saat wanita melakukan hubungan intim penetratif yang pertama kali, selaput dara bisa teregang atau robek. Akan tetapi, teregang atau robeknya selaput dara juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti misalnya cedera.

Uretra

Ini adalah lubang tempat keluarnya urin. Uretra merupakan bagian dari sistem saluran kemih dan terletak tepat di atas lubang vagina.

organ reproduksi eksternal wanita

Organ reproduksi internal

Organ reproduksi internal wanita membentuk jalur, yang terdiri dari:

  • Liang vagina, tempat penetrasi penis dan masuknya sperma
  • Uterus atau rahim, tempat berkembangnya embrio dan janin
  • Tuba falopii, tempat terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma
  • Ovarium, tempat produksi hormon dan pematangan sel telur

Pada jalur ini, sperma bergerak dari arah bawah ke atas, sedangkan sel telur bergerak dari arah atas ke bawah.

organ reproduksi internal wanita

Vagina

Vagina dikenal sebagai jalan lahir. Ini merupakan saluran yang menghubungkan organ reproduksi internal dan eksternal. Lokasinya berada di belakang kandung kemih dan di depan saluran cerna. Adanya vagina memungkinkan cairan tubuh seperti darah menstruasi dan keputihan keluar. Organ ini juga memungkinkan cairan sperma masuk ke dalam tubuh.

Liang vagina berbentuk tabung dan dindingnya dibangun oleh sel-sel otot elastis sehingga dapat memendek dan memanjang. Dalam kondisi normal, panjang liang vagina sekitar 5-7 cm. Dengan stimulasi seksual, liang vagina dapat memanjang hingga 13 cm pada wanita dewasa. Saat orgasme, otot-otot dinding vagina berkontraksi secara berirama tanpa disadari. 

Bagian dalam vagina dilapisi oleh selaput lendir, yang dihasilkan oleh sel-sel pada dinding vagina dan kelenjar pada serviks (leher rahim). Sebagian kecil dari cairan ini dapat keluar dan tampak sebagai keputihan normal yang bening atau putih susu. Selama usia reproduksi, liang vagina wanita memiliki tekstur yang berlipat dan berkerut. Sedangkan sebelum pubertas dan setelah menopause, liang vagina bertekstur halus.

Serviks

Serviks adalah struktur sempit pada bagian bawah rahim. Lokasinya tepat di atas vagina. Seperti vagina, serviks dilapisi oleh selaput lendir, namun lebih halus. Serviks memiliki beberapa fungsi:

  • Memproduksi lendir serviks, yang berfungsi menghambat sperma memasuki rahim ketika seorang wanita sedang tidak subur atau sedang hamil. 
  • Melindungi dari kuman berbahaya. Lendir serviks juga menghentikan bakteri atau kuman berbahaya memasuki rahim dan menjaga vagina tetap sehat.
  • Jalur keluarnya darah menstruasi.

Uterus (rahim)

Rahim merupakan organ yang bentuk dan ukurannya kurang lebih seperti buah pir. Organ ini berada di bagian tengah rongga panggul, di belakang kandung kemih, dan di depan rektum. Rahim dipertahankan pada posisinya oleh beberapa ligamen. Fungsi utama rahim yakni untuk menjaga kelangsungan hidup janin yang sedang berkembang. 

Rahim dibagi menjadi dua bagian, yakni serviks dan korpus. Serviks adalah bagian bawah yang bersambungan dengan vagina, sedangkan korpus adalah bagian utama rahim tempat janin berkembang. Bagian korpus ini sangat berotot, dapat meregang untuk mengakomodasi janin yang sedang bertumbuh. Ketika waktunya bersalin, dinding otot rahim akan berkontraksi untuk mendorong bayi keluar melalui serviks dan liang vagina. Selama usia reproduksi, korpus rahim berukuran dua kali lebih panjang daripada serviks. Sedangkan setelah menopause, yang terjadi adalah kebalikannya.

Dinding dalam korpus rahim, yang disebut endometrium, dapat menebal dan menipis sesuai siklus menstruasi. Bila wanita tidak hamil, dinding endometrium akan meluruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

Tuba Falopi

Tuba falopi adalah tabung sempit yang menempel pada bagian atas rahim dan berfungsi sebagai jalur bagi ovum (sel telur) untuk bergerak dari ovarium ke rahim. Panjangnya sekitar 10 hingga 13 cm. Di saluran inilah terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sel telur yang telah dibuahi (embrio) kemudian bergerak ke rahim, di mana nantinya akan berimplantasi ke dalam dinding rahim. 

Tuba falopi memiliki beberapa bagian, yakni:

  • Infundibulum, yakni lubang berbentuk corong di dekat ovarium
  • Fimbria, yakni tonjolan seperti jari yang mengelilingi bukaan tuba falopi ke ovarium
  • Silia, yakni struktur seperti rambut di dalam tuba falopi. 

Ketika ovarium melepaskan sel telur, cairan dan fimbria mendorongnya menuju lubang tuba falopi. Saat sudah di dalam, silia akan menggerakkan sel telur ke arah rahim. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 7 hari dan di waktu-waktu ini, sperma dapat membuahi sel telur bila wanita melakukan hubungan intim.

Ovarium

Ini adalah kelenjar kecil seukuran buah kenari dan berbentuk oval, yang terletak di kedua sisi rahim. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon reproduksi wanita, yaitu estrogen dan progesteron.

Saat lahir, kedua ovarium mengandung kurang lebih 700.000 sel telur yang belum matang. Saat mencapai usia pubertas, sel-sel telur ini mulai berkembang dan matang di dalam folikel sel telur. Sejak saat itu, sekitar sebulan sekali, ovarium melepaskan satu sel telur yang matang. Proses ini dikenal sebagai ovulasi dan merupakan bagian dari siklus menstruasi. Proses ini pula yang memungkinkan terjadinya kehamilan.

Hormon-hormon yang diproduksi ovarium berfungsi mengatur siklus menstruasi. Hormon-hormon ini juga:

  • Berperan dalam perkembangan organ seks dan karakteristik seksual wanita
  • Memfasilitasi proses kehamilan, persalinan, dan produksi Air Susu Ibu (ASI)
  • Menjaga kesehatan tulang, jantung, hati, otak, dan jaringan lainnya
  • Memengaruhi suasana hati, kualitas tidur, dan gairah seksual
organ reproduksi wanita

Apakah payudara termasuk bagian dari organ reproduksi wanita?

Payudara bukanlah organ reproduksi primer pada sistem reproduksi wanita. Organ ini lebih dianggap sebagai karakteristik seks sekunder yang menjadi ciri seorang wanita. Saat masa pubertas, jaringan payudara wanita tumbuh cepat akibat efek estrogen dan hormon lainnya. Hal ini memicu perkembangan jaringan lemak yang membuat payudara wanita berbentuk setengah bola, serta perkembangan kelenjar dan saluran ASI. Fungsi utama payudara wanita adalah untuk memproduksi ASI bagi bayi. Namun, organ ini adalah simbol kewanitaan dan berperan dalam daya tarik dan kenikmatan seksual.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  1. American College of Obstetricians and Gynecologists. [Last reviewed 2022 Jan]. PFSI032. Female Reproductive System: Internal Organs and External Organs
  2. Cleveland Clinic. [Last reviewed 2019 Jan 19]. Female reproductive system
  3. MSD Manual. [Last reviewed 2019 Apr]. Overview of the female reproductive system.
  4. Nguyen JD, Duong H. Anatomy, Abdomen and Pelvis, Female External Genitalia. [Updated 2021 Jul 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. 
  5. Rosner J, Samardzic T, Sarao MS. Physiology, Female Reproduction. [Updated 2021 Oct 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.

 

One Response

  1. David de Jesus berkata:

    Anatomi dan fisiologi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji