Pernah Sakit Perut Setelah Berhubungan? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

sakit perut setelah berhubungan

Sakit perut setelah berhubungan merupakan hal umum terjadi. Kondisi ini lebih rentan terjadi kepada wanita dibandingkan pria. Hal ini tentu membuat rasa tidak nyaman pada saat melakukan hubungan intim maupun setelahnya.

Penyebab Sakit Perut Setelah Berhubungan

Jika Anda pernah merasakan sakit perut setelah berhubungan, biasanya disebabkan akibat penetrasi yang terlalu dalam. Meski bukan kondisi yang serius namun jika kondisi ini berlangsung secara terus menerus maka bisa jadi ini merupakan gejala dari kondisi medis tertentu.

Di Amerika Serikat, sakit perut setelah berhubungan sering terjadi, bahkan angkanya bisa mencapai 10 hingga 20 persen. Sementara itu, dalam sebuah penelitian, kondisi tersebut juga bisa dialami pria.

Selain disebabkan oleh penetrasi yang terlalu dalam, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan sakit perut setelah berhubungan atau dispareunia.

Reaksi emosional

Melakukan hubungan suami istri dapat memberikan segala macam perasaan, mulai dari senang hingga cemas yang bisa memengaruhi kondisi perut. Perasaan yang tak menentu saat melakukan hubungan tersebut yang dapat menyebabkan otot perut dan panggul Anda tegang, bahkan mengakibatkan gangguan pencernaan.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Orgasme

Pada saat orgasme dapat memicu kontraksi otot pelvis. Untuk sebagian orang, kontraksi ini dapat menyebabkan kejang otot sehingga membuat perut bagian bawah dan panggul terasa sangat menyakitkan.

Masuknya gas dan udara

Melakukan seks penetrasi dapat mendorong udara ke dalam vagina atau anus. Rasa nyeri di perut bagian atas atau dada disebabkan udara yang terperangkap. Kondisi ini dapat diatasi ketika Anda buang angin.

Penetrasi terlalu dalam

Seperti yang sudah disebutkan di atas, penetrasi yang dalam juga dapat menyebabkan rasa sakit setelah melakukan hubungan seks. Rasa sakit ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.

Beberapa kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis tertentu dapat menyebabkan rasa nyeri setelah melakukan hubungan suami istri, seperti:

Infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) dapat menimbulkan gejala, seperti nyeri saat buang air kecil, nyeri saat atau setelah berhubungan, hingga demam. Selain itu, kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, peningkatan frekuensi buang air kecil, urin berwarna keruh hingga berdarah.

Infeksi menular seksual (IMS)

Penyakit infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia. Keduanya ditandai dengan daerah panggul yang lembut, rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, dan bau tidak sedap saat keputihan.

Sindrom kandung kemih (sistitis interstisial). Penyakit ini ditandai dengan gejala sering buang air kecil dengan jumlah sedikit, selalu ingin buang air kecil, dan sering ngompol secara tidak sengaja.

Irritable bowel syndrome (IBS)

Penyakit ini merupakan gangguan umum yang memengaruhi usus besar. Gejalanya ditandai dengan sakit perut, kembung, dan diare atau sembelit. IBS merupakan kondisi yang cukup serius sehingga perlu penanganan.

Penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul adalah infeksi bakteri pada organ reproduksi wanita. Penyakit radang panggul disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan gonore dan klamidia. Penyakit radang panggul disertai dengan gejala berdarah saat berhubungan seks, pendarahan yang lebih banyak dari biasanya, bau tidak sedap saat keputihan, dan demam.

Endometriosis

Endometriosis merupakan kondisi jaringan yang tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri di perut, panggul, punggung bagian bawah. Rasa sakit ini dapat meningkat akibat penetrasi.

Penyumbatan tuba falopi

Saluran tuba adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim Anda. Jika saluran tuba mengalami penyumbatan, hal tersebut dapat menyebabkan nyeri pada perut. Penyumbatan tuba falopi jarang menimbulkan gejala khusus.

setelah berhubungan

Cara Diagnosis Sakit Perut Setelah Berhubungan

Sakit perut setelah berhubungan atau yang juga disebut kram setelah berhubungan disebabkan beberapa kondisi. Jika rasa sakit tersebut terjadi berulang kali maka Anda disarankan untuk melakukan konsultasi ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab sakit saat berhubungan.

USG transvaginal

Prosedur USG akan dilakukan untuk mengetahui kondisi perut dan memeriksa kondisi rahim wanita. Biasanya, prosedur ini dianjurkan untuk wanita yang memiliki kondisi medis tertentu. Hal ini dapat membantu dokter untuk mengetahui penyebab kenapa saat berhubungan sakit.

Laparoskopi

Jika rasa sakit disebabkan endometriosis maka dokter akan melakukan diagnosis melalui prosedur laparoskopi. Prosedur ini merupakan proses bedah dengan memasukan alat bernama laparoskop yang berbentuk tabung yang dilengkapi kamera untuk melihat kondisi organ perut dan panggul.

Alat laparoskop dimasukkan melalui sayatan kecil di perut. Selain itu, prosedur ini juga bisa dilakukan untuk biopsi atau pengambilan sampel jaringan untuk mengetahui mendeteksi adanya kelainan.

Cara Mengatasi Sakit Perut Setelah Berhubungan

Cara untuk mengatasinya agar berhubungan tidak perlu merasakan sakit lagi adalah melakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebab dari nyeri Anda.

Obat-obatan

Pasca melakukan pemeriksaan, dokter akan memberikan obat untuk mengatasi penyebab nyeri perut setelah berhubungan seks. Namun, lain halnya jika penyebab sakit perut setelah berhubungan adalah infeksi bakteri maka dokter akan memberikan antibiotik untuk meredakan nyeri.

Terapi

Selain mendapatkan perawatan menggunakan obat-obatan, dokter akan merekomendasikan Anda untuk melakukan cara-cara alami seperti teknik relaksasi vagina dengan senam kegel, yang dapat mengurangi rasa sakit.

Jika penyebab nyeri diakibatkan masalah psikologis, Anda dan pasangan dapat melakukan komunikasi yang lebih dalam mengenai rasa sakit saat berhubungan. Namun, jika Anda dan pasangan memerlukan bantuan untuk meningkatkan komunikasi dengan pasangan, Anda dapat melakukan konsultasi dengan konselor atau terapis.

Tips Mengurangi Risiko Sakit Saat Berhubungan

Jika Anda ingin melakukan hubungan tanpa meninggalkan rasa sakit, Anda bisa mencoba beberapa cara, seperti:

  • Gunakan pelumas yang larut dalam air. Hal ini agar pada saat penetrasi tidak menyebabkan rasa sakit pada vagina.
  • Mandi air hangat untuk melancarkan aliran darah serta dapat membantu menghilangkan rasa sakit.
  • Latihan relaksasi, seperti yoga dan meditasi.
  • Kosongkan kandung kemih Anda sebelum berhubungan seks.
  • Menjalani pola hidup sehat, seperti berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
  1. James Sorensen. Evaluation and Treatment of Female Sexual Pain: A Clinical Review. Published: March 27, 2018. Cureus 10(3): e2379. URL.
  2. Steege, John F. Evaluation and Treatment of Dyspareunia. Obstetrics & Gynecology: May 2009 – Volume 113 – Issue 5 – p 1124-1136. URL.
  3. Parveen Parasar, PhD, MVSc. Endometriosis: Epidemiology, Diagnosis and Clinical Management. Curr Obstet Gynecol Rep. 2017 Mar; 6(1): 34–41. Published online 2017 Jan 27. URL.
  4. Caroline Mitchell. Pelvic inflammatory disease: current concepts in pathogenesis, diagnosis and treatment. nfect Dis Clin North Am. 2013 Dec;27(4):793-809. doi: 10.1016/j.idc.2013.08.004. Epub 2013 Oct 31. URL.
  5. D Taylor-Robinson. Difficulties experienced in defining the microbial cause of pelvic inflammatory disease. Int J STD AIDS. 2012 Jan;23(1):18-24. URL.
Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji