Laparoskopi : Persiapan, Tujuan, Manfaat dan Efek Samping

prosedur-operasi-laparoskopi-di-bocah-indonesia

Laparoskopi adalah sebuah prosedur medis di mana seorang dokter menggunakan instrumen yang disebut laparoskop untuk melihat organ-organ dalam rongga perut dan panggul wanita. Laparoskopi juga dapat digunakan untuk melakukan tindakan medis pada organ-organ ini, seperti pengangkatan kista atau endometriosis, mengikat atau memotong saluran tuba untuk sterilisasi, atau mengangkat kantung empedu.

Selama prosedur laparoskopi, dokter akan membuat beberapa sayatan kecil pada perut pasien, kemudian memasukkan laparoskop ke dalam perut melalui salah satu sayatan. Laparoskop memiliki kamera dan sumber cahaya di ujungnya sehingga dokter dapat melihat gambar organ-organ dalam perut pasien di layar monitor.

Karena sayatan yang lebih kecil dibutuhkan daripada operasi tradisional, pasien biasanya pulih lebih cepat dari prosedur laparoskopi. Hal ini merupakan kelebihan dari operasi Laparoskopi dibanding operasi tradisional yaitu. mengurangi rasa sakit pascaoperasi, waktu rawat inap, dan waktu pemulihan menjadi lebih cepat.

laparoskopi merupakan jenis prosedur bedah yang memungkinkan ahli bedah untuk mengakses bagian dalam perut dan panggul tanpa harus membuat sayatan yang besar di kulit. Tujuan dari pembedahan laparoskopi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pada organ perut atau panggul.

Pembedahan ini umumnya dilakukan untuk mendiagnosa maupun salah satu prosedur pengobatan terhadap gangguan ginekologi.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Bagaimana prosedur laparoskopi dilakukan? Apa saja indikasi prosedur ini dilakukan? Simak informasi selengkapnya.

Apa Itu Laparoskopi?

Laparoskopi merupakan salah satu prosedur bedah minimal invasif yang dilakukan untuk melihat bagian dalam rongga perut dan panggul dengan alat laparoskop. Laparoskop memiliki bentuk seperti tabung tipis yang disertai kamera dan cahaya pada bagian ujungnya.

Sesuai namanya, prosedur ini merupakan pembedahan dengan sayatan minimal. 

Jika umumnya, bedah konvensional memerlukan sayatan panjang, bedah laparoskopi hanya memerlukan sayatan kecil pada dinding perut di bawah pusar.

Prosedur ini dilakukan untuk mendiagnosis atau pengobatan sejumlah kelainan yang terdapat pada rongga perut dan panggul.

Prosedur ini juga bisa dilakukan untuk kebutuhan pengambilan sampel jaringan atau biopsi.

Laparoskopi terbagi menjadi dua, yakni laparoskopi diagnostik (LD) dan laparoskopi operatif (LO).  Bagaimana prosedur keduanya dilakukan?

Laparoskopi diagnostik (LD) merupakan tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi serta untuk mendiagnosis akan adanya kelainan pada area perut dan panggul seperti kista, perlengketan, miom, ataupun fibroid.

Sementara itu, laparoskopi operatif (LO) merupakan tindakan pembedahan tingkat lanjut ketika ditemukan adanya gangguan medis pada area perut dan panggul.

Apa Tujuan Dilakukannya Laparoskopi?

Dokter akan melakukan tindakan operasi dengan tujuan:

  • Mengetahui penyebab rasa sakit pada pinggul.
  • Memeriksa kondisi pertumbuhan tumor di dalam perut atau panggul.
  • Mengambil sampel jaringan untuk pemeriksaan biopsi.
  • Mengetahui kondisi kemungkinan adanya kista, fibroid, infeksi, maupun perlengketan pada organ reproduksi yang menjadi penyebab seorang wanita susah hamil.
  • Mengobati kehamilan ektopik, endometriosis, hingga penyakit radang panggul.

Apa Saja Alasan Dilakukannya Laparoskopi ?

  • Untuk Mendiagnosis (untuk pemeriksaan)
  • Dispareunia (nyeri saat berhubungan seksual)
  • Dismenorrhea (nyeri perut hebat saat menstruasi)
  • Fimbrioplasty (operasi untuk membetulkan tuba fallopi abnormal)
  • Tatalaksana endometriosis
  • Neosalfingostomi
  • Miomektomi (pengangkatan mioma)
  • Ovarian drilling
  • Cystectomy ovarium (pengangkatan kista)
    Nyeri panggul
  • Tatalaksana adhesi panggul
  • Salpingostomi (membuka tuba)
    Salpingektomi (pengangkatan tuba)
  • Pengangkatan jaringan bekas luka
    Infertilitas yang tidak bisa dijelaskan
alat operasi laparoskopi

Persiapan Prosedur Laparoskopi

Jika Anda akan menjalani laparoskopi ini, maka ada beberapa hal persiapan yang harus Anda perhatikan.

  • Anda akan diminta untuk mencukur bulu kemaluan sebelum prosedur.
  • Khusus untuk prosedur operatif, Anda akan diminta untuk puasa selama 6 – 8 jam.
  • Sebelum melakukan prosedur ini, Anda perlu meminum obat pencahar terlebih dahulu sebelum puasa.
  • Anda juga diminta untuk tidak berhubungan badan selama 4 hari sebelum tindakan laparoskopi dilakukan.

Prosedur Operasi Laparoskopi

Untuk melihat pemeriksaan diagnostic atau simple procedure maka anestesi tidak akan diberikan. Sedangkan untuk tindakan operasi, maka maka pasien akan diberikan anestesi umum.

Selang kencing akan dipasang untuk menampung urin. Kemudian, alat untuk menggerakkan rahim selama operasi dipasang pada vagina. Setelah itu, dokter akan memasukan karbon dioksida (CO2) ke dalam rongga perut melalui alat khusus. 

Hal ini dilakukan untuk memudahkan dokter bedah melihat organ reproduksi dan menghindari cedera. Gas CO2 akan dikeluarkan setelah prosedur selesai.

Dokter akan membuat sayatan sebesar 5 mm pada perut untuk memasukkan laparoskop. 

Nantinya, gambaran kondisi di dalam rongga perut melalui kamera pada alat laparoskop akan diperlihatkan melalui layar monitor agar dokter dapat melakukan diagnosis secara langsung.

Diagnostik biasanya akan memakan waktu 15 – 30 menit. Sementara prosedur laparoskopi operatif biasanya memakan waktu 2 – 4 jam tergantung kondisi pasien.

Pemulihan Pasca Operasi Laparoskopi

Pasca melakukan prosedur laparoskopi (terutama laparoskopi operatif), sebagian besar pasien akan diperbolehkan pulang beberapa jam setelah prosedur selesai dilakukan. 

Selanjutnya, dokter bedah mungkin akan memberikan obat untuk mengatasi nyeri atau mual untuk 24 jam pasca operasi. Dalam waktu 48 jam, Anda sudah diperbolehkan untuk makan dan beraktivitas seperti biasa.

Pada periode penyembuhan pasca prosedur operasi, apabila Anda mengalami ketidaknyamanan pada area abdomen setelah prosedur, terutama jika Anda mengalami nyeri hebat, pendarahan hebat, atau demam tinggi, maka segera konsultasikan dengan dokter atau Anda datang kembali ke rumah sakit.

Selanjutnya, Anda dapat melakukan kontrol pasca operasi lubang kunci satu minggu setelah prosedur dilakukan.

Manfaat Operasi Laparoskopi

Seiring berkembangnya teknologi, prosedur pembedahan kini memberikan sejumlah manfaat bagi para pasiennya, termasuk pada prosedur laparoskopi. Terdapat beberapa manfaat dari prosedur ini, di antaranya:

1. Proses penyembuhan lebih cepat

Salah satu manfaat prosedur bedah laparoskopi adalah proses penyembuhannya menjadi lebih cepat. Hal ini membuat pasien bisa melakukan aktivitas pasca 48 jam setelah tindakan operasi dilakukan.

2. Minim risiko nyeri

Laparoskopi merupakan prosedur bedah minimal invasif. Tindakan pembedahan yang dilakukan dengan sayatan kecil ini maka kerusakan jaringan dan otot juga lebih sedikit sehingga nyeri yang ditimbulkan akan lebih sedikit.

3. Minim risiko infeksi

Sayatan yang cukup kecil mencegah rongga perut  terbuka dengan longgar, sehingga organ dalam perut sedikit terpapar ke udara. Pada bedah laparoskopi, sayatan yang diberikan sebesar 5 mm sehingga risiko infeksi pasca operasi lebih minim.

Selain itu, Anda juga minim dari risiko bekas luka pasca operasi karena sayatan yang diberikan selama prosedur cukup sedikit.

4. Masa perawatan lebih cepat

Jika Anda ingin melakukan prosedur laparoskopi maka Anda tidak perlu khawatir dengan masa perawatan pasca operasi. Pasalnya, masa perawatan setelah prosedur tidak memakan waktu yang lama.

Pasien biasanya akan diperbolehkan pulang beberapa jam setelah tindakan selesai dilakukan. Anda juga dapat beraktivitas dan makan seperti biasa setelah 48 jam atau 2 hari pasca operasi jadi tidak perlu lama untuk melakukan rawat inap.

Apakah Operasi Laparoskopi Aman?

Umumnya, komplikasi atau efek sampingnya jarang sekali terjadi dan seringkali tidak serius. Risiko komplikasi yang terjadi, seperti cedera pada rahim, kandung kemih, atau pembuluh darah. Jika Anda mengalami kondisi tersebut maka Anda dapat segera konsultasikan ke dokter.

Risiko komplikasi ini dapat meningkat bila Anda memiliki riwayat operasi abdomen berulang, obesitas, dan adhesi panggul. Kemungkinan komplikasi lainnya juga bisa terjadi yang disebabkan dari reaksi anestesi yang diberikan kepada Anda.

Penutup

Prosedur laparoskopi merupakan bedah minimal invasif yang dilakukan dengan beberapa indikasi medis tertentu. Meski jarang sekali terjadi namun terdapat beberapa risiko komplikasi pasca operasi.

Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan prosedur ini, diskusikan terlebih dahulu bersama pasangan juga dokter yang menangani Anda agar prosedur pembedahan dapat berjalan dengan lancar.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum  hamil setelah 12 bulan atau lebih (atau 6 bulan jika wanita tersebut berusia di atas 35 tahun), sebaiknya Anda  melakukan tes kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.

  1. Mahran, A., et al. Does laparoscopy still has a role in modern fertility practice? Int J Reprod Biomed. 2017 Dec; 15(12): 787–794. 
  2. The American College of Obstetricians and Gynecologists. Laparoscopy. 
  3. Navez, B., Navez, J. Laparoscopy in the acute abdomen. Best Pract Res Clin Gastroenterol. 2014 Feb;28(1):3-17. 
  4. Buia, A., Stockhausen, F., Hanisch, E. Laparoscopic surgery: A qualified systematic review. World J Methodol. 2015 Dec 26; 5(4): 238–254.

FAQ

Frequently Asked Question

Tahukah Anda prosedur laparoskopi dapat membantu program hamil? Laparoskopi merupakan salah satu metode bedah minimal invasif yang dilakukan untuk identifikasi, diagnosis, hingga mengobati gangguan pada sistem reproduksi.

Prosedur ini merupakan metode alternatif dari bedah konvensional. Sesuai namanya, bedah minimal invasif yakni operasi dengan minimal sayatan. Jika pada bedah konvensional diperlukan sayatan yang cukup panjang, laparoskopi hanya memerlukan sayatan kecil di bawah perut.

Laparoskopi terbagi menjadi dua, yakni laparoskopi diagnostic (LD) dan laparoskopi operatif (LO). Jika laparoskopi diagnostik adalah tindakan yang dilakukan untuk mencari informasi serta diagnosis terkait kelainan atau masalah pada area perut dan panggul, seperti kista, miom, atau perlengketan.

Pada prosesnya, alat laparoskopi berupa selang elastis yang ujungnya terdapat kamera untuk memantau kondisi pada area perut dan panggul.

Dokter akan menggerakan alat yang akan digunakan untuk mengetahui kondisi rahim. Kemudian, karbon dioksida (CO2) akan dimasukan ke dalam rongga perut melalui alat khusus. Proses ini dilakukan agar dokter menjadi lebih mudah melihat kondisi organ reproduksi.

Dokter akan membuat sayatan sebesar 5 mm pada perut untuk memasukan alat laparoskop. 

Melalui pemeriksaan ini maka kondisi di dalam rongga perut dapat diketahui karena alat tersebut diproyeksikan ke layar TV agar dokter dapat melakukan diagnosis secara langsung.

Proses ini juga tidak berlangsung lama, biasanya hanya memakan waktu 15 – 30 menit tergantung kondisi masing-masing pasien.

Prosedur laparoskopi dapat dilakukan jika Anda mengalami nyeri di perut yang parah atau kronis atau nyeri pada panggul, benjolan di perut, mengalami gangguan haid yang tidak jelas penyebabnya, memiliki riwayat diagnosis menderita kanker pada area perut, adanya penyumbatan di perut, perdarahan yang tidak bisa dijelaskan, serta infeksi.

Pada prinsipnya semua tindakan laparoskopi atau operasi yang menggunakan BPJS tergantung pada kebijakan BPJS serta pihak rumah sakit tempat dilakukannya prosedur tersebut. 

Jika rumah sakit sudah bekerja sama dengan dengan BPJS dan pasien memenuhi semua persyaratan yang diajukan oleh BPJS maka pasien bisa menggunakan BPJS tersebut untuk operasi.

Di Bocah Indonesia sendiri, Anda tidak dapat melakukan prosedur laparoskopi dengan BPJS namun Anda transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan metode lainnya.

Avatar photo
Share:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji