Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Wanita » Kesuburan Ibu Terjaga, Raih Keluarga Bahagia
Kesuburan Ibu Terjaga, Raih Keluarga Bahagia
Kesuburan Bunda menjadi salah satu faktor penting untuk pasangan yang ingin memiliki keturunan. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan kondisi kesuburan terganggu.
Kehamilan dapat terjadi jika kondisi kesuburan Ayah Bunda dalam kondisi optimal. Tidak hanya dari salah satu pihak saja namun harus ada kontribusi dari kedua belah pihak. Kesuburan wanita bisa dilihat dari kondisi sel telur, rahim, maupun organ reproduksi lainnya. Oleh sebab itu, penting bagi Bunda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan.
Baca juga: 7 Cara Ampuh Meningkatkan Kesuburan Pada Pria Secara Alami
Wanita sehat sudah pasti subur? Jawabannya belum tentu, Bunda. Menurut dr. Ferry Darmawan, Sp.OG, MIGS, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Bocah Indonesia menyebutkan jika wanita yang mengalami masalah infertilitas bisa disebabkan oleh faktor kelainan pada struktural seperti mioma hingga permasalahan pada tuba fallopi.
“Faktor gangguan kesuburan dari sisi Bunda bisa disebabkan adanya kelainan struktural, seperti polip, mioma, kista atau masalah di saluran tuba atau saluran telur. Selain itu, bisa juga karena adanya gangguan ovulasi,” ujar dr. Ferry Darmawan.
Tanya Ferly tentang Promil?
1. Usia memengaruhi kesuburan
Pada wanita usia dapat memengaruhi kondisi kesuburan. Wanita yang berusia di atas 35 tahun kesuburannya akan menurun secara signifikan. Hal ini lantaran cadangan sel telur akan berkurang seiring bertambahnya usia.
Maka dari itu, wanita yang memiliki usia di atas 35 tahun mungkin memerlukan usaha lebih untuk mendapatkan keturunan.
2. Gaya hidup berpengaruh pada kesuburan
Tahukah Bunda jika gaya hidup memengaruhi kondisi fertilitas, lho? Gaya hidup yang tidak sehat bisa memicu beberapa risiko kondisi medis pada organ reproduksi. Beberapa gaya hidup tidak sehat yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti merokok, mengonsumsi alkohol dan kafein, serta memiliki berat badan berlebihan atau di bawah normal.
Merokok. Kebiasaan buruk ini dapat mengganggu kesehatan juga kesuburan Bunda. Hal ini lantaran merokok dapat menyebabkan indung telur berkurang dan sel telur akan habis sebelum waktunya.
Konsumsi alkohol dan kafein. Kebiasaan ini bisa menyebabkan peningkatan risiko Bunda mengalami gangguan ovulasi.
Berat badan yang berlebihan atau di bawah normal. Kondisi ini bisa menyebabkan seorang wanita mengalami ketidakseimbangan hormon sehingga mengganggu ovulasi Bunda. Jika kondisi ini terjadi berkepanjangan maka dapat menyebabkan sulit hamil.
Oleh sebab itu, menurut dr. Beeleonie, B.MedSc, Sp.OG.Subsp.FER, dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan endokrin dan fertilitas Bocah Indonesia, menyebutkan jika sebelum menjalani program hamil sebaiknya memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat terlebih dahulu agar promil lebih optimal.
“Jadi, kalau misalkan Ayah Bunda ada kelebihan berat badan, coba turunkan dulu ke berat badan yang ideal. Jika misalnya ada kelebihan kolesterol tidak baik atau kolesterol LDL mungkin bisa diturunkan dulu supaya kolesterolnya sudah dalam ambang yang normal. Apalagi kalau misalnya ada kelebihan atau tinggi gula darahnya yang kita sebut diabetes maka harus dikendalikan dulu gula darahnya sebelum memulai program hamilnya,” ujar dr. Beeleonie.
Beeleonie juga menambahkan jika hal ini juga berlaku bagi pasangan yang mengalami berat badan di bawah normal atau underweight. Maka diperlukan untuk menaikkan berat badan hingga mencapai berat badan yang ideal.
“Sebaliknya, kalau Ayah Bunda yang mengalami underweight juga baiknya dinaikkan dulu berat badannya ke berat badan yang ideal. Nah, bisa juga nih untuk Ayah Bunda yang merokok maka stop kebiasaan merokok. Kemudian, mulailah melakukan olahraga supaya metabolisme dalam tubuh juga menjadi baik,” tambahnya.
3. Masa subur merupakan peluang tinggi capai kehamilan
Jika Ayah Bunda ingin memiliki peluang keberhasilan kehamilan yang tinggi maka salah satu cara yang perlu dicoba adalah berhubungan saat masa subur. Hal ini lantaran pada kondisi ini merupakan waktu yang paling subur untuk berhubungan seksual sehingga dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Baca juga: Belum Punya Anak? Yuk, Cek di Klinik Pemeriksaan Kesuburan
Penyebab Masalah Infertilitas
Masalah infertilitas pada wanita bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis, yakni:
- Gangguan ovulasi. Proses ovulasi yang terganggu menyebabkan seorang wanita tidak bisa melepaskan sel telur yang siap dibuahi untuk mencapai kehamilan.
- Penyumbatan saluran tuba. Penyumbatan tuba falopi dapat menyebabkan sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur di dalam rahim sehingga proses pembuahan tidak berlangsung.
- Endometriosis. Penanganan endometriosis dilakukan dengan operasi pengangkatan yang menyebabkan jaringan parut terbentuk. Jaringan parut bisa menghalangi tabung saluran indung dan menghambat pembuahan terjadi.
- Infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya. Kondisi ini tidak ditemukannya gangguan kesuburan namun belum berhasil mendapatkan kehamilan.
- Kondisi medis lainnya (miom, polip, kista, dll). Kondisi medis ini bisa menyebabkan masalah gangguan kesuburan.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Pemeriksaan Kesuburan?
Pemeriksaan kesuburan penting dilakukan untuk Bunda yang sudah menikah dan berhubungan seksual selama 1 tahun atau lebih tanpa alat kontrasepsi namun belum berhasil hamil.
Kondisi kesuburan Bunda dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan dasar seperti USG transvaginal. Nantinya, hasil USG akan dikonsultasikan dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Di Bocah Indonesia sendiri, prosedur ini disebut Fertility Workup Obgyn. Bunda akan konsultasi dengan dokter spesialis obgyn terkait hasil pemeriksaan USG.
Jangan khawatir jika Bunda mengalami gangguan fertilitas. Perlu diingat, Bunda tidak sendirian. Yuk, segera periksakan diri dengan Fertility Workup Obgyn di Bocah Indonesia.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Delbaere, I., et al. (2020). Knowledge about the impact of age on fertility: a brief review. Ups J Med Sci. 2020; 125(2): 167–174.
- American Pregnancy Association. Trying to Conceive After Age 35.
Artikel Terkait:
- Apakah Payudara Kecil Mempengaruhi Kesuburan? Mitos…
- Kanker Ovarium dan Pengaruhnya pada Kesuburan
- Mengenal Perlengketan Rahim, Berbahayakah untuk Kesuburan?
- Pengaruh Penyakit Tiroid Terhadap Kesuburan
- Benarkah Produk Perawatan Bikin Wanita Alami…
- Takut Mandul, ini Tanda Kesuburan Bunda Mantul
- Mitos atau Fakta, Pijat Bisa Tingkatkan Kesuburan?
- Manfaat Konsumsi Ikan untuk Kesuburan