Apakah Endometriosis Bisa Sembuh? Begini Cara Mengobatinya

Apakah Endometriosis Bisa Sembuh

Pengobatan endometriosis bisa dilakukan berdasarkan pertimbangan kondisi masing-masing pasien. Endometriosis bisa sembuh melalui obat-obatan, terapi hormon, atau pembedahan.

Endometriosis adalah salah satu gangguan kesuburan yang dialami oleh wanita. Kondisi ini terjadi ketika adanya pertumbuhan jaringan mirip lapisan endometrium di luar rahim. Endometriosis bisa menyebabkan peradangan sehingga memicu rasa nyeri pada saat menstruasi.

Meski begitu, wanita yang mengalami endometriosis tetap bisa sembuh dengan menjalani perawatan yang tepat. Endometriosis bisa menyebabkan wanita susah hamil sehingga pengobatan penting dilakukan jika pasangan suami istri ingin segera memiliki keturunan. Berbagai jenis pengobatan pun dapat dilakukan, mulai dari obat, terapi hormon, hingga prosedur bedah.

Cara Pengobatan Endometriosis

Pengobatan Endometriosis

Meski endometriosis bisa diatasi dengan berbagai jenis pengobatan namun kondisi ini bukanlah suatu penyakit yang bisa sembuh total. Beberapa metode pengobatan dilakukan untuk meredakan gejala endometriosis. Pilihan perawatan endometriosis dapat dilakukan berdasarkan kondisi masing-masing. Berikut beberapa cara pengobatan endometriosis yang bisa dilakukan:

1. Obat-obatan

Pengobatan endometriosis bisa dilakukan dengan obat-obatan untuk mengatasi nyeri hebat terutama pada saat menstruasi. Dokter akan memberikan jenis obat antiinflamasi nonstereoid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen. Jenis obat ini memiliki cara kerja dengan menghambat zat kimia yang memicu rasa nyeri serta peradangan.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

2. Terapi hormonal

Terapi hormonal salah satu care yang cukup efektif untuk mengatasi rasa nyeri. Terapi hormon ini berfungsi untuk menghentikan produksi kadar estrogen di dalam tubuh untuk mencegah pertumbuhan jaringan baru.

Beberapa jenis terapi hormon yang dapat dilakukan, seperti:

  • Pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progesteron
  • Pengobatan hormon dengan agonis dan antagonis gonadotropin-releasing hormone (Gn-RH)
  • Terapi progestin dalam bentuk pil, injeksi, atau alat kontrasepsi dalam rahim

3. Operasi

Prosedur operasi akan dilakukan jika kondisi endometriosis masuk dalam kategori parah. Dokter akan mengangkat jaringan endometriosis tersebut melalui prosedur bedah seperti laparokopi atau histerektomi (jika prosedur lain masih belum berhasil). Prosedur operasi dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Apakah Wanita yang Alami Endometriosis Bisa Disembuhkan?

Pengobatan endometriosis dapat dilakukan melalui obat-obatan tindakan pembedahan. Meski Anda telah melakukan prosedur operasi namun risiko kekambuhan tetap ada. Oleh karena itu pentingnya untuk melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi dan diagnosis sedini mungkin agar segera mendapat penanganan yang tepat. Selain itu, pentingnya deteksi sejak dini untuk mencegah endometriosis tidak menyerang organ tubuh lainnya.

Perlu diingat, endometriosis tidak dapat sembuh dengan sendirinya dan perlu melakukan pengobatan untuk meredakan gejala endometriosis agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Maka dokter akan memberikan metode perawatan berdasarkan kondisi masing-masing pasien untuk menghilangkan rasa nyeri serta memperlambat pertumbuhan jaringan endometriosis.

Cara Mengatasi Endometriosis Sehari-Hari

Endometriosis merupakan kondisi yang memerlukan pengobatan untuk mengatasi nyeri dan mencegah pertumbuhan jaringan baru. Risiko kekambuhan tetap ada meski telah mengonsumsi obat-obatan atau melakukan prosedur operasi. Namun, Anda dapat meringankan gejala endometriosis dengan cara alami yang dapat dilakukan di rumah.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala endometriosis, seperti:

1. Perhatikan pola makan

Sebaiknya hindari konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi. Hal ini karena lemak pada makanan dapat memengaruhi produksi prostaglandin dalam tubuh wanita. Kadar hormon prostaglandin yang tinggi bisa memengaruhi produksi hormon yang lebih tinggi juga. Kondisi ini tentu dapat memicu pertumbuhan jaringan endometrium.

Selain itu, mengonsumsi sayuran hijau dan buah segar dapat menurunkan risiko endometriosis. Sayangnya, Anda perlu mengurangi konsumsi daging merah karena memiliki risiko endometriosis lebih tinggi. Sebaiknya hindari konsumsi makanan olahan, produk susu, dan mengandung gula yang tinggi.

2. Olahraga teratur

Rutin olahraga dapat membantu mengatasi rasa nyeri termasuk pada saat menstruasi. Wanita yang melakukan olahraga seperti jogging serta aerobik secara teratur dapat meminimalisir risiko endometriosis.

Olahraga dapat memberikan beberapa manfaat bagi wanita yang mengalami endometriosis, seperti:

  • Mengurangi stres
  • Nutrisi dan aliran oksigen ke sistem dalam tubuh tetap terjaga
  • Memicu hormon endorfin dalam otak yang dapat mengurangi rasa sakit
  • Melancarkan sirkulasi darah ke suluruh organ tubuh
  • Hindari stres

Stres berlebihan dapat menyebabkan gejala endometriosis. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dan tekanan emosional untuk meminimalisir gejala tersebut.

Anda dapat melakukan relaksasi untuk membantu pikiran fokus sehingga bisa mengurangi produksi hormon stres. Teknik relaksasi ini dapat dilakukan dengan menarik napas dari hidung dan hembuskan perlahan lewat mulut. Metode tersebut dapat membantu pikiran Anda rileks kembali.

Endometriosis memang salah satu gangguan kesuburan yang bisa menyebabkan wanita sulit mendapatkan kehamilan. Namun, bukan berarti tidak dapat diatasi. Pemeriksaan dan diagnosis sedini mungkin penting dilakukan agar mendapat perawatan dan pengobatan yang tepat.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  • Przondziono, J. J., et al. (2017). Influence of diet on the risk of developing endometriosis. Ginekol Pol. 2017;88(2):96-102. 
  • Endometriosis: Overview. Cologne, Germany: Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG); 2006. 
Avatar photo
Share:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari terakhir untuk hemat 11%
Checkout Sekarang

Hari
Jam
Menit
Detik
doctors
Buat Janji