Beranda » BLOG » Program Hamil » Bayi Tabung » Angka Kesuksesan Program Bayi Tabung pada Kasus Tuba Tersumbat
Angka Kesuksesan Program Bayi Tabung pada Kasus Tuba Tersumbat
Sumbatan pada tuba falopii merupakan indikasi perlu dilakukannya program bayi tabung. Lantas, apakah prosesnya berbeda dengan biasanya?
Sumbatan tuba diketahui merupakan salah satu penyebab tersering infertilitas pada wanita. Peluang hamil alami pada kondisi ini bisa dikatakan sangat kecil dan berpotensi berbahaya oleh karena berisiko menyebabkan kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan.
Adanya program bayi tabung bisa menjadi solusi bagi wanita yang mengalami infertilitas akibat sumbatan tuba ini.
Tuba falopii berperan penting dalam proses pembuahan dan kehamilan. Setidaknya, ada tiga peran penting tuba falopii dalam proses reproduksi.
- Sebagai tempat penyimpanan sel telur. Setiap bulannya, salah satu ovarium akan melepaskan sel telur matang sebagai bagian dari siklus haid wanita. Struktur seperti jari di ujung tuba falopii, yang disebut fimbriae, akan menyapu sel telur ke dalam tuba, tempat sel telur menunggu untuk dibuahi.
- Sebagai tempat terjadinya pembuahan. Bila pria mengalami ejakulasi saat berhubungan intim, sperma akan mengalir melalui vagina, serviks, rahim, dan akhirnya ke tuba falopii. Pembuahan terjadi di saluran ini saat sel telur dan sperma bertemu.
- Sebagai jalur aktif yang menggerakkan sel telur yang telah dibuahi menuju rahim. Tuba falopii terdiri dari sel-sel otot yang menggerakkan embrio ke arah rahim, tempatnya berimplantasi dan tumbuh menjadi janin.
Penyebab tuba falopii tersumbat
Sumbatan pada tuba falopii umum ditemukan, yakni pada sekitar 20-30 persen wanita dengan infertilitas. Penyebab tersering dari sumbatan tuba ini adalah penyakit radang panggul (PRP) yang dipicu oleh infeksi menular seksual akibat bakteri chlamydia dan gonore. Infeksi bakteri ini dapat menimbulkan nyeri panggul, pertumbuhan abses, jaringan parut akibat perlengketan (adhesi), dan bahkan memicu kehamilan ektopik bila tidak ditangani.
Tanya Ferly tentang Promil?
Lokasi sumbatan tuba dan dampaknya
Dampak dari sumbatan tuba bergantung pada lokasinya, yakni sebagai berikut:
- Sumbatan proksimal, yang berlokasi dekat dengan rahim. American Society of Reproductive Medicine (ASRM) menyebutkan bahwa sumbatan tuba proksimal menyebabkan 10-25 persen kasus gangguan tuba, yang umumnya relatif mudah diobati.
- Sumbatan segmen tengah, yang dapat disebabkan oleh beberapa bentuk kerusakan atau jaringan parut, semisal akibat ligasi tuba pada kontrasepsi permanen, kehamilan ektopik, atau upaya mengembalikan fungsi tuba (tubal reversal surgery) yang gagal.
- Sumbatan distal, yang lokasinya jauh dari rahim dan lebih dekat ke ovarium. Tuba falopii dapat tersumbat sebagian atau seluruhnya pada bagian ujung.
Fimbriae, yakni jaringan yang menyerupai jari, yang berfungsi menyapu sel telur ke dalam tuba menuju rahim setelah dilepaskan ovarium. Kerusakan pada fimbriae dapat mencegah sel telur mencapai tuba falopii.
Sumbatan tuba dan risiko kehamilan ektopik
Salah satu kekhawatiran akibat adanya sumbatan tuba adalah kehamilan ektopik, yakni hamil di luar kandungan atau rahim. Kehamilan ektopik pada tuba falopii umumnya terjadi pada kasus sumbatan tuba yang parsial. Sumbatan sebagian ini masih memungkinkan sperma untuk membuahi sel telur. Namun, sel telur yang telah dibuahi atau embrio, tidak dapat keluar dari tuba falopii menuju rahim. Selanjutnya, embrio berkembang di dalam tuba falopii, dan bisa menyebabkan perdarahan hebat serta komplikasi berbahaya lainnya.
Program bayi tabung pada sumbatan tuba, benarkah bermanfaat?
Program bayi tabung mem-bypass tuba falopii pada proses pembuahan dan implantsi, sehingga dapat membantu para wanita dengan sumbatan tuba mencapai kehamilan.
Pada program bayi tabung, sel telur dipanen dari ovarium melalui proses ovum pick up sebelum dilepaskan ke dalam saluran tuba. Alhasil, saluran tuba yang tersumbat tidak akan mengganggu pengambilan sel telur. Selanjutnya, sel telur dipertemukan dengan sperma di laboratorium agar terjadi pembuahan. Embrio yang terbentuk diamati selama beberapa hari hingga mencapai tahap blastokista. Setelah siap, satu atau lebih embrio ditransfer kembali ke dalam rahim. Bila berhasil, implantasi akan terjadi dan proses kehamilan akan berlanjut.
Perlu diperhatikan bahwa pada kasus di mana sumbatan tuba disertai dengan adanya hidrosalping (penumpukan cairan di dalam tuba falopii), kondisi ini akan menurunkan angka keberhasilan program bayi tabung hingga 50 persen. Ini karena cairan dari hidrosalping dapat mengalir mundur ke dalam rahim, menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi implantasi dan perkembangan embrio.
Kabar baiknya, angka keberhasilan program bayi tabung dapat meningkat drastis bila dilakukan pengobatan hidrosapling terlebih dulu. Hidrosalping dapat diobati dengan membuka ujung saluran tuba yang tersumbat melalui pembedahan. Atau, menggunakan alat khusus yang dipasang di dalam saluran tuba untuk mencegah kebocoran cairan. Pada kasus yang berat, tuba falopii perlu diangkat melalui prosedur salpingektomi. Selanjutnya, diperlukan program bayi tabung untuk bisa hamil pasca salpingektomi.
Angka kesuksesan program bayi tabung pada kasus sumbatan tuba
Angka keberhasilan program bayi tabung dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Angka kehamilan untuk semua siklus bayi tabung adalah sekitar 25-30 persen. Meski demikian, angka keberhasilan pada wanita di bawah usia 35 tahun biasanya lebih tinggi, mengingat profil kesuburan yang umumnya lebih baik.
Dibandingkan dengan operasi rekonstruksi tuba, program bayi tabung terbukti lebih efektif untuk mengatasi infertilitas faktor tuba. Kelebihan dan kekurangan dari program bayi tabung pada sumbatan tuba diringkas dalam tabel berikut:
Dokter mungkin menyarankan operasi rekonstruksi tuba bila faktor tuba menjadi satu-satunya penyebab infertilitas dan kerusakan tuba bersifat minimal. Namun, operasi memiliki kelemahan, yakni memerlukan waktu berminggu-minggu hingga pulih sepenuhnya. Konsekuensinya, proses untuk mencapai kehamilan tentu tertunda. Belum lagi, bila ternyata operasi gagal memperbaiki fungsi tuba sesuai dengan yang diinginkan.
Sebaliknya, program bayi tabung menjadi pilihan utama pada wanita usia 35 tahun ke atas, wanita dengan kerusakan berat pada tuba, atau karena faktor waktu menjadi esensial. Keuntungan utama metode ini adalah angka keberhasilan kehamilan yang baik dan fakta bahwa prosedur ini relatif tidak invasif ketimbang operasi tuba. Kerugian utamanya lebih bersifat ekonomi, yakni berbiaya tinggi.
Penutup
Pada pasangan yang tampaknya tidak bermasalah sekalipun, kehamilan bisa menjadi sulit. Namun, tentunya menjadi lebih sulit bagi mereka yang mengalami sumbatan pada tuba falopii. Dengan setidaknya satu saluran tuba yang sehat, kehamilan alami atau dengan bantuan inseminasi buatan masih dimungkinkan. Sebaliknya, bila kedua saluran tuba bermasalah, maka kehamilan akan semakin sulit. Pada kasus ini, program bayi tabung menjadi solusi terbaik sebab memungkinkan kehamilan tanpa banyak dipengaruhi oleh kerusakan tuba yang terjadi.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh Dr. Fiona Amelia, MPH
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- American College of Obstetricians and Gynecologists. [Last reviewed 2020 Nov]. FAQ137. Treating infertility. URL: https://www.acog.org/womens-health/faqs/treating-infertility.
- Choe J, Archer JS, Shanks AL. In Vitro Fertilization. [Updated 2021 Sep 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562266/.
- Ho J, Paulson R. In vitro fertilization: Procedure. In: UpToDate, Post, TW (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2024.
- Kuohung W, Hornstein MD. Female infertility: treatments. In: UpToDate, Post, TW (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2024.
- Paulson R. Patient education: In vitro fertilization (IVF) (Beyond the Basics). In: UpToDate, Post, TW (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2022.
- Paulson R, Ho J. Smith RP, Kaunitz AM. In vitro fertilization: Overview of clinical issues and questions. In: UpToDate, Post, TW (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2022.
Artikel Terkait:
- Peluang Kesuksesan Bayi Tabung Melalui Prosedur LAH
- Penetasan Cangkang Embrio Pada Program Bayi Tabung
- Pemantauan Folikel pada Program Bayi Tabung
- PGT-A, Teknologi Deteksi Kelainan Kromosom pada…
- Program Hamil Di rumah | Program bayi tabung IVF
- Proses Bayi Tabung dan Persiapan Pasangan Sebelum…
- Tahap Perkembangan Embrio pada Bayi Tabung yang…
- Program Bayi Tabung Saat Puasa? Bermanfaat Atau Tidak?