Beranda » BLOG » Program Hamil » USG Program Hamil Apa Saja
USG Program Hamil Apa Saja
USG promil dilakukan untuk melihat kondisi organ reproduksi Bunda sebelum kehamilan. Lantas, apa saja USG program hamil? Cari tahu di sini.
Sebelum hamil, pasangan yang merencanakan kehamilan dapat menjalani beberapa jenis pemeriksaan USG untuk memastikan kesehatan reproduktif mereka dan menilai kondisi yang mungkin mempengaruhi kemampuan untuk hamil.
Ada beberapa jenis USG yang mungkin dokter anjurkan untuk dilakukan oleh Bunda sebelum hamil. Cari tahu pengertian USG untuk program hamil dan apa saja jenisnya, melalui artikel berikut ini.
Tujuan USG untuk Program Hamil
USG dalam program hamil memiliki tujuan utama untuk mendeteksi periode masa subur atau ovulasi Bunda. Dalam hal ini, USG membantu mengamati perkembangan folikel dan menentukan waktu yang optimal untuk pembuahan sel telur oleh sperma.
Tanya Ferly tentang Promil?
Selain fokus pada deteksi ovulasi, pemeriksaan USG dalam program hamil memberikan sejumlah manfaat tambahan, di antaranya:
1. Pemeriksaan Organ Reproduksi
USG digunakan untuk menilai kondisi organ reproduksi Bunda, termasuk rahim, vagina, saluran indung telur (tuba falopi), dan indung telur (ovarium). Semua hal ini berkaitan dengan kesiapan Bunda dalam menjalani program hamil.
2. Deteksi Kelainan pada Rahim
Pemeriksaan USG program hamil juga dapat membantu mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi pada rahim Bunda, seperti kista atau miom, yang dapat mempengaruhi proses kehamilan.
3. Pemantauan Efektivitas Pengobatan dan Suplemen
Dalam promil, dokter mungkin akan memberikan suplemen vitamin tambahan. USG digunakan untuk memantau efektivitas obat peningkat kesuburan atau suplemen yang dikonsumsi Bunda selama menjalani program hamil.
Pada dasarnya, tujuan dan indikasi USG dalam program hamil mencakup evaluasi sistem reproduksi pasien untuk melihat kondisi:
- Posisi dan struktur organ reproduksi: USG membantu mendeteksi kelainan pada posisi dan struktur organ reproduksi, termasuk kasus di mana wanita mungkin terlahir tanpa indung telur atau rahim.
- Kondisi ovarium: Pemeriksaan USG dapat memberikan informasi tentang ukuran, bentuk, dan kelainan pada ovarium.
- Jumlah folikel antral: Menilai jumlah folikel antral membantu dalam mengetahui cadangan sel telur, yang dapat menjadi indikator kondisi kesuburan.
- Kondisi rahim: USG membantu mengidentifikasi ukuran, bentuk, posisi rahim, dan mendeteksi kemungkinan kelainan pada organ tersebut.
- Ketebalan endometrium: USG berguna untuk mendeteksi ketebalan endometrium yang tidak normal, yang dapat memengaruhi proses menstruasi dan kehamilan.
- Kondisi saluran indung telur: Pemeriksaan USG membantu mendeteksi kelainan pada saluran indung telur atau tuba falopi, seperti pembengkakan atau sumbatan.
Selain itu, USG juga dapat membantu mendeteksi gangguan atau kondisi tertentu yang mungkin menghambat proses kehamilan, seperti kista ovarium, miom, endometriosis, penyakit radang panggul, atau masalah kesuburan lainnya.
Jenis USG untuk Program Hamil
Selama program hamil, dokter dapat menggunakan berbagai jenis USG untuk memonitor dan mengevaluasi kondisi reproduksi pasien. Dua jenis utama USG yang sering dilakukan adalah USG panggul dan USG transvaginal, yang membantu mendeteksi waktu ovulasi atau masa subur.
1. USG Panggul
Pada USG panggul, dokter akan mengoleskan gel transmisi pada perut bagian bawah dan kemudian menggerakkan transduser (probe) di atas permukaan kulit. Gelombang suara akan dipancarkan melalui transduser untuk membentuk gambar organ dalam perut.
Dalam konteks program hamil, USG panggul digunakan untuk memantau perkembangan janin, mengevaluasi kesehatan rahim dan ovarium, serta mengidentifikasi potensi masalah seperti kelainan struktural atau pertumbuhan yang tidak normal.
Baca Juga: Kenali Promil yang Terbukti Berhasil dan Tips yang Bisa Anda Coba
2. USG Transvaginal
Pada USG transvaginal, sebatang probe kecil dan lentur dimasukkan ke dalam vagina setelah diberi pelumas. Probe ini dirancang khusus untuk memberikan gambaran yang lebih dekat dan lebih jelas terhadap organ reproduksi internal, seperti rahim dan ovarium.
USG transvaginal sering digunakan pada tahap awal kehamilan untuk mendeteksi perkembangan janin yang lebih dini. Selain itu, USG ini dapat membantu mengidentifikasi masalah seperti ancaman keguguran, memeriksa panjang leher rahim, dan mendukung pemantauan masa subur dengan melihat perkembangan folikel selama siklus menstruasi.
Kedua jenis USG ini aman dan umumnya tidak menyakitkan. Penggunaan USG selama program hamil membantu dokter menilai kesehatan organ reproduksi, dan mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin mempengaruhi keberhasilan kehamilan.
Selain dua jenis USG tersebut, ada pemeriksaan khusus yang dapat dilakukan oleh dokter selama pasien menjalani program hamil, antara lain:
3. Antral Follicle Count Ultrasound
Metode ini menggunakan transduser transvaginal untuk menentukan jumlah folikel (kantung telur kecil) yang ada dalam ovarium. Berguna untuk menilai cadangan sel telur dan membantu dalam diagnosis kondisi seperti Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS).
4. USG 3 Dimensi
Jenis USG ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi kelainan pada rahim dan saluran indung telur yang mungkin tidak terlihat dengan USG 2 dimensi biasa. Memberikan gambar tiga dimensi yang lebih rinci untuk membantu dalam evaluasi struktur reproduksi.
5. Hysterosalpingo-Foam Sonography (HyFoSy).
HyFoSy adalah cara untuk memeriksa saluran khusus pada Bunda yang disebut tuba falopi. Saluran ini penting untuk proses kehamilan, dan jika ada sumbatan, bisa membuat sulit untuk hamil. Jadi, HyFoSy membantu dokter melihat apakah saluran itu lancar atau tidak.
HyFoSy bekerja dengan menyuntikkan busa ke saluran tuba. Ini membantu dokter melihat apakah ada masalah, seperti sumbatan. Bedanya dengan HSG, HyFoSy lebih baik karena tidak menggunakan radiasi dan biasanya lebih nyaman.
Sebelum menjalani HyFoSy, pastikan Bunda untuk berbicara dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan memberi tahu Bunda apa yang perlu dilakukan sebelum tes, dan biasanya disarankan untuk menghindari hubungan intim beberapa hari sebelumnya.
Jadi, HyFoSy membantu pasangan yang kesulitan hamil dengan memberi tahu dokter apakah saluran tuba berfungsi dengan baik atau tidak.
Pemeriksaan-pemeriksaan ini dirancang khusus untuk memberikan informasi yang lebih mendalam tentang kondisi reproduksi Bunda selama program hamil, membantu dokter dalam menentukan strategi terbaik untuk mencapai keberhasilan kehamilan.
Jika Ayah Bunda sedang mencari informasi seputar fertilitas dan juga tips berhasil dalam program hamil, dapatkan informasinya di Bocah Indonesia.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Afzal, S., et al. (2022). Preparation and Evaluation of Polymer-Based Ultrasound Gel and Its Application in Ultrasonography. Gels (Basel, Switzerland), 8(1), pp. 42. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8774352/
- Lin, X., et al. (2021). Diagnostic Value of Different Color Ultrasound Diagnostic Method in Endometrial Lesions. World Journal of Clinical Cases, 9(19), pp. 5037–5045. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34307554/
- National Institutes of Health (2022). National Library of Medicine. Sonography Gynecology Infertility Assessment, Protocols, And Interpretation. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK572093/
Artikel Terkait:
- Hasil USG Normal tapi Belum Hamil, Apa Penyebabnya?
- Program Hamil Di rumah | Program bayi tabung IVF
- Hubungan Intim saat Hamil 9 Bulan: Apa yang Perlu…
- Testpack Positif Samar, Apakah Tanda Hamil? dan Apa…
- Ingin Hamil Berhasil? Ini 4 Jenis Vitamin untuk…
- Susu untuk Program Hamil Bisa Bikin Cepat Hamil?
- Diagnosis Kelainan Organ Reproduksi Akurat Dengan…
- Yuk, Kenali Perbedaan USG Transvaginal dan HSG Sejak Dini