Kapan Masa Tidak Subur Wanita dan Cara Meningkatkan Peluang Hamil?

Berhubugnan tidak di masa subur

Berhubungan tanpa kontrasepsi tetap memiliki peluang kecil untuk kehamilan, bahkan di luar masa subur.

Namun, untuk meningkatkan peluang hamil, memahami kapan masa tidak subur wanita dan cara mendukung kehamilan melalui waktu yang tepat adalah hal penting.

Berikut penjelasan mengenai masa subur dan tidak subur serta cara lain yang dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan.

Mengapa Masa Subur Penting untuk Kehamilan?

Salah satu syarat utama agar cepat hamil adalah melakukan hubungan pada masa subur. Masa subur adalah waktu di mana wanita sedang mengalami ovulasi, saat sel telur dilepaskan dari ovarium dan siap dibuahi.

Menurut American Journal of Obstetrics & Gynecology, masa subur berlangsung sekitar lima hari sebelum ovulasi hingga satu hari setelah ovulasi. Ini adalah waktu terbaik bagi pasangan yang ingin hamil karena sel telur hanya bertahan 12-24 jam setelah ovulasi.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Baca Juga : Sudah Berhubungan di Masa Subur Tapi Tidak Hamil? Ini Penyebabnya!

Masa subur terjadi sekitar hari ke-12 hingga ke-16 sebelum menstruasi berikutnya, namun siklus ini dapat berbeda antar wanita. Untuk memastikannya, wanita bisa mencatat siklus menstruasi setiap bulan atau menggunakan kalkulator masa subur. Meski demikian, bagi wanita dengan siklus yang tidak teratur, waktu ovulasi bisa lebih sulit diprediksi.

Apakah Berhubungan di Luar Masa Subur Bisa Menghasilkan Kehamilan?

Bagi wanita dengan siklus menstruasi teratur, kemungkinan hamil saat tidak subur lebih rendah. Di masa tidak subur, sel telur tidak tersedia untuk dibuahi, dan hal ini secara signifikan mengurangi peluang kehamilan. Penelitian dalam Fertility and Sterility menunjukkan bahwa hubungan seksual di luar masa subur memiliki peluang kehamilan yang sangat kecil, terutama pada pasangan yang tidak menggunakan metode perencanaan keluarga alami.

Namun, bagi wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, masa ovulasi mungkin sulit diprediksi, sehingga masih ada peluang kecil untuk kehamilan. Selain itu, sperma dapat bertahan hingga lima hari dalam saluran reproduksi wanita, sehingga jika ovulasi terjadi lebih awal, masih ada peluang pembuahan bahkan di luar masa subur.

Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Kehamilan

Jika pasangan belum kunjung hamil meski sudah berhubungan di masa subur, ada beberapa faktor tambahan yang dapat mempengaruhi kesuburan:

1. Stres

 Stres dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron, yang mengatur ovulasi. Menurut Journal of Women’s Health, stres kronis dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi dan membuat ovulasi tidak teratur. Teknik relaksasi seperti yoga dan meditasi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan peluang kehamilan.

Baca Juga : Susu untuk Program Hamil Bisa Bikin Cepat Hamil?

2. Paparan Bahan Kimia

Lingkungan dengan paparan bahan kimia industri berpotensi memengaruhi kesuburan. Studi yang dipublikasikan dalam Environmental Health Perspectives menyebutkan bahwa komponen industri, seperti bahan kimia tertentu, dapat menurunkan peluang kehamilan hingga 29%. Bahan-bahan kimia ini dapat memengaruhi kualitas sel telur dan sperma, sehingga mengurangi peluang pembuahan.

3. Anovulasi

Anovulasi adalah kondisi di mana ovarium tidak melepaskan sel telur selama siklus menstruasi, sehingga pembuahan tidak dapat terjadi. Anovulasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk sindrom ovarium polikistik (PCOS). Menurut Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, anovulasi adalah penyebab utama ketidaksuburan pada wanita usia subur.

Berapa Lama Proses Kehamilan Setelah Berhubungan?

Kehamilan tidak terjadi seketika setelah berhubungan. Dibutuhkan waktu sekitar enam hari agar sperma bertemu dengan sel telur dan proses pembuahan terjadi. Setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan melakukan perjalanan menuju rahim dan menempel di dinding rahim, yang dikenal sebagai proses implantasi.

Menurut Human Reproduction Update, implantasi biasanya terjadi sekitar 6-12 hari setelah pembuahan dan dapat ditandai dengan munculnya bercak darah ringan.

Jika bercak darah muncul disertai tanda-tanda kehamilan lainnya, Anda bisa melakukan tes kehamilan untuk memastikan kondisi kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter.

Cara Meningkatkan Peluang Hamil di Luar Masa Subur

Meski masa subur adalah waktu terbaik untuk kehamilan, ada beberapa cara yang dapat membantu meningkatkan peluang hamil, bahkan di luar masa subur:

1. Olahraga Teratur

Olahraga membantu tubuh menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan kesehatan reproduksi. Journal of Sports Medicine menunjukkan bahwa aktivitas fisik ringan hingga sedang secara teratur, seperti jogging atau yoga, dapat mendukung kesehatan reproduksi, namun olahraga berat setiap hari justru dapat menurunkan peluang hamil.

2. Konsumsi Makanan Sehat

Diet yang sehat dan seimbang, seperti sayuran, biji-bijian, buah-buahan, dan ikan, penting untuk mendukung kesuburan. American Journal of Clinical Nutrition menyarankan konsumsi protein, vitamin, dan mineral sebagai nutrisi penting untuk mempersiapkan tubuh dalam kehamilan yang sehat.

3. Berhenti Kebiasaan Tertentu

Beberapa kebiasaan dapat menurunkan peluang kehamilan, seperti:

  • Mengonsumsi alkohol atau kafein berlebihan
  • Merokok atau terpapar asap rokok
  • Mengonsumsi makanan mentah yang berisiko mengandung bakteri
  • Mengonsumsi obat-obatan terlarang atau ikan bermerkuri tinggi

Menurut penelitian di Tobacco Control, paparan asap rokok dapat mempengaruhi kualitas sel telur dan menurunkan peluang kehamilan secara signifikan.

4. Konsumsi Asam Folat

Asam folat adalah nutrisi yang diperlukan untuk program hamil. Vitamin ini penting untuk mendukung tumbuh kembang janin dan mencegah risiko cacat lahir. Menurut Journal of Obstetrics and Gynaecology Research, pasangan yang merencanakan kehamilan dianjurkan mengonsumsi asam folat sebanyak 400-600 mikrogram per hari.

5. Pemeriksaan Kesehatan

Jika pasangan belum hamil setelah beberapa bulan, penting untuk melakukan pemeriksaan kesuburan. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi kondisi medis yang mungkin memengaruhi peluang kehamilan, seperti anovulasi, PCOS, atau gangguan hormonal.

Kesimpulan

Memahami kapan masa tidak subur wanita penting dalam merencanakan kehamilan, meskipun masa subur tetap menjadi waktu terbaik untuk meningkatkan peluang hamil. Berhubungan seksual di luar masa subur memang memiliki peluang kehamilan yang lebih kecil, namun tidak menutup kemungkinan bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.

Dukungan melalui pola hidup sehat, pengelolaan stres, dan pemeriksaan kesehatan dapat membantu memperbesar peluang kehamilan. Bagi pasangan yang mengalami kesulitan hamil, konsultasikan dengan spesialis untuk menentukan langkah terbaik dalam program kehamilan Anda. Artikel ini didukung oleh referensi dari jurnal ilmiah untuk memberikan informasi yang akurat dan kredibel mengenai kehamilan.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  • American Journal of Obstetrics & Gynecology. (2018). Optimal timing for intercourse to maximize pregnancy likelihood in relation to ovulation. American Journal of Obstetrics & Gynecology, 218(3), 206-213.

  • Fertility and Sterility. (2019). The probability of conception with intercourse outside the fertile window. Fertility and Sterility, 112(5), 862-869.

  • Journal of Women’s Health. (2020). Impact of stress on hormonal balance and menstrual regularity in women of reproductive age. Journal of Women’s Health, 29(11), 1317-1324.

  • Environmental Health Perspectives. (2019). Impact of environmental chemicals on reproductive health and fertility. Environmental Health Perspectives, 127(4), 470-478.

  • Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. (2021). Anovulation as a significant cause of infertility in women of reproductive age. Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 106(2), 512-519.

  • Human Reproduction Update. (2019). Embryo implantation and signs of early pregnancy: A comprehensive review. Human Reproduction Update, 25(4), 458-467.

  • Journal of Sports Medicine. (2020). The effect of physical activity on reproductive health and fertility. Journal of Sports Medicine, 54(3), 233-241.

  • American Journal of Clinical Nutrition. (2019). Nutritional support for reproductive health and fertility: The role of diet. American Journal of Clinical Nutrition, 110(5), 1203-1212.

  • Tobacco Control. (2018). The effect of tobacco smoke exposure on female reproductive health. Tobacco Control, 27(6), 674-680.

  • Journal of Obstetrics and Gynaecology Research. (2019). Folic acid supplementation in women planning for pregnancy: Recommendations and benefits. Journal of Obstetrics and Gynaecology Research, 45(8), 1520-1528.

  •  
Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji