Hamil Kebo Nggak Bikin Loyo

Hamil Kebo Nggak Bikin Loyo

Hamil kebo adalah kondisi yang sering dialami oleh ibu hamil. Jika sebagian besar ibu hamil mengalami morning sickness pada trimester pertama kehamilan maka pada ibu hamil yang mengalami hamil kebo tidak mengalami hal tersebut.

Baca juga: 7 Ciri-Ciri Hamil Tanpa Mual yang Sering Dialami

Bagi calon ibu yang mengalami hamil kebo mungkin tidak akan terganggu dengan gejala mual yang biasanya terjadi. Namun, mungkin Anda akan bertanya-tanya apakah kondisi tersebut normal atau berbahaya untuk kesehatan?

Hamil Kebo Bukan Kondisi Berbahaya

Calon ibu yang mengalami ibu hamil kebo tidak akan mengalami gejala kehamilan yang berat pada trimester pertama (13 minggu pertama). Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE menyebutkan jika hamil kebo terjadi ketika wanita hamil yang tidak mengalami gejala-gejala umum kehamilan, seperti mual di pagi hari, kelelahan, sensitif terhadap bau, dan nyeri payudara.

Tidak sedikit wanita hamil yang khawatir jika kurang mengalami gejala kehamilan menandakan kehamilan tidak sehat atau bahkan keguguran. Padahal kondisi ini merupakan hal yang normal dialami oleh ibu hamil.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam BMJ Journals, bahwa ada sekitar 1 dari 475 wanita berhasil melalui masa 5 bulan (20 minggu) awal kehamilan tanpa mengalami gejala-gejala umum kehamilan.

Meski tidak mengalami morning sickness selama masa-masa awal kehamilan bukan berarti menandakan jika kehamilan tersebut tidak terjadi. Fluktuasi gejala kehamilan yang normal dialami oleh ibu hamil dan memiliki variasi yang berbeda setiap wanita.

Bagi ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness, kondisi ini terjadi karena tubuh mampu menangani peningkatan kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dan hormon-hormon kehamilan lainnya selama trimester pertama.

Pada beberapa kondisi, wanita yang mengalami hamil kebo mungkin menunjukkan jika kadar hormonnya lebih rendah dibandingkan ibu hamil pada umumnya. Bahkan kondisi ini mungkin berisiko lebih tinggi mengalami keguguran, meski hal tersebut jarang terjadi. Selama dokter spesialis kandungan menganggap kadar hormon ibu hamil terlihat baik maka Anda tidak perlu khawatir.

Baca juga: Hiperemesis Gravidarum: Ketika Mual dan Muntah Saat Hamil Terasa Berlebihan

Ciri-Ciri Hamil Kebo

Selain tidak mengalami mual dan muntah pada masa awal kehamilan, calon ibu yang mengalami hamil kebo dapat diketahui dari ciri-ciri berikut:

1. Tidak mengalami nyeri kepala atau pada tubuh

Nyeri kepala atau pada tubuh sering dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini bahkan bisa mengganggu aktivitas harian ibu hamil. Namun, kondisi ini jarang atau bahkan tidak dialami bagi ibu hamil yang mengalami hamil kebo.

2. Tidak mengalami gangguan makan

Sebagian besar ibu hamil mungkin akan mengalami gangguan makan akibat gejala mual yang melanda selama awal kehamilan. Kondisi ibu hamil yang cukup sensitif dengan bau membuat selera makan juga menurun.

Pada kondisi hamil kebo, calon ibu tidak akan mengalami hal tersebut karena tidak mengalami gejala mual dan muntah seperti ibu hamil pada umumnya. Kondisi ini tentu memudahkan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan apa saja.

3. Tidak mengalami kesulitan tidur

Jika sebagian besar ibu hamil akan mengalami kesulitan untuk tidur maka hal ini tidak berlaku bagi calon ibu yang mengalami hamil kebo. Sebab, hamil kebo bisa membuat ibu hamil mudah tidur kapan saja dan di mana saja.

4. Malas untuk melakukan aktivitas fisik

Kondisi ibu hamil yang mudah mengonsumsi jenis makanan apa saja bisa membuat ibu hamil mudah tidur dan mungkin akan sering malas untuk melakukan aktivitas fisik. Padahal, meski dalam kondisi hamil, calon ibu justru perlu melakukan aktivitas fisik ringan.

Baca juga: Ciri-Ciri Hamil Sebelum Telat Haid

Efek Hamil Kebo pada Kesehatan

Calon ibu yang mengalami hamil kebo memberikan dampak yang baik bagi kesehatan. Hal ini lantaran ibu hamil tidak mengalami gejala mual dan muntah sehingga tidak mengurangi asupan makanan dan minuman yang dibutuhkan. Sehingga kondisi ini dapat meningkatkan perkembangan janin yang cukup baik akibat nutrisi yang cukup terpenuhi.

Selain itu, aktivitas ibu hamil tidak akan terganggu karena tidak mengalami keluhan seperti mual, sakit kepala, dan nyeri pinggang. Aktivitas harian pun tetap bisa dilakukan sebagaimana mestinya. Ibu hamil juga memiliki waktu istirahat yang cukup karena tidak memiliki gangguan tidur dan tidak mudah terasa lelah.

Namun hamil kebo bisa menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Jika kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman apa saja tidak terkontrol maka bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang drastis. Kondisi ini tentu bisa berdampak pada kehamilan, seperti risiko bayi akan lahir dengan berat badan berlebihan. Sehingga kondisi tersebut dapat menyebabkan risiko bayi mengalami obesitas di masa mendatang.

Nah, Ayah Bunda jangan khawatir jika mengalami hamil kebo karena hal tersebut merupakan kondisi yang normal. Kondisi ini juga tergantung bagaimana kesehatan pada masing-masing ibu hamil. Beberapa risiko di atas bisa saja dialami oleh calon ibu yang mengalami hamil kebo. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memeriksakan kondisi kehamilan Anda.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  • Stammers, K., Long, N. (2014). Not your average birth: considering the possibility of denied or concealed pregnancy. Stammers, K., & Long, N. (2014). Not your average birth: considering the possibility of denied or concealed pregnancy. Case Reports, 2014(may29 1). 
  • Bai, G., et al. (2016). Associations between Nausea, Vomiting, Fatigue and Health-Related Quality of Life of Women in Early Pregnancy: The Generation R Study. PLoS ONE 11(11): e0166133. 
  • Peesay, M. (2017). Nuchal cord and its implications. Maternal Health, Neonatology and Perinatology volume 3, Article number: 28. 
  • Sapra, K. J., et al. (2017). Signs and Symptoms of Early Pregnancy Loss: A Systematic Review. Reproductive Sciences volume 24, pages502–513.
Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji