Sejarah Perkembangan Teknologi Bayi Tabung dari Masa ke Masa

sejarah teknologi bayi tabung

Teknologi bayi tabung merupakan salah satu teknologi reproduksi berbantu yang dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan. Metode bayi tabung kini banyak diminati oleh pasangan yang ingin memiliki keturunan. Lantas, bagaimana perkembangan sejarah bayi tabung dari masa ke masa?

Mengenal Teknologi Bayi Tabung

Bayi tabung atau juga yang dikenal In Vitro Fertilization (IVF) merupakan proses pembiakan embrio di laboratorium melalui hasil pembuahan sel telur wanita oleh sperma pria di luar tubuh (in vitro). Prosedur ini dilakukan bila proses hamil alami maupun inseminasi tidak dapat dilakukan atau telah mengalami kegagalan.

Terdapat beberapa indikasi pasangan yang bisa memilih teknologi hamil bayi tabung, seperti:

  • Faktor sperma suami yang tidak dapat dikoreksi dengan obat/operasi.
  • Wanita yang mengalami oklusi tuba bilateral yang tidak dapat dikoreksi.
  • Wanita yang tidak kunjung hamil setelah 3 hingga 4 kali Inseminasi Intrauterin (IUI).
  • Wanita yang tidak membuahkan kehamilan setelah 6 bulan pasca koreksi tuba falopi.
  • Wanita yang memiliki gangguan endometriosis derajat sedang – berat.
  • Pasangan yang mengalami infertilitas idiopatik yang mana selama 3 tahun tidak kunjung hamil.
  • Wanita yang mengalami gangguan ovulasi dan penurunan cadangan sel telur.
  • Wanita yang mengalami gangguan cadangan ovarium.
  • Wanita yang mengalami keguguran idiopatik berulang.
  • Adanya kondisi medis turunan yang dapat ditapis dengan Preimplantation Genetic Testing (PGT).

Sejarah Teknologi Bayi Tabung dari Masa ke Masa

Teknologi bayi tabung pertama kali dilakukan oleh ahli embriologi Wina Samuel Leopold Schenk pada tahun 1878. Prosedur ini ia lakukan pada hewan kelinci dan marmut. Schenk mencatat bahwa pembelahan sel terjadi setelah sperma ditambahkan ke sel telur.

Pada tahun 1934 Gregory Pincus dan Ernst Vinzenz Enzmann juga mencoba fertilisasi in vitro dengan kelinci. Mereka mengklaim telah menghasilkan kehamilan pertama yang sukses menggunakan IVF, tetapi analisis studi mereka kemudian menunjukkan bahwa pembuahan mereka secara teknis terjadi in vivo, atau “di dalam tubuh,” daripada in vitro.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Tonggak sejarah bayi tabung berikutnya adalah pada tahun 1951, ketika dua ilmuwan yang bekerja secara independen, Colin Russell Austin di Australia dan Min Chueh Chang di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa spermatozoa perlu matang melalui tahap-tahap tertentu sebelum mereka mengembangkan kapasitas untuk membuahi.

Pada tahun 1959 Chang berhasil menggunakan metode IVF untuk menghamili kelinci. Kemajuan yang signifikan dalam mengembangkan teknik IVF yang sukses dengan embrio manusia.

Dalam sejarahnya, bayi tabung pertama kali dilakukan oleh pasangan Lesley dan Peter Brown pada tahun 1977 dan melahirkan bayi pertama bernama Louise Brown pada tanggal 25 Juli 1978 di Manchester, Inggris.

Sejak kelahiran Louise Brown, lebih dari tiga juta bayi telah lahir sebagai hasil dari IVF dan teknologi reproduksi berbantuan lainnya, dan tekniknya juga telah meningkat.

lab embriologi

Teknologi Pendukung Bayi Tabung

Terdapat beberapa teknologi canggih yang mendukung keberhasilan prosedur bayi tabung.

1. Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI)

Injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) merupakan prosedur pemilihan sperma di bawah mikroskop berkemampuan tinggi dengan pembesaran 400 kali oleh ahli embriologi. Pada teknik ICSI, sperma akan disuntikkan ke dalam sel telur agar terjadi pembuahan. Teknologi ini digunakan apabila sperma memiliki kualitas yang kurang baik atau sedikit.

2. Intracytoplasmic Morphologically Selected Sperm Injection (IMSI)

Intracytoplasmic Morphologically Selected Sperm Injection (IMSI) adalah teknologi pengembangan dari Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) yang bertujuan untuk menyeleksi sperma dengan detail menggunakan mikroskop kemampuan pembesaran hingga 6000 kali. Dengan teknologi ini memungkinkan ahli embriologi melihat sperma lebih detail sehingga sperma yang dipilih memiliki morfologi yang baik.

3. Preimplantation Genetic Testing (PGT)

Preimplantation Genetic Testing (PGT) adalah teknologi yang dilakukan untuk melakukan pemeriksaan materi genetik embrio sebelum ditanam. Teknologi ini dilakukan untuk mengetahui kromosom embrio.

4. Embryo Freezing

Seiring berkembangnya teknologi, embryo freezing atau pembekuan embrio dapat dilakukan bagi pasangan yang ingin merencanakan buah hati di masa mendatang. Berbeda dengan pembekuan sel telur, pembekuan embrio membutuhkan sperma untuk dibuahi, yang nantinya akan disimpan pada cairan nitrogen dengan suhu minus 196 derajat Celcius.

5. Laser Assisted Hatching (LAH)

Laser Assisted Hatching (LAH) merupakan teknologi laser yang digunakan untuk menipiskan dinding sel embrio agar lebih mudah menempel pada dinding rahim. Teknologi ini dilakukan pada saat penanaman embrio ke dalam rahim agar memberikan hasil yang maksimal.

Teknologi bayi tabung yang semakin berkembang menjadi solusi untuk Ayah Bunda yang ingin menjalani program hamil ini. Jika Ayah dan Bunda tertarik melakukan program bayi tabung, segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Kami dengan senang hati akan mendiskusikan opsi finansial yang ada dan membantu menjawab pertanyaan Anda.

Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.

  1. Teixeira, Danielle M; Miyague, Andre H; Barbosa, Mariana AP; Navarro, Paula A. Regular (ICSI) versus ultra‐high magnification (IMSI) sperm selection for assisted reproduction. Cochrane Database Syst Rev. 2020 Feb; 2020(2): CD010167. 
  2. Wang, Samantha X.Y. The Past, Present, and Future of Embryo Selection in In Vitro Fertilization Frontiers in Reproduction Conference. Yale J Biol Med. 2011 Dec; 84(4): 487–490. Published online 2011 Dec.
  3. Chronopoulou, Elpiniki; Harper, Joyce C. IVF culture media: past, present and future. Human Reproduction Update, Volume 21, Issue 1, January/February 2015, Pages 39–55. 
  4. Reigstad, Marte Myhre; Storeng, Ritsa. Development of In Vitro Fertilization, a Very Important Part of Human Reproductive Medicine, in the Last 40 Years. International Journal of Women’s Health and Wellness ISSN: 2474-1353. Int J Womens Health Wellness.
Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari terakhir untuk hemat 11%
Checkout Sekarang

Hari
Jam
Menit
Detik
doctors
Buat Janji