Bayi Tabung Gagal, Mulai Dari Awal?

Bayi Tabung Gagal, Mulai Dari Awal

Program bayi tabung merupakan salah satu teknologi reproduksi berbantu yang menjadi opsi program hamil bagi pasangan yang sulit mendapatkan keturunan.

Bagi pasangan yang sulit mendapatkan keturunan karena masalah infertilitas, salah satu pilihan promil yang dapat dilakukan adalah melalui program bayi tabung. Jenis program hamil ini bisa dilakukan jika Ayah Bunda mengalami indikasi tertentu.

Sebagai salah satu jenis teknologi reproduksi berbantu, program bayi tabung memiliki prosedur yang lebih kompleks.

Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah prosedur pembuahan yang terjadi di luar tubuh (in vitro) yang dilakukan di laboratorium.

Terdapat beberapa indikasi yang menjadi faktor Ayah Bunda diharuskan melakukan bayi tabung, seperti:


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

  • Bunda yang mengalami oklusi tuba bilateral
  • Terdapat masalah dari faktor sperma Ayah yang tidak dapat dikoreksi
  • Bunda yang tidak kunjung hamil setelah 3 – 4 kali inseminasi intrauterine
  • Bunda tidak kunjung hamil pasca 6 bulan koreksi tuba falopi
  • Bunda yang memiliki gangguan endometriosis derajat sedang-berat
  • Kasus infertilitas idiopatik jika Bunda tidak kunjung hamil selama 3 tahun
  • Bunda yang mengalami penurunan cadangan sel telur dan gangguan ovulasi
  • Bunda yang mengalami keguguran idiopatik berulang
  • Adanya kondisi medis yang dapat ditapis dengan Preimplantation Genetic Testing (PGT)

Baca juga: Segala Hal yang Perlu Anda Tahu Soal Bayi Tabung

Apakah Program Bayi Tabung Pasti Berhasil?

Ayah Bunda, menurut dr. Febriyan Nicolas, Sp.OG., M.Kes., menyebutkan jika hingga kini belum ada program hamil yang 100% berhasil. Hal ini lantaran ada berbagai faktor yang menyebabkan kegagalan pada program hamil, termasuk salah satunya pada bayi tabung.

Menurut dr. Cynthia Agnes Susanto, BMedSc, Sp.OG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Bocah Indonesia, mengungkapkan jika tingkat keberhasilan bayi tabung dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut:

  • Usia Bunda
  • Kondisi rahim
  • Pola hidup sehat
  • Kondisi Ayah

Faktor yang Menyebabkan Program Bayi Tabung Gagal

Meski memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan program bayi tabung gagal, seperti:

  • Usia Bunda yang menentukan kualitas dan kuantitas sel telur
  • Respons tubuh Bunda tidak sejalan dengan pengobatan selama program hamil
  • Kualitas embrio kurang baik
  • Gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, hingga berat badan berlebihan
  • Kelainan kromosom pada embrio
  • Proses penempelan embrio yang gagal pada rahim atau disfungsi implantasi

Baca Juga : Proses Bayi Tabung dan Persiapan Pasangan Sebelum Menjalani Bayi Tabung

Apa Alternatif Setelah Program Bayi Tabung Gagal?

Program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) ini menjadi salah satu opsi bagi pasangan suami istri yang ingin memiliki keturunan namun mengalami masalah infertilitas. Proses yang panjang serta biaya yang tidak sedikit membuat pasutri khawatir akan tingkat keberhasilan yang dimiliki.

Selain itu, kegagalan juga bisa menimbulkan berbagai perasaan bagi para pejuang garis dua sehingga takut untuk memulai kembali. Lantas, bagaimana alternatif yang dilakukan setelah program bayi tabung gagal? Jawabannya adalah melalui layanan embryology counselling.

Mengapa demikian? Embryology Counselling merupakan layanan konsultasi yang komprehensif untuk mengevaluasi program IVF yang pernah dilakukan sebelumnya. Konsultasi ini dapat membantu Ayah Bunda dalam menunjang persiapan untuk mewujudkan impian memiliki keturunan pada siklus IVF berikutnya.

Konsultasi ini dilakukan bersama dr. Maitra Djiang Wen, Sp.And – Subsp. F.E.R., Mclin Embryol (Australia), dokter spesialis andrologi dan kepala laboratorium embriologi Bocah Indonesia dengan menelaah hasil laporan medis Ayah, Bunda, maupun embrio pada siklus IVF sebelumnya untuk memaksimalkan keberhasilan program IVF selanjutnya.

Beberapa laporan data yang perlu disiapkan sebelum melakukan embryology counseling, seperti:

  • Laporan atau data medis dasar kondisi Ayah Bunda
  • Data stimulasi indung telur (jumlah dan jenis obat stimulasi)
  • Data laboratorium embriologi (perkembangan embrio dalam laboratorium embriologi)

Layanan ini hanya ada di Bocah Indonesia dan tidak akan Ayah Bunda temukan di klinik fertilitas lainnya. Layanan ini tepat bagi Ayah Bunda yang pernah mengalami kegagalan maupun sudah pernah menjalani IVF.

Nah, Ayah Bunda dalam memperingati Hari Fertilitas Dunia, Bocah Indonesia mempersembahkan Bocah Fertility Week (BFW) 2023. Sebuah rangkaian acara edukasi yang diselenggarakan selama 7 hari dari tanggal 29 Oktober – 4 November 2023, memadukan online dan offline event serta melibatkan kolaborasi pakar fertilitas dan juga selebritas.

Sebagai bentuk penghargaan kami terhadap Ayah Bunda, kami mengundang untuk ikut dalam sharing session dengan tema: Berani Mulai IVF Lagi.

Acara ini khusus diadakan untuk para pejuang garis dua yang sudah pernah IVF dan belum menjadi pasien Bocah Indonesia.

Ingin menjadi bagian dari BFW 2023? Yuk, klik tombol di bawah ini untuk daftarkan diri Ayah Bunda! Klik Sekarang

Sampai bertemu dengan penuh senyuman di acara Bocah Fertility Week 2023 berjuang bersama karena #SelaluAdaHarapan untuk Ayah Bunda melengkapi masa depan.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Colaco, S., Sakkas, D. (2018). Paternal factors contributing to embryo quality. J Assist Reprod Genet. 2018 Nov;35(11):1953-1968. 
  • Kadioglu, A., Ortac, M. (2017). The role of sperm DNA testing on male infertility. Transl Androl Urol. 2017 Sep; 6(Suppl 4): S600–S603.
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji