Meski memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, program bayi tabung juga memiliki risiko kegagalan yang menyebabkan munculnya berbagai macam perasaan.
Program hamil ini memiliki prosedur yang lebih kompleks dibandingkan jenis promil berbantu lainnya. Oleh sebab itu, biaya bayi tabung juga lebih mahal dibandingkan lainnya. Bagi, Ayah Bunda yang menjalani program bayi tabung tentu membutuhkan kondisi fisik, mental, dan finansial yang stabil sebab proses yang dilalui cukup panjang.
Program bayi tabung memang memiliki peluang keberhasilan yang lebih tinggi namun bukan berarti akan selalu berhasil. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kegagalan bayi tabung, seperti usia Bunda, kondisi rahim, gaya hidup, hingga kondisi sperma Ayah.
Daftar Isi
Tanya Mincah tentang Promil?
Jika Ayah Bunda mengalami kegagalan pada proses ini maka peran keluarga dan teman sangat dibutuhkan pada kondisi tersebut. Mengapa demikian?
Peran Keluarga dan Teman
Tingkat keberhasilan program hamil bayi tabung tentu sesuai kondisi masing-masing dari pasien. Oleh sebab itu, risiko kegagalan pada bayi tabung mungkin saja terjadi. Kegagalan tersebut yang dapat memengaruhi kondisi psikologis wanita yang menjalani bayi tabung.
Hal ini yang membuat peran keluarga, teman, serta orang-orang terdekat yang penting untuk memberikan dukungan moral bagi calon Bunda yang menjalani program bayi tabung. Apalagi fisik, emosional, hingga finansial sangat diperlukan pada promil ini.
Tidak jarang, calon Bunda mengalami kegagalan bayi tabung lebih dari satu kali sehingga menyebabkan berbagai macam perasaan melanda. Kondisi ini tidak jarang membuat calon Bunda takut untuk memulai program hamil kembali.
Gagal menjalani bayi tabung ini menjadi tantangan yang memengaruhi emosi sehingga motivasi pasangan untuk berjuang demi mendapatkan keturunan terhenti.
Perasaan sedih, marah, frustasi, hingga depresi merupakan hal yang wajar saat menghadapi kegagalan pada siklus IVF. Namun, Ayah Bunda perlu ingat jika peluang keberhasilan masih ada pada siklus IVF berikutnya. Oleh sebab itu, jika ingin menjalani promil IVF kembali, sebaiknya Ayah Bunda bisa melakukan konsultasi dengan dokter terkait evaluasi kegagalan pada siklus sebelumnya.
Selain mengetahui penyebab kegagalan, Ayah Bunda juga bisa memaksimalkan usaha dan membantu meningkatkan peluang keberhasilan pada siklus berikutnya. Beri diri waktu namun jangan menyerah pada kegagalan pertama. Ingat, #SelaluAdaHarapan untuk Ayah Bunda yang tidak pernah menyerah untuk berjuang.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami diย (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Smith, A.D., et al. (2015). Live-Birth Rate Associated with Repeat In Vitro Fertilization Treatment Cycles. JAMA. 2015;314(24):2654-2662.https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2478204
Schliep, K., et al. (2016). Trying to Conceive After an Early Pregnancy Loss An Assessment on How Long Couples Should Wait. Obstetrics & Gynecology 127(2):p 204-212, February 2016.https://journals.lww.com/greenjournal/abstract/2016/02000/trying_to_conceive_after_an_early_pregnancy_loss_.4.aspx
McLernon, D.J., et al. (2016). Cumulative live birth rates after one or more complete cycles of IVF: a population-based study of linked cycle data from 178 898 women. Human Reproduction, Volume 31, Issue 3, March 2016, Pages 572โ581.https://academic.oup.com/humrep/article/31/3/572/2384747?login=false
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia (see all)