Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » 5 Fungsi Uterus pada Sistem Reproduksi Wanita, Sudah Tahu?
5 Fungsi Uterus pada Sistem Reproduksi Wanita, Sudah Tahu?
Uterus atau rahim adalah salah satu organ bagian dari sistem reproduksi wanita yang memiliki peranan penting. Di uterus inilah menjadi tempat pertumbuhan janin selama kehamilan. Fungsinya yang penting membuat rahim harus berada dalam kondisi yang sehat. Namun, tahukah Anda apa saja fungsi uterus pada wanita?
Apa Itu Uterus?
Uterus atau rahim adalah organ otot yang memiliki bentuk seperti buah pir terbalik. Rahim merupakan salah satu organ reproduksi wanita yang terletak di bawah perut pada area panggul wanita. Uterus memiliki ukuran panjang 7 – 7,5 cm yang disangga oleh otot, ligamen, dan jaringan fibrosa. Uterus dihubungkan dengan vagina oleh serviks atau leher rahim.
Uterus memiliki 3 lapisan jaringan, yakni perimetrium atau lapisan paling luar, miometrium atau lapisan tengah, dan endometrium atau lapisan paling dalam. Ketika seorang wanita hamil maka rahim akan terus membesar. Hal ini lantaran kadar estrogen dan progesteron yang meningkat, serabut-serabut kolagen yang ada menjadi higroskopis sehingga rahim dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Apa Saja Fungsi Uterus?
Rahim merupakan salah satu sistem reproduksi wanita yang memiliki peranan penting. Perannya yang cukup vital sehingga uterus harus berada dalam kondisi yang sehat. Menurut dr. Thomas Chayadi, Sp.OG, dokter spesialis kandungan di Bocah Indonesia, menyebutkan beberapa fungsi utama rahim yang penting bagi wanita.
Tanya Ferly tentang Promil?
“Fungsi rahim wanita merupakan sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan janin, berperan saat menstruasi, menyangga fungsi organ lain, memudahkan proses persalinan, hingga mendukung respon saat berhubungan,” ujar dr. Thomas Chayadi, Sp.OG.
Berikut jabaran beberapa fungsi uterus pada wanita yang harus kamu ketahui.
- Sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan janin
Salah satu peranan uterus adalah sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan janin. Seperti yang telah disebutkan di atas, rahim memiliki peranan penting terhadap proses kehamilan seorang wanita. Proses pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di dinding rahim. Sel telur yang berhasil dibuahi disebut sebagai embrio.
Nantinya embrio akan berkembang menjadi janin di dalam rahim. Ukuran rahim pun akan terus membesar mengikuti pertumbuhan janin. Rahim akan menjaga janin selama kurang lebih 9 bulan hingga proses melahirkan.
- Berperan mendukung proses menstruasi
Setiap bulannya wanita akan mengalami menstruasi. Pada saat menstruasi dinding rahim akan menebal mempersiapkan kehamilan. Hal ini merupakan proses alami tubuh untuk mempersiapkan diri jika terdapat sel telur yang dibuahi.
Namun jika proses pembuahan tidak terjadi maka dinding rahim akan meluruh lewat vagina sehingga menyebabkan pendarahan, proses inilah yang disebut menstruasi.
- Menyangga fungsi organ lainnya
Fungsi uterus lainnya adalah menyangka fungsi organ lain menjalankan fungsinya dengan optimal. Organ-organ tersebut, seperti kandung kemih, usus, hingga tulang pelvis.
- Mempermudah proses persalinan normal
Fungsi rahim lainnya adalah memudahkan proses persalinan secara normal. Hal ini lantaran rahim akan melakukan kontraksi yang dapat membantu melebarkan serviks serta membantu proses persalinan bayi menjadi lebih mudah.
- Mendukung respon saat berhubungan seksual
Terdapat pembuluh darah dan saraf pada rahim yang dapat mendistribusikan aliran darah ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual, seperti vagina, ovarium, labia, dan klitoris. Hal ini yang menimbulkan respon pada saat berhubungan seksual. Selain itu, rahim juga memiliki peran dalam orgasme.
Baca Juga: Waspada! Ini Ciri-Ciri Miss V Bermasalah
Bagaimana Ciri-Ciri Uterus yang Sehat?
Rahim memiliki sejumlah peranan penting pada sistem reproduksi wanita. Agar fungsinya dapat berjalan optimal maka rahim harus berada dalam kondisi yang sehat. Lantas, bagaimana cara mengetahui ciri-ciri rahim sehat?
1. Siklus menstruasi normal
Salah satu ciri-ciri uterus sehat adalah siklus menstruasi pada wanita yang normal. Umumnya, siklus menstruasi seorang wanita biasanya 21 – 35 hari dengan periode pendarahan menstruasi 2 – 7 hari. Wanita yang memiliki rahim sehat memiliki siklus menstruasi yang normal dan teratur.
Meski begitu, siklus haid yang tidak teratur tidak selalu menandakan rahim Anda bermasalah tetapi bisa saja disebabkan faktor hormonal. Siklus menstruasi yang tidak teratur terjadi bisa lebih cepat daripada jadwal siklus menstruasi atau lebih lama dari sebelumnya. Jika Anda mengalami siklus menstruasi teratur selama berturut-turut maka segera periksakan diri Anda.
2. Nyeri menstruasi normal
Nyeri menstruasi merupakan hal yang umum dialami wanita. Hal ini disebabkan oleh adanya pelepasan hormon prostaglandin sehingga menyebabkan kontraksi otot pada rahim. Jika nyeri menstruasi berlangsung wajar maka Anda tidak perlu khawatir namun jika nyeri haid yang berlangsung berlebihan bahkan hingga mengganggu aktivitas maka segera periksakan diri Anda ke dokter. Hal ini lantaran bisa menjadi salah satu penyebab masalah pada rahim, salah satunya endometriosis.
Ciri-ciri nyeri menstruasi normal:
- Rasa nyeri pada umumnya ringan
- Dirasakan pada hari pertama menstruasi atau 1 – 2 hari sebelum menstruasi
- Rasa nyeri pada perut bagian bawah atau pinggang.
3. Keputihan normal
Jika Anda mengalami keputihan, hal ini merupakan aktivitas alami tubuh dalam membersihkan organ intim. Keputihan yang normal umumnya berwarna bening atau keputih-putihan. Selain itu, keputihan memiliki tekstur seperti kental dan tidak berbau.
Keputihan yang tidak normal bisa menjadi salah satu ciri-ciri adanya masalah kesehatan pada sistem reproduksi wanita. Keputihan yang tidak normal memiliki warna kuning hingga kehijauan, teksturnya lebih lengket dan volume yang berlebihan. Namun, terdapat beberapa cara untuk mengatasi keputihan tidak normal ini.
Kesimpulan
Fungsi uterus atau rahim sangat penting dalam sistem reproduksi wanita. Agar fungsinya berjalan optimal, pastikan untuk selalu menjaga pola hidup sehat serta menjaga berat tetap ideal akan hormon dalam tubuh tetap seimbang sehingga ovulasi menjadi lancar.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.
- Van de Loo, L. E. X. M., et al. Uterine function, pregnancy complications, and pregnancy outcomes among female childhood cancer survivors. 2019 Feb; 111(2): 372-380.
- Ameer, M. A., et al. Anatomy, Abdomen and Pelvis, Uterus. StatPearls Publishing; 2022 Jan.
- Nguyen, J. D., Duong, H. Anatomy, Abdomen and Pelvis, Female External Genitalia. StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547703/
- NIH: Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development. About Menstruation.
- Rosner, J., Samardzic, T., Sarao, M. S. Physiology, Female Reproduction. StatPearls Publishing; 2022 Jan.
Artikel Terkait:
- Kenali Fungsi Penting Folikel Pada Sistem Reproduksi Wanita
- Kenali Fungsi Hormon LH pada Sistem Reproduksi Pria…
- Kenali Fungsi Hormon FSH pada Sistem Reproduksi Pria…
- Mengenal Anatomi & Fungsi Sistem Reproduksi Wanita
- 5 Ciri-Ciri Wanita Subur dan Gampang Hamil, Sudah Tahu?
- Mengenal Fungsi Tuba Fallopi, Organ Reproduksi…
- Kadar Prolaktin Tinggi Bisa Ganggu Sistem Reproduksi
- Fungsi Serviks, Salah Satu Organ Reproduksi Wanita…