Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Kenali Fungsi Penting Folikel Pada Sistem Reproduksi Wanita
Kenali Fungsi Penting Folikel Pada Sistem Reproduksi Wanita
Ditinjau secara medis oleh dr. Fiona Amelia, MPH
Medical Writer
Ditulis oleh dr. Fiona Amelia, MPH · Tanggal diperbarui 28/05/2022
Jumlah dan ukuran folikel di dalam ovarium dapat memberi gambaran soal kesuburan Anda.
Folikel ovarium adalah kantong-kantong kecil berisi cairan yang ditemukan di dalam ovarium wanita. Folikel mengeluarkan hormon-hormon, seperti estrogen dan progesteron, yang memengaruhi siklus haid. Pada waktu pubertas, terdapat sekitar 300.000 sampai 400.000 folikel, masing-masing berpotensi untuk melepaskan sel telur yang siap dibuahi. Jumlah dan ukurannya merupakan bagian penting dalam penilaian dan pengobatan gangguan kesuburan.
Folikel ovarium dan siklus haid
Siklus haid dibagi menjadi dua fase, yakni fase folikuler dan fase luteal. Selama fase folikuler, beberapa folikel mulai berkembang. Proses pematangan folikel ini distimulasi oleh hormon FSH (follicle stimulating hormone), yang diproduksi dan dikeluarkan oleh kelenjar pituitari (hipofisis) di otak. Folikel itu sendiri akan mengeluarkan hormon estrogen ke dalam darah, yang kadarnya semakin meningkat seiring dengan membesarnya ukuran folikel. Selanjutnya, kadar hormon estrogen yang tinggi akan memberi sinyal balik ke kelenjar pituitari untuk memperlambat produksi FSH dan sebaliknya, mengeluarkan LH (luteinizing hormone).
Tanya Ferly tentang Promil?
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, pada awalnya ada beberapa folikel yang berkembang. Akan tetapi, hanya satu folikel yang akan matang dan melepaskan sel telur (ovulasi). Dengan keluarnya LH, folikel yang paling dominan akan lanjut berkembang hingga tahap akhir dan mengalami ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi sekitar hari ke-14, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Di dalam tubuh, folikel memiliki beberapa fungsi, yaitu:
- Memberi makan dan melindungi sel telur.
- Melepaskan hormon-hormon reproduksi seperti estrogen dan androgen.
- Bertransformasi menjadi korpus luteum setelah ovulasi, yang melepaskan hormon progesteron. Hormon ini berfungsi menyiapkan dinding rahim untuk proses implantasi embrio bila terjadi kehamilan.
Tahap perkembangan folikel ovarium
Perkembangan folikel sesungguhnya tidak hanya pada fase folikuler dari siklus haid. Proses ini sudah dimulai sejak sebelum bayi dilahirkan, yakni saat ovarium baru pertama kali berkembang di dalam tubuh janin. Di waktu ini, ovarium hanya mengandung folikel primordial. Folikel dapat menetap pada kondisi dorman (tidur) ini hingga 50 tahun sebelum akhirnya “bangun” dan melalui tahap-tahap perkembangannya. Membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga 1 tahun agar folikel primordial matang dan siap berovulasi.
Pada setiap tahap perkembangan folikel, ada banyak folikel yang berhenti berkembang dan mati. Tidak semua folikel primordial akan melalui tahap-tahap perkembangan tersebut. Bagi folikel, ini semacam kompetisi, sebagian folikel akan drop out dan yang terkuat akan terus berkembang dan mencapai ovulasi. Pada akhirnya, hanya kurang dari 1 persen jumlah total folikel yang akhirnya berovulasi mengeluarkan sel telur.
Berikut adalah tahap-tahap perkembangan folikel atau disebut folikulogenesis:
- Folikel primordial. Ini adalah tahap paling awal, yakni folikel yang ada di dalam ovarium bayi baru lahir.
- Folikel primer. Sebagian kecil folikel primordial berkembang menjadi folikel primer setiap hari. Proses ini bermula pada waktu pubertas dan terus berlanjut hingga mencapai menopause.
- Folikel sekunder. Pada tahap ini, folikel berkembang dan mengandung sel theca, yang melepaskan hormon-hormon, seperti androgen dan estrogen.
- Folikel tersier atau disebut juga folikel antral. Folikel ini mengandung ruang yang terisi cairan dan disebut antrum. Pada tahap ini, folikel dapat dilihat melalui ultrasonografi transvaginal.
- Folikel Graaf. Ini adalah folikel yang terbesar, matang, dan siap berovulasi. Hanya 1-2 folikel tersier pada setiap siklus haid yang akhirnya matang dan mengalami ovulasi.
- Korpus luteum. Folikel yang telah berovulasi akan berkembang menjadi korpus luteum, yang melepaskan hormon progesteron.
Folikel dan peluang hamil, adakah hubungannya?
Ada dua faktor utama yang menentukan kesuburan wanita, yaitu:
- Kualitas sel telur. Ini sangat ditentukan oleh usia dan gaya hidup. Seiring menuanya usia seorang wanita, kualitas sel telur pun akan menurun, apalagi setelah usia 35 tahun. Dan biasanya, sejak pertengahan usia 40-an, wanita sudah tidak bisa lagi hamil secara alami. Sayangnya, hingga kini belum ada cara untuk memeriksa kualitas sel telur.
- Jumlah folikel. Jumlah folikel di dalam ovarium dapat memberi gambaran bagaimana status kesuburan seorang wanita. Ini karena folikel mengandung sel-sel telur yang belum matang (imatur). Sel-sel telur imatur ini berkembang dan membesar ukurannya hingga folikel yang melingkupinya mencapai ukuran yang optimal untuk berovulasi. Wanita yang memiliki banyak folikel berpotensi melepaskan lebih banyak sel telur, meningkatkan peluang bahwa salah satu sel telur tersebut cukup sehat untuk bisa mencapai kehamilan yang sukses. Meski demikian, lebih banyak folikel tak berarti pembuahan bisa selalu sukses. Kualitas sel telur menjadi kunci dan banyak wanita dengan jumlah folikel yang sedikit tetap bisa hamil dengan sukses (bayi lahir hidup) melalui program bayi tabung, oleh karena kualitas sel telurnya baik.
Cara mengetahui jumlah dan kualitas folikel ovarium
Teorinya, bila jumlah folikel di dalam ovarium dapat dihitung, secara tidak langsung menggambarkan jumlah sel telur yang tersisa. Akan tetapi, mustahil untuk menghitung jumlah total folikel yang di dalam ovarium karena ukurannya terlalu kecil untuk bisa divisualisasikan.
Baca Juga : Fungsi Ovarium dan Masalah yang Bisa Terjadi
Semua folikel di dalam ovarium berawal dari folikel primordial, yang diameter ukurannya sangat-sangat kecil, yakni hanya 25 mikrometer (atau 0,025 millimeter). Ukuran sekecil ini tentu tidak bisa dilihat melalui kasat mata, apalagi melalui ultrasonografi (USG).
Folikel primordial yang berkembang dan mampu mencapai tahap folikel tersier (antral) memiliki diameter 2-10 millimeter. Sedangkan folikel matang yang siap berovulasi memiliki diameter antara 18 sampai 25 milimeter. Folikel antral memiliki ruang yang berisi cairan (antrum) sehingga bisa tampak pada pemeriksaan USG transvaginal.
Para pakar menemukan bahwa jumlah folikel antral yang aktif di dalam ovarium berhubungan dengan potensi sel telur yang ada. Oleh sebab itu, ada yang disebut dengan tes antral follicle count (AFC). Pemeriksaan ini dilakukan melalui USG transvaginal, antara hari ke-2 hingga ke-5 siklus haid. Tes ini biasanya merupakan bagian dari tes kesuburan atau dilakukan sebelum memulai siklus pengobatan untuk gangguan kesuburan.
Selama pemeriksaan dilakukan, dokter akan memindai tiap ovarium dan menghitung jumlah folikel yang berukuran 2-10 milimeter. Dokter biasanya menganjurkan pemeriksaan AFC untuk:
- Menilai cadangan ovarium (ovarian reserve)
- Membantu diagnosis kondisi seperti insufisiensi ovarium primer atau sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Memberi gambaran tentang status kesuburan, apakah sesuai dengan usia
Secara umum, nilai AFC antara 3 sampai 6 dianggap rendah. Bila folikel antral sangat sedikit ditemukan, cadangan ovarium kemungkinan sangat rendah. Namun, hasil pemeriksaan AFC perlu diinterpretasi sesuai dengan usia wanita saat pemeriksaan. Sebab, adalah wajar bila cadangan ovarium semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia.
Akan tetapi, nilai AFC yang sangat rendah sebelum usia 40 tahun, dapat mengindikasikan adanya insufisiensi ovarium primer, yang ditandai dengan menopause dini. Sebaliknya, bila nilai AFC sangat tinggi, dapat mengindikasikan adanya sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Folikel dan siklus bayi tabung
Pasangan yang menjalani siklus bayi tabung, biasanya diberikan obat-obatan untuk menstimulasi ovarium. Obat-obat ini bertujuan untuk mematangkan folikel agar bisa melepaskan sel telur. Oleh sebab itu, memantau perkembangan folikel menjadi bagian dari proses mencapai kehamilan melalui bayi tabung.
Selama fase stimulasi, wanita akan menjalani beberapa kali pemeriksaan USG untuk menilai apakah dosis obat sudah cocok dan kapan sel telur siap diambil. Yang dipantau adalah jumlah dan ukuran folikel di setiap ovarium.
Ketika mencapai diameter 18-20 milimeter, folikel dianggap telah matang dan sel telur siap diambil. Di waktu ini, wanita akan diberikan suntikan hormon untuk memicu ovulasi. Setelah 36 jam, dilakukan pengambilan sel telur. Sel telur yang telah diambil akan dibawa ke laboratorium dan selanjutnya dibuahi oleh sel sperma untuk membentuk embrio.
Penutup
Folikel merupakan indikator penting kesuburan wanita. Akan tetapi, ingat bahwa hasil evaluasi folikel yang kurang optimal tak langsung berarti Anda tidak subur atau tidak bisa hamil. Bila belum yakin dengan hasilnya, diskusikan dengan dokter Anda atau mintalah second opinion kepada dokter lain.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.
- Lee EB, Chakravarthi VP, Wolfe MW, Rumi MA. ERβ Regulation of Gonadotropin Responses during Folliculogenesis. International Journal of Molecular Sciences. 2021 Jan;22(19):10348.
- University of Leeds. The histology guide: Ovarian follicles.
- Cox E, Takov V. Embryology, Ovarian Follicle Development. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
- Kim JJ, Hwang KR, Chae SJ, Yoon SH, Choi YM. Impact of the newly recommended antral follicle count cutoff for polycystic ovary in adult women with polycystic ovary syndrome. Human Reproduction. 2020 Mar 27;35(3):652-9.
- Scheffer GJ, Broekmans FJ, Looman CW, et al. The number of antral follicles in normal women with proven fertility is the best reflection of reproductive age. Hum Reprod. 2003;18(4):700-706. doi:10.1093/humrep/deg135.
Artikel Terkait:
- Kenali Fungsi Hormon LH pada Sistem Reproduksi Pria…
- Kenali Fungsi Hormon FSH pada Sistem Reproduksi Pria…
- 5 Fungsi Uterus pada Sistem Reproduksi Wanita, Sudah Tahu?
- Mengenal Fungsi Tuba Fallopi, Organ Reproduksi…
- Mengenal Anatomi & Fungsi Sistem Reproduksi Wanita
- Fungsi Serviks, Salah Satu Organ Reproduksi Wanita…
- Fungsi Penting Hormon Androgen Pada Tubuh Pria dan Wanita
- Mengenal Fungsi Testis, Organ Reproduksi Pria Paling Penting