Beranda » BLOG » Program Hamil » Cara Pantau Tanda Ovulasi Tingkatkan Potensi Kehamilan
Cara Pantau Tanda Ovulasi Tingkatkan Potensi Kehamilan
Ada beberapa cara efektif memantau tanda ovulasi untuk bantu meningkatkan potensi kehamilan. Simak tipsnya lewat ulasan berikut.
Masa ovulasi alias periode masa subur penting diketahui oleh Bunda yang tengah merencanakan kehamilan. Ovulasi adalah proses ketika sel telur matang dikeluarkan dari ovarium. Sel telur kemudian bergerak menuju tuba falopi agar dapat dibuahi oleh sel sperma.
Masa ovulasi merupakan waktu terbaik untuk berhubungan seksual sehingga bisa memperbesar potensi kehamilan Bunda. Dengan memantau tanda-tanda ovulasi secara efektif, Bunda bisa meningkatkan peluang untuk memiliki momongan saat menjalani program hamil.
Baca Juga: Tips Jaga Tubuh Sehat Sebelum Kehamilan
Normalnya, siklus menstruasi terjadi pada rentang 24-35 hari. Jika Bunda memiliki siklus haid teratur, biasanya periode masa subur berlangsung sekitar 14 hari sebelum menstruasi dimulai.
Tanya Ferly tentang Promil?
Hal ini tentu bervariasi pada tiap wanita. Apabila Bunda memiliki siklus menstruasi 35 hari, maka kemungkinan Bunda berovulasi sekitar hari ke-21.
Bunda juga bisa menggunakan kalender haid untuk mengetahui masa subur. Caranya dengan memperkirakan waktu menstruasi selanjutnya, kemudian hitung mundur sekitar 12 hari sebelum tanggal haid, maka hari itu diperkirakan sebagai masa subur Bunda.
Sementara, menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ovulasi kemungkinan terjadi sekitar 5 hari sebelum atau 1 hari setelah perkiraan masa subur.
Sayangnya, kalender haid dan perkiraan masa subur sulit diterapkan jika Bunda memiliki siklus menstruasi tidak teratur. Siklus datang bulan yang berubah-ubah bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti kurang tidur, stres berat, olahraga berlebihan, gangguan makan, hingga PCOS. Karena itu, diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui masa subur Bunda.
Cara Efektif Memantau Tanda-Tanda Ovulasi
Tanda ovulasi setiap wanita memang berbeda-beda. Namun ada sejumlah cara untuk memantau tanda-tanda ovulasi secara efektif yang bisa Bunda coba, berikut di antaranya:
1. Suhu basal tubuh
Suhu basal adalah suhu tubuh ketika Bunda beristirahat. Suhu basal akan meningkat ketika Bunda dalam periode masa subur. Untuk mengukur suhu basal tubuh, Bunda perlu menggunakan termometer khusus yang dilengkapi fitur pengecekan Basal Body Temperature (BBT).
Normalnya, saat tidak dalam periode masa subur, suhu tubuh Bunda berkisar 36.5–37.4°C. Namun, saat ovulasi terjadi, suhu tubuh Bunda akan meningkat sekitar 0.3–0.5 °C dari suhu tubuh normal. Peningkatkan hormon progesteron yang berperan penting dalam sistem reproduksi wanita jadi penyebabnya.
Agar hasilnya akurat, lakukan pengukuran suhu tubuh basal setiap hari selama siklus menstruasi penuh. Bunda bisa mengecek mulai dari hari pertama mens hingga hari pertama haid berikutnya.
2. Lendir serviks
Cara efektif memantau tanda ovulasi berikutnya, yaitu dengan memeriksa kondisi lendir serviks. Saat periode masa subur, lendir serviks memiliki tekstur yang lebih licin, tipis, dan berwarna bening.
Tampilan lendir serviks mirip dengan putih telur. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon progesteron yang mengatur ovulasi.
Bentuk lendir serviks yang tipis memungkinkan sperma melewati leher rahim selama berhubungan seksual. Lendir serviks membantu sperma bertahan hidup di lingkungan yang lebih basa sehingga peluang kehamilan makin besar.
Bunda bisa mengecek kondisi lendir serviks beberapa kali sehari dengan menggunakan jari atau tisu yang sudah dicuci bersih. Jika tidak ada lendir serviks di sekitar vagina, tandanya Bunda tidak sedang dalam masa ovulasi.
Sayangnya, lendir serviks sulit digunakan untuk mengecek masa subur pada wanita yang mengalami keputihan ataupun pakai produk pembersih kewanitaan.
3. Ovulation test pack
Tanda masa subur juga bisa Bunda ketahui dengan meneteskan urine ke ovulation test pack. Alat ini akan menunjukkan perubahan Luteinizing Hormone (LH) dalam urine. Peningkatan LH menandakan Bunda akan mengalami ovulasi dalam kurun 12-36 jam.
Untuk memperoleh hasil yang akurat, ovulation test pack harus digunakan dalam beberapa hari secara berturut-turut. Selama masa subur, lakukan hubungan seksual secara rutin.
Tingkat akurasi masa subur dapat meningkat sekitar 95% jika digunakan selama 10 hari berturut-turut. Meski sangat akurat, sayangnya alat ovulation test pack terbilang mahal.
4. Nyeri pada area perut
Nyeri perut bisa jadi tanda bahwa Bunda tengah berada dalam masa subur. Berdasarkan Pacific Fertility Center Los Angeles, diperkirakan sekitar 20 persen wanita mengalami nyeri perut saat berovulasi.
Rasa nyeri biasanya muncul di area perut bagian bawah, tepatnya pada ovarium. Selain itu, sakit juga bisa dirasakan pada salah satu punggung.
Tingkatkan Peluang Ovulasi Lewat Cara ini
Memantau tanda-tanda ovulasi akan lebih efektif jika diimbangi dengan gaya hidup sehat yang bisa tingkatkan kesuburan. Berikut sejumlah tips yang bisa Bunda lakukan agar peluang kehamilan makin besar:
1. Pertahankan berat badan ideal
Kelebihan ataupun kekurangan berat badan bisa menghambat pelepasan sel telur alias ovulasi. Akibatnya, Bunda memiliki siklus haid tidak teratur.
Karena itu, pertahankan berat badan ideal Bunda, ya!
2. Cegah infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual (IMS) bisa jadi penyebab susah hamil. Contoh IMS yang bisa ganggu potensi kehamilan, yaitu klamidia dan gonore. Untuk cegah IMS, Ayah dan Bunda sebaiknya berhubungan seks dengan pasangan saja, ya.
3. Hindari kerja shift malam
Sering kerja shift malam bisa pengaruhi kadar hormon Bunda. Hal ini bisa meningkatkan risiko ketidaksuburan. Jika Bunda bekerja shift malam, usahakan memiliki waktu tidur yang cukup saat tidak bekerja.
Itu dia sederet cara efektif untuk memantau tanda-tanda ovulasi yang bisa Bunda terapkan. Konsultasikan kepada dokter jika Bunda memiliki pertanyaan lanjutan seputar masa subur dan persiapan kehamilan.
Untuk mengetahui informasi seputar persiapan program hamil lainnya, yuk baca artikel di Bocah Indonesia.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Richard E. Jones PhD, Kristin H. Lopez PhD. Human Reproductive Biology (Fourth Edition). 2014.
- Health Direct. Fever. 2023.
- Pacific Fertility Center Los Angeles. Five Tips for Tracking Ovulation. 2018.
- Krissi Danielsson. Verywell Family. How to Track Ovulation When Trying to Conceive. 2022
- Nicole Galan, RN. Healthline. How to Increase Your Chances of Getting Pregnant. 2023
- Mayo Clinic. Female fertility: Why lifestyle choices count
Artikel Terkait:
- 7 Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi, Bisa Jadi Gejala…
- 10 Tanda-Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tidak Disadari
- Berenang Saat Promil Tingkatkan Peluang Kehamilan?
- Induksi Ovulasi, Cara yang Dilakukan Pasutri untuk…
- Tes Ovulasi, Apa dan Bagaimana?
- Ciri-Ciri Ovulasi Berlangsung yang Harus Kamu Tahu
- Kenali Pendarahan Implantasi yang Mirip Menstruasi,…
- Testpack Positif Samar, Apakah Tanda Hamil? dan Apa…