Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Ovulasi, Waktu yang Tepat untuk Dibuahi
Ovulasi, Waktu yang Tepat untuk Dibuahi
Salah satu peran penting pada kesuburan wanita adalah ovulasi. Apakah ovulasi selalu terjadi di hari ke-14 sebelum haid?
Ingin memiliki keturunan namun belum berhasil? Mungkin ada cara yang terlupakan oleh Ayah Bunda, yakni berhubungan saat masa subur di mana ovulasi sedang terjadi. Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur yang sudah matang dari indung telur (ovarium) menuju tuba falopi.
Jika sel telur bertemu sperma maka akan terjadi pembuahan. Namun jika sel telur tidak bertemu sperma maka akan luruh saat menstruasi. Oleh sebab itu ovulasi merupakan waktu yang tepat bagi Ayah Bunda yang sedang menjalani atau baru merencanakan program hamil untuk berhubungan suami istri.
Baca juga: Kenali Proses dan Tanda – Tanda Terjadinya Ovulasi
Kapan Ovulasi Berlangsung?
Umumnya, masa ovulasi terjadi pada hari ke-12 hingga 14 sebelum periode menstruasi berikutnya. Bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi normal, ovulasi selalu 12-14 hari sebelum haid namun jika Bunda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur maka harus menentukan waktu ovulasi sendiri.
Tanya Ferly tentang Promil?
Nah, sekitar masa ovulasi ini dikenal sebagai masa subur wanita. Hal tersebut yang menyebabkan peluang kehamilan bagi Ayah Bunda sangat tinggi. Perlu diketahui, ovulasi hanya berlangsung selama 12-24 jam. Sedangkan masa subur berlangsung selama 5 hari, yakni 2 hari sebelum ovulasi dan 3 hari setelah ovulasi.
Apa Saja Tanda Ovulasi?
Mungkin banyak di antara para Bunda yang tidak sadar atau lupa jika masa ovulasi tiba. Nah, Bunda bisa mengetahuinya melalui beberapa tanda ovulasi seperti berikut ini.
1. Peningkatan suhu basal tubuh
Ketika seorang wanita sedang ovulasi, salah satu tanda yang mudah diketahui adalah adanya perubahan suhu basal tubuh. Suhu basal tubuh adalah suhu ketika tubuh sedang tidur atau istirahat. Umumnya, suhu basal tubuh antara 35,5 – 36,6 derajat Celsius.
Namun, perlu Bunda ketahui jika suhu basal tubuh ini tergantung pada aktivitas yang dilakukan, makanan yang dikonsumsi, hingga kebiasaan atau pola tidur, dan kondisi lainnya.
Nah, ketika masa ovulasi maka kadar hormon progesteron di dalam tubuh akan meningkat. Kondisi ini yang menyebabkan suhu tubuh juga ikut meningkat hingga 0,4 – 0,4 derajat Celsius. Tetapi ketika masa subur telah berakhir maka suhu basal tubuh akan kembali lebih rendah. Meskipun terkadang tanda ini tidak cukup efektif dialami oleh setiap wanita.
2. Gairah seksual meningkat
Ketika seorang wanita memasuki masa subur maka tanda lainnya yang dapat diketahui adalah gairah seksual yang meningkat. Perubahan gairah seksual yang meningkat menjadi tanda alami pada tubuh meski tidak menjadi sebuah ciri yang akurat.
Pada kondisi ini, tubuh tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual. Pada beberapa wanita, Hasrat seksual akan meningkat ketika menjelang periode ovulasi tiba. Bahkan menurut beberapa pria, pada saat itu merupakan masa di mana wanita tampak lebih menarik.
Baca juga: Tes Ovulasi, Apa dan Bagaimana?
3. Terdapat lendir pada serviks
Ketika Bunda memasuki periode ovulasi, tanda yang mudah dikenali adalah adanya lendir pada serviks. Lendir ini juga disebut sebagai keputihan. Biasanya, warna cairan keputihan pada masa subur seperti putih telur.
Nah, lendir ini akan membantu sperma berenang ke dalam rahim untuk bertemu dengan sel telur. Oleh sebab itu, peluang keberhasilan pembuahan akan lebih mudah terjadi.
Selain ciri-ciri di atas, ada kemungkinan wanita yang memasuki masa ovulasi mengalami gejala-gejala lainnya seperti nyeri payudara, kram perut ringan, hingga letak leher rahim yang berubah.
Berdasarkan penjelasan di atas, ovulasi selalu terjadi 12-14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Jika Bunda bingung menentukan kapan waktu ovulasi tiba, gunakan kalkulator masa subur untuk mengetahui kapan masa subur dan ovulasi berlangsung.
Mau berbagi informasi seputar fertilitas dan program hamil lainnya? Yuk, jangan lupa bagikan artikel ini ya!
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Soumpasis, I., et al. (2020). Real-life insights on menstrual cycles and ovulation using big data. Hum Reprod Open. 2020 Apr 16;2020(2): hoaa011. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32328534/
- Su, H.W., et al. (2017). Detection of ovulation, a review of currently available methods. Bioeng Transl Med. 2017 Sep; 2(3): 238–246. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5689497/
- Reed, B.G., et al. (2018). The Normal Menstrual Cycle and the Control of Ovulation. NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279054/
- American Pregnancy Association. What is Ovulation? https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/infertility/understanding-ovulation/
- American Pregnancy Association. Ovulation Symptoms – Am I Ovulating? https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/infertility/signs-of-ovulation/
- Peran dan Masalah Simfisis Pubis pada Kehamilan - 01/11/2024
- Koriokarsinoma pada Hamil Anggur: Risiko, Gejala, dan Cara Pengobatan - 31/10/2024
- Pahami Fase Praovulasi Biar Promil Berhasil - 30/10/2024
Artikel Terkait:
- Masa Subur Pria, Waktu yang Tepat Untuk Berhubungan
- Waktu Tepat Periksa USG Kesuburan Akurat
- Ciri-Ciri Ovulasi Berlangsung yang Harus Kamu Tahu
- Cara Menghitung Siklus Haid yang Tepat
- Kenali Proses dan Tanda - Tanda Terjadinya Ovulasi
- Berat Badan Ganggu Menstruasi, Bikin Bunda Sulit Ovulasi
- Gangguan Ovulasi dan Cara Ampuh Mengatasi
- Saatnya Periksa untuk Ayah Yang Peduli Keluarga