Tips Jaga Tubuh Sehat Sebelum Kehamilan

Tips Jaga Tubuh Sehat Sebelum Kehamilan

Kehamilan mungkin menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh Bunda. Agar mendapatkan kehamilan sehat, simak tips sehat sebelum kehamilan berikut. 

Sebelum memasuki fase kehamilan, menjaga tubuh Bunda dalam kondisi optimal merupakan langkah krusial yang tidak boleh diabaikan. Persiapan yang matang bukan hanya memastikan kesehatan Bunda, tetapi mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi yang akan datang. 

Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman tentang bagaimana menjaga kesehatan secara menyeluruh sebelum memasuki fase kehamilan. Dari pola makan yang seimbang hingga rutinitas olahraga yang teratur, ada sejumlah tips sehat sebelum kehamilan yang bisa Bunda terapkan berikut ini. 

Baca Juga: Minum Air Es Bikin Haid Setetes? 

Tips Tubuh Kuat untuk Kehamilan Sehat

Untuk Bunda yang mungkin sedang mendambakan kehamilan pertama, berikut ini ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk menjaga tubuh optimal sebelum kehamilan.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

1. Penuhi nutrisi yang tepat

Makanlah makanan sehat yang mencakup buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein, dan produk susu dalam jumlah yang tepat. Bunda juga perlu membatasi konsumsi gula dan lemak. Serta membatasi konsumsi alkohol saat menjelang program hamil maupun ketika sudah mendapatkan kehamilan.

Batasi kafein menjadi kurang dari 200 miligram per hari. Bunda bisa mengikuti diet sehat sebelum hamil berikut ini: 

  • Kurangi kalori kosong, pemanis buatan, dan kafein.
  • Makan makanan yang tinggi protein.
  • Buah, sayuran, biji-bijian, dan produk susu akan membuat Bunda lebih sehat sebelum hamil.
  • Konsumsi ikan untuk protein, Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa ikan adalah bagian dari pola makan sehat. Beberapa jenis seafood mengandung merkuri seperti ikan makarel raja, ikan tuna bigeye, ikan todak atau pedang, ikan tuna sirip kuning, yang sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah besar. 

2. Berhenti menggunakan alat kontrasepsi

Jika sebelumnya Bunda menggunakan alat kontrasepsi hormonal, mungkin akan butuh beberapa minggu bagi siklus ovulasi Bunda untuk kembali normal. Setidaknya, Bunda memerlukan satu periode menstruasi normal untuk dapat menentukan kapan ovulasi.

Ovulasi mungkin membutuhkan waktu lebih lama jika Bunda menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang, seperti suntikan progestin.

3. Olahraga yang cukup

Berolahraga sebelum hamil dapat membantu tubuh Bunda mengatasi semua perubahan yang nantinya akan terjadi selama kehamilan dan persalinan. Sebagian besar wanita yang sudah berolahraga secara teratur dapat dengan terbiasa untuk tetap berolahraga saat hamil.

Untuk memulai menjaga tubuh yang sehat selama program hamil, sebaiknya Bunda memulai program latihan dengan 30 menit berolahraga ringan 5 hari per minggu, baik sebelum hamil maupun selama kehamilan.

4. Menjaga berat badan ideal

Jika Bunda kelebihan berat badan itu dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, seperti diabetes atau hipertensi. Sebaliknya, jika berat badan kurang, itu juga memungkinkan kehamilan untuk berhasil. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan ideal agar peluang hamil lebih besar.

Pastikan bahwa indeks massa tubuh (IMT) Bunda berada dalam rentang normal ketika mempersiapkan kehamilan. IMT yang dianggap normal untuk orang Asia adalah antara 18,5 hingga 22,9.

Untuk menghitung IMT, bagi berat badan Bunda (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan Anda (dalam meter). Sebagai contoh, jika Bunda memiliki berat badan 60 kg dan tinggi badan 170 sentimeter (1,7 meter), perhitungannya adalah 60 / (1,7)² = 20,7. Nilai IMT ini masuk dalam kategori normal.

5 Konsumsi vitamin prenatal

Mulailah mengonsumsi vitamin prenatal bahkan sebelum Bunda hamil. Cari vitamin yang tinggi zat besi, vitamin D, dan mengandung 400 mikrogram asam folat. Mengonsumsi vitamin yang mengandung asam folat dapat membantu mencegah cacat tabung saraf.

Melansir dari MedlinePlus, Hindari dosis tinggi dari setiap vitamin, terutama vitamin A, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini dapat menyebabkan cacat lahir jika diminum lebih dari jumlah harian yang direkomendasikan. Vitamin prenatal kehamilan reguler biasanya tidak memiliki dosis yang terlalu tinggi dari setiap vitamin.

6. Hindari stres

Saat Bunda berusaha untuk hamil, cobalah untuk rileks dan mengurangi stres sebanyak mungkin. Tanyakan kepada dokter atau psikolog tentang teknik-teknik untuk mengurangi stres. Dukungan dari Ayah juga sangat dibutuhkan untuk menghindari Bunda dari stres.

Baca Juga: USG Kehamilan Pertama Kali, Bunda Perlu Perhatikan Ini 

7. Berkonsultasi dengan dokter

Berkonsultasi dengan dokter kandungan merupakan langkah yang sangat penting segera setelah Bunda memutuskan untuk hamil. Konsultasi ini memungkinkan Bunda dan juga Ayah untuk mendapatkan informasi dan saran medis yang spesifik untuk kondisi kesehatan serta membantu mempersiapkan diri secara optimal untuk kehamilan.

Selama konsultasi, dokter kandungan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kesehatan reproduksi. Ini dapat meliputi pemeriksaan fisik, wawancara medis tentang riwayat kesehatan Bunda dan pasangan, serta pembahasan mengenai faktor risiko yang mungkin memengaruhi kehamilan. 

Selain itu, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan tambahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Salah satu di antaranya adalah USG (Ultrasonografi), yang dapat membantu dalam mengevaluasi kondisi organ reproduksi dan mengidentifikasi potensi masalah kesehatan yang mungkin memengaruhi kesuburan atau kehamilan.

Nah, itu dia tadi beberapa cara untuk mempersiapkan tubuh yang optimal sebelum kehamilan.  Jika Ayah dan Bunda sudah satu tahun menikah dan belum dikaruniai momongan, tidak ada salahnya untuk mencoba buat janji dengan klinik fertilitas terpercaya.

Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Pentecost, M., & Meloni, M. (2020). “It’s Never Too Early”: Preconception Care and Postgenomic Models of Life. Frontiers in Sociology, 5, pp. 21. https://www.researchgate.net/publication/343254161_Impressionable_Bodies_Epigenetic_Models_of_Plasticity_in_the_Global_South_ARC_Future_Fellowship_2019-2023_Deakin_University
  • Lim JU, et al (2017). Comparison of World Health Organization and Asia-Pacific Body Mass Index Classifications in COPD Patients. Int J Chron Obstruct Pulmon Dis. 2017 Aug 21;12, pp. 2465–2475 https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28860741/
  • Centers for Disease Control and Prevention (2021). Planning for Pregnancy.
  • National Institute of Health (2020). U. S. National Library of Medicine MedlinePlus. Steps to Take Before You Get Pregnant.
  • Mayo Clinic (2020). Preconception Planning: Is Your Body Ready for Pregnancy?
Avatar photo
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji