Beranda » BLOG » Program Hamil » Tes Ovulasi, Apa dan Bagaimana?
Tes Ovulasi, Apa dan Bagaimana?
Ditinjau secara medis oleh dr. Fiona Amelia, MPH
Medical Writer
Ditulis oleh dr. Fiona Amelia, MPH · Tanggal diperbarui 06/09/2022
Tes ovulasi dapat membantu menentukan masa subur seorang wanita. Tes ini dapat membantu para pasangan yang sedang promil.
Ovulasi adalah suatu proses yang harus terjadi bila pasangan menginginkan kehamilan. Proses ini terjadi di tengah siklus haid wanita, di mana sebuah sel telur matang dilepaskan ke dalam tuba falopi untuk bisa dibuahi oleh sel sperma.
Oleh sebab itu, waktu terjadinya ovulasi merupakan masa paling subur dari seorang wanita. Di waktu ini, kemungkinan terjadinya pembuahan yang berakhir dengan kehamilan sangatlah besar. Untuk mengetahuinya, wanita dapat melakukan tes ovulasi.
Tanya Ferly tentang Promil?
Cara menghitung waktu ovulasi
Sebelumnya, pahami terlebih dulu soal perhitungan waktu ovulasi. Ingat bahwa siklus haid yang teratur biasanya berlangsung selama 28 hari dan terdiri dari fase-fase berikut:
- Haid atau menstruasi adalah meluruhnya dinding rahim (endometrium) dalam bentuk perdarahan vagina, bila pembuahan tidak terjadi.
- Fase folikuler, yakni fase di mana folikel ovarium baru dengan sel telur di dalamnya mulai berkembang hingga mencapai ukuran folikel yang matur (matang).
- Fase ovulasi atau masa subur, di mana folikel matang pecah dan melepaskan sel telur matang dari ovarium ke tuba falopii.
- Fase luteal, yaitu saat sel telur menunggu untuk dibuahi sementara dinding rahim menebal untuk mempersiapkan kalau-kalau terjadi kehamilan.
Dalam siklus haid yang teratur 28 hari, ovulasi biasanya terjadi di tengah siklus, yakni sekitar 14 hari setelah haid. Di waktu-waktu ini peluang kehamilan paling tinggi sehingga pasangan dianjurkan untuk berhubungan intim tanpa pengaman.
Baca Juga : Ciri – ciri ovulasi berlangsung
Pada wanita dengan siklus haid yang teratur, masa subur dan waktu ovulasi akan mudah dilacak bila terbiasa mencatat waktu haid dari bulan ke bulan. Sebaliknya, bila siklus haid tidak teratur, masa subur akan sulit dihitung sebab ovulasi bisa terjadi lebih awal atau lebih telat. Di sinilah tes ovulasi akan sangat bermanfaat, terlebih bila Anda sedang merencanakan suatu kehamilan.
Jenis-jenis tes ovulasi
Di pasaran, ada beberapa jenis tes ovulasi yang beredar:
1. Tes Luteinizing Hormone (LH)
Tes ini menentukan hari paling subur seorang wanita dengan mengukur kadar hormon LH di dalam urin. LH adalah hormon gonadotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari di otak. Kadarnya mulai meningkat sekitar 36 jam sebelum ovulasi, waktu yang dikenal sebagai puncak LH (LH peak). Setelah terdeteksi dalam urin, ovulasi biasanya terjadi dalam waktu 12-24 jam kemudian. Saat ini, kadar LH mencapai kadar tertinggi dan disebut sebagai lonjakan LH (LH surge).
Pada siklus haid 28 hari, ovulasi terjadi di hari ke-14 saat LH surge terjadi. Tes urin untuk mengetahui LH surge ini harus dimulai setidaknya 2 hari sebelum perkiraan hari ovulasi dan tetap dilakukan hingga LH surge terjadi atau hari ke-20. Untuk wanita dengan siklus haid yang tidak teratur, tes urin harus dilakukan sesuai dengan tanggal perkiraan ovulasi paling awal dan paling akhir.
Tes ini sesungguhnya paling bisa dipercaya ketimbang tes sejenis. Kemungkinan deteksi ovulasi mencapai 80 persen melalui 5 hari pemeriksaan berturut-turut, dan mencapai 95 persen dengan 10 hari pemeriksaan berturut-turut. Setelah LH surge terdeteksi, tak perlu lagi melakukan pemeriksaan selama siklus tersebut.
Tes LH tersedia dalam 2 bentuk, yakni:
Strip tes ovulasi
Ini adalah bentuk tes LH yang paling sederhana dan ekonomis. Setelah kontak dengan urin, akan muncul garis pada strip. Garis kontrol di bagian atas harus selalu muncul. Sedangkan garis di bawahnya adalah garis yang mendeteksi kadar hormon LH dalam urin. Untuk bisa dikatakan positif, garis di bagian bawah harus memiliki intensitas yang hampir sama atau serupa dengan garis kontrol. Bila garis LH tidak muncul atau sangat tipis, berarti wanita sedang tidak dalam masa subur.
Tes ovulasi digital
Tes ini lebih canggih dengan hasil yang lebih mudah diinterpretasi. Di masa subur, ketika kadar LH tinggi, akan muncul emoticon tersenyum pada alat tes.
2. Tes ovulasi dengan air liur (saliva)
Tes ovulasi jenis ini tidak mendeteksi kadar LH melainkan hormon estrogen. Kadar hormon estrogen meningkat di paruh pertama siklus haid (fase folikuler) kala mendekati waktu ovulasi. Hal ini disertai dengan peningkatan kadar elektrolit di dalam air liur. Selama masa subur, sampel air liur yang mengering akan mengkristal membentuk struktur serupa “daun pakis” (fern leaves). Melalui cara ini, waktu ovulasi dapat diperkirakan dari beberapa hari sebelumnya.
Alat tes ovulasi dengan air liur ini berbentuk seperti lipstik namun sebetulnya itu merupakan sebuah mikroskop kecil. Untuk melakukan tes, cukup tempatkan sampel air liur pada alat, tunggu hingga kering dan amati pola kristal melalui lensa bawaan. Pola kristal yang terbentuk dapat berupa:
- Bintik-bintik yang terpisah (isolated). Pola ini muncul dari hari pertama siklus haid hingga beberapa hari sebelum ovulasi. Karenanya, pola ini menunjukkan wanita sedang tidak dalam masa subur.
- Beberapa garis dan pakis kecil. Di hari-hari menjelang ovulasi, munculnya beberapa garis dan pola pakis kecil menunjukkan bahwa pelepasan sel telur sudah dekat. Oleh karena sperma dapat bertahan hingga 3-5 hari di dalam saluran reproduksi wanita sembari menunggu sel telur, ada kemungkinan seorang wanita bisa hamil bila muncul pola ini.
- Pakis di seluruh sampel. Pola ini menunjukkan bahwa ovulasi akan segera atau baru saja terjadi. Ini adalah masa yang paling subur bagi wanita.
- Beberapa garis dan pakis memudar. Pascaovulasi, pola pakis akan memudar dan lebih banyak muncul garis dan titik.
Salah satu kekurangan dari tes ovulasi jenis ini yakni memerlukan periode belajar dan latihan hingga wanita mudah mengenali berbagai pola kristalisasi yang berbeda. Di samping itu, interpretasi hasil bersifat subjektif. Karena itu pada awalnya, tes ini dianjurkan untuk dilakukan setiap hari agar wanita akrab dengan berbagai pola yang berbeda di sepanjang siklus haid.
Ini juga yang menjadi alasan mengapa tes ovulasi dengan air liur lebih jarang digunakan ketimbang tes LH melalui urin. Namun, tes ini dapat menjadi pilihan yang baik bila dikombinasikan dengan metode lain untuk memperkirakan waktu ovulasi, seperti pengukuran suhu dasar tubuh, posisi serviks, serta kemunculan lendir serviks yang khas.
Kapan dan bagaimana tes ovulasi dilakukan?
Pada wanita dengan siklus haid 28 hari, ovulasi akan terjadi di hari ke-14 atau 14 hari sebelum haid berikut dimulai. Bila wanita memiliki siklus haid yang lebih pendek atau lebih panjang, hari terjadinya ovulasi akan bervariasi. Secara umum, tes mulai dilakukan di hari pertama masa subur sesuai catatan Anda. Lalu, lakukan setiap hari hingga waktu ovulasi terdeteksi.
Tes LH strip dan digital
Tes ovulasi jenis ini dilakukan setiap hari sejak hari pertama masa subur untuk mendeteksi kadar LH yang tertinggi. Setelah terdeteksi, hubungan intim dianjurkan untuk dilakukan di hari yang sama saat kadar LH memuncak dan keesokan harinya. Setelah dilepaskan, sel telur memiliki waktu 12-24 jam untuk dibuahi. Rata-rata, sperma dapat bertahan di dalam tubuh wanita selama 3 hari dan dapat membuahi sel telur hingga beberapa hari setelah berhubungan intim. Bila pembuahan tidak terjadi, pasangan harus menunggu hingga siklus berikutnya untuk mencoba hamil kembali.
Perhatikan hal-hal berikut saat melakukan tes LH melalui urin:
- Usahakan untuk selalu mencatat siklus haid dan mulai gunakan tes menjelang fase folikuler. Ini akan menghindari biaya tes yang tidak perlu.
- Lakukan tes setiap hari di waktu yang sama.
- Jangan buang air kecil dalam 4 jam sebelum tes.
- Cara termudah adalah melakukan tes dengan urin pertama di pagi hari, karena akan lebih pekat. Namun sebenarnya bisa dilakukan kapan saja.
Tes ovulasi dengan air liur
Sebelum melakukan tes ovulasi dengan air liur, penting untuk membaca dengan cermat semua instruksi penggunaan alat. Prosedur umum untuk tes ovulasi dengan air liur yang benar adalah sebagai berikut:
- Tes dapat dilakukan kapan saja sepanjang hari, namun jangan setelah makan, minum, menyikat gigi, atau merokok. Di saat-saat ini, sebaiknya menunggu 2-3 jam sebelum tes.
- Ambil sampel air liur sublingual (di bawah lidah). Ini bisa dilakukan dengan jari yang bersih dan kering.
- Tempatkan air liur di atas kaca objek, berhati-hatilah agar tidak ada gelembung yang terbentuk.
- Tunggu hingga air liur mengering secara alami. Ini bisa memakan waktu sekitar 5-20 menit.
- Lihat sampel melalui lensa dan interpretasikan hasilnya.
Tes ovulasi jenis ini bersifat reusable atau bisa digunakan berulang-ulang. Setelah digunakan, wanita harus membersihkan kaca objek dengan hati-hati. Bersihkan dengan kain lembut, hindari penggunaan sabun.
Agar kehamilan tercapai di waktu ovulasi
Selain semua ini, penting untuk dicatat bahwa pria tidak dianjurkan untuk “puasa” berhubungan intim beberapa hari sebelum ovulasi terjadi. Kualitas sperma dapat sangat berkurang setelah beberapa hari tanpa ejakulasi. Yang terbaik adalah puasa berhubungan intim tidak lebih dari 3 hari saat mencoba untuk hamil. Berhubungan intim hingga ejakulasi beberapa kali sehari juga tidak dianjurkan karena konsentrasi sperma akan berkurang.
Meski demikian, mencoba hamil tidak boleh menjadi sesuatu yang terjadwal. Idealnya, hubungan intim dilakukan setiap dua hari sekali selama wanita sedang dalam masa subur.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.
- American Society of Reproductive Medicine. Am I ovulating? (IUI. [Revised 2014].
- Holesh JE, Bass AN, Lord M. Physiology, Ovulation. [Updated 2022 May 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
- Mayo Clinic Health System. (11 Juli 2019). Using ovulation kits to predict fertility.
- Welt CK. Evaluation of the menstrual cycle and timing of ovulation. In: UpToDate, Post, TW (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2022.
- Fungsi Endometrium dan Kegagalan Program Bayi Tabung - 18/10/2024
- Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin, Infeksi Berdarah Dingin - 15/10/2024
- Koriokarsinoma : Kanker yang terkenal “angker” - 11/09/2024
Artikel Terkait:
- Apa Hubungannya Kesuburan dengan Tes AMH…
- Kenali Proses dan Tanda - Tanda Terjadinya Ovulasi
- Bagaimana Perbedaan Hamil Kosong dan Hamil Normal
- Bagaimana Proses Kehamilan dan Tahapan-Tahapannya
- 7 Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi, Bisa Jadi Gejala…
- Ciri-Ciri Ovulasi Berlangsung yang Harus Kamu Tahu
- Induksi Ovulasi, Cara yang Dilakukan Pasutri untuk…
- Cara Pantau Tanda Ovulasi Tingkatkan Potensi Kehamilan
3 Responses
Bu dokter, sy mulai bln januari 2024 tidak teratur haid, klu dtng hnya beberapa tetes saja. Ditahun 2023 haid sy msih bnyk. Knpa itu bu dokter?
Salam.
Hallo Bunda Linda Panjaitan,
untuk mendapatkan jawaban yang akurat sebaiknya konsultasi ke dokter spesialist kami, untuk penjadwalannya bunda bisa hubungi ke Ferly (Admin Bocah Indonesia) dengan klik link di bawah ini
Klik disini
Dok saya 1th lalu habis kuret
Dan sampai skrg blm hamil2 lgi
Itu kenapa ya dok??