Beranda » BLOG » Program Hamil » Bayi Tabung » Pentingnya Memahami Plasenta Anterior dalam Kehamilan
Pentingnya Memahami Plasenta Anterior dalam Kehamilan
Ari-ari yang menempel di sisi depan rahim ibu disebut dengan plasenta anterior. Meski umumnya tidak berefek apapun pada ibu dan bayi, ada risiko-risiko yang bisa terjadi.
Plasenta adalah organ unik yang hanya muncul saat seorang wanita hamil. Organ yang bentuknya menyerupai cakram atau pancake ini terdiri dari pembuluh darah dan berfungsi untuk menyediakan zat gizi, air, dan oksigen bagi bayi. Organ ini juga berfungsi sebagai barrier pertahanan tubuh bayi dari kuman penyakit serta sebagai sistem pembuangan limbah.
Plasenta menempel pada dinding rahim dan terhubung dengan bayi melalui tali pusat. Organ ini mengandung materi genetik yang sama dengan bayi.
Baca juga: Plasenta Akreta, Saat Ari-Ari Tumbuh Terlalu Dalam
Berbagai posisi plasenta
Plasenta mulai terbentuk setelah sel telur yang telah dibuahi berimplantasi ke dalam dinding rahim. Yakni, sekitar hari ke-7 hingga ke-10 setelah pembuahan. Lokasi implantasi inilah yang nantinya menjadi tempat berkembang dan menempelnya plasenta. Pada dasarnya, plasenta bisa terbentuk dan menempel pada beberapa lokasi berikut:
Tanya Ferly tentang Promil?
- Posterior (di sisi belakang dinding rahim).
- Anterior (di sisi depan dinding rahim).
- Di sisi samping dinding rahim.
- Fundal (di sisi atas dinding rahim).
- Letak rendah (di bagian bawah dinding rahim dan kadang-kadang menutupi serviks). Kondisi ini disebut juga dengan plasenta previa.
Apa itu plasenta anterior?
Umumnya, plasenta ditemukan di sisi atas, belakang, atau samping dinding rahim. Plasenta yang menempel di dinding depan rahim atau plasenta anterior tergolong jarang. Pada plasenta anterior, organ ini terletak di sisi depan rahim sehingga dekat dengan dinding perut ibu. Plasenta anterior bisa dibayangkan seperti bantalan antara perut dan bayi Anda.
Tidak diketahui mengapa plasenta dapat menempel di sisi depan rahim. Setelah sel telur dibuahi, sel tersebut akan berimplantasi pada dinding rahim secara acak dan di sanalah plasenta akan tumbuh.
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, plasenta juga semakin membesar dan dapat bergeser dari lokasi awalnya. Yang awalnya berada di depan, bisa bergeser menuju bagian atas, samping, atau bawah rahim.
Pada umumnya, plasenta anterior tidak menimbulkan masalah kesehatan apapun bagi ibu dan bayi. Bentuk atau ukuran perut juga tidak akan terpengaruh karena plasenta adalah organ yang relatif tipis.
Konsekuensi yang paling dirasakan akibat adanya plasenta anterior ini adalah ibu membutuhkan waktu lebih lama untuk merasakan tendangan atau gerakan bayi. Untuk alasan yang sama, dokter juga bisa lebih sulit menemukan detak jantung bayi saat pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Gejala plasenta anterior
Plasenta anterior biasanya tidak menimbulkan gejala apapun dan seringkali bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Beberapa hal yang mengindikasikan adanya plasenta anterior, yakni:
- Detak jantung bayi lebih sulit dideteksi. Diperlukan waktu lebih lama bagi dokter untuk mendeteksi detak jantung bayi melalui USG Doppler, karena plasenta berada di antara bayi dan alat periksa.
- Gerakan bayi lebih sulit dirasakan. Ibu hamil dengan plasenta anterior umumnya memerlukan waktu lebih lama untuk bisa merasakan tendangan atau gerakan bayi. Biasanya, gerakan bayi bisa dirasakan pada usia kehamilan sekitar 18 minggu. Namun, pada ibu hamil dengan plasenta anterior dapat baru merasakan gerakan bayi ini di atas usia 20 minggu. Intensitas gerak bayi juga dapat terasa lemah atau lembut karena plasenta bertindak sebagai bantalan antara bayi dan perut ibu.
Baca juga: Hamil 4 Bulan: Gejala, Perkembangan Bayi, dan Ukuran
Adakah risiko atau komplikasi dari plasenta anterior?
Memang ada risiko terkait plasenta anterior. Namun, sebagian besar risiko ini tidak berbahaya bagi ibu maupun bayi.
- Plasenta previa. Ada kemungkinan plasenta anterior tumbuh dan bergeser ke bawah. Ini berarti plasenta akan tumbuh ke arah serviks dan dapat menutupi sebagian atau seluruh serviks. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan vagina yang ringan hingga berat. Komplikasi yang lebih serius bisa terjadi bila perdarahan akibat plasenta previa sangat hebat.
- Operasi Caesar. Ibu hamil dengan plasenta previa lebih mungkin menjalani operasi Caesar karena plasenta menghalangi bayi keluar melalui jalan lahir.
- Posisi bayi saat lahir tidak biasa. Memiliki plasenta anterior meningkatkan peluang bayi terlahir dalam posisi oksiput posterior (OP). Ini berarti kepala bayi menunduk, tetapi punggungnya menempel pada punggung ibu dan wajahnya menghadap ke atas. Hal ini membuat proses persalinan alami lebih lama dan lebih nyeri.
Diagnosis plasenta anterior
Dokter akan menentukan lokasi plasenta saat melakukan USG di minggu ke-18 hingga ke-21 kehamilan. Pemeriksaan USG di minggu-minggu ini umumnya disebut dengan fetal scanning, di mana ukuran bayi dan seluruh organnya akan dievaluasi.
Merupakan hal yang umum bila plasenta berubah posisi seiring dengan membesarnya rahim. Jadi, plasenta anterior bisa tidak terdiagnosis hingga usia kehamilan 20 minggu. Kadang-kadang, dokter akan menganjurkan pemeriksaan USG tambahan mendekati hari perkiraan lahir untuk memeriksa lokasi plasenta dan memastikan tidak menutupi serviks atau jalan lahir.
Bisakah plasenta anterior diobati dan dicegah?
Hingga kini, tidak ada cara khusus untuk mengoreksi plasenta anterior. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan komplikasi. Perawatan hanya diperlukan bila plasenta anterior menjadi plasenta previa atau ada komplikasi kehamilan lain.
Memiliki plasenta anterior juga tidak berarti Anda tak bisa melahirkan secara normal. Satu-satunya hal yang membuat Anda tidak bisa melahirkan normal adalah bila terdapat plasenta previa. Pada kondisi ini, memang persalinan harus dilakukan melalui operasi Caesar.
Baca juga: Plasenta Previa, Kala Ari-ari Menutupi Jalan Lahir
Oleh karena penyebabnya tidak diketahui, tidak ada cara untuk mengurangi risiko mengalami plasenta anterior. Plasenta akan tumbuh di lokasi terjadinya implantasi embrio.
Baca juga: Cara Menentukan Jenis Kelamin Bayi, Berikut Faktor Penentunya
Kapan harus ke dokter?
Semua ibu hamil harus kontrol ke dokter secara teratur. Meski plasenta anterior biasanya tidak menimbulkan masalah, gejala-gejala berikut dapat mengindikasikan adanya masalah pada plasenta:
- Perdarahan vagina
- Kontraksi rahim yang cepat atau konstan
- Nyeri punggung yang hebat
- Nyeri perut
- Gerak janin berkurang
- Rahim terasa kencang
Gejala-gejala ini cenderung muncul secara tiba-tiba dan kerapkali, intensitasnya berat. Segeralah mengunjungi dokter bila ibu hamil mengalami salah satu gejala tersebut.
Penutup
Plasenta tetap dapat berfungsi menyokong pertumbuhan bayi meski posisinya ada di atas, di samping, di depan, maupun di belakang rahim. Bila Anda baru pertama kali menjadi ibu, bisa jadi Anda cemas karena perlu menunggu waktu lebih lama hingga gerakan bayi terasa.
Namun jangan khawatir, kehamilan Anda kemungkinan besar tetap normal dan sehat. Komplikasi akibat plasenta anterior memang sangat jarang terjadi. Tetapi, agar semuanya berjalan lancar, pastikan untuk melakukan kunjungan rutin dengan dokter kandungan Anda.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Cleveland Clinic. [Last reviewed 16 June 2022]. Anterior placenta. URL: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23306-anterior-placenta.
- Herrick EJ, Bordoni B. Embryology, Placenta. [Updated 2023 May 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551634/
- Mayo Clinic. [Last reviewed 03 Dec 2022]. Placenta: How it works, what’s normal. URL: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/placenta/art-20044425.
- Fungsi Endometrium dan Kegagalan Program Bayi Tabung - 18/10/2024
- Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin, Infeksi Berdarah Dingin - 15/10/2024
- Koriokarsinoma : Kanker yang terkenal “angker” - 11/09/2024
Artikel Terkait:
- Pentingnya Dukungan Keluarga Hadapi Kegagalan Bayi Tabung
- Frozen Embryo Transfer, Salah Satu Teknologi dalam…
- Mengenal ICSI dan IMSI dalam Program Bayi Tabung
- Pertumbuhan Embrio Dalam Program Bayi Tabung
- Mengenal Blastosit dalam Peran IVF
- Mengenal Pembekuan Sel Telur, Salah Satu Cara…
- Bayi Tabung Dapat Meminimalisir Kehamilan Down Syndrome?
- Cara Deteksi dan Terapi Masalah Hormon Kehamilan