Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Koriokarsinoma pada Hamil Anggur: Risiko, Gejala, dan Cara Pengobatan
Koriokarsinoma pada Hamil Anggur: Risiko, Gejala, dan Cara Pengobatan
Koriokarsinoma adalah jenis kanker langka yang terutama dialami oleh wanita yang mengalami kehamilan mola atau hamil anggur. Kanker ini termasuk dalam kelompok Penyakit Trofoblastik Gestasional (Gestational Trophoblastic Disease atau GTD) yang berkembang dari sel-sel yang membentuk plasenta.
Meski jarang, koriokarsinoma adalah jenis kanker agresif yang memerlukan perawatan segera karena kemampuannya untuk menyebar ke bagian tubuh lain. Selain itu, meskipun kanker ini umumnya menyerang wanita, koriokarsinoma non-gestasional dapat menyerang pria, terutama yang berusia 20–30 tahun, dan sering berkembang di testis.
Apa Itu Koriokarsinoma?
Koriokarsinoma adalah kanker yang sangat agresif dan langka, sering kali muncul di dalam rahim atau ovarium pada wanita yang pernah mengalami kehamilan mola, keguguran, atau kehamilan ektopik. Menurut American Cancer Society, koriokarsinoma gestasional umumnya terjadi pada wanita yang menjalani kehamilan mola, yaitu kondisi di mana plasenta tumbuh secara tidak normal menjadi kantung berisi cairan.
Penyakit ini berpotensi menyebar cepat ke beberapa bagian tubuh, termasuk:
- Paru-paru
- Lapisan otot rahim
- Kelenjar getah bening
- Hati atau ginjal
- Otak
- Pembuluh darah
Baca Juga: Mengenal Hamil Anggur, Ini Gejala yang Harus Kamu Ketahui!
Tanya Ferly tentang Promil?
Jenis-jenis Koriokarsinoma
Secara umum, ada dua tipe utama koriokarsinoma:
- Koriokarsinoma Gestational: Jenis ini biasanya terkait dengan kehamilan, baik selama kehamilan maupun setelahnya, seperti pada kasus kehamilan mola.
- Koriokarsinoma Non-Gestational: Tipe ini dapat terjadi pada pria maupun wanita, biasanya berkembang dari sel germinal yang berada di testis, ovarium, atau rahim. Pada pria, kanker ini umumnya bermula di testis.
Gejala Koriokarsinoma
Pada Wanita: Gejala awal koriokarsinoma sering kali meliputi perdarahan vagina yang tidak normal dan nyeri panggul. Jika kanker ini menyebar ke bagian tubuh lain, gejala tambahan mungkin termasuk:
- Paru-paru: Batuk atau kesulitan bernapas.
- Vagina: Perdarahan berat atau keluarnya cairan abnormal.
- Otak: Kejang atau sakit kepala jika menyebar ke otak.
- Ginjal atau Hati: Nyeri di perut jika telah menyebar ke organ-organ ini.
Pada Janin: Jika koriokarsinoma terjadi selama kehamilan, pengobatan dapat memengaruhi kesehatan janin. Menurut National Institutes of Health (NIH), risiko keguguran atau kelahiran prematur meningkat akibat pengobatan seperti kemoterapi yang diperlukan untuk mengendalikan kanker ini.
Apa Penyebab Koriokarsinoma?
Koriokarsinoma disebabkan oleh perubahan sel-sel trofoblastik, yaitu sel yang membentuk plasenta. Sekitar 50% dari kasus koriokarsinoma terkait dengan riwayat kehamilan mola.
Menurut penelitian dari American Society of Clinical Oncology (ASCO), kehamilan mola adalah kondisi di mana massa abnormal berkembang di dalam rahim sebagai pengganti plasenta.
Pada koriokarsinoma non-gestasional, sel-sel di testis atau ovarium mulai memproduksi hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang bisa dideteksi melalui tes darah.
Bagaimana Cara Diagnosis Koriokarsinoma?
Diagnosis koriokarsinoma memerlukan beberapa tes medis, termasuk:
- Pemeriksaan panggul atau fisik: Untuk mendeteksi massa atau benjolan yang tidak normal.
- Tes darah untuk kadar hCG: Kadar hormon ini akan tinggi pada pasien dengan koriokarsinoma.
- Tes darah tambahan: Untuk memeriksa fungsi hati dan ginjal.
- USG panggul: Memastikan kondisi rahim dan ovarium.
- CT Scan, MRI, atau Rontgen dada: Digunakan untuk mendeteksi penyebaran kanker.
Bagaimana Pengobatan Koriokarsinoma?
Pengobatan koriokarsinoma bergantung pada tingkat keparahan dan lokasi kanker. Pengobatan utama biasanya melibatkan kemoterapi, yang efektif untuk mengendalikan sel-sel kanker. Selain itu, dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin merekomendasikan:
- Histerektomi: Operasi pengangkatan rahim pada wanita yang tidak berencana memiliki anak lagi.
- Terapi radiasi atau kombinasi beberapa metode: Untuk kasus di mana kanker telah menyebar ke organ lain.
Pemantauan rutin setelah pengobatan penting untuk memastikan bahwa kanker tidak kembali. Berdasarkan data dari National Cancer Institute, deteksi dini sangat memengaruhi keberhasilan pengobatan, dengan tingkat kesembuhan yang lebih tinggi pada kasus yang didiagnosis pada tahap awal.
Baca juga: 7 Komplikasi Kehamilan yang Paling Sering Terjadi, Sudah Tahu?
Apakah Koriokarsinoma Dapat Sembuh Total?
Koriokarsinoma adalah kanker yang bisa disembuhkan, terutama jika terdeteksi sejak awal dan diobati dengan kemoterapi. Namun, prognosis mungkin menjadi lebih rumit jika:
- Pasien telah menjalani kemoterapi tetapi tidak menunjukkan respons.
- Koriokarsinoma terjadi setelah kehamilan penuh atau kelahiran anak.
- Kadar hormon hCG sangat tinggi sebelum pengobatan, yaitu lebih dari 40.000 mIU/ml.
Pencegahan Koriokarsinoma
Koriokarsinoma tidak sepenuhnya dapat dicegah, namun, wanita yang memiliki riwayat kehamilan mola disarankan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan dengan dokter untuk memantau kadar hCG mereka. Konsultasikan setiap keluhan terkait kesehatan reproduksi dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan perawatan yang tepat.
Koriokarsinoma adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, sebagian besar kasus dapat disembuhkan. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang kesehatan kehamilan dan cara menjaga kesuburan di website Bocah Indonesia.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
- Koriokarsinoma pada Hamil Anggur: Risiko, Gejala, dan Cara Pengobatan - 31/10/2024
- Pahami Fase Praovulasi Biar Promil Berhasil - 30/10/2024
- Jaga Stamina saat Promil dengan Oatmeal - 28/10/2024
Artikel Terkait:
- Hati-Hati, Risiko Eklampsia pada Bunda yang Berbadan Dua
- Toxoplasma: Penyebab Infeksi dan Cara Pencegahannya…
- Toksoplasmosis – Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
- Gonore : Gejala, Penyebab, Komplikasi dan Cara Mengobati
- Prolaps Uteri (Turun Rahim): Gejala, Penyebab dan…
- 3 Penyebab Disfungsi Seksual - Gejala dan Cara Mengobati
- Infeksi Vagina: Penyebab, Gejala Dan Cara Mengobati
- Kanker Serviks Stadium 1: Gejala dan Cara Penanganannya