Beranda » BLOG » Program Hamil » Bayi Tabung » Keuntungan dan Risiko dari Transfer Embrio
Keuntungan dan Risiko dari Transfer Embrio
Transfer embrio merupakan tahap akhir dari proses bayi tabung. Cari tahu keuntungan dan risiko dari transfer embrio di sini.
Transfer embrio merupakan prosedur penempatan embrio yang telah dibuat di laboratorium ke dalam rahim Bunda. Untuk mencapai kehamilan, embrio yang ditransfer harus berhasil menempel pada dinding rahim.
Keberhasilan transfer embrio tidak hanya ditentukan oleh kualitas embrio itu sendiri, tetapi juga oleh kondisi dan kesiapan dinding rahim. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai keuntungan dan risiko dari transfer embrio.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Program Hamil ke Dokter?
Keuntungan Transfer Embrio
Ayah Bunda, berikut adalah beberapa manfaat dari transfer embrio yang perlu diketahui:
Tanya Ferly tentang Promil?
1. Peluang Kehamilan
Salah satu keuntungan utama dari transfer embrio adalah peluang untuk mencapai kehamilan bagi pasangan yang mengalami kesulitan hamil secara alami.
Dalam beberapa situasi, Ayah Bunda mungkin telah mencoba berbagai perawatan kesuburan atau program hamil sebelum mencapai tahap program bayi tabung, seperti obat kesuburan, inseminasi intrauterine, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, ada beberapa diagnosis infertilitas khusus yang mungkin membuat dokter merekomendasikan IVF untuk mendapatkan perawatan kesuburan yang berhasil.
Beberapa termasuk diagnosis infertilitas seperti saluran tuba yang tersumbat, faktor infertilitas pria yang parah, cadangan ovarium yang berkurang, atau usia Bunda yang sudah lanjut (biasanya di atas usia 38 tahun).
2. Mengurangi Risiko Penyakit Genetik
Dalam beberapa kasus, transfer embrio memungkinkan untuk memilih embrio yang memiliki kualitas genetik yang terbaik. Ini dapat mengurangi risiko penyakit genetik yang diturunkan secara genetik.
Dengan melakukan pemeriksaan genetik, Ayah Bunda dapat memastikan bahwa embrio yang digunakan selama IVF bebas dari penyakit genetik yang dapat mengancam kesehatan, seperti fibrosis kistik, Down sindrom, anemia sel sabit, dan lainnya.
Baca Juga: Peluang Kesuksesan Bayi Tabung Melalui Prosedur LAH
3. Kendali Atas Waktu Kehamilan
Dengan transfer embrio, Ayah dan Bunda memiliki kendali yang lebih besar dalam menentukan kapan kehamilan terjadi. Telur atau embrio dapat dibekukan untuk digunakan di masa depan, yang memungkinkan Ayah dan Bunda untuk memilih waktu yang tepat untuk hamil atau saat bayi lahir.
Dengan transfer embrio, Bunda juga dapat merencanakan jarak waktu antara kehamilan berikutnya, sehingga Ayah dan Bunda dapat mempersiapkan diri untuk kedatangan anak selanjutnya dengan baik.
4. Mengurangi Risiko Keguguran
Keguguran sering kali disebabkan oleh masalah genetik yang menyebabkan tubuh mengakhiri kehamilan. Dengan menggunakan tes genetik sebelum transfer embrio dilakukan, ini bisa mencegah hal itu terjadi.
Kemudian, pada proses transfer embrio, kehamilan juga akan terus dipantau oleh dokter. Sehingga, Bunda memiliki peluang lebih baik untuk menjalani kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi dengan selamat.
Risiko dan Potensi Komplikasi Selama Transfer Embrio
Risiko yang terkait dengan prosedur transfer embrio biasanya lebih terkait dengan dampak dari stimulasi hormon. Dalam teori, stimulasi hormon dapat meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah.
Selain itu, terdapat risiko kehilangan embrio selama proses transfer atau kegagalan implantasi embrio. Jika embrio berhasil melekat, risiko keguguran kemungkinan besar akan sebanding dengan risiko keguguran dalam kehamilan alami.
Saat kehamilan terjadi setelah transfer embrio, salah satu risiko utama yang perlu diantisipasi adalah kemungkinan terjadinya kehamilan kembar, yang memang dikenal sebagai kehamilan yang lebih berisiko.
Kehamilan ganda dapat berpotensi menyebabkan komplikasi seperti preeklampsia/eklampsia, persalinan prematur, bayi dengan berat lahir rendah, kemungkinan kelahiran dengan kelainan bawaan, dan risiko bayi lahir mati.
Agar transfer embrio dapat dilakukan dengan lancar, ada beberapa langkah yang disarankan untuk diikuti oleh Bunda:
- Menahan kencing hingga kandung kemih terisi penuh. Ini akan mempermudah proses transfer karena kandung kemih yang penuh membuat kateter lebih mudah dimasukkan dengan sudut yang tepat.
- Berusaha untuk rileks agar otot-otot saluran reproduksi tetap santai. Hal ini akan memudahkan jalannya keseluruhan proses. Jika perlu, obat pelemas otot dapat digunakan.
- Hindari penggunaan parfum, losion, atau kuteks. Bahan kimia ini sebaiknya dihindari di ruang operasi, ruang transfer, dan laboratorium karena dapat berbahaya bagi sel telur dan embrio.
- Tidak perlu berpuasa karena transfer embrio bukanlah prosedur pembedahan.
Proses transfer embrio berlangsung singkat, hanya beberapa menit, dan biasanya tidak memerlukan anestesi. Sensasinya kurang lebih serupa dengan pemeriksaan pap smear. Meskipun tidak ada rasa sakit, mungkin ada sedikit ketidaknyamanan saat spekulum dimasukkan ke dalam vagina atau saat kateter melewati serviks.
Itulah penjelasan mengenai keuntungan dan risiko dari transfer embrio. Jika Ayah Bunda ingin merencanakan kehamilan dengan metode ini, segera dapatkan konsultasi langsung dengan dokter di Klinik Bocah Indonesia.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Zaat T, Zagers M, Mol F, Goddijn M, van Wely M, Mastenbroek S. Fresh versus frozen embryo transfers in assisted reproduction. Cochrane Database Syst Rev. 2021 Feb 4;2(2):CD011184. doi: 10.1002/14651858.CD011184.pub3. PMID: 33539543; PMCID: PMC8095009.
- American Pregnancy Association. Embryo transfer. Diakses 2023
- American Society for Reproductive Medicine. Fresh and frozen embryo transfer. Diakses 2023
- Medical News Today. What to know about embryo transfers. Diakses 2023
Artikel Terkait:
- Transfer Embrio - Definisi, Prosedur, Waktu dan Risiko
- Apakah Posisi Tidur Setelah Embrio Transfer…
- Bumil Takut Transfer Embrio Sakit
- Sejarah Perkembangan Teknologi Bayi Tabung dari Masa ke Masa
- Bayi Tabung Gagal, Mulai Dari Awal?
- Penetasan Cangkang Embrio Pada Program Bayi Tabung
- Tahap Perkembangan Embrio pada Bayi Tabung yang…
- Bisakah Assisted Hatching Tingkatkan Keberhasilan…