Bumil Takut Transfer Embrio Sakit

Bumil Takut Transfer Embrio Sakit

Sebagian wanita mungkin merasa takut untuk transfer embrio karena rasa sakit akan prosesnya. Lantas, benarkan transfer embrio sakit? 

Transfer embrio adalah bagian dari tahapan bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) di mana embrio yang telah dikembangkan di laboratorium akan ditempatkan kembali ke dalam rahim Bunda. Ini adalah langkah kunci dalam usaha untuk mencapai kehamilan setelah IVF. 

Namun, tidak dapat dipungkiri jika Bunda mungkin merasa takut akan proses transfer embrio karena mereka khawatir tentang rasa sakit atau ketidaknyamanan selama prosedur. Untuk mengetahui apakah proses transfer embrio, simak ulasan berikut. 

Baca juga: Keuntungan dan Risiko dari Transfer Embrio

Prosedur Transfer Embrio

Dalam program bayi tabung, Bunda akan menjalani beberapa prosedur medis, di antara lain induksi ovulasi, pengambilan sel telur, pembuahan, transfer embrio, dan perawatan luteal. Beberapa prosedur mungkin dapat menimbulkan kekhawatiran dan juga rasa sakit.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

1. Pemberian Injeksi Hormonal

Pemberian injeksi hormonal dalam program bayi tabung bertujuan untuk merangsang ovarium agar Bunda memproduksi lebih banyak telur dari yang biasanya dihasilkan selama siklus menstruasi alami. 

Dengan menginduksi produksi lebih banyak telur, dokter dapat meningkatkan peluang keberhasilan pembuahan saat telur dan sperma digabungkan dalam laboratorium. Proses ini merupakan langkah awal dalam persiapan untuk pengambilan sel telur dalam program IVF.

Proses pemberian injeksi hormonal dalam untuk bayi tabung biasanya tidak menyakitkan. Sebagian besar wanita melaporkan bahwa injeksi itu sendiri hampir tidak terasa atau hanya menimbulkan sedikit ketidaknyamanan. 

Jarum yang digunakan untuk injeksi biasanya sangat halus, dan teknik yang benar dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman dapat membuat prosesnya minim rasa sakit. Namun, tingkat ketidaknyamanan atau rasa sakit dapat berbeda-beda pada setiap orang.

2. Sel Telur Mulai Berkembang dalam Folikel

Saat sel telur mulai berkembang dalam folikel selama program hamil IVF, Bunda mungkin mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit. Ketidaknyamanan ini terutama muncul ketika ovarium mulai membesar dan mengalami hiperstimulasi karena banyak telur sedang berkembang. 

Dokter biasanya akan memberitahu bahwa pada saat sel telur berkembang, jika akan menimbulkan rasa sakit di perut bawah dan kembung. Namun, tingkat rasa sakit atau ketidaknyamanan ini bervariasi antara individu. 

Penting untuk berkomunikasi dengan dokter selama program bayi tabung sehingga dokter dapat memantau perkembangan telur dan mengatur dosis obat dengan bijak, untuk mengurangi risiko hiperstimulasi ovarium yang parah dan ketidaknyamanan yang berlebihan. Dalam sebagian besar kasus, ketidaknyamanan selama tahap ini dapat diatasi dan berlangsung sementara.

Baca juga: Tahap Perkembangan Embrio pada Bayi Tabung yang Harus Anda Ketahui

3. Proses Pengambilan Sel Telur

Proses pengambilan telur atau yang juga disebut ovum pick up (OPU) selama IVF biasanya dilakukan di bawah anestesi atau sedasi. Oleh karena itu, pada saat prosedur itu sendiri, Bunda seharusnya tidak merasakan rasa sakit.  

Biasanya, prosedur ini dilakukan dengan menggunakan jarum panjang yang dimasukkan ke dalam ovarium melalui dinding vagina untuk mengambil telur. Setelah bangun dari sedasi, Bunda mungkin merasa sedikit kram atau ketidaknyamanan yang umumnya dapat diatasi dengan obat penghilang rasa sakit. 

Jadi, secara umum, proses pengambilan telur sendiri tidak menyakitkan karena Bunda akan dalam kondisi tidur atau tereduksi kesadarannya selama prosedur.

4. Proses Transfer Embrio

Biasanya, tiga hingga lima hari setelah sel telur berhasil dibuahi oleh sperma maka embrio ditempatkan kembali ke dalam rahim. Transfer embrio hampir tanpa rasa sakit, tetapi Bunda mungkin merasakan ketidaknyamanan hanya saat memasukkan spekulum vagina. Rasa sakit transfer embrio sama seperti saat melakukan pemeriksaan pap smear.

Setelah embrio ditempatkan kembali dalam rahim, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa lingkungan rahim mendukung perkembangan embrio yang sehat. Untuk tujuan Bunda akan mulai menggunakan progesteron.

Progesteron dapat diberikan dalam berbagai bentuk, termasuk supositoria, gel, atau injeksi. Ketika menggunakan injeksi progesteron, yang umumnya menggunakan minyak sebagai basisnya, jarum yang digunakan memiliki diameter yang lebih besar dibandingkan dengan jarum biasa, sehingga ini bisa lebih menyakitkan. 

Jika Bunda memiliki rasa ketakutan yang besar akan jarum suntik, dokter mungkin akan memberikan pilihan lain, seperti tablet atau gel yang dapat digunakan melalui jalur vaginal, tanpa memengaruhi hasil kehamilan. Pilihan ini memberikan fleksibilitas kepada Bunda untuk memilih cara yang paling dalam mendukung perkembangan embrio.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa rasa sakit dari prosedur IVF termasuk transfer embrio sama dengan prosedur medis lainnya. Namun, jika Bunda sedang mempertimbangkan momongan, rasa sakit transfer embrio mungkin tidak akan sebanding dengan hasilnya.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Maheshwari, A., et al. (2022). Elective Freezing of Embryos Versus Fresh Embryo Transfer in IVF: A Multicentre Randomized Controlled Trial in the UK (E-Freeze). Human Reproduction (Oxford, England), 37(3), pp. 476–487. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34999830/
  • Mumusoglu, S., et al (2021). Preparation of the Endometrium for Frozen Embryo Transfer: A Systematic Review. Frontiers in Endocrinology, 12, pp. 1–18. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34305815/
  • National Health Service UK (2019). Manchester University. Frozen Embryo Transfer (FET) Cycle.
  • National Institutes of Health (2022). National Library of Medicine. Estrogen.
  • Mayo Clinic (2021). Tests & Procedures. In Vitro Fertilization (IVF).
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji