Perubahan dalam periode menstruasi dan volume darah tidak selalu merupakan tanda bahaya. Bunda, bisa cari tahu penyebabnya di sini.
Siklus menstruasi terjadi 21-35 hari dan berlangsung selama 4-8 hari. Volume haid yang tampak ringan atau berlangsung lebih lama dari biasanya mungkin bukan hal berbahaya jika terjadi sesekali.
Pada dasarnya, volume darah menstruasi yang keluar selama 4-8 sebanyak 5-80 mililiter darah atau sekitar 1-5 sendok makan. Namun, pada beberapa kasus yang terjadi, volume darah menstruasi bisa lebih sedikit atau yang disebut sebagai hipomenorea.
Kondisi ini merupakan hal umum terjadi, namun jika Bunda mengalami ini secara berkepanjangan maka segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan bila ditemukan masalah kesehatan pada organ reproduksi.
Kondisi medis tertentu dapat menyebabkan volume menstruasi Bunda menjadi lebih sedikit. Periksakan diri ke dokter, maka dokter akan membantu Bunda untuk mendiagnosis kondisi yang menyebabkan gejala perubahan menstruasi tersebut.
1. Gangguan tiroid
Terkadang, volume darah menstruasi Bunda lebih sedikit dari biasanya bisa disebabkan adanya kelainan tiroid. Kelenjar tiroid dan kelenjar sistem endokrin lainnya membantu mengatur siklus menstruasi dan dapat berkontribusi terhadap perubahan.
Kelenjar tiroid bisa membuat jumlah darah menstruasi lebih sedikit atau banyak, bisa juga membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan tidak sama sekali (amenore).
Selain itu, produksi hormon tiroid yang berlebihan juga bisa memengaruhi kelancaran siklus menstruasi sehingga aliran darahnya menjadi lebih sedikit dari biasanya.
2. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Orang yang didiagnosis sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome (PCOS), bisa mengalami menstruasi yang lebih ringan dari biasanya karena gangguan hormon yang biasanya dialami PCOS. Kondisi ini bisa menyebabkan promil Bunda menjadi terhambat.
Biasanya, pada penderita PCOS, gangguan menstruasi yang dialami, seperti oligomenorea, amenorea, menstruasi yang tidak teratur, menstruasi berat, dan menstruasi ringan atau hanya keluar darah berwarna kecokelatan.
Salah satu kondisi medis yang mungkin dialami adalah sindrom Asherman (bekas luka pada rahim). Kondisi ini terjadi ketika wanita mengeluarkan darah menstruasi sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Pada beberapa kasus, wanita juga bisa mengalami rasa sakit menjelang menstruasi namun tidak terjadinya perdarahan.
Sindrom Asherman paling sering disebabkan oleh jaringan parut pada rahim setelah prosedur dilatasi dan kuretase, di mana jaringan dari rahim diangkat.
4. Penyebab Perubahan Menstruasi Non Medis
Umumnya, lamanya waktu menstruasi bervariasi antara satu wanita dengan yang lainnya. Bagi beberapa wanita, menstruasi hanya terjadi selama 1-2 hari namun ada juga wanita yang mengalami menstruasi lebih dari 7 hari, kondisi ini dapat dikategorikan sebagai menstruasi lama. Berikut beberapa kemungkinan penyebab haid lama tapi volume darah sedikit.
5. Kehamilan
Kehamilan dapat menyebabkan adanya perubahan pada menstruasi, Bunda. Bunda bisa saja mengalami pendarahan ringan atau berat di awal kehamilan. Pendarahan ini sering disebut pendarahan implantasi, kondisi yang terjadi ketika embrio akan menempel pada dinding rahim.
Pendarahan implantasi ditandai dengan:
Terjadi beberapa hari sebelum periode menstruasi biasanya datang.
Warna darahnya dari merah muda atau kecokelatan.
Kadang-kadang disertai kram atau nyeri tapi tidak selalu.
Pendarahan sangat ringan sehingga terkadang bisa terlihat maupun tidak.
Jika Bunda menduga terjadi kehamilan karena volume darah menstruasi yang lebih ringan dari biasanya, pertimbangkan untuk melakukan tes kehamilan, terutama jika tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jika hasil tes negatif, Bunda bisa menunggu seminggu dan mengulang tes atau melihat apakah menstruasi akan datang pada periode berikutnya.
Selain itu, pada saat kehamilan biasanya leher rahim menjadi lebih sensitif dan bisa berdarah setelah berhubungan intim, kondisi ini disebut pendarahan serviks. Jika Bunda sedang hamil, penting untuk berbicara dengan dokter kandungan.
Pendarahan ringan dengan warna merah muda atau coklat biasanya normal selama kehamilan. Namun, jika pendarahan yang lebih banyak, darah berwarna merah terang atau gelap, atau pendarahan disertai kram atau nyeri hebat, itu bisa menjadi tanda masalah dan sebaiknya segera mendapatkan perawatan medis.
6. Laktasi
Jika sedang menyusui, Bunda memiliki kadar prolaktin yang tinggi dalam tubuh. Ini adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari untuk merangsang produksi ASI. Prolaktin juga turut berperan dalam mengatur siklus menstruasi.
Menstruasi Bunda mungkin lebih sedikit saat menyusui, namun biasanya akan kembali normal setelah si kecil berhenti menyusui. Kadang-kadang, kadar prolaktin mungkin berhubungan dengan pengobatan atau kondisi medis dan perlu dievaluasi oleh penyedia layanan kesehatan.
Volume darah menstruasi yang sedikit bisa disebabkan oleh faktor genetik. Jika periode menstruasi lebih singkat dari biasanya atau volume darah menstruasi yang keluar sedikit, maka Bunda bisa pastikan pada ibu atau saudara perempuan di rumah, apakah mengalami kondisi serupa.
8. Stres
Stres emosional, seperti kehilangan orang yang dicintai atau penyebab stres besar dalam hidup di tempat kerja atau kehidupan rumah tangga dapat berdampak buruk pada tubuh dan memengaruhi siklus menstruasi. Bunda bisa saja mengalami haid yang lama namun sedikit volume darah yang keluar.
9. Kontrasepsi
Menggunakan kontrasepsi hormonal juga dapat menyebabkan perubahan pada menstruasi. Tidak jarang, orang mengalami menstruasi yang lebih sedikit atau ringan dari biasanya dan lebih pendek saat menggunakan pil KB atau setelah memasang IUD hormonal.
Jika perubahan menstruasi mengganggu, Bunda dapat menggunakan metode kontrasepsi lain, termasuk pil KB, KB implan, maupun IUD. Pastikan untuk meminta saran dari dokter mengenai kontrasepsi yang cocok untuk Bunda.
10. Pengaruh Usia
Faktor lain yang bisa memengaruhi volume darah sedikit adalah usia. Kondisi ini bisa menandakan Bunda sedang memasuki masa pramenopause. Tentunya kemungkinan untuk memiliki peluang kehamilan lebih kecil.
Cara Mengatasi Volume Darah Menstruasi Sedikit
Volume darah menstruasi yang sedikit bisa diatasi berdasarkan penyebabnya. Jika kondisi ini disebabkan karena kehamilan atau faktor usia, seperti menopause maka tidak perlu melakukan pengobatan khusus.
Namun, jika kondisi tersebut disebabkan akibat gaya hidup maka Bunda bisa mulai untuk mengubahnya menjadi lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan bernutrisi, olahraga secara teratur, kelola stres dengan baik, hingga waktu istirahat yang cukup.
Sedangkan jika volume menstruasi sedikit disebabkan akibat kondisi medis tertentu maka sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Apabila volume darah menstruasi sedikit disebabkan penggunaan alat kontrasepsi maka bisa ditangani dengan mengganti kontrasepsi lain dan tetap mengikuti saran dari dokter.
Untuk memastikan apakah Bunda mengalami salah satu kondisi medis di atas, perlu pemeriksaan dengan dokter. Terutama jika Bunda sedang dalam program hamil, periode menstruasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan promil. Yuk, segera periksakan diri ke dokter!
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia (see all)