Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Haid Lama tapi Darah Sedikit, Menandakan Suatu Penyakit?
Haid Lama tapi Darah Sedikit, Menandakan Suatu Penyakit?
Perubahan dalam periode menstruasi dan volume darah tidak selalu merupakan tanda bahaya. Bunda, bisa cari tahu penyebabnya di sini.
Periode haid biasanya terjadi setiap 24-38 hari dan berlangsung selama 2-7 hari. Volume haid yang tampak ringan atau berlangsung lebih lama dari biasanya mungkin bukan hal berbahaya jika terjadi sesekali.
Namun, jika menstruasi lama terjadi secara teratur setiap kali datang bulan, kondisi ini perlu diwaspadai karena mungkin menandakan adanya gangguan kesehatan maupun gangguan kesuburan yang bisa menyebabkan Bunda sulit hamil. Begitu juga jika Bunda mengalami darah haid yang sangat sedikit setiap bulannya.
Baca Juga: Cara Mempercepat Haid yang Aman dan Ampuh
Penyebab Perubahan Menstruasi Non Medis
Umumnya, lamanya waktu menstruasi bervariasi antara satu wanita dengan yang lainnya. Bagi beberapa wanita yang mengalami menstruasi lebih dari 7 hari, kondisi ini dapat dikategorikan sebagai menstruasi lama. Berikut beberapa kemungkinan penyebab haid lama tapi volume darah sedikit.
Tanya Ferly tentang Promil?
1. Kehamilan
Kehamilan dapat menyebabkan adanya perubahan pada menstruasi, Bunda. Bunda bisa saja mengalami pendarahan ringan atau berat di awal kehamilan. Pendarahan ini sering disebut pendarahan implantasi, kondisi yang terjadi ketika embrio akan menempel pada dinding rahim.
Pendarahan implantasi ditandai dengan:
- Terjadi beberapa hari sebelum periode menstruasi biasanya datang.
- Warna darahnya bisa beragam, mulai dari merah muda hingga merah terang atau bahkan coklat.
- Kadang-kadang disertai kram atau nyeri tapi tidak selalu.
- Pendarahan sangat ringan sehingga terkadang bisa terlihat maupun tidak.
Jika Bunda menduga sedang hamil karena menstruasi yang lebih ringan dari biasanya, pertimbangkan untuk melakukan tes kehamilan, terutama jika tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jika hasil tes negatif, Bunda bisa menunggu seminggu dan mengulang tes atau melihat apakah menstruasi akan datang pada periode berikutnya.
Selain itu, pada saat kehamilan biasanya leher rahim menjadi lebih sensitif dan bisa berdarah setelah berhubungan intim, kondisi ini disebut pendarahan serviks. Jika Bunda sedang hamil, penting untuk berbicara dengan dokter kandungan.
Pendarahan ringan dengan warna merah muda atau coklat biasanya normal selama kehamilan. Namun, jika pendarahan yang lebih banyak, darah berwarna merah terang atau gelap, atau pendarahan disertai kram atau nyeri hebat, itu bisa menjadi tanda masalah dan sebaiknya segera mendapatkan perawatan medis.
2. Laktasi
Jika sedang menyusui, Bunda memiliki kadar prolaktin yang tinggi dalam tubuh. Ini adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari untuk merangsang produksi ASI. Prolaktin juga turut berperan dalam mengatur siklus menstruasi.
Menstruasi Bunda mungkin lebih sedikit saat menyusui, namun biasanya akan kembali normal setelah si kecil berhenti menyusui. Kadang-kadang, kadar prolaktin mungkin berhubungan dengan pengobatan atau kondisi medis dan perlu dievaluasi oleh penyedia layanan kesehatan.
Baca Juga: Hamil Tapi Haid, Bagaimana Bisa? Begini Penjelasannya!
3. Penurunan atau Pertambahan Berat Badan
Jika berat badan tiba-tiba bertambah atau berkurang banyak, Bunda mungkin melihat perubahan dalam siklus menstruasi. Kekurangan berat badan dan hilangnya lemak di tubuh dapat menyebabkan tubuh berhenti berovulasi atau melepaskan sel telur setiap bulan.
Berolahraga terlalu banyak juga dapat memengaruhi menstruasi karena mengubah kadar hormon dalam tubuh Bunda.
4. Stres
Stres emosional, seperti kehilangan orang yang dicintai atau penyebab stres besar dalam hidup di tempat kerja atau kehidupan rumah tangga dapat berdampak buruk pada tubuh dan memengaruhi siklus menstruasi. Bunda bisa saja mengalami haid yang lama namun sedikit volume darah yang keluar.
5. Kontrasepsi
Menggunakan kontrasepsi hormonal juga dapat menyebabkan perubahan pada menstruasi. Tidak jarang orang mengalami menstruasi yang lebih sedikit atau ringan dari biasanya dan lebih pendek saat menggunakan pil KB atau setelah memasang IUD hormonal.
Jika perubahan menstruasi mengganggu, Bunda dapat menggunakan metode kontrasepsi lain, termasuk kondom internal dan eksternal, maupun IUD non-hormonal. Pastikan untuk meminta saran dari dokter mengenai kontrasepsi yang cocok untuk Bunda.
6. Pengaruh Usia
Pertambahan usia dapat memengaruhi perubahan menstruasi, dalam beberapa kasus menjadi lebih ringan. Ini bisa berarti Bunda sedang memasuki masa pramenopause. Kondisi ini kemungkinan memiliki peluang untuk hamil lebih kecil.
Kondisi Medis Penyebab Perubahan Menstruasi
Kondisi medis tertentu dapat menyebabkan menstruasi menjadi lebih ringan. Dokter dapat membantu Bunda menentukan apakah salah satu dari kondisi ini menyebabkan gejala perubahan menstruasi.
1. Gangguan Tiroid
Terkadang, menstruasi Bunda mungkin ringan karena kelainan tiroid. Kelenjar tiroid dan kelenjar sistem endokrin lainnya membantu mengatur siklus menstruasi dan dapat berkontribusi terhadap perubahan.
2. Sindrom Ovarium Polikistik
Orang yang didiagnosis menderita sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) juga mungkin mengalami menstruasi yang lebih ringan dari biasanya karena gangguan terkait hormon yang biasanya dialami PCOS pada siklus menstruasi. Kondisi ini bisa menyebabkan promil Bunda menjadi terhambat.
3. Sindrom Asherman
Ada kondisi medis lain, seperti stenosis serviks atau sindrom Asherman (bekas luka pada rahim), yang dapat menyebabkan aliran darah lebih sedikit dari yang diharapkan, meskipun kram masih dapat terjadi. Keduanya jarang terjadi namun kondisi ini bisa menyebabkan darah menstruasi terjebak di dalam rahim.
Sindrom Asherman paling sering disebabkan oleh jaringan parut pada rahim setelah prosedur dilatasi dan kuretase, di mana jaringan dari rahim diangkat.
Untuk memastikan apakah Bunda mengalami salah satu kondisi medis di atas, perlu pemeriksaan dengan dokter. Jika Bunda mengalami periode haid yang lama tapi sedikit yang terjadi terus menerus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Terutama jika Bunda sedang dalam program hamil, periode menstruasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan promil. Baca informasi lainnya mengenai kehamilan, kesehatan reproduksi, dan fertilitas di Bocah Indonesia.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Weiss, Robin Elise (2023), Very Well Health. 6 Common Reasons for Lighter Period, Diakses pada 2023
- Mcguire (2023), Prevention, 12 Reasons Your Period Is Lighter Than Usual According to Doctors, Diakses pada 2023
- Silver, Natalie (2023), Healthline, Should You Be Worried If Your Period is Light?, Diakses pada 2023
- Mengenal Postmatur, Bayi Telat Lahir dari Waktunya - 03/10/2024
- 3 Jenis Terapi Kesuburan yang Meningkatkan Peluang Kehamilan - 02/10/2024
- Sindrom Fragile X Bisa Pengaruhi Kesuburan? - 30/09/2024
Artikel Terkait:
- Hamil Tapi Haid, Bagaimana Bisa? Begini Penjelasannya!
- 6 Arti Warna Darah Haid, Tanda Kondisi Kesehatan
- Keluar Darah Haid Menggumpal, Apakah Berbahaya?
- Berapa Lama Sperma Berjalan Menuju Rahim Saat Proses…
- Ginekologi vs Obstetri, Serupa Tapi Tak Sama
- 4 Jamu Pelancar Haid untuk Mengatasi Haid Tidak Teratur
- 5 Cara Mengatasi Keluar Darah Saat Berhubungan
- Keluar Darah Saat Berhubungan Apakah Hamil?