Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Hati-Hati, Ini 7 Penyebab Bagian Atas Miss V Nyeri
Hati-Hati, Ini 7 Penyebab Bagian Atas Miss V Nyeri
Jika bagian atas Miss V terasa nyeri maka bisa menyebabkan beberapa kondisi pada area kewanitaan maupun organ reproduksi.
Organ reproduksi merupakan bagian yang sangat kompleks. Kebersihan dan kesehatannya pun perlu dijaga ekstra agar tidak menyebabkan risiko penyakit tertentu.
Pada umumnya, nyeri pada area vagina atau Miss V merupakan hal yang jarang terjadi. Apabila muncul nyeri pada area tersebut maka menandakan adanya infeksi pada area tersebut atau organ reproduksi.
1. Vulvodynia
Vulvodynia adalah kondisi nyeri kronis atau rasa tidak nyaman pada vulva (area bagian luar vagina) tanpa adanya identifikasi penyebabnya. Kondisi ini dapat berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Meskipun menimbulkan rasa nyeri namun tidak mengubah penampilan vulva yang tetap normal. Pada beberapa kasus vulva terlihat sedikit meradang atau bengkak.
2. Infeksi jamur
Salah satu pemicu rasa nyeri pada bagian atas vagina juga bisa disebabkan infeksi jamur. Kondisi ini biasanya membuat vagina gatal dan kering. Infeksi ini juga bisa menyebabkan rasa nyeri pada vagina serta bengkak. Bahkan keluhan bisa semakin parah ketika buang air kecil atau melakukan hubungan suami istri.
Tanya Ferly tentang Promil?
Baca Juga : Infeksi Vagina: Penyebab, Gejala Dan Cara Mengobati
Infeksi jamur bisa terjadi ketika area kewanitaan lembap. Oleh sebab itu, pastikan area selangkangan dalam keadaan kering agar tidak memicu infeksi jamur pada area tersebut.
Pastikan untuk selalu mengeringkan vagina setelah dibersihkan pada saat buang air kecil maupun buang air besar. Kenakan pakaian dalam berbahan katun dan ganti pakaian dalam apabila berkeringat atau lembap.
3. Vagina kering
Pada umumnya, kondisi ini terjadi ketika wanita yang mengalami menopause. Namun, kondisi ini juga bisa dialami oleh sebagian wanita akibat mengonsumsi pil KB. Kondisi ini menyebabkan vagina sakit terutama saat berhubungan seksual.
Baca Juga : Bukan Hal Normal, Ini 5 Penyebab Keputihan Seperti Ampas Tahu
Apabila vagina tidak cukup mengeluarkan ‘pelumas’ alami saat berhubungan maka segera konsultasikan pada dokter.
4. Herpes genital
Herpes genital adalah salah satu penyakit menular seksual yang bisa dialami pria maupun wanita. Pada wanita, kondisi ini bisa menyebabkan sakit pada vagina yang disertai adanya luka atau lenting. Keluhan ini bisa lebih parah ketika terkena air urin saat buang air kecil.
Infeksi ini disebabkan oleh virus herpes dan dapat menular meski tanpa berhubungan intim. Misalnya melalui seks oral atau kontak antara kulit dengan orang yang terinfeksi.
5. Kista Bartholin
Jika Anda mengalami nyeri pada bagian atas miss V maka bisa jadi menunjukkan adanya kista Bartholin pada area kewanitaan Anda. Kelenjar Bartholin terletak pada kedua sisi mulut vagina. Fungsinya untuk menghasilkan cairan atau lubrikasi pada area vagina.
Kista bartholin ini bisa terjadi ketika adanya sumbatan pada kelenjar Bartholin. Hal ini tentu bisa menimbulkan benjolan yang menyebabkan nyeri pada vagina.
Anda dapat mengatasi kondisi ini dengan memberikan kompres hangat untuk meredakan bengkak dan mengonsumsi obat antinyeri agar lebih terasa nyaman.
Pada beberapa kasus, kista bartholin yang terinfeksi dan bernanah memerlukan prosedur bedan untuk mengatasinya. Jika hal ini terjadi maka segera konsultasikan pada dokter.
6. Trauma pada vagina
Trauma pada vagina bisa disebabkan oleh luka atau lecet akibat mencukur atau menggunting bulu pada area kemaluan. Selain itu, aktivitas seksual juga bisa menyebabkan kondisi ini. Trauma pada vagina bisa menimbulkan nyeri sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.
Umumnya, keluhan ini tidak berlangsung lama. Seiring berjalannya hari, kondisi ini bisa berkurang keluhan nyerinya dan membaik. Anda dapat mengurangi nyeri dengan mengonsumsi obat antinyeri.
7. Dispareunia
Jika Anda mengalami nyeri pada bagian atas vagina, bisa jadi kondisi tersebut menandakan dispareunia. Dispareunia atau nyeri saat berhubungan dapat menimbulkan rasa nyeri atau perih pada miss V.
Penyebabnya pun bisa karena banyak faktor, mulai dari infeksi, masalah fisik atau psikologis, hingga penyakit tertentu. Rasa sakitnya ini bisa muncul ketika berhubungan intim atau setelahnya.
Jika keluhan yang dialami mengganggu aktivitas sehari-hari maka segera konsultasikan pada dokter untuk mengetahui pemeriksaan yang dapat dilakukan. Beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi: pemeriksaan fisik pada organ intim, tes darah, tes urin, hingga USG transvaginal.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan organ intim, terapkan pola hidup sehat untuk meminimalisir nyeri pada area kewanitaan dan sekitarnya.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
- Lee, M. Y., et al. (2015). Clinical Pathology of Bartholin’s Glands: A Review of the Literature. Curr Urol. 2015 May; 8(1): 22–25.
- Nyirjesy, P. (2001). Chronic Vulvovaginal Candidiasis. Am Fam Physician. 2001;63(4):697-703.
- Seehusen, D. A., et al. (2014). Dyspareunia in Women. Am Fam Physician. 2014;90(7):465-470.
- Sumber lain: Medical News Today. Vaginal pain: Causes and how to treat it.
Artikel Terkait:
- Waspada! Ini Ciri-Ciri Miss V Bermasalah
- Hati-Hati, Risiko Eklampsia pada Bunda yang Berbadan Dua
- Fungsi Infundibulum, Bagian dari Tuba Falopi
- Mulai Kendur? Simak 7 Cara Merapatkan Miss V
- Manfaat Buah Nanas Untuk Miss V
- Miss V Ngilu bikin Bunda Pilu
- USG Saat Menstruasi, Bantu Bunda Persiapkan Calon Buah Hati
- Bukan Sekadar Tradisi, Ini Manfaat Sunat Bagi Kesehatan Pria