Jamu pelancar haid bisa menjadi pilihan alternatif untuk membantu melancarkan haid yang terbuat dari bahan-bahan herbal.
Memiliki siklus haid yang tidak teratur bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada wanita. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor sehingga mengganggu produksi hormon estrogen dan progesteron.
Umumnya, siklus menstruasi wanita 24-35 hari. Jika siklus menstruasi Anda di bawah atau lebih dari itu dan terjadi berturut-turut maka hal tersebut menandakan siklus haid tidak teratur. Kondisi ini juga bisa menandakan kondisi kesehatan tertentu.
Berbagai cara dilakukan untuk mengembalikan siklus menstruasi kembali normal. Mulai dari menjalani pola hidup sehat hingga mengonsumsi jamu yang terbuat dari bahan-bahan herbal.
Daftar Isi
Bahan Alami untuk Jamu Pelancar Haid
Jamu tradisional sering menjadi alternatif bagi wanita yang mengalami haid tidak teratur maupun nyeri haid. Bahan-bahan alami ini sering diolah menjadi jamu tradisional pelancar haid.
Meski membantu dalam mengatasi haid yang tidak teratur namun bahan-bahan alami tersebut minim efek samping dibandingkan mengonsumsi obat-obatan.
Berikut bahan-bahan alami untuk jamu pelancar haid yang dapat dibuat dengan mudah di rumah.
1. Jahe
Salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat minuman tradisional yang bermanfaat untuk kesehatan adalah jahe. Jahe juga dapat menjadi bahan ramuan termasuk jamu melancarkan haid. Jahe dapat dikonsumsi dengan mengambil ekstraknya atau diolah dengan cara direbus air.
Menurut jurnal yang diterbitkan Research Journal of Pharmaceutical, Biological, and Chemical Sciences, menyebutkan jika dosis ekstrak jahe untuk membuat ramuan pelancar haid yang tepat adalah 2,5 – 3 ml.
Selain itu, mengonsumsi jahe juga bisa meredakan kram saat menstruasi serta dapat membantu mengurangi jumlah darah hilang selama menstruasi.
Jahe maupun ekstraknya bisa diolah menjadi teh. Agar rasanya lebih nikmat, Anda juga bisa menambahkan madu atau lemon pada teh jahe.
2. Kunyit
Jamu tradisional yang terbuat dari kunyit mungkin sering dikonsumsi pada saat menstruasi untuk mengatasi kram pada perut. Namun, kunyit juga bisa menjadi bahan alami untuk jamu pelancar haid.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine, melakukan penelitian terhadap partisipan yang mengalami PMS mengalami penurunan gejala setelah diberikan senyawa aktif kunyit, kurkumin.
Dalam penelitian tersebut menyebutkan jika penurunan gejala PMS ini secara signifikan selama 3 siklus menstruasi. Kunyit juga mengandung kurkumin yang mirip dengan estrogen, senyawa ini dapat membantu melancarkan menstruasi.
Biasanya, kunyit sering dikonsumsi menjadi jamu tradisional. Sama seperti jahe, kunyit bisa dikonsumsi baik ekstrak maupun air rebusannya.
3. Kayu manis
Salah satu rempah yang bisa menjadi bahan alami jamu pelancar haid adalah kayu manis. Kayu manis dapat membantu melancarkan siklus haid terutama pada wanita yang mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Kayu manis bisa dikonsumsi dengan dicampurkan ke dalam teh sebanyak 500mg atau serata 2-4 ml untuk menjadi jamu melancarkan haid. Selain itu, kayu manis juga berperan dalam mengatur kadar insulin dalam tubuh.
Tingginya kadar insulin dalam tubuh bisa memengaruhi kinerja hormon menstruasi yang dapat menyebabkan siklus haid tidak teratur.
4. Daun papaya
Daun papaya tidak hanya bisa diolah menjadi makanan namun juga ramuan yang dapat membantu melancarkan siklus menstruasi. Kandungan vitamin A, B, C, D, E pada jamu pelancar haid yang terbuat dari daun papaya ini baik untuk tubuh.
Dalam penelitian yang diterbitkan Belitung Nursing Journal, kram menstruasi terjadi akibat kadar hormon prostaglandin yang berlebihan. Ekstrak daun papaya inilah yang dipercaya dapaat mengurangi kadar prostaglandin tersebut serta melancarkan haid.
Anda dapat membuat ramuan ini dengan mudah di rumah. Caranya, rebus daun papaya dengan dua gelas air. Campurkan asam jawa dan garam kemudian rebus hingga mendidih. Tunggu hingga air rebusan berkurang hingga 1 gelas. Matikan kompor, Anda bisa mengonsumsi jamu tradisional tersebut.
Namun, jika Anda sedang menyusui atau memiliki alergi terhadap pepaya, sebaiknya hindari mengonsumsi minuman ini.
Meski terbuat dari bahan-bahan alami namun jamu tradisional memiliki risiko yang lebih sedikit. Anda bisa mengatasi siklus haid yang tidak teratur dengan beberapa cara seperti:
Melakukan olahraga rutin
Konsumsi makanan sehat
Hindari stres berlebihan
Istirahat yang cukup
Berhenti kebiasaan merokok
Melakukan meditasi
Segera periksakan diri ke dokter jika siklus haid tidak teratur berlangsung selama lebih dari 3 bulan berturut-turut. Jangan anggap sepele siklus haid yang tidak lancar, kondisi ini bisa menunjukkan kondisi rahim yang bermasalah. Pemeriksaan dini dilakukan untuk mendapat penangangan yang tepat.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.
Begum, M., et al. (2016). Menstrual Disorders: Causes and Natural Remedies. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences 4(2):307-320.
Daily, J. W., et al. (2015). Efficacy of Ginger for Alleviating the Symptoms of Primary Dysmenorrhea: A Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Clinical Trials. Pain Medicine, Volume 16, Issue 12, December 2015, Pages 2243–2255.
Jaafarpour, M., et al. (2015). The Effect of Cinnamon on Menstrual Bleeding and Systemic Symptoms with Primary Dysmenorrhea. Iran Red Crescent Med J. 2015 Apr; 17(4): e27032.
Abidah, S. N., et al. (2017). Effect Of Carica Papaya L Leaf on Menstrual Pain and Prostaglandin Level in Adolescent With Primary Dysmenorrhea: A True Experiment. Belitung Nursing Journal 3(3):198-204.
Pusat Fertilitas Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.