Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Kandung Kemih: Anatomi, Fungsi, dan Berbagai Infeksinya
Kandung Kemih: Anatomi, Fungsi, dan Berbagai Infeksinya
Kandung kemih adalah organ berongga elastis yang bisa meregang dan menampung urin hingga 500 mL dalam satu waktu. Saat kosong, organ ini terletak di dasar panggul dan saat penuh, mampu meregang hingga ke rongga perut. Pada pria, kandung kemih terletak area perut bawah. Tepatnya, di antara tulang pubis yang teraba di bagian depan panggul dan rektum. Pada wanita, kandung kemih terletak di depan rahim dan vagina. Sedangkan pada anak, kandung kemih terletak di rongga perut. Organ ini baru sepenuhnya turun ke rongga panggul saat anak memasuki masa pubertas.
Anatomi kandung kemih
Kandung kemih merupakan sebuah kantong otot di dalam rongga panggul, persis di atas belakang tulang pubis. Bentuknya agak bervariasi tergantung jumlah urin yang ditampung. Saat penuh, kandung kemih berbentuk oval, dan saat kosong, ukuran dan bentuknya kurang lebih sebesar buah pir. Pada anak, ukuran kandung kemih bisa diprediksi menggunakan rumus: (usia anak dalam tahun +2) x 30 mL. Pada pemeriksaan, ada beberapa “penanda” yang digunakan untuk menjelaskan lokasi kelainan di dalam kandung kemih:
- Apeks atau puncak. Ini adalah atap dari kandung kemih.
- Trigonum. Area berbentuk segitiga ini berlokasi dekat persambungan antara kandung kemih dan uretra. Urin masuk ke dalam kandung kemih melalui kedua ureter di kanan dan kiri, dan keluar melalui uretra. Muara kedua ureter ini berada di dalam area trigonum.
- Dinding posterior. Ini merupakan dinding belakang kandung kemih, di mana trigonum berlokasi.
- Dinding lateral kanan dan kiri. Ini merupakan dinding-dinding samping trigonum.
Dinding dalam kandung kemih memiliki permukaan yang berlipat-lipat atau disebut rugae, yang memungkinkannya meregang dan menampung urin hingga 400-600 mL pada individu dewasa sehat. Dinding ini dibentuk oleh otot detrusor, yang memungkinkan kandung kemih berkontraksi untuk mengeluarkan urin atau berelaksasi untuk menahan urin. Di bagian dasar kandung kemih, terdapat dua sfingter uretra—satu di dalam (interna) dan satu di luar (eksterna)—yang menjaga urin tetap di dalam kandung kemih hingga sinyal saraf menyuruhnya berkontraksi dan mengeluarkan urin. Kombinasi kontraksi detrusor dan relaksasi sfingter uretra inilah yang memicu proses berkemih (buang air kecil/BAK).
Baca Juga : Epididimitis – Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Mengobati
Fungsi Kandung Kemih
Kandung kemih memiliki dua fungsi utama, yaitu:
Tanya Ferly tentang Promil?
Sebagai Tempat Penampungan Urin Sementara
Urin yang diproduksi di kedua ginjal mengalir ke kandung kemih melalui kedua ureter. Kecepatan produksi urin mengikuti rumus 0,5-1mL/kgBB/jam. Ini berarti seorang individu dengan berat badan 70 kg, akan menghasilkan urin sebanyak 37,5-70mL per jam. Urin yang sudah diproduksi harus dikeluarkan setiap 2-5 jam.
Berperan dalam Proses Berkemih
Proses berkemih dipengaruhi oleh jumlah urin di dalam kandung kemih. Saat volume urin mencapai 100-150 mL, akan terasa sensasi pertama untuk BAK. Keinginan untuk BAK ini akan semakin intens seiring dengan bertambahnya jumlah urin, dan menjadi tidak nyaman kala volume urin mencapai 350-400 mL. Saat kandung kemih terisi dan dindingnya meregang, sensornya akan mengirimkan sinyal ke pusat berkemih. Otak merespon dengan membuat otot detrusor berkontraksi dan kedua sfingter uretra berelaksasi. Kombinasi keduanya memungkinkan urin untuk mengalir keluar melalui uretra.
Baca Juga : Kenapa Saat Berhubungan Sakit? Ini Penyebab yang Harus Anda Ketahui!
Kandung kemih yang terisi perlahan beradaptasi secara progresif terhadap tekanan dari volume urin yang meningkat. Dengan demikian, keinginan untuk BAK juga timbul perlahan. Sebaliknya, kandung kemih yang terisi cepat akan memicu proses berkemih yang lebih cepat pula. Dalam kondisi normal, proses berkemih akan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
Berbagai Infeksi yang Bisa Terjadi pada Kandung Kemih
Sama seperti organ lainnya, kandung kemih dapat mengalami sejumlah masalah / infeksi. Umumnya, masalah-masalah yang terjadi pada kandung kemih ini akan memengaruhi proses berkemih. Beberapa masalah kandung kemih yang banyak ditemukan, antara lain:
- Sistitis atau peradangan kandung kemih.
Peradangan bisa terjadi karena berbagai sebab, namun yang tersering adalah akibat infeksi pada saluran kemih (uretra) maupun kandung kemih itu sendiri. Meski jarang, sistitis juga bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu. Peradangan atau infeksi kandung kemih umumnya menyebabkan nyeri saat buang air kecil dan anyang-anyangan. - Batu saluran kemih.
Batu yang terbentuk di ginjal bisa bergerak turun ke kandung kemih. Bila batu ini menyumbat aliran urin ke kandung kemih atau dari kandung kemih ke uretra, individu akan merasakan nyeri hebat atau disebut juga dengan kolik. - Kanker kandung kemih.
Ini adalah kanker yang paling banyak terjadi pada saluran kemih. Kelainan ini biasanya dicurigai kala ditemukan darah pada urin. Faktor risikonya antara lain merokok dan paparan zat kimia dari tempat kerja. - Inkontinensia urin.
Inkontenensia adalah istilah medis untuk mengompol.Ada dua tipe inkontinensia urin, yakni inkontinensia urgensi dan fungsional. Inkontinensia urgensi terjadi akibat kelemahan otot detrusor sehingga individu tiba-tiba terasa ingin BAK dan tidak bisa menahannya. Sedangkan pada inkontinensia fungsional, individu merasakan sensasi ingin BAK (yang tidak tiba-tiba) namun tidak mampu menahannya untuk berkemih di toilet. Kelainan ini semakin sering ditemukan seiring dengan menuanya seseorang, terlebih pada wanita.
- Kandung kemih overactive.
Pada kelainan ini, otot detrusor berkontraksi tak terkendali, menyebabkan sebagian urin “bocor”.Ini juga merupakan penyebab umum dari mengompol.
- Sistitis atau peradangan kandung kemih.
- Retensio urin. Adanya sumbatan pada aliran urin atau aktivitas otot kandung kemih yang lemah dapat menyebabkan urin tidak bisa dikeluarkan. Kandung kemih bisa tampak bengkak sekali karena menampung hingga 1 Liter urin. Kondisi ini sesungguhnya merupakan kegawatdaruratan medis.
- Sistokel. Kelainan ini biasanya terjadi pada wanita yang pernah melahirkan secara normal. Ini terjadi akibat otot dasar panggul melemah, menyebabkan kandung kemih merosot ke liang vagina atau bahkan keluar dari lubang vagina (prolaps). Sistokel dapat mengganggu proses berkemih serta menimbulkan rasa tidak nyaman pada wanita.
Gejala-gejala yang berkaitan dengan kelainan kandung kemih, mencakup:
- Mengompol.
- Kebutuhan untuk sering berkemih lebih dari 8 kali di siang hari dan lebih dari 2 kali di malam hari.
- Keinginan untuk berkemih yang tiba-tiba.
- Rasa nyeri atau terbakar sebelum, selama, atau setelah berkemih.
- Urin tampak keruh.
- Urin kemerahan atau bercampur darah.
- Sering berkemih namun urin sedikit (anyang-anyangan).
- Urin berbau menyengat.
- Nyeri saat berhubungan intim.
- Nyeri atau sensasi adanya tekanan di perut bawah.
Pemeriksaan untuk Menilai Kandung Kemih
Ada sejumlah pemeriksaan yang biasa direkomendasikan dokter untuk mengetahui kelainan pada kandung kemih.
Baca Juga : Ejakulasi Retrograde, Ketika Ejakulasi Tidak Keluar Lewat Depan
Pemeriksaan yang dilakukan tentu bergantung pada gejala dan kecurigaan dokter terhadap masalah tertentu, namun umumnya mencakup:
- Urinalisis. Ini merupakan pemeriksaan urin yang paling mendasar dan sangat umum dilakukan. Individu cukup memberikan sampel urin ke laboratorium untuk dianalisis. Tes ini dapat mendeteksi adanya sel darah merah, sel darah putih, bakteri, protein, dan zat-zat lain yang menandakan adanya infeksi atau kelainan tertentu.
- Kultur urin. Sampel untuk kultur urin sama seperti urinalisis, namun sampel akan dibawa ke laboratorium untuk dimasukkan ke dalam media pertumbuhan khusus. Tunggu selama beberapa hari untuk melihat ada tidaknya pertumbuhan bakteri atau jamur tertentu.
- Ultrasonografi kandung kemih. Pemeriksaan yang non-invasif ini dapat memberi gambaran tentang kondisi di dalam kandung kemih—seperti jumlah urin, ada tidaknya batu, dan permukaan dinding dalam kandung kemih—serta organ-organ di sekitarnya.
- Sistoskopi. Ini adalah prosedur yang lebih spesifik untuk melihat bagian dalam kandung kemih. Pemeriksaan ini menggunakan kateter kecil berkamera dan berlampu yang dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra. Bila perlu, dapat dilakukan pengambilan sampel jaringan dinding kandung kemih melalui sistoskopi.
- Pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan seperti BNO-IVP (intravenous pyelography) maupun CT scan dapat memberikan gambaran yang lebih detil dari kandung kemih dan organ-organ lain di dalam rongga panggul. Pemeriksaan dapat maupun tidak menggunakan zat kontras.
- Uji urodinamika. Ini merupakan serangkaian tes berkemih, yang biasa dilakukan di unit rawat jalan. Pemeriksaan ini memeriksa seberapa baik kerja kandung kemih, sfingter, dan uretra dalam menampung dan mengeluarkan urin. Hasil pemeriksaannya dapat memberi informasi apakah ada kebocoran atau sumbatan di sistem saluran kemih.
Agar Kandung Kemih Bebas Masalah
Kandung kemih yang bermasalah tentu diobati sesuai dengan penyebabnya. Selain itu, beberapa hal berikut bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem saluran kemih.
- Minum banyak air. Kuncinya adalah tetap terhidrasi agar kuman-kuman dan endapan-endapan yang berpotensi membentuk batu saluran kemih bisa keluar dari dalam tubuh. Beberapa studi menemukan bahwa konsumsi jus kranberi dapat mencegah infeksi saluran kemih. Ini karena komponen dalam buah kranberi diketahui bisa menghambat pertumbuan bakteri.
- Mengonsumsi makanan yang sehat. Makanan rendah garam dan tinggi kalsium dapat mencegah batu ginjal dan saluran kemih.
- Membilas area kelamin dengan cara yang benar. Seusai berkemih, wanita harus selalu membilas area kelamin dari arah depan ke belakang. Begitupun saat mengeringkannya. Bila arahnya terbalik, ada peluang bakteri pada area anus dan dubur berpindah ke uretra dan menyebabkan infeksi aluran kemih.
- Segera kosongkan kandung kemih setelah berhubungan intim. Anjuran ini berlaku untuk pria dan wanita meski sebetulnya lebih relevan untuk wanita. Ini karena wanita lebih berisiko mengalami infeksi saluran kemih akibat ukuran uretra yang lebih pendek ketimbang pria.
- Praktikan hubungan intim dengan cara yang aman. Cegah infeksi menular seksual dengan setia pada satu pasangan dan menggunakan kondom saat berhubungan intim. Hati-hati dalam menggunakan spermisida sebab dapat menyebabkan bakteri berkembang biak.
- Lakukan latihan Kegel. Latihan ini, yang menyasar otot dasar panggul dapat menurunkan risiko inkontinensia urin atau mengompol.
Di samping melakukan cara-cara di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter bila mengalami gejala-gejala gangguan pada kandung kemih.
Beberapa gejala yang perlu diantisipasi antara lain sulit atau nyeri saat berkemih, tidak bisa menahan BAK, nyeri panggul, hingga mengompol.
Sebagian dari kelainan kandung kemih memang tidak berbahaya, namun dapat mengganggu kualitas hidup secara bermakna dan menyebabkan masalah kesehatan lain.
Jadwalkan Konsultasi
Bagi Anda yang sudah menikah selama 1 tahun dan belum memiliki keturunan tapi takut lakukan pemeriksaan karena nyeri dan radiasi? Segera lakukan pemeriksaan !
- Johns Hopkins Medicine. Anatomy of the urinary system. URL: https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/anatomy-of-the-urinary-system
- Jones O. The urinary bladder. [Last updated 18 Jan 2023]. URL: https://teachmeanatomy.info/pelvis/viscera/bladder/
- Sam P, Nassereddin A, LaGrange CA. Anatomy, Abdomen and Pelvis, Bladder Detrusor Muscle. [Updated 2022 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482181/
- Shermadou ES, Rahman S, Leslie SW. Anatomy, Abdomen and Pelvis, Bladder. [Updated 2022 Jul 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531465/
- Fungsi Endometrium dan Kegagalan Program Bayi Tabung - 18/10/2024
- Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin, Infeksi Berdarah Dingin - 15/10/2024
- Koriokarsinoma : Kanker yang terkenal “angker” - 11/09/2024
Artikel Terkait:
- Kelenjar Prostat: Anatomi, Fungsi, dan Kelainan yang…
- Vagina Gatal: Berbagai Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Mengenal Anatomi & Fungsi Sistem Reproduksi Wanita
- Mengenal Anatomi & Fungsi Reproduksi Pria
- Vas Deferens Reproduksi Pria: Anatomi, Fungsi & Kelainannya
- Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Diagnosa dan Pengobatan
- Ciri Infeksi Saluran Kemih yang Berat dan Cara Mengobatinya
- Anatomi Testis dan Fungsinya yang Statis