Beranda » BLOG » Infertilitas » Sebelum Menggunakannya, Pahami Efek Samping Menstrual Cup!
Sebelum Menggunakannya, Pahami Efek Samping Menstrual Cup!
Menstrual cup menjadi salah satu produk yang diminati wanita sebagai pengganti pembalut atau tampon yang sering digunakan. Sesuai namanya, menstrual cup memiliki bentuk seperti cangkir. Meski begitu, terdapat kelebihan dan kekurangan seperti produk lainnya. Lantas, adakah efek samping menstrual cup?
Efek Samping Menstrual Cup
Penggunaannya yang langsung dimasukkan ke dalam vagina, membuat tidak sedikit wanita khawatir dengan produk ini. Meski terbilang cukup aman untuk menampung darah menstruasi namun produk kebersihan ini juga memiliki efek samping.
Berikut beberapa efek samping menstrual cup yang bisa dialami wanita:
1. Iritasi
Salah satu efek samping menstrual cup yang mungkin terjadi adalah iritasi. Pasalnya, penggunaan menstrual cup yang dimasukkan ke dalam vagina tanpa pelumasan bisa menyebabkan gesekan yang akhirnya membuat iritasi. Cara mengatasinya, Anda dapat mengoleskan sedikit pelumas berbahan dasar air ke bagian luar cangkir untuk mencegah vagina iritasi.
Selain itu, ukuran menstrual cup yang tidak sesuai dengan ukuran vagina dapat membuat organ intim wanita ini iritasi. Pasalnya, meski menstrual cup yang dijual di pasaran memiliki bentuk yang sama, namun ukurannya berbeda-beda. Solusinya, Anda harus mengetahui ukuran vagina Anda agar pemilihan untuk mengetahui ukuran menstrual cup.
Tanya Ferly tentang Promil?
2. Reaksi alergi
Produk kebersihan wanita apa pun dapat menyebabkan reaksi alergi termasuk menstrual cup. Terbuat dari bahan karet atau silikon bisa menyebabkan ruam atau reaksi alergi pada kulit. Pada beberapa kasus, wanita yang memiliki kulit sensitif akan lebih mudah alergi.
3. Masalah kemih
Menggunakan menstrual cup juga bisa menyebabkan masalah pada kandung kemih. Pasalnya, memasukkan benda asing ke dalam vagina dapat membuat uretra iritasi dan menyebabkan bakteri masuk ke saluran kemih. Hal ini terjadi pada beberapa wanita yang menggunakan menstrual cup
Selain itu, saat menggunakan menstrual cup dapat mendorong dan menghalangi uretra yang dapat menyebabkan masalah buang air kecil.
4. Melepaskan IUD secara tidak sengaja
Menggunakan menstrual cup dapat memicu risiko Intrauterine Device (IUD) atau KB spiral lepas. Namun hal ini hanya terjadi pada 1 dari 20 orang yang menggunakan menstrual cup dengan atau tanpa menggunakan menstrual cup. Jika Anda khawatir dengan risiko tersebut maka Anda dapat menghindari penggunaan menstrual cup tersebut.
5. Infeksi
Sebenarnya, infeksi merupakan efek samping yang jarang terjadi dari penggunaan menstrual cup. Jika infeksi terjadi kemungkinan disebabkan karena kebersihan menstrual cup tidak terjaga dengan baik. Pasalnya, jika kebersihan menstrual cup tidak terjaga maka bakteri vagina dapat membuat pH vagina menjadi tidak seimbang.
6. Sindrom syok toksik (TTS)
Toxic Shock Syndrome adalah infeksi bakteri serius dan berpotensi mengancam nyawa. Infeksi ini biasanya dikaitkan dengan tampon namun hal tersebut juga terjadi pada wanita yang menggunakan menstrual cup.
7. Bisa menjadi penyebab susah hamil
Efek samping dari menstrual cup bisa menyebabkan sulit hamil. Pasalnya jika volume darah terlalu banyak pada menstrual cup akan berbalik dan menyebabkan penyakit endometriosis. Endometriosis merupakan kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dan dinding rahim tumbuh di luar rahim. Hal ini yang menyebabkan wanita menjadi susah hamil.
Kelebihan Menstrual Cup
Seperti produk kebersihan wanita lain, menstrual cup juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan menstrual cup. Terdapat beberapa keuntungan menggunakan menstrual cup.
1. Bisa dipakai lebih dari sekali
Menstrual cup merupakan produk yang bisa digunakan lebih dari satu kali. Berbeda dengan pembalut dan tampon, menstrual cup dapat digunakan kembali setelah dicuci. Daya tahannya pun cukup lama, mulai dari 6 bulan hingga tahunan. Selain itu, penggunaan menstrual cup dapat mengurangi penggunaan sampah pembalut.
2. Volume besar
Keuntungan lain dari menstrual cup adalah daya tampungnya yang cukup besar. Penggunaan menstrual cup dapat bertahan selama 6 -12 jam. Hal ini tentu berbeda ketika Anda menggunakan pembalut atau tampon, yang perlu diganti selama 4 hingga 6 jam.
3. Tidak menimbulkan bau
Penggunaan menstrual cup membuat darah menstruasi tidak terpapar udara, berbeda jika Anda menggunakan pembalut atau tampon. Sehingga Anda tidak perlu khawatir lagi pada saat menstruasi akan menimbulkan bau.
Kekurangan Menstrual Cup
Tidak hanya kelebihan yang dimiliki menstrual cup namun juga terdapat beberapa kekurangan yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan menstrual cup.
1. Sulit digunakan
Penggunaan menstrual cup lebih sulit dibandingkan pembalut dan tampon yang lebih mudah. Penggunaan juga menjadi lebih sulit bagi wanita yang belum pernah berhubungan intim.
2. Risiko berantakan lebih tinggi
Jika pembalut dan tampon memiliki fungsi menyerap darah pada saat menstruasi, berbeda dengan menstrual cup yang hanya menampung. Hal ini bisa menyebabkan risiko darah menstruasi berantakan/berceceran pada saat menstrual cup dilepas.
3. Perlu mencocokkan ukuran
Berbeda dengan pembalut dan tampon, pemakaian menstrual cup harus mengetahui ukuran yang akan dipakai. Pasalnya, ukuran menstrual cup terlalu besar dibanding vagina maka akan menyebabkan iritasi.
4. Bisa menimbulkan risiko cairan darah berbalik
Fungsi utama menstrual cup untuk menampung darah menstruasi. Namun jika volume darah terlalu banyak yang tertampung di menstrual cup dapat membuat darah bisa berbalik dan menyebabkan penyakit endometriosis. Hal ini bisa mengakibatkan wanita susah hamil.
BACA JUGA: 6 Tips Program Hamil Setelah Haid
Cara Memakai Menstrual Cup
Menstrual cup adalah produk yang digunakan menggantikan pembalut dan tampon. Bentuknya seperti corong, terbuat dari karet atau silikon. Tidak seperti pembalut dan tampon, menstrual cup hanya menampung darah menstruasi bukan menyerapnya.
Apakah penggunaan menstrual cup untuk remaja aman? Faktanya, penggunaan menstrual cup tidak dianjurkan oleh dokter. Pasalnya, darah menstruasi keluar dari vagina dan ditampung oleh menstrual cup bisa berbalik jika volume darah tersebut banyak. Hal ini bisa menyebabkan penyakit endometriosis yang mengakibatkan sulit hamil.
Selain itu, penggunaan menstrual cup juga bisa menyebabkan selaput dara robek pada saat proses memakai atau melepaskannya.
Jika Anda ingin memakai menstrual cup, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
- Melakukan diskusi terlebih dahulu dengan dokter terutama spesialis kandungan.
- Cari tahu petunjuk membersihkan dan mensterilkan menstrual cup dari sisi medis.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.
- Anna Maria van Eijk, PhD. Menstrual cup use, leakage, acceptability, safety, and availability: a systematic review and meta-analysis. VOLUME 4, ISSUE 8, E376-E393, AUGUST 01, 2019. Published:July 16, 2019.
- J Nowak-Sadzikowska, M Bulanda, P B Heczko. Effect of vaginal tampons on bacterial flora of the lower genitalia. Pol Tyg Lek. 1994 Feb 21-28;49(8-9):207-9.
- Diogo Nunes-Carneiro. Is the menstrual cup harmless? A case report of an unusual cause of renal colic. Int J Surg Case Rep. 2018; 46: 28–30. Published online 2018 Apr 9. URL.
- Michael A Mitchell, MD. A confirmed case of toxic shock syndrome associated with the use of a menstrual cup. Can J Infect Dis Med Microbiol. 2015 Jul-Aug; 26(4): 218–220.
Artikel Terkait:
- Efek Samping Obat Kuat Jika Tanpa Resep Dokter
- Efek Samping Indung Telur Diangkat 1 pada Wanita
- Antara Rahim Kering dan Khawatir Efek Samping
- Manfaat Buah Naga untuk Kehamilan: Nutrisi, Efek…
- Apa Itu Infertilitas? Pahami Penyebab Infertilitas…
- 6 Ciri-Ciri Kista Ovarium dan Pahami Gejalanya!
- Melakukan Hubungan Saat Hamil Muda, Apakah Boleh?…
- Pahami 5 Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause