Diet Kesuburan Tingkatkan Kesempatan Kehamilan

Diet Kesuburan Tingkatkan Kesempatan Kehamilan

Permasalahan gizi yang tidak adekuat pada kesuburan atau infertilitas bisa membuat Bunda sulit untuk hamil. Cari tahu cara atasinya di sini.  

Masalah kesuburan memengaruhi setiap orang baik dari usia, ras, tingkat pendapatan, maupun jenis kelamin. Jika Ayah dan Bunda sedang mencoba untuk hamil, maka dapat mencoba meningkatkan nutrisi melalui makanan.

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan kaya akan biji-bijian, sayur-sayuran, buah-buahan, dan ikan berhubungan dengan peningkatan kesuburan, terutama pada wanita). Menjaga gizi seimbang juga dapat menjadi awal kehamilan yang sehat.

Baca Juga: Tips Jaga Tubuh Sehat Sebelum Kehamilan 

Menu Diet Kesuburan

Meskipun tidak ada makanan tertentu yang bisa membuat Bunda hamil, salah satu cara sederhana untuk mendukung kesuburan adalah dengan memastikan pola makan mencakup pilihan sehat dari kelompok makanan berikut.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

1. Buah-buahan dan sayur-sayuran

Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health yang melibatkan hampir 18.000 orang, menemukan insiden gangguan ovulasi yang lebih tinggi pada mereka yang mengonsumsi lebih banyak lemak trans, gula dari karbohidrat, dan protein hewani. Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi lebih banyak zat besi, serat, dan protein dari sayur-sayuran mempunyai skor diet kesuburan yang lebih tinggi.

Pastikan setiap kali Bunda makan terdiri dari buah-buahan dan sayuran segar. Meskipun mengonsumsi buah atau sayuran utuh adalah yang terbaik, tapi Bunda juga bisa bikin olahan sayur dengan tambahan protein seperti telur dan daging ayam.

2. Lemak

Sejumlah lemak nabati yang sehat adalah komponen yang krusial dalam pola makan yang seimbang. Contohnya, kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun, serta minyak biji anggur dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan meningkatkan kesuburan.

Beberapa lemak bahkan dapat membantu orang yang benar-benar berjuang melawan ketidaksuburan. Menghindari lemak trans (jenis yang ditemukan dalam makanan ringan olahan seperti kentang goreng dan makanan kemasan) dan mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh juga dapat membantu.

Lemak trans meningkatkan resistensi insulin. Insulin membantu memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel yang mempersulit perpindahan glukosa ke dalam sel.

Pankreas terus memompa lebih banyak insulin, sehingga menghasilkan lebih banyak insulin dalam aliran darah. Kadar insulin yang tinggi dapat berdampak negatif terhadap ovulasi, jadi sebaiknya fokus pada makanan yang mencegah resistensi insulin saat membuat diet kesuburan.

3. Karbohidrat kompleks

Untuk mendukung program hamil, cobalah karbohidrat yang lebih kompleks atau lambat dan batasi karbohidrat yang diproses secara tinggi. Tubuh mencerna karbohidrat olahan seperti kue, roti putih, dan nasi putih dengan cepat, lalu mengubahnya menjadi gula darah.

Untuk menstabilkan lonjakan gula darah, pankreas melepaskan insulin ke dalam aliran darah. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa tingginya kadar insulin dapat menghambat proses ovulasi.

Karbohidrat kompleks yang mengandung serat, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian dicerna secara perlahan dan memiliki efek bertahap pada gula darah dan insulin. Biji-bijian yang diolah juga merupakan sumber vitamin B, vitamin E, dan serat yang ramah kesuburan. 

Bagi sebagian orang, terutama mereka yang memiliki kelainan hormonal seperti polycystic ovary syndrome (PCOS), mungkin disarankan untuk mengurangi gluten. Dokter akan memberikan saran sebelum melakukan perubahan pola makan besar-besaran dan merencanakan makanan tanpa gluten.

Isi seperempat piring Bunda dengan karbohidrat yang lebih kompleks, seperti nasi merah. Mungkin ada baiknya juga untuk keluar dari rutinitas nasi dan pasta dan mencicipi biji-bijian yang lebih beragam seperti bayam, millet, dan quinoa untuk membantu kenyang lebih lama dan menjaga kadar gula darah Bunda stabil, yang juga penting untuk kesehatan kesuburan.

4. Protein

Daging tanpa lemaknya merupakan sumber protein, zinc, dan zat besi yang baik dan penting untuk kehamilan yang sehat. Kelebihan lemak jenuh kemungkinan memicu masalah kesuburan.

Saat memilih makanan yang meningkatkan kesuburan, Bunda juga bisa memilih protein nabati. Lemaknya sehat dan relatif rendah kalori yang dapat berguna untuk kehamilan, terutama jika penurunan berat badan jadi rekomendasi pra-konsepsi.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa risiko gangguan ovulasi berkurang setengahnya ketika 5 persen dari total asupan kalori berasal dari protein nabati. Kacang adalah sumber protein nabati yang sangat baik, begitu pula kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang-kacangan lainnya.

Baca Juga: Siap Jadi Bumil? Yuk, Cari Tahu Persiapan Promil 

Makanan yang Mesti Dihindari

Pola makan kesuburan setiap orang akan terlihat berbeda-beda, maka dari itu, penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh dalam hal nutrisi. Jika Ayah dan Bunda secara khusus ingin hamil, mungkin ada gunanya mengetahui bagaimana makanan berikut dapat memengaruhi kesuburan.

1. Kafein

Asupan kafein tidak harus sepenuhnya dihilangkan, hanya saja mengonsumsi kopi dan teh dalam jumlah sedang mungkin bermanfaat saat mencoba untuk hamil. Konsumsi kopi atau teh tampaknya tidak menyebabkan masalah ovulasi tetapi bisa menyebabkan dehidrasi.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) juga menyarankan agar ibu hamil membatasi konsumsi kafein secara keseluruhan di bawah 200 miligram per hari. Oleh karena itu, ibu hamil diperbolehkan mengkonsumsi kafein dengan jumlah yang terbatas.

Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk mengganti sebagian kafein harian dengan minuman tanpa kafein atau rendah kafein seperti kopi tanpa kafein dan teh herbal. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa teh hijau dapat membantu meningkatkan kesuburan.

Pilihan rendah hingga tanpa kafein lainnya termasuk minuman herbal seperti teh kamomil, kembang sepatu, dan teh jahe.

2. Alkohol

Kebanyakan ahli menyarankan pasangan yang ingin hamil menghindari alkohol. Tidak hanya dapat menyebabkan dehidrasi, namun penggunaan alkohol dalam jumlah tinggi memengaruhi penurunan kesuburan.

Dampak alkohol tidak hanya berlaku pada orang yang sedang hamil. Studi International Journal of Environmental Research and Public Health menegaskan bahwa penggunaan alkohol dapat mengganggu kesehatan sperma dan mungkin juga berdampak jangka panjang pada janin.

3. Minuman yang mengandung pemanis olahan

Jika memiliki masalah dengan kadar gula darah yang tidak stabil seperti diabetes atau PCOS dengan resistensi insulin, mungkin ada baiknya mengonsumsi pemanis yang kurang diproses untuk membantu meningkatkan kesuburan. Dosis makanan manis yang terkonsentrasi dapat membuat gula darah turun drastis, menyebabkan masalah pada insulin dan keseimbangan hormonal secara umum.

Jika ingin makanan manis, pilihlah pemanis yang kurang diproses dengan kandungan glikemik lebih rendah, seperti sirup agave, madu, sirup maple, atau stevia, pemanis alami tanpa kalori.

4. Kedelai olahan

Penelitian menunjukkan bahwa kedelai mungkin berdampak negatif pada kesuburan. Studi Journal of Nutrition menemukan fungsi ovarium dapat terkena dampak negatif dari pola makan tinggi kedelai.

Beberapa pakar percaya bahwa isolat protein kedelai dalam jumlah besar dalam produk tersebut mengandung sifat yang meniru estrogen, yang dapat mengganggu keseimbangan hormonal. Namun, produk kedelai utuh seperti tempe dianggap aman jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Selain mengikuti pola makan di atas, untuk mendukung program hamil Ayah dan Bunda, ada baiknya juga untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan atau ahli gizi. Semoga usaha Ayah Bunda untuk punya momongan berbuah hasil yang baik.

Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Aoun, A., El Khory, V., & Malakieh, R. (2021). Can Nutrition Help in the Treatment of Infertility? Preventive Nutrition and Food Science, 26(2), pp. 109–120. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8276703/
  • Montgomery, N. Baby Center (2019). How and What to Eat if you Want to Get Pregnant. https://www.babycenter.com/getting-pregnant/how-to-get-pregnant/how-and-what-to-eat-if-you-want-to-get-pregnant_3558
  • Baby Centre UK (2019). Fertility Diet for Women. https://www.babycentre.co.uk/a3558/fertility-diet-for-women
  • Shmerling, R.H. Harvard Health Publishing Harvard Medical School (2020). Fertility and diet: Is there a connection? https://www.health.harvard.edu/blog/fertility-and-diet-is-there-a-connection-2018053113949
  • Cleveland Clinic (2018). Study Suggests Bad Diet May Harm a Woman’s Fertility. https://health.clevelandclinic.org/study-suggests-a-bad-diet-may-harm-a-womans-fertility
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
[caldera_form id="CF6195e2bd61123"]
Buat Janji