Riwayat Gondongan dan Pengaruhnya Pada Kesuburan Pria

gondongan

Ditinjau secara medis oleh dr. Fiona Amelia, MPH
Medical Writer


Ditulis oleh dr. Fiona Amelia, MPH · Tanggal diperbarui 23/11/2021

Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Pada sebagian kasus, kondisi ini dapat menimbulkan gangguan kesuburan pada pria.

Gondongan adalah penyakit menular akibat infeksi virus yang banyak ditemukan pada anak-anak. Namun, dengan adanya program vaksinasi massal, insidens gondongan di dunia sudah sangat berkurang. Penyakit ini biasanya diawali dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, rasa lelah dan tidak nafsu makan selama beberapa hari, sebelum timbulnya kelainan yang khas, yakni parotitis atau pembengkakan kelenjar ludah.

Pada pria, gondongan dapat memicu komplikasi berupa orkitis atau peradangan testis, yang berdampak negatif pada kesuburan pria.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Penyebab Gondongan

Gondongan disebabkan oleh Rubulavirus dari keluarga paramyxoviridae. Virus ini sangat menular dan ditularkan melalui droplet saluran nafas, kontak langsung dan benda-benda mati seperti pakaian, sprei, maupun alat makan. Kondisi ini cepat menyebar di antara anggota keluarga dalam satu rumah, maupun antarindividu yang tinggal berdekatan seperti mahasiswa yang tinggal di asrama atau kos-kosan. Masa virus menular berlangsung antara 2 hari sebelum hingga 5 hari setelah muncul parotitis.

Gejala gondongan dan pencegahannya

Gejala Gondongan

Sebagian individu yang terinfeksi virus gondongan tidak bergejala atau gejala sangat ringan. Bila timbul gejala, maka umumnya muncul sekitar 2-3 minggu setelah terpapar virus.

Gejala utama dari infeksi gondongan adalah pembengkakan salah satu atau kedua kelenjar ludah yang menyebabkan pipi tampak membengkak. Gejala ini timbul 2 hari setelah gejala-gejala lain yang lebih dulu muncul. Gejala-gejala lain yang dimaksud adalah:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kelemahan dan rasa lelah
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri saat mengunyah atau menelan

Komplikasi gondongan

Komplikasi utama dari gondongan adalah orkitis (peradangan testis) dan gangguan sistem saraf pusat yang mencakup meningitis (peradangan selaput otak), ensefalitis (peradangan otak), dan ketulian. Komplikasi-komplikasi ini dapat terjadi meski tidak timbul parotitis.

Orkitis

Orkitis adalah komplikasi tersering dari infeksi gondongan. Orkitis terjadi pada pria yang telah mengalami pubertas pada 15-30 persen kasus, dan bersifat unilateral (hanya terjadi pada salah satu testis) pada 60-80 persen kasus. 

Gejala orkitis muncul 5-10 hari setelah parotitis dan mencakup demam tinggi (39-41ºC) yang tiba-tiba dan nyeri testis hebat, disertai dengan skrotum yang membengkak dan kemerahan. Nyeri biasanya menghilang dalam waktu 5 hari namun testis dapat mengecil.

Pada pria yang telah mengalami pubertas, sekitar 30 persen orkitis akibat gondongan menyebabkan gangguan kesuburan. Hasil studi memperkirakan adanya antibodi antisperma yang muncul dan mengganggu kesuburan pasca orkitis. Infertilitas jarang terjadi, namun didapatkan subfertilitas pada sekitar 13 persen individu. Kasus infertilitas umumnya terjadi pada orkitis bilateral (terjadi pada kedua testis) berat.

Pada wanita, komplikasi yang sejenis disebut dengan ooforitis atau peradangan pada ovarium. Kondisi ini terjadi pada 5 persen wanita dengan gondongan yang telah mengalami pubertas. Gejalanya berupa nyeri perut bawah, demam, dan muntah. Berbeda dengan pria, belum diketahui apakah ooforitis berhubungan dengan infertilitas pada wanita.

Gangguan sistem saraf pusat

Sebelum adanya vaksinasi massal, gondongan adalah penyebab utama meningitis, ensefalitis dan tuli saraf pada anak. Gangguan saraf lain yang bisa terjadi akibat infeksi gondongan adalah sindrom Guillain-Barré, mielitis transversa, dan kelumpuhan saraf-saraf wajah (facial palsy).

Komplikasi lain

Komplikasi lain dari infeksi gondongan yang lebih jarang ditemukan adalah tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid), kelainan miokardium (otot jantung), pankreatitis (peradangan pankreas), nefrititis interstisial (peradangan ginjal), artritis (peradangan sendi), dan keguguran pada ibu hamil.

Cara mengobati gondongan

Bila dicurigai mengalami gejala gondongan, dokter akan:

  • Menanyakan riwayat vaksinasi, riwayat kontak dan paparan terhadap virus penyebab.
  • Melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
  • Menyarankan pemeriksaan darah untuk memeriksa bukti adanya infeksi virus gondongan. Gondongan dapat didiagnosis melalui pemeriksaan antibodi yang spesifik untuk gondongan (IgM dan/atau IgG).

Terkait dengan pengobatan, tidak ada antivirus yang spesifik untuk mengatasi virus penyebab gondongan. Umumnya, anak-anak dan orang dewasa yang mengalami infeksi gondongan tanpa komplikasi, akan pulih dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Individu dengan penyakit ini umumnya pun tidak lagi menular dan dapat kembali beraktivitas sekitar 5 hari setelah kemunculan gejala parotitis. 

Cara-cara berikut dapat dilakukan untuk mendukung pemulihan serta mengurangi gejala dan ketidaknyamanan yang timbul:

  • Mengurangi aktivitas dan banyak beristirahat.
  • Melakukan isolasi mandiri selama minimal 5 hari sejak timbulnya gejala untuk mencegah penularan penyakit kepada orang lain, terutama yang tinggal serumah atau satu atap. 
  • Mengonsumsi obat anti nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi nyeri.
  • Melakukan kompres hangat atau dingin untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan kelenjar ludah pada pipi. Metode ini dapat dilakukan setiap 3-4 jam sekali selama 10-15 menit per sesi.
  • Menggunakan alat penopang skrotum (jock strap) dan melakukan kompres dingin pada testis yang nyeri.
  • Hindari makanan yang sulit dikunyah. Sebaiknya, konsumsi makanan berkuah atau lunak, seperti kuah sop, kentang kukus atau bubur. 
  • Hindari makanan yang mengandung asam seperti buah jeruk, karena memicu produksi air ludah.
  • Banyak minum.

Selama pemulihan, perhatikan pula tanda-tanda dari adanya komplikasi infeksi gondongan. Anda perlu segera mengunjungi dokter apabila:

  • Mengalami demam lebih dari 39oC.
  • Sulit makan dan minum.
  • Muncul tanda-tanda penurunan kesadaran seperti kebingungan atau mengalami disorientasi (tidak bisa menyebutkan identitas, lokasi, dan waktu dengan tepat).
  • Nyeri perut.
  • Demam dan pembengkakan testis yang hebat.

Cara mencegah gondongan

Cara terbaik untuk mencegah gondongan adalah melalui vaksinasi. Sebagian besar individu memiliki kekebalan terhadap virus penyebab penyakit ini setelah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Vaksin gondongan umumnya diberikan dalam bentuk kombinasi dan dikenal sebagai vaksin MMR (measles-mumps-rubella). Kombinasi vaksin ini paling aman dan paling tinggi efektivitasnya. Vaksin MMR sebaiknya sudah lengkap diberikan—sebanyak dua dosis—sebelum anak memasuki usia sekolah, yakni antara usia 12-15 bulan dan antara usia 4-6 tahun.

Orang dewasa juga bisa mendapatkan vaksin MMR bila belum mendapatkannya di masa kecil. Secara umum, individu berusia 18 tahun ke atas yang lahir setelah tahun 1956 dan belum pernah mengalami gondongan perlu mendapatkan vaksin MMR paling sedikit satu dosis. Sedangkan untuk tenaga medis yang belum pernah terinfeksi, dianjurkan untuk mendapatkan dua dosis vaksin MMR.

Penutup

Sebagian besar individu dengan gondongan mampu pulih sepenuhnya. Komplikasi tergolong jarang, termasuk orkitis. Kalaupun terjadi orkitis, risiko terjadinya gangguan kesuburan pun rendah dan sangat kecil kemungkinannya hingga terjadi infertilitas permanen.

  1. Eyre RC. Acute scrotal pain in adults. In: UpToDate, Post, TW (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2021. URL
  2. Albrecht MA. Mumps. In: UpToDate, Post, TW (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2021. URL.
  3. Patient education: mumps (the basics). In: UpToDate, Post, TW (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2021. URL
  4. Wu H, Wang F, Tang D, Han D. (2021). Mumps orchitis: clinical aspects and mechanisms. Frontiers in Immunology, 12, 848. URL
  5. Azmat CE, Vaitla P. Orchitis. [Updated 2021 Jul 3]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. URL
  6. Davison P, Morris J. Mumps. [Updated 2021 Aug 13]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. URL.

 

One Response

  1. Al berkata:

    Terimakasih dok, info yg sangat bermanfaat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
[caldera_form id="CF6195e2bd61123"]
Buat Janji