Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Pria » Durasi Ejakulasi Dini yang Ayah Perlu Ketahui
Durasi Ejakulasi Dini yang Ayah Perlu Ketahui
Ejakulasi dini bisa menimbulkan masalah psikologis pada penderitanya, cari tahu berapa lama waktu yang bisa disebut ejakulasi dini, di sini!
Ejakulasi dini adalah kondisi di mana Ayah mengalami klimaks dan ejakulasi (mengeluarkan air mani) lebih cepat dari yang diinginkannya selama berhubungan seksual. Secara umum, ini dianggap sebagai masalah seksual yang umum.
Ketika hal ini terjadi, beberapa orang mungkin merasa stres, terutama jika kejadian ejakulasi dini berlangsung selama periode waktu tertentu. Rasa kecewa dan malu juga dapat muncul terkait dengan ejakulasi dini.
Baca Juga: Agar ideal, Berapa Kali Seminggu Sperma Harus Keluar?
Cara kerja ejakulasi melibatkan beberapa tahapan. Ini seperti proses alami di tubuh saat mengalami orgasme atau puncak kenikmatan seksual. Ejakulasi dimulai dengan ada atau tidaknya rangsangan seksual. Ini bisa terjadi melalui sentuhan, pandangan, atau pikiran.
Tanya Ferly tentang Promil?
Ketika Ayah merasakan adanya gairah, sinyal dikirim dari bagian tulang belakang ke otak. Otak adalah pusat kendali yang memberi tahu tubuh apa yang harus dilakukan. Kemudian, otak memberi tahu organ reproduksi (seperti testis dan prostat) untuk memulai proses ejakulasi.
Fase pertama ejakulasi disebut emisi. Pada tahap ini, sperma bergerak dari testis ke prostat. Di prostat, sperma dicampur dengan cairan semen, membentuk air mani.
Fase kedua, disebut ekspulsi, terjadi ketika otot-otot di pangkal penis berkontraksi (mengecil). Kontraksi ini mendorong air mani keluar dari penis melalui proses yang disebut ejakulasi.
Setelah ejakulasi, ereksi (ketegangan penis) biasanya hilang. Ini adalah langkah terakhir dalam siklus ejakulasi.
Jadi, secara sederhana, ejakulasi adalah respons tubuh terhadap rangsangan seksual yang melibatkan otak, organ reproduksi, dan otot-otot di sekitar penis.
Apa itu Ejakulasi Dini?
Ejakulasi dini adalah ketika ejakulasi terjadi lebih cepat daripada yang diinginkan selama berhubungan seks, dalam jangka waktu tertentu. Biasanya penetrasi kurang dari 1 menit dapat dikatakan sebagai ejakulasi dini.
Ejakulasi dini sesekali juga dikenal sebagai ejakulasi cepat, dan klimaks prematur. Kondisi ini mungkin memang tidak membahayakan. Namun, bisa menjadi frustasi jika membuat hubungan seks kurang menyenangkan dan memengaruhi hubungan.
Baca Juga: Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak
Penyebab Ejakulasi Dini
Penyebab pasti ejakulasi dini belum diketahui, tetapi ada banyak alasan mengapa Ayah mungkin mengalami ejakulasi dini. Berikut beberapa penyebab yang perlu diketahui:
1. Serotonin
Serotonin adalah zat alami dalam tubuh yang dibuat oleh saraf. Ini membantu mengontrol cara otak mengelola suasana hati, emosi, tidur, dan hasrat seksual. Jumlah serotonin yang tinggi dalam otak meningkatkan waktu ejakulasi. Jumlah yang rendah dapat mempersingkat waktu ejakulasi.
2. Masalah Psikologis
Masalah psikologis atau kesehatan mental dapat terlibat dalam penyebab ejakulasi dini, beberapa masalah kesehatan mental yang terlibat mencakup:
- Depresi
- Kecemasan
- Stres
- Rasa bersalah
- Harapan tidak realistis tentang seks
- Kurangnya kepercayaan diri
- Perasaan seksual yang terhambat atau tertekan
- Masalah emosional
Jika Ayah memiliki beberapa masalah psikologis di atas, tidak ada salahnya untuk segera mencari bantuan medis, seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu mengatasi masalah yang mungkin mengganggu psikologis Ayah.
3. Faktor Usia
Ejakulasi dini bisa terjadi pada segala usia, penuaan bukanlah penyebab langsung. Namun, ejakulasi dini dapat lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia, yang mungkin terkait dengan penurunan kadar testosteron.
Bagi beberapa pria yang lebih tua, ereksi mungkin tidak sekeras atau sebesar sebelumnya. Ereksi mungkin tidak bertahan selama sebelum ejakulasi terjadi. Perasaan bahwa ejakulasi akan segera terjadi mungkin lebih singkat. Perubahan ini dapat ejakulasi lebih cepat.
4. Masalah dengan Pasangan
Ejakulasi juga bisa terjadi karena hubungan Ayah mungkin sedang tidak baik dengan pasangan. Perasaan marah, malu, atau kesal saat hubungan seksual dapat menyebabkan ejakulasi dini. Untuk masalah ini, bicarakan dengan pasangan adalah langkah yang penting.
Konseling pasangan atau terapi seksual mungkin dapat membantu. Latihan, seperti teknik penekanan, mungkin berguna bagi Ayah dan pasangan untuk memperpanjang durasi ereksi.
Ayah Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter, jika masalah ereksi dini sudah cukup mengganggu. Apalagi jika sedang dalam penantian buah hati. Baca informasi lain mengenai kesehatan reproduksi, program hamil dan program bayi tabung di Bocah Indonesia.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Zhang, W., et al. (2022). Poor Sleep Quality is an Independent Risk Factor for Acquired Premature Ejaculation. Nature and Science of Sleep, 14, pp. 255–263. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35228824/
- El-Hamd, M. A., Saleh, R., & Majzoub, A. (2019). Premature Ejaculation: An Update on Definition and Pathophysiology. Asian Journal of Andrology, 21(5), pp. 425–432. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6732885/
- National Health Service UK (2020). Can Premature Ejaculation be Controlled?
- Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Premature Ejaculation.
- Urology Care Foundation, American Urological Association (2020). What is Premature Ejaculation?
Artikel Terkait:
- 4 Jenis Inseminasi yang Perlu Ayah Bunda Ketahui
- Setiap Hari Ejakulasi, Ayah Perlu Beri Atensi
- Ejakulasi Retrograde, Ketika Ejakulasi Tidak Keluar…
- Cara Ampuh Buat Ejakulasi Dini Sembuh
- Dokter Spesialis Andrologi Tepat Atasi Ejakulasi Dini
- Ejakulasi Dini Tak Halangi Punya Buah Hati
- Kenali Penyebab Ejakulasi Dini Agar Tidak Terlalu…
- Abstinensi, Ketika Ayah Tidak Melakukan Ejakulasi