6 Cara Mudah Atasi Anyang-Anyangan dengan Tepat

anyang-anyangan

Pernahkah Anda mengalami anyang-anyangan setelah buang air kecil? Kondisi ini terjadi ketika Anda sering merasakan nyeri atau urine susah keluar pada saat buang air kecil. Anyang-anyangan atau disuria bukanlah suatu penyakit melainkan gejala nyeri saat atau setelah buang air kecil yang muncul akibat adanya gangguan pada sistem kemih. Anyang-anyangan bisa diatasi dengan beberapa cara. Simak penjelasannya berikut.

Apa Itu Anyang-Anyangan?

Anyang-anyangan memiliki istilah medis yang disebut disuria. Anyang-anyangan atau disuria adalah rasa nyeri dan tidak nyaman pada saat buang air kecil atau setelahnya. Kondisi ini biasa terjadi bagi Anda yang memiliki masalah pada saluran kemih.

Disuria merupakan kondisi yang umum terjadi pada pria dan wanita. Meski begitu, kasusnya lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan pria. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam, mulai dari penggunaan produk yang kurang tepat hingga penyakit pada saluran kemih.

Meski anyang-anyangan hanya gejala dari suatu penyakit namun jika dibiarkan bisa memicu risiko komplikasi pada saluran kemih, kandung kemih, hingga ginjal.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Penyebab Anyang-Anyangan

Anyang-anyangan atau disuria bisa disebabkan oleh beberapa kondisi tertentu. Hal ini yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada saat Anda buang air kecil atau setelahnya. Berikut beberapa faktor penyebab anyang-anyangan.

1. Penggunaan produk pembersih berbahan kimia

Penggunaan produk pembersih yang mengandung bahan kimia, seperti tisu toilet, tisu magic, douch, pelumas, hingga bahan pembersih organ intim lainnya. Bagi wanita yang memiliki kulit sensitif, bahan-bahan kimia tersebut bisa menyebabkan alergi, iritasi, hingga anyang-anyangan pada saat buang air kecil.

2. Iritasi atau infeksi vagina

Pada prinsipnya, terdapat berbagai jenis bakteri pada vagina. Jika mikroba tersebut mengalami gangguan ketidakseimbangan maka dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang membludak sehingga menyebabkan infeksi.

3. Infeksi saluran kemih

Salah satu penyebab anyang-anyangan disebabkan akibat infeksi saluran kemih. Kondisi ini terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih. Kemungkinan bakteri tersebut masuk dari anus atau akibat dari kebiasaan menahan kencing. Menumpuknya bakteri dapat menyebabkan peradangan yang disertai bengkak, nyeri, dan kemerahan.

Kandung kemih yang bengkak akibat infeksi maka dapat menekan saluran kencing. Hal inilah yang menyebabkan beberapa kemungkinan yang Anda alami, seperti:

  • Rasa ingin buang air kecil terus-menerus.
  • Rasa panas pada saat kencing.
  • Rasa nyeri atau perih pada anus.
  • Terdapat darah pada air seni.

4. Infeksi menular seksual

Anyang-anyangan juga bisa menjadi sebuah gejala dari infeksi menular seksual. Jika tidak ditangani dengan tepat maka infeksi ini bisa menjalar hingga saluran kemih dan menimbulkan gejala yang lebih parah. Beberapa infeksi menular seksual, meliputi gonore, klamidia, atau pun herpes.

5. Pembengkakan kelenjar prostat

Penyebab disuria yang biasanya dialami oleh pria adalah pembengkakan kelenjar prostat. Pembengkakan kelenjar prostat terjadi ketika ukurannya membesar dan tidak terkendali yang dapat menekan uretra sehingga menyebabkan dinding kandung kemih menebal.

Hal ini yang membuat pria sulit mengosongkan urine dalam kandung kemih. Urine yang terperangkap dapat memicu infeksi dan radang pada uretra. Peradangan ini yang akan menyebabkan buang air kecil lebih sulit disertai rasa nyeri dan panas.

6. Penyakit batu kandung kemih

Disuria bisa disebabkan akibat penyakit batu kandung kemih. Penyakit ini terjadi ketika seseorang tidak bisa melakukan buang air kecil atau buang air kecil yang tidak tuntas. Kemudian mineral urine akan menumpuk di dalam kandung kemih dan mengeras menjadi kristal.

Jika batu kandung kemih berukuran kecil maka dapat keluar dengan sendirinya bersama urine. Namun, jika ukurannya besar maka batu kandung kemih akan menghalangi aliran urine sehingga memicu risiko infeksi yang menyebabkan anyang-anyangan.

nyeri saat buang air kecil

Faktor Risiko Anyang-Anyangan

Anyang-anyangan bisa dialami oleh siapa saja. Namun, terdapat beberapa faktor risiko seseorang mengalami disuria.

  • Pernah memiliki riwayat pemakaian selang kencing.
  • Mengidap infeksi saluran kemih.
  • Membersihkan organ intim yang kurang tepat.
  • Mengalami gangguan fungsi kandung kemih.
  • Bergonta-ganti pasangan seksual yang dapat memicu risiko infeksi menular seksual.

Bagaimana Cara Diagnosis Anyang-Anyangan?

Umumnya, anyang-anyangan merupakan gejala yang berlangsung dalam waktu singkat sehingga tidak perlu melakukan pemeriksaan khusus. Namun, jika Anda mengalami anyang-anyangan lebih dari 3 hari atau sakit yang berlangsung terus-menerus maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan peninjauan mengenai keluhan yang Anda alami, gejala, hingga riwayat penyakit. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan perut atau panggil dengan ultrasonografi (USG), dan pemeriksaan ginekologi pada wanita.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berdasarkan penyebabnya. Jika anyang-anyangan disebabkan infeksi kandung kemih maka dokter akan mengambil sampel urine untuk diperiksa di laboratorium.

Jika anyang-anyangan terjadi setelah melakukan hubungan seksual maka dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi menular seksual.

Cara Mengobati Disuria 

Anyang-anyangan atau disuria bisa diobati berdasarkan penyebabnya. Biasanya, dokter akan memberikan resep pengobatan yang umum, seperti:

  • Antibiotik. Dokter akan meresepkan antibiotik jika penyebab anyang-anyangan karena infeksi bakteri pada kandung kemih, saluran kemih, uretra, vagina, dan ginjal.
  • Obat antijamur. Obat ini bisa berbentuk oral atau pun krim untuk mengurangi pertumbuhan jamur pada vagina.
  • Obat analgesik. Obat ini diresepkan untuk meredakan nyeri pada saluran kemih.

Cara Mengatasi Anyang-Anyangan

Rasa nyeri pada saat maupun setelah buang air kecil memang memberikan rasa tidak nyaman. Apalagi jika Anda memiliki rasa ingin buang air kecil terus-menerus padahal urine yang keluar hanya sedikit. Anda bisa mengatasinya dengan beberapa cara yang cukup mudah di rumah.

1. Minum air putih yang banyak

Salah satu cara mengatasi anyang-anyangan adalah dengan perbanyak konsumsi air putih. Tidak hanya mencegah dehidrasi, mengonsumsi air putih yang banyak dapat membuat Anda lebih sering buang air kecil sehingga bakteri pada saluran kemih pun akan ikut terbuang lewat urine.

2. Hindari menahan buang air kecil

Kebiasaan menahan buang air kecil dapat menyebabkan risiko anyang-anyangan. Menahan pipis dapat membuat bakteri lebih mudah berkembang biak dan menyebabkan kondisi disuria lebih parah. Jika Anda memiliki dorongan untuk buang air kecil maka sebaiknya jangan ditahan.

3. Kompres air hangat

Kompres air hangat pada perut bagian bawah dapat membantu meredakan disuria. Anda dapat mengaplikasikan handuk yang direndam di dalam air hangat kemudian kompres pada perut bagian bawah selama 15 menit. Jika kondisi masih belum membaik, maka lakukan sebanyak 3 – 4 kali sehari.

4. Perhatikan asupan makanan yang dikonsumsi

Salah satu cara mengatasi kondisi disuria adalah memperbaiki asupan makanan yang dikonsumsi, seperti:

  • Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein.
  • Hindari makanan pedas saat hamil muda dan juga asam.
  • Hindari makanan yang mengandung pemanis buatan.
  • Hindari mengonsumsi alkohol.

Pasalnya, jenis makanan dan minuman tersebut dapat membuat iritasi saluran dan kandung kemih yang memicu anyang-anyangan semakin parah.

5. Konsumsi buah cranberry

Salah satu jenis buah beri ini memiliki kandungan zat proanthocyanidins yang baik untuk mencegah bakteri penyebab infeksi menempel pada dinding saluran kemih. Cranberry memang sejak lama digunakan sebagai salah satu pengobatan alami untuk mengatasi infeksi saluran kemih.

Cara mengonsumsinya, Anda dapat memakan buah cranberry secara langsung maupun diolah menjadi jus. Seiring perkembangan teknologi, kini buah cranberry juga dikemas dalam bentuk ekstrak yang banyak dijual di pasaran.

6. Mengenakan pakaian longgar

Pakaian yang ketat dapat memicu kondisi yang lembap pada organ intim. Hal tersebut dapat meningkatkan perkembangan bakteri. Jika Anda ingin mengatasi anyang-anyangan maka hindari penggunaan pakaian ketat dan kenakan pakaian yang longgar dan berbahan katun agar keringat menyerap dengan baik. Hal ini dapat mengurangi pertumbuhan bakteri.

Kesimpulan

Anyang-anyangan merupakan gejala dari suatu penyakit yang dialami oleh seseorang. Meskipun cukup umum namun jika anyang-anyangan terjadi terus-menerus dan berkepanjangan maka jangan dianggap sepele karena bisa menyebabkan penyakit yang cukup serius. Pastikan untuk selalu jaga kebersihan organ intim dan jaga pola hidup yang sehat.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.

  1. Hooton, T., M., et al. Effect of Increased Daily Water Intake in Premenopausal Women with Recurrent Urinary Tract Infections. JAMA Intern Med. 2018 Nov; 178(11): 1509–1515.
  2. Miller, J. M., et al. Does instruction to eliminate coffee, tea, alcohol, carbonated, and artificially sweetened beverages improve lower urinary tract symptoms: A Prospective Trial. J Wound Ostomy Continence Nurs. 2016 Jan-Feb; 43(1): 69–79. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC4799659/
  3. Tan, C. W., et al. Urinary tract infections in adults. Singapore Med J. 2016 Sep; 57(9): 485–490.
  4. Michels, T. M., Sands, J. E., Dysuria: Evaluation and Differential Diagnosis in Adults. Am Fam Physician. 2015 Nov 1;92(9):778-788.
  5. Wang, C. H., et al. Cranberry-Containing Products for Prevention of Urinary Tract Infections in Susceptible Populations: A Systematic Review and Meta-analysis of Randomized Controlled Trials. Arch Intern Med. 2012;172(13):988-996.
  6. Guay, D. R. P. (2009). Cranberry and Urinary Tract Infections. Drugs, 69(7), 775–807.
Avatar photo

 

2 Responses

  1. Risman syahroni berkata:

    Maap saya mau nanya kl obat anti biotik untuk sakit kencing apa namanya

    • Avatar photo Bocah Indonesia berkata:

      Hallo Kakak Risman Syahroni,

      untuk mendapatkan jawaban yang lebih akurat sebaiknya kakak konsultasi lebih lanjut ke Ferly (Admin Bocah Indonesia) untuk penjadwalan Dokter yang sesuai dengan keluhan kakak

      Klik disin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji