Waspadalah! Nyeri Haid yang Tidak Wajar Bisa Disebabkan Oleh Adenomiosis

Adenomiosis

Ditinjau secara medis oleh dr. Fiona Amelia, MPH
Medical Writer


Ditulis oleh dr. Fiona Amelia, MPH · Tanggal diperbarui 23/08/2021

Adenomiosis adalah sebuah kondisi yang menyebabkan perdarahan hebat dan nyeri haid berat pada wanita. Wanita dengan adenomiosis mengalami pembesaran rahim akibat sel-sel dan kelenjar pembentuk endometrium (dinding rahim) tumbuh di tempat yang tidak semestinya. Yaitu, di dalam miometrium (lapisan otot rahim), sehingga lapisan ini membesar.

Adenomiosis berbeda dengan endometriosis, yang merupakan kemunculan jaringan endometrium di luar rahim. Akan tetapi, adenomiosis kerap muncul bersamaan dengan adanya endometriosis.

Sekitar 20 sampai 35 persen wanita mengalami adenomiosis. Kondisi ini banyak dialami oleh wanita pre-menopause berusia 30-40an dan pernah melahirkan lebih dari satu kali. Namun demikian, suatu tipe adenomiosis yang jarang, yaitu juvenile cystic adenomyoma, dapat dialami oleh wanita di bawah usia 30 tahun dan remaja.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

perbedaan Endometriosis dan Adenomiosis

Tipe adenomiosis

Secara umum, ada dua bentuk adenomiosis, yakni yang difus dan fokal.

Adenomiosis difus 

Pada pemeriksaan, rahim dengan adenomiosis difus tampak membesar dan lembek. Berat rahim berkisar antara 80-200 gram, di mana normalnya sekitar 60 gram. Bila dibelah, bagian miometrium tampak menebal dan terdapat area-area kecil yang kemerahan atau kecoklatan, mewakili “pulau-pulau” jaringan endometrium yang banyak mengandung darah dan pembuluh darah.

Adenomiosis fokal (adenomioma) 

Pada pemeriksaan, kelainan ini dapat menyerupai mioma, namun tanpa selubung semu (pseudokapsul) yang membatasi mioma dengan area di sekitarnya.

Gejala 

Gejala dan tanda penyakit ini dapat bervariasi, namun yang terutama adalah nyeri haid. Nyeri haid dapat terasa seperti kram atau ditusuk-tusuk, berintensitas berat, serta bisa disertai dengan perdarahan haid yang hebat. Gejala lain yang menyertai, yakni nyeri panggul kronis dan dispareunia (nyeri saat berhubungan intim).

Seiring dengan waktu, rahim dapat semakin membesar. Pembesaran ini tidak selalu disadari, namun umumnya dirasakan sebagai nyeri pada penekanan atau adanya sensasi tekanan di perut bagian bawah.

Kadang-kadang, adenomiosis tidak menyebabkan gejala apapun atau hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang bersifat ringan.

Kapan harus ke dokter?

Segera ke dokter apabila terdapat perdarahan haid yang hebat atau kram perut berat selama haid, dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab 

Hingga kini, penyebab adenomiosis belum diketahui dengan jelas. Para pakar telah mengemukakan beberapa teori. 

Baca Juga : Cara mempercepat haid yang aman

Teori pertama, yang paling banyak diadopsi, menyebutkan bahwa adenomiosis terjadi akibat terganggunya batas pertemuan antara lapisan terdalam endometrium dan miometrium. Proses ini selanjutnya memicu pertumbuhan endometrium yang tidak seharusnya, yakni ke dalam miometrium, disertai dengan pembentukan pembuluh darah kecil dan pembesaran jaringan otot miometrium yang berdekatan.

Sementara itu, teori kedua menyebutkan adanya mekanisme embriologi di mana sel induk pembentuk organ rahim mengalami diferensiasi yang tidak seharusnya, sehingga timbul jaringan endometrium di luar rahim. 

Yang pasti, penyakit ini diketahui berhubungan dengan peningkatan kadar hormon estrogen. Oleh sebab itu, kondisi ini biasanya menghilang setelah menopause, kurang lebih 12 bulan setelah seorang wanita berhenti mengalami haid. Kala ini, kadar hormon estrogen telah menurun.

Siapa saja yang berisiko?

Faktor risiko adenomiosis mencakup:

  • Kondisi-kondisi yang meningkatkan paparan terhadap hormon estrogen, seperti semakin banyak melahirkan, mulai haid terlalu dini, siklus haid yang pendek, obesitas, penggunaan pil kontrasepsi oral, penggunaan tamoxifen untuk mengatasi kanker payudara.
  • Riwayat pembedahan rahim, seperti kuretase, operasi caesar, miomektomi (pengangkatan mioma).
  • Melahirkan
  • Berusia paruh baya, yakni 40-50an, akibat paparan estrogen yang lebih panjang ketimbang wanita yang berusia lebih muda.

Komplikasi

Meski tidak mengancam nyawa, rasa nyeri dan perdarahan yang berlebihan akibat kondisi ini juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Aktivitas yang disukai atau dinikmati di masa lalu bisa jadi tidak lagi menyenangkan karena rasa nyeri atau kekhawatiran akan munculnya perdarahan. 

Di samping itu, perdarahan hebat dan berkepanjangan saat haid dapat menimbulkan anemia (kurang darah) kronis, yang memunculkan rasa lelah dan masalah kesehatan lainnya. Adenomiosis juga dapat membuat seorang wanita sulit hamil akibat terganggunya pergerakan sperma di dalam rahim serta proses implantasi embrio pada dinding rahim.

Diagnosis

Beberapa penyakit pada rahim seperti mioma rahim, endometriosis, dan polip endometrium dapat menimbulkan gejala yang sama dengan adenomiosis sehingga menyulitkan diagnosis. Diagnosis adenomiosis umumnya disimpulkan setelah dokter menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala-gejala yang muncul. 

Adenomiosis biasanya dicurigai dari:

  • Riwayat medis dan gejala yang dialami.
  • Pemeriksaan panggul yang menunjukkan adanya pembesaran dan nyeri tekan pada rahim.
  • Pemeriksaan ultrasonografi atau magnetic resonance imaging (MRI) rahim

Pada beberapa kasus, diperlukan biopsi endometrium untuk memastikan tidak adanya kondisi yang lebih serius. Namun, pemeriksaan ini tidak ditujukan untuk mengonfirmasi diagnosis adenomiosis. Standar emas untuk mengonfirmasi diagnosis penyakit ini hanya satu, yakni setelah histerektomi atau operasi pengangkatan rahim dilakukan.

Pengobatan

Wanita dengan gejala adenomiosis yang ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan medis tertentu. Dan karena kondisi ini dapat menghilang dengan sendirinya setelah menopause, pengobatan bergantung pada sedekat apa wanita dengan tahapan kehidupan itu. Dokter mungkin menganjurkan pengobatan bila gejala mengganggu aktivitas sehari-hari.

Satu-satunya cara yang terbukti dapat mengobati adenomiosis adalah pembedahan untuk mengangkat rahim atau histerektomi. Ini merupakan pembedahan besar yang hanya digunakan untuk kasus adenomiosis berat pada wanita yang sudah tidak menginginkan keturunan. Ovarium tidak diangkat karena tidak memengaruhi perkembangan adenomiosis.

Pilihan pengobatan lain yang dapat mengurangi perdarahan hebat akibat adenomiosis, mencakup:

  • Pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Ini merupakan salah satu jenis kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Salah satu jenis AKDR, yaitu Mirena®, dapat melepaskan hormon progestin sehingga membantu mengurangi gejala adenomiosis. AKDR jenis ini memiliki masa pakai hingga lima tahun.
  • Ablasi endometrium. Prosedur ini bertujuan untuk menyebabkan jaringan parut pada dinding rahim sehingga perdarahan haid berkurang.
  • Embolisasi arteri uterina. Pengobatan ini bertujuan untuk menghambat aliran darah ke rahim.

Sedangkan pengobatan untuk mengurangi nyeri perut bawah akibat adenomiosis, mencakup:

  • Obat antinyeri haid, seperti ibuprofen atau asam mefenamat. Obat jenis ini digunakan 102 hari sebelum haid dimulai dan selama haid berlangsung. Ini dapat mengurangi aliran darah haid yang keluar dan mengurangi nyeri.
  • Kontrasepsi hormonal, seperti pil KB kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron), pil yang hanya mengandung progestin (progestin-only pill) maupun injeksi.
  • Analog Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH), yakni leuprolide (Lupron®), yang yang membuat ovarium berhenti membuat hormon estrogen dan progesteron.

Nyeri panggul dan kram akibat adenomiosis juga dikurangi dengan berendam di air hangat dan menempelkan bantal pemanas (heating pad) di perut selama beberapa kali sehari.

Banyak wanita dengan gejala adenomiosis yang mengganggu mengalami perbaikan melalui pengobatan hormonal dan penggunaan antinyeri. Meski demikian, solusi permanen untuk menghilangkan jangka panjang hanya melalui histerektomi atau pengangkatan rahim.  

Pencegahan Adenomiosis

Hingga kini, tidak ada aktivitas fisik yang diketahui dapat menyebabkan atau mencegah perkembangan adenomiosis. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, obesitas merupakan salah satu faktor risiko tersendiri bagi penyakit ini karena membuat tubuh lebih banyak menghasilkan estrogen. Dalam hal ini, risiko adenomiosis dapat dikurangi dengan mencegah obesitas melalui pengaturan pola makan yang sehat dan rutin beraktivitas fisik.

cheer

Sering mengalami nyeri haid berlebihan setiap bulan? Kami menyediakan layanan pemeriksaan untuk Anda. Silakan isi formulir di bawah ini, tim kami segera menghubungi Anda!

Nyeri haid yang tidak wajar bisa menandakan adenomiosis. Kondisi ini bisa menyebabkan wanita menjadi sulit hamil. Jangan anggap sepele, segera periksakan diri Anda ke dokter!

[caldera_form id="CF623a93efea405"]
  1. Stewart EA. Uterine adenomyosis. In: UpToDate, Post, TW (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2021.
  2. Patient education: uterine adenomyosis (the basics). In: UpToDate, Post, TW (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2021.
  3. Gunther R, Walker C. Adenomyosis. Diperbarui 23 Juni 2021. Dalam: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. URL: Source 
  4. American College of Obstetrician and Gynecologists. (Oktober 2020). Painful periods. TFAQ009. URL: Source
  5. Mayo Clinic. (18 Juni 2020). Adenomyosis. URL: Source.

 

2 Responses

  1. Bunga berkata:

    Halo dok. Apakah penderita adenomiosis dapat mengikuti program hamil atau harus dioperasi terlebih dahulu? Operasi apakah harus dilakukan oleh dokter kandungan atau bisa lgs ke dokter yg menangani program hamil?

    • Avatar photo Bocah Indonesia berkata:

      Hallo Bunda Bunga,

      untuk mendapatkan jawaban yang lebih akurat sebaiknya konsultasi lebih lanjut ke Ferly (Admin Bocah Indonesia) untuk penjadwalan Dokter

      Klik disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
[caldera_form id="CF6195e2bd61123"]
Buat Janji