Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » 3 Penyebab Disfungsi Seksual – Gejala dan Cara Mengobati
3 Penyebab Disfungsi Seksual – Gejala dan Cara Mengobati
Disfungsi seksual terjadi ketika pasangan suami istri merasa kurang terpuaskan secara kegiatan seksual.
Disfungsi seksual masih dianggap hal tabu untuk dibahas padahal kondisi ini merupakan gangguan yang memengaruhi aktivitas seksual pasangan. Disfungsi seksual berarti adanya gangguan pada fungsi seksual yang bisa dialami oleh pria maupun wanita. Fungsi seksual berkaitan dengan faktor neurologis yakni otak, sistem saraf, psikologis, dan kinerja hormon dalam tubuh.
Pengertian Disfungsi Seksual
Disfungsi seksual adalah gangguan yang menyebabkan penurunan hasrat seksual dan merasakan adanya rangsangan seksual namun tidak mencapai orgasme sehingga pasangan tidak mendapatkan kepuasan seksual.
Kondisi ini cukup umum terjadi terutama pada orang yang sudah berusia lanjut. Kondisi tersebut bisa dialami oleh siapapun dan rentang usia berapa pun. Namun, gangguan fungsi seksual ini juga sering dialami oleh orang berusia lanjut. Hal ini disebabkan pertambahan usia dan adanya penurunan kondisi kesehatan.
BACA JUGA : Disfungsi Ereksi pada Pengantin Baru
Tanya Ferly tentang Promil?
Meski begitu, disfungsi seksual lebih rentan dialami oleh wanita dibandingkan pria. Penelitian yang diterbitkan Indian Journal of Psychiatry tahun 2017 lalu, jika disfungsi seksual dialami 43% wanita dan 31% pria secara umum.
Penyebab Disfungsi Seksual
Gangguan fungsi seksual pada seseorang bisa disebabkan oleh beberapa kondisi. Penyebabnya bisa dikelompokkan menjadi 3, yakni gangguan hormon, kondisi medis tertentu, atau masalah psikologis.
1. Gangguan hormon
Gangguan hormon bisa terjadi pada wanita dan pria. Pada wanita, kadar hormon estrogen yang menurun atau terlalu tinggi dapat memengaruhi respons seksual seperti gairah seks menurun atau sulit mendapatkan orgasme.
Sedangkan pada laki-laki, jika kadar hormon testosterone rendah maka dapat memberikan dampak pada menurunnya libido serta keinginan untuk melakukan aktivitas yang berkurang.
2. Kondisi medis tertentu
Disfungsi seksual bisa terjadi apabila ada masalah kesehatan atau penyakit tertentu yang dimiliki, seperti:
- Kecanduan alkohol
- Kerusakan saraf
- Multiple sclerosis
- Kolesterol tinggi
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung
- Infeksi saluran kemih
- Gagal ginjal
- Penggunaan obat-obatan terlarang
Selain beberapa kondisi medis di atas, gangguan fungsi seksual juga bisa disebabkan akibat efek samping pengobatan penyakit tertentu, seperti penggunaan obat antidepresan atau kemoterapi. Penggunaan obat antidepresan dan kemoterapi bisa memengaruhi gairah seksual seseorang.
Tidak hanya itu, efek obat-obatan tersebut juga bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk orgasme. Metode pengobatan yang dilakukan juga bisa menyebabkan gangguan maupun kerusakan saraf yang bisa memengaruhi fungsi seksual.
3. Kondisi psikologis
Masalah disfungsi seksual juga bisa disebabkan oleh kondisi psikologis, seperti:
- Stres
- Depresi
- Kecemasan
- Perasaan bersalah
- Rasa khawatir berlebihan
- Trauma masa lalu (misalnya pelecehan seksual)
Jenis Disfungsi Seksual
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), panduan diagnosis gangguan mental menyebutkan jika ada 4 gangguan yang termasuk ke dalam disfungsi seksual, yaitu:
1. Gangguan rangsangan seksual
Gangguan ini terjadi jika pria atau wanita mengalami kesulitan untuk mendapat rangsangan secara seksual pada hal-hal yang berhubungan dengan dengan seksual.
Pada gangguan ini, seseorang tidak dapat merasakan rangsangan seksual namun tetap memiliki ketertarikan terhadap aktivitas seksual. Salah satu gangguan rangsangan seksual yang umum dialami adalah disfungsi ereksi.
2. Gangguan orgasme
Gangguan ini bisa menyebabkan penderitanya terlambat atau sulit mencapai orgasme. Umumnya, gangguan orgasme dialami oleh wanita namun bukan tidak mungkin hal ini terjadi juga pada pria. Beberapa kondisi yang bisa memengaruhi libido seperti nyeri pada saat berhubungan, stres, kelelahan, hingga perubahan hormon sehingga bisa membuat penderitanya kehilangan sensasi orgasme.
3. Gangguan libido
Gangguan ini terjadi ketika seseorang hanya memiliki sedikit atau kehilangan gairah seksual untuk melakukan hubungan suami istri. Dari sisi medis, masalah disfungsi seksual ini juga dikenal sebagai penurunan libido.
4. Nyeri pada saat berhubungan (pain disorder)
Jika Anda merasakan nyeri terus-menerus setiap berhubungan maka bisa jadi menandakan adanya masalah pada fungsi seksual. Pada wanita, rasa nyeri yang timbul saat penetrasi bisa dikarenakan kondisi vagina kering, infeksi saluran kemih, vaginismus (adanya gangguan pada otot vagina), perubahan hormon, menopause, hingga faktor lainnya.
Gejala Disfungsi Seksual
Gejala disfungsi seksual tergantung pada penyebab serta jenis gangguan yang dialaminya. Berikut tanda atau gejala gangguan fungsi seksual yang bisa dialami oleh pria maupun wanita:
- Gairah seksual yang menghilang
- Sulit merasakan rangsangan seksual
- Timbul rasa nyeri saat berhubungan
- Sulit melakukan atau mempertahankan ereksi pada pria
- Ejakulasi dini
- Vagina kering
- Vagina kram saat penetrasi
- Tidak mampu mencapai orgasme
Bagaimana Cara Diagnosis Disfungsi Seksual?
Untuk mengetahui penyebab dari gangguan seksual maka akan dilakukan berbahai pemeriksaan, seperti:
1. Pemeriksaan riwayat kesehatan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menanyakan terkait riwayat kesehatan dan keluhan yang dialami, serta kondisi hubungan Anda dengan pasangan. Melalui informasi ini, dokter dapat mengevaluasi masalah gangguan seksual apakah dari kondisi medis tertentu atau psikologis.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik akan dilakukan dokter untuk mengetahui kondisi organ intim Anda, seperti pemeriksaan panggul wanita. Cara ini bertujuan untuk mendeteksi apakah ada gangguan pada organ intim yang dapat memengaruhi fungsi seksual.
3. Tes darah
Jika pada pemeriksaan sebelumnya menunjukkan tanda-tanda gangguan fungsi seksual maka dokter akan melakukan pemeriksaan melalui tes darah. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi penyebab dari disfungsi seksual tersebut.
Bagaimana Cara Mengobati Disfungsi Seksual?
Masalah gangguan fungsi seksual bisa diatasi dengan pengobatan jika kondisi medis menjadi penyebabnya. Jika kondisi ini disebabkan oleh masalah psikologis maka perlu menjalani terapi selama beberapa waktu.
Beberapa jenis terapi yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah seksual seperti sesi konseling, psikoterapi, hingga terapi perilaku.
Namun bila gangguan fungsi seksual disebakan oleh keduanya maka diperlukan menjalani beberapa jenis pengobatan sekaligus. Berikut cara pengobatan disfungsi seksual yang dapat dilakukan.
1. Obat-obatan dan terapi hormon
Jenis obat-obatan yang dikonsumsi untuk mengobati masalah fungsi seksual disesuaikan kondisinya masing-masing.
Obat-obatan yang dapat dikonsumsi oleh pria, dokter akan meresepkan obat seperti sildenafil, avanafil, vardenafil, dan tadalafil. Jenis obat-obatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke penis agar ereksi dan ejakulasi lancar.
Sedangkan pada wanita, jenis obat yang akan diberikan oleh dokter, yaitu obat perangsang wanita seperti fibaserin dan bremelanotide. Obat tersebut bertujuan untuk mengatasi libido yang menurun bagi wanita yang belum menopause.
Jika penyebab keduanya adalah gangguan hormon maka terapi hormon bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.
2. Terapi psikologis
Terapi ini akan membantu gangguan fungsi seksual yang disebabkan masalah atau gangguan psikologis baik dengan pasangan maupun hubungan sosial. Sesi terapi akan dilakukan dengan konsultasi seputar masalah yang dialami bersama konselor, psikolog, maupun terapi seks.
3. Alat bantu seksual
Alat bantu seksual dapat membantu gairah seksual yang hilang. Alat bantu yang bisa digunakan oleh pria seperti pompa penis, vakum penis implant, dan vakum penis.
Gangguan fungsi seksual yang disebabkan oleh vaginisimus atau lubang vagina yang sempit pada wanita maka bisa menggunakan alat dilator.
Pada prinsipnya, alat bantu seksual atau mainan seks dapat membantu merangsang gairah seksual yang lebih baik pada pria maupun wanita.
Tidak perlu khawatir jika Anda mengalami gangguan fungsi seksual ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum juga hamil setelah berupaya selama dua belas bulan atau lebih (atau enam bulan jika usia perempuan di atas 35 tahun), kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.
- Emanu, J. C., et al. (2017). Psychotherapeutic Treatments for Male and Female Sexual Dysfunction Disorders. Evidence-Based Psychotherapy, 253-270.
- Avasthi, A., et al. (2017). Clinical Practice Guidelines for Management of Sexual Dysfunction. Indian Journal of Psychiatry 59(Suppl 1):p S91-S115.
- Tarukallo, N., Rasyid, H. (2019). Anti-Hypertensive Drugs and Sexual Dysfunction in Men. Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Sciences), Vol. 13, No. 1, Februari 2020, Hal. 1-11.
Artikel Terkait:
- Gonore : Gejala, Penyebab, Komplikasi dan Cara Mengobati
- Prolaps Uteri (Turun Rahim): Gejala, Penyebab dan…
- Infeksi Vagina: Penyebab, Gejala Dan Cara Mengobati
- Orchitis – Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Mengobati
- Hidrokel – Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
- Epididimitis – Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Mengobati
- Sifilis – Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Mengobati
- Herpes Kelamin – Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara…