Beranda » BLOG » Infertilitas » Vaginismus, Ketika Tubuh ‘Menolak’ Bercinta
Vaginismus, Ketika Tubuh ‘Menolak’ Bercinta
Pernahkah Anda mengalami vaginismus saat ‘berhubungan’? Vaginismus adalah gangguan seksual yang terjadi pada wanita. Kondisi ini biasanya terjadi ketika penetrasi seksual. Meski kondisi ini tidak memengaruhi gairah seksual namun hal ini dapat mengganggu hubungan intim Anda dengan pasangan.
Apa Itu Vaginismus?
Vaginismus adalah kondisi di mana otot di sekitar vagina mengencang pada saat penetrasi seksual. Otot vagina akan menegang ketika mendapat sentuhan pada area vagina. Hal ini merupakan disfungsi seksual yang terjadi pada vagina. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa menjadi masalah bagi psikologis Anda dan pasangan.
Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit pada saat melakukan hubungan suami istri. Hal tersebut tentu dapat membuat rasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual.
Vaginismus diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder.
- Vaginismus primer: ketika vaginismus tidak pernah tercapai.
- Vaginismus sekunder: ketika penetrasi vagina pernah tercapai, tetapi tidak terjadi lagi karena faktor-faktor, seperti operasi ginekologi, trauma, atau radiasi.
Pada beberapa kasus, wanita mengalami vaginismus setelah menopause. Hal ini terjadi ketika kadar estrogen turun, kurangnya pelumasan, hingga elastisitas vagina membuat hubungan intim terasa menyakitkan.
Tanya Ferly tentang Promil?
Gejala Vaginismus
Kondisi ini bisa terjadi pada wanita dengan rentang usia berapapun. Penderita vaginismus umumnya memiliki gejala yang berbeda berdasarkan tingkat keparahannya. Gejala-gejala umum dari kondisi tersebut biasanya meliputi:
hubungan seksual yang menyakitkan terkadang hingga menyebabkan rasa sesak dan nyeri yang mungkin membakar atau menyengat
- penetrasi menjadi sulit dilakukan
- nyeri seksual tanpa diketahui penyebabnya
- rasa sakit saat memasukkan tampon
- nyeri saat pemeriksaan ginekologi
- kejang otot atau berhentinya pernapasan saat mencoba penetrasi
Penyebab Vaginismus
Hingga kini, vaginismus tidak memiliki penyebab pasti. Namun terdapat beberapa faktor yang dipercaya dapat memicu kejang otot ini. Berikut beberapa penyebab kondisi ini yang meliputi penyebab fisik dan non-fisik.
1. Rasa cemas atau takut
Perasaan cemas, takut, dan stres pada saat melakukan hubungan seks bisa menyebabkan vaginismus. Pikiran negatif seperti rasa takut sakit atau takut hamil dapat mengganggu penetrasi seks Anda bersama pasangan. Hal ini biasanya dirasakan wanita saat melakukan hubungan seks pertama kali.
Hal ini bisa menyebabkan trauma yang membekas di pikiran seorang wanita. Hubungan seksual adalah sesuatu yang intim.
2. Trauma
Rasa trauma bisa diakibatkan ketika seseorang melakukan hubungan seks berdasarkan paksaan. Dalam hal ini, wanita yang pernah mengalami kekerasan atau pelecehan seksual. Pasalnya, saat melakukan hubungan suami istri butuh persetujuan kedua belah pihak. Jika hal tersebut terjadi maka akan memberikan trauma membekas yang nantinya dapat menyebabkan vaginismus pada saat berhubungan.
3. Adanya kerusakan pada vagina
Hal ini terjadi karena adanya robekan pasca persalinan yang sulit disembuhkan yang dapat menyebabkan kenapa saat berhubungan sakit.
4. Pernah menjalani operasi panggul
Memiliki riwayat operasi pada panggul juga bisa menjadi penyebab vaginismus. Hal ini akan membuat Anda merasakan nyeri pada saat berhubungan. Pemeriksaan panggul dan operasi dapat menyisakan trauma pelvis. Hal inilah yang menyebabkan wanita mengalami kondisi ini pada saat berhubungan.
5. Kondisi medis tertentu
Kondisi medis tertentu bisa menyebabkan wanita mengalami vaginismus, seperti infeksi saluran kemih (ISK), penyakit menular seksual, endometriosis, infeksi jamur, penyakit radang panggul, dan lain-lain.
6. Adanya masalah hubungan dengan pasangan
Jika Anda dan pasangan tengah memiliki masalah maka hindari untuk melakukan hubungan suami istri. Pasalnya, permasalahan yang menumpuk dan belum terselesaikan akan memengaruhi hubungan seksual Anda dan pasangan.
7. Menopause
Penyebab vaginismus bisa diakibatkan karena menopause. Pada saat menopause terjadi perubahan hormonal, volume cairan vagina tidak memadai, serta adanya peradangan pada dinding vagina akibat penurunan hormon estrogen.
8. Rasa tidak nyaman sementara
Rasa nyeri tentu membuat tidak nyaman pada saat berhubungan. Hal ini dikarenakan kurangnya pemanasan (foreplay). Disarankan, sebelum ‘berhubungan’, Anda dan pasangan melakukan pemanasan yang lebih lama agar tidak menyebabkan rasa sakit pada area vagina.
9. Pengalaman masa kecil
Kondisi ini terjadi seperti paparan gambar-gambar seksual atau penggambaran seks di lingkungan sekitar.
Cara Diagnosis Vaginismus
Kondisi ini bisa memberikan rasa tidak nyaman, jika hal ini terjadi terus menerus maka bisa menjadi kondisi yang serius. Untuk mengetahui penyebabnya, Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui penyebab vaginismus. Tidak jarang, dokter juga akan bertanya mengenai riwayat seksual Anda.
Setelah itu, pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan panggul akan dilakukan. Biasanya, wanita yang akan melakukan pemeriksaan panggul merasa gugup atau takut. Jika hal ini membuat Anda tidak nyaman, maka Anda dapat mendiskusikannya dengan dokter.
Cara Terapi Vaginismus
Apakah vaginismus bisa sembuh sendiri? Kondisi ini merupakan salah satu gangguan seksual pada wanita yang bisa disembuhkan melalui beberapa cara pengobatan, seperti terapi dan konseling seks, latihan kegel, dan obat-obatan.
Terapi seks
Terapi ini merupakan konsultasi kepada ahlinya/konselor untuk membantu Anda mengatasi faktor psikologis yang menyebabkan vaginismus. Anda disarankan untuk berbicara jujur kepada konselor mengenai apa yang Anda rasakan.
Teknik relaksasi
Merupakan latihan untuk mengolah pikiran, pernapasan, hingga memberikan sentuhan lembut untuk membantu Anda mengendurkan otot-otot vagina.
Latihan dasar panggul
Latihan ini termasuk kegiatan latihan kegel. Latihan kegel dapat membantu untuk meningkatkan kontrol otot dasar panggul. Latihan kegel dapat meringankan rasa nyeri pada saat melakukan hubungan suami istri.
Latihan fokus
Latihan ini dapat membantu relaksasi Anda saat berhubungan seks dan meningkatkan gairah seks (libido) Anda.
Vagina trainer
Memasukkan suatu benda ke dalam vagina untuk membantu Anda secara bertahap, dalam hal ini misalnya tampon. Latihan untuk melatih vagina agar terbiasa pada saat penetrasi.
- Bary Berghmans. Physiotherapy for pelvic pain and female sexual dysfunction: an untapped resource. Int Urogynecol J. 2018; 29(5): 631–638. Published online 2018 Jan 9.
- Shannon L Wallace, Lucia D Miller, Kavita Mishra. Pelvic floor physical therapy in the treatment of pelvic floor dysfunction in women. Curr Opin Obstet Gynecol. 2019 Dec;31(6):485-493.
- Thippeswamy Harish, KrishnaPrasad Muliyala, Pratima Murthy. Successful management of vaginismus: An eclectic approach. Year: 2011, volume: 53, issue: 2, page: 154-155.
- Marie-Andrée Lahaie. Vaginismus: A Review of the Literature on the Classification/Diagnosis, Etiology and Treatment. Women’s Health, Volume: 6, issue: 5, page(s): 705-719. Article first published online: September 1, 2010; Issue published: September 1, 2010.
- John A. Lamont. Vaginismus. VOLUME 131, ISSUE 6, P632-636, JULY 15, 1978.
- Peter T. Pacik, MD, FACS, IF. Vaginismus Treatment: Clinical Trials Follow Up 241 Patients. Sex Med. 2017 Jun; 5(2): e114–e123. Published online 2017 Mar 28.
- Mengenal Postmatur, Bayi Telat Lahir dari Waktunya - 03/10/2024
- 3 Jenis Terapi Kesuburan yang Meningkatkan Peluang Kehamilan - 02/10/2024
- Sindrom Fragile X Bisa Pengaruhi Kesuburan? - 30/09/2024
Artikel Terkait:
- Mengenal Anovulasi, Ketika Tubuh Tidak Melepaskan Sel Telur
- Menorrhagia, Ketika Perdarahan Menstruasi Berlebihan
- Amenore, Ketika Menstruasi Tak Kunjung Datang
- Hiperplasia Endometrium, Ketika Tebal Dinding Rahim…
- Ejakulasi Retrograde, Ketika Ejakulasi Tidak Keluar…
- Mioma Uteri Intramural, Ketika Kondisi Rahim Abnormal
- Detoksifikasi Tubuh Sebelum Hamil
- Benarkah Suhu Tubuh Berpengaruh pada Kesuburan?