Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Prolaps Uteri (Turun Rahim): Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati
Prolaps Uteri (Turun Rahim): Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati
Kala otot dan jaringan panggul melemah, rahim dapat turun liang vagina, menyebabkan prolaps uteri.
Prolaps uteri terjadi ketika otot dan jaringan panggul melemah sehingga tak lagi mampu menyokong rahim pada posisinya. Alhasil, rahim tergelincir ke dalam liang vagina atau bahkan keluar dari lubang tersebut. Kondisi ini paling banyak ditemukan pada wanita pascamenopause (usia 50-79 tahun) dan pernah melahirkan normal setidaknya satu kali atau lebih.
Prolaps uteri dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Pada kasus yang sangat ringan, kondisi ini jarang menimbulkan ketidaknyamanan sehingga tidak memerlukan pengobatan. Namun, pada kasus yang berat dapat menyulitkan proses berkemih hingga buang air besar (BAB). Sejatinya, prolaps uteri merupakan masalah kualitas hidup sehingga dokter baru memberi pengobatan ketika gejala mulai mengganggu kehidupan sehari-hari.
Stadium Prolaps Uteri
Otot, ligamen, dan jaringan panggul disebut dengan otot dasar panggul. Otot-otot ini menyokong rahim, vagina, kandung kemih, dan organ panggul lainnya. Prolaps terjadi saat otot dasar panggul rusak atau melemah hingga tak bisa lagi memberi sokongan. Ini menyebabkan organ-organ panggul turun ke atau keluar dari liang vagina.
Prolaps uteri dapat bersifat ringan atau berat tergantung seberapa lemah otot-otot dasar panggul ini. Pada prolaps yang inkomplit (sebagian), rahim tergelincir ke tengah liang vagina dan terasa seperti adanya benjolan yang mengganjal. Pada kasus yang lebih berat, rahim tergelincir jauh hingga keluar dari liang vagina. Inilah yang disebut dengan prolaps komplit atau lengkap.
Stadium prolaps uteri berdasarkan keparahannya bisa dilihat di gambar berikut:
- Stadium I: Rahim turun hingga bagian atas vagina.
- Stadium II: Rahim turun hingga bagian bawah vagina.
- Stadium III: Tampak tonjolan rahim di lubang vagina.
- Stadium IV: Seluruh rahim keluar dari liang vagina.
Penyebab Prolaps Uteri
Penyebab melemahnya otot-otot dan jaringan dasar panggul, mencakup:
- Melahirkan normal (per vaginam).
- Usia saat pertama kali melahirkan. Dibandingkan dengan wanita yang lebih muda, wanita yang berusia lebih tua lebih berisiko mengalami cedera otot dasar panggul.
- Proses persalinan yang sulit atau adanya cedera saat melahirkan.
- Melahirkan bayi besar.
- Berat badan berlebih atau obesitas.
- Hilangnya tonus (kekuatan) otot akibat menopause.
- Konstipasi kronis atau mengejan saat buang air besar.
- Batuk kronis atau bronkitis, seperti akibat merokok.
- Sering mengangkat benda-benda berat.
- Riwayat operasi panggul.
Gejala Prolaps Uteri
Prolaps uteri yang ringan bisa tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, saat rahim tergelincir lebih jauh, organ panggul lainnya —seperti kandung kemih atau usus— dapat tertekan hingga menyebabkan gejala seperti:
- Sensasi berat, penuh, tertekan atau tertarik pada panggul.
- Melihat atau merasakan adanya jaringan yang menonjol keluar di lubang vagina.
- Merasa seolah-olah sedang duduk di atas bola kecil.
- Merasa seolah-olah ada jaringan vagina yang bergesekan dengan pakaian dalam.
- Rasa nyeri atau tidak nyaman di panggul atau punggung bawah.
- Gangguan berkemih, seperti buang air kecil (BAK) tidak lampias, mengompol (inkontinensia), kebutuhan untuk sering BAK, atau tidak bisa menahan sensasi ingin BAK.
- Konstipasi hingga perlu menekan vagina dengan jari untuk membantu proses buang air besar.
- Masalah seksual, seperti merasa seolah-olah jaringan vagina kendur atau nyeri saat berhubungan intim.
- Sulit memasukkan tampon ke dalam vagina.
Gejala dapat semakin memburuk saat berdiri atau berjalan dalam waktu lama, atau ketika batuk dan bersin. Dalam posisi ini, gravitasi memberi tekanan ekstra pada otot dasar panggul Anda.
Komplikasi Prolaps Uteri
- Prolaps anterior, yakni prolaps yang terjadi akibat lemahnya jaringan penyambung antara kandung kemih dan langit-langit vagina. Kondisi ini, yang disebut dengan sistokel atau prolaps kandung kemih, menyebabkan kandung kemih turun dan menonjol ke dalam vagina.
- Prolaps vagina posterior, yakni prolaps yang terjadi akibat lemahnya jaringan penyambung antara rektum dan dasar vagina. Kondisi ini, yang disebut dengan rektokel, menyebabkan rektum menonjol ke dalam vagina. Selanjutnya, ini menimbulkan kesulitan buang air besar.
Diagnosis dan Evaluasi Prolaps Uteri
- Mengejan atau batuk dalam posisi berdiri atau berbaring untuk melihat apakah ada urin yang keluar.
- Mengejan seperti saat sedang buang air besar untuk menilai seberapa jauh rahim telah turun ke dalam vagina.
- Mengencangkan otot-otot panggul seolah-olah sedang menahan urin. Tes ini bertujuan untuk memeriksa kekuatan otot dasar panggul.
Cara Mengatasi Prolaps Uteri
- Perawatan mandiri
Perawatan mandiri dapat mengurangi gejala atau membantu mencegah prolaps menjadi lebih berat. Perawatan ini mencakup:- Latihan Kegel untuk menguatkan otot-otot dasar panggul. Bila dilakukan rutin, latihan ini dapat memperbaiki keluhan mengompol dan menghambat perburukan prolaps. Caranya adalah sebagai berikut:
- Kontraksikan otot yang digunakan untuk menghentikan urin. Kontraksi ini akan menarik vagina dan rektum ke arah atas dan belakang.
- Tahan selama 3 detik, lalu rilekskan selama 3 detik.
- Lakukan 10 kontraksi sebanyak 3 kali sehari.
- Naikkan durasi kontraksi-relaksasi otot sebanyak 1 detik setiap minggunya. Targetkan untuk bisa mencapai 10 detik per kontraksi.
- Pastikan Anda tidak mengontraksikan otot perut, paha, atau bokong. Anda juga harus bernapas secara normal. Jangan menahan napas saat melakukan latihan Kegel.
- Bila wanita memiliki berat badan berlebih atau obes, menurunkan berat badan akan memperbaiki kondisi kesehatan secara umum dan gejala prolaps.
- Gejala mengompol dapat dikurangi dengan membatasi jumlah cairan yang diminum dan mengubah jenis cairan yang dikonsumsi (seperti mengurangi konsumsi alkohol dan minuman berkafein). Gejala ini juga bisa dikurangi dengan menjadwalkan buang air kecil.
- Menambah jumlah serat dalam makanan untuk mencegah konstipasi dan mengejan saat buang air besar. Kadang-kadang, diperlukan juga obat-obatan untuk melunakkan tinja agar lebih mudah dikeluarkan.
- Latihan Kegel untuk menguatkan otot-otot dasar panggul. Bila dilakukan rutin, latihan ini dapat memperbaiki keluhan mengompol dan menghambat perburukan prolaps. Caranya adalah sebagai berikut:
- Pemasangan pesarium
Pesarium vagina merupakan alat berbahan silikon yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menyokong organ-organ panggul. Banyak wanita mengalami perbaikan gejala segera setelah pesarium dipasang. Alat ini tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, serta bisa digunakan baik untuk pengobatan jangka pendek ataupun jangka panjang. Namun, pesarium harus dilepas secara berkala untuk dibersihkan. - Pembedahan
Ada kalanya, pembedahan diperlukan untuk mengatasi prolaps uteri. Pembedahan dapat bersifat minimal invasif—menggunakan teknik laparoskopi—atau bedah terbuka melalui pembedahan vagina. Secara umum, ada dua jenis pembedahan:- Koreksi prolaps dengan histerektomi. Porlaps uteri dapat diatasi melalui operasi pengangkatan rahim atau histerektomi. Caranya bisa melalui sayatan yang dibuat di dalam vagina (histerektomi vaginal) atau melalui perut (histerektomi abdominal). Histerektomi merupakan operasi mayor, dan ini berarti wanita sudah tidak bisa memiliki keturunan.
- Koreksi prolaps tanpa histerektomi. Melalui cara ini, rahim dikembalikan ke posisi normalnya dengan menyambungkan kembali ligamen panggul ke bagian bawah rahim. Ini akan menahan rahim di posisinya. Pembedahan dapat dilakukan melalui vagina atau melalui perut tergantung teknik yang digunakan operator.
- Penjahitan untuk memperbaiki struktur dasar panggul yang lemah. Kedalaman dan lebar vagina biasanya dijaga tetap normal agar fungsi seksual tidak terganggu.
- Menutup lubang vagina. Prosedur ini disebut dengan kolpokleisis. Pemulihan pascaoperasi biasanya lebih cepat, namun opsi ini hanya ditujukan bagi mereka yang tak lagi ingin menggunakan liang vagina untuk berhubungan intim.
- Memasang jaring untuk menyokong jaringan vagina. Dalam prosedur ini, jaringan vagina digantung dari tulang ekor menggunakan jaring sintetis.
- Perdarahan hebat.
- Gumpalan darah di tungkai bawah atau paru-paru.
- Infeksi.
- Reaksi yang tak diinginkan terhadap obat anestesi.
- Cedera pada organ lain, seperti kandung kemih, ureter, atau usus.
- Kekambuhan prolaps. The risk factors for repeated prolapse include being younger than age 60 years, being overweight, and having more advanced forms of prolapse before the first surgery.
- Mengompol.
- Nyeri panggul dan nyeri saat berhubungan intim.
Pencegahan Prolaps Uteri
- Mencegah konstipasi dengan minum banyak air dan mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, polong-polongan, dan serealia.
- Hindari mengangkat beban berat. Bila memang harus mengangkat benda yang berat, lakukan dengan cara yang benar. Cara mengangkat yang benar, yakni menggunakan otot-otot tungkai bawah, bukan pinggang atau punggung.
- Mengendalikan batuk dengan tidak merokok dan mencari pengobatan bila terdapat batuk kronis atau bronkitis.
- Mempertahankan berat badan yang sehat dan rutin berolahraga.
Penutup
Prolaps uteri bukanlah kondisi yang mengancam nyawa, namun dapat menyebabkan nyeri dan gejala-gejala lain yang mengganggu kualitas hidup. Pada kasus yang ringan, prolaps uteri bisa diatasi melalui latihan otot dasar panggul dan perubahan gaya hidup. Namun, pada yang lebih berat, diperlukan perawatan medis seperti pemasangan pesarium vagina hingga pembedahan.
- American College of Obstetricians and Gynecologists. [Last reviewed Nov 2021]. FAQ012. Pelvic support problems. URL: https://www.acog.org/womens-health/faqs/pelvic-support-problems.
- American College of Obstetricians and Gynecologists. [Last updated Jul 2022]. FAQ183. Surgery for pelvic organ prolapse. URL: https://www.acog.org/womens-health/faqs/surgery-for-pelvic-organ-prolapse.
- Chen CJ, Thompson H. Uterine Prolapse. [Updated 2022 Oct 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK564429/
- Cleveland Clinic. [Last reviewed 9 Jul 2022]. Uterine prolapse. URL: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16030-uterine-prolapse.
- Fungsi Endometrium dan Kegagalan Program Bayi Tabung - 18/10/2024
- Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin, Infeksi Berdarah Dingin - 15/10/2024
- Koriokarsinoma : Kanker yang terkenal “angker” - 11/09/2024
Artikel Terkait:
- Gonore : Gejala, Penyebab, Komplikasi dan Cara Mengobati
- 3 Penyebab Disfungsi Seksual - Gejala dan Cara Mengobati
- Infeksi Vagina: Penyebab, Gejala Dan Cara Mengobati
- Orchitis – Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Mengobati
- Hidrokel – Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
- Epididimitis – Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Mengobati
- Sifilis – Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Mengobati
- Herpes Kelamin – Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara…
4 Responses
Pembahasan yang sangat luar biasa, terima kasih utk sharingnya. kami para bidan yg ada di Papua Barat msh sangat memerlukan pembelajaran mengenai prolaps uterina lebih lagi karena kasus prolaps ini kadang2 ditahu sudah stadium 4.
Senang bisa membantu. Kami akan selalu berusaha menyediakan informasi seputar fertilitas untuk meningkatkan awareness tentang kesehatan reproduksi.
Ibu saya mengalami uterus prolaps hingga terjadi luka di uterusnya. Bagaimna untuk mengobati luka yg sda di uterus tadi?
Hallo Bunda Lilik,
untuk mendapatkan jawaban yang lebih akurat sebaiknya konsultasi lebih lanjut ke Ferly (Admin Bocah Indonesia) untuk penjadwalan Dokter
Klik disini