Prolaps Uteri (Turun Rahim): Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati

prolaps uteri rahim turun

Ditulis oleh
Medical Writer


Tanggal diperbarui 28/03/2023

Kala otot dan jaringan panggul melemah, rahim dapat turun liang vagina, menyebabkan prolaps uteri.

Prolaps uteri terjadi ketika otot dan jaringan panggul melemah sehingga tak lagi mampu menyokong rahim pada posisinya. Alhasil, rahim tergelincir ke dalam liang vagina atau bahkan keluar dari lubang tersebut. Kondisi ini paling banyak ditemukan pada wanita pascamenopause (usia 50-79 tahun) dan pernah melahirkan normal setidaknya satu kali atau lebih. 

Prolaps uteri dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Pada kasus yang sangat ringan, kondisi ini jarang menimbulkan ketidaknyamanan sehingga tidak memerlukan pengobatan. Namun, pada kasus yang berat dapat menyulitkan proses berkemih hingga buang air besar (BAB). Sejatinya, prolaps uteri merupakan masalah kualitas hidup sehingga dokter baru memberi pengobatan ketika gejala mulai mengganggu kehidupan sehari-hari.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Stadium Prolaps Uteri

Otot, ligamen, dan jaringan panggul disebut dengan otot dasar panggul. Otot-otot ini menyokong rahim, vagina, kandung kemih, dan organ panggul lainnya. Prolaps terjadi saat otot dasar panggul rusak atau melemah hingga tak bisa lagi memberi sokongan. Ini menyebabkan organ-organ panggul turun ke atau keluar dari liang vagina.

Prolaps uteri dapat bersifat ringan atau berat tergantung seberapa lemah otot-otot dasar panggul ini. Pada prolaps yang inkomplit (sebagian), rahim tergelincir ke tengah liang vagina dan terasa seperti adanya benjolan yang mengganjal. Pada kasus yang lebih berat, rahim tergelincir jauh hingga keluar dari liang vagina. Inilah yang disebut dengan prolaps komplit atau lengkap.

Stadium prolaps uteri berdasarkan keparahannya bisa dilihat di gambar berikut:

stadium prolaps uteri custom
  • Stadium I: Rahim turun hingga bagian atas vagina.
  • Stadium II: Rahim turun hingga bagian bawah vagina.
  • Stadium III: Tampak tonjolan rahim di lubang vagina.
  • Stadium IV: Seluruh rahim keluar dari liang vagina.

Penyebab Prolaps Uteri

Penyebab melemahnya otot-otot dan jaringan dasar panggul, mencakup:

  • Melahirkan normal (per vaginam).
  • Usia saat pertama kali melahirkan. Dibandingkan dengan wanita yang lebih muda, wanita yang berusia lebih tua lebih berisiko mengalami cedera otot dasar panggul.
  • Proses persalinan yang sulit atau adanya cedera saat melahirkan.
  • Melahirkan bayi besar.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Hilangnya tonus (kekuatan) otot akibat menopause.
  • Konstipasi kronis atau mengejan saat buang air besar.
  • Batuk kronis atau bronkitis, seperti akibat merokok.
  • Sering mengangkat benda-benda berat.
  • Riwayat operasi panggul.

Gejala Prolaps Uteri

Prolaps uteri yang ringan bisa tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, saat rahim tergelincir lebih jauh, organ panggul lainnya —seperti kandung kemih atau usus— dapat tertekan hingga menyebabkan gejala seperti:

  • Sensasi berat, penuh, tertekan atau tertarik pada panggul.
  • Melihat atau merasakan adanya jaringan yang menonjol keluar di lubang vagina.
  • Merasa seolah-olah sedang duduk di atas bola kecil.
  • Merasa seolah-olah ada jaringan vagina yang bergesekan dengan pakaian dalam.
  • Rasa nyeri atau tidak nyaman di panggul atau punggung bawah.
  • Gangguan berkemih, seperti buang air kecil (BAK) tidak lampias, mengompol (inkontinensia), kebutuhan untuk sering BAK, atau tidak bisa menahan sensasi ingin BAK.
  • Konstipasi hingga perlu menekan vagina dengan jari untuk membantu proses buang air besar.
  • Masalah seksual, seperti merasa seolah-olah jaringan vagina kendur atau nyeri saat berhubungan intim.
  • Sulit memasukkan tampon ke dalam vagina.

Gejala dapat semakin memburuk saat berdiri atau berjalan dalam waktu lama, atau ketika batuk dan bersin. Dalam posisi ini, gravitasi memberi tekanan ekstra pada otot dasar panggul Anda.

Komplikasi Prolaps Uteri

Prolaps uteri kerap terjadi berbarengan dengan prolaps organ panggul lainnya. Jenis prolaps yang juga bisa terjadi bersama, yakni:
  • Prolaps anterior, yakni prolaps yang terjadi akibat lemahnya jaringan penyambung antara kandung kemih dan langit-langit vagina. Kondisi ini, yang disebut dengan sistokel atau prolaps kandung kemih, menyebabkan kandung kemih turun dan menonjol ke dalam vagina.
  • Prolaps vagina posterior, yakni prolaps yang terjadi akibat lemahnya jaringan penyambung antara rektum dan dasar vagina. Kondisi ini, yang disebut dengan rektokel, menyebabkan rektum menonjol ke dalam vagina. Selanjutnya, ini menimbulkan kesulitan buang air besar.

Diagnosis dan Evaluasi Prolaps Uteri

Diagnosis yang tepat adalah kunci dalam mengatasi gangguan pada otot dasar panggul. Pada awalnya, dokter tentu akan menanyakan secara mendetil riwayat kesehatan, serta melalukan pemeriksaan panggul. Selama pemeriksaan ini, wanita akan diminta untuk:
  • Mengejan atau batuk dalam posisi berdiri atau berbaring untuk melihat apakah ada urin yang keluar.
  • Mengejan seperti saat sedang buang air besar untuk menilai seberapa jauh rahim telah turun ke dalam vagina.
  • Mengencangkan otot-otot panggul seolah-olah sedang menahan urin. Tes ini bertujuan untuk memeriksa kekuatan otot dasar panggul.
Wanita juga diminta untuk mengisi kuesioner untuk menilai sejauh mana prolaps uteri memengaruhi kualitas hidup. Informasi ini akan membantu memutuskan langkah pengobatan yang sesuai.Pada kasus di mana prolaps uteri menyebabkan inkontinensia (mengompol) berat, wanita akan diminta untuk menjalani tes urodinamika yang dapat mengukur seberapa baik kerja kandung kemih.

Cara Mengatasi Prolaps Uteri

Prolaps uteri tak selalu diobati. Pengobatan biasanya baru diperlukan ketika gejala begitu mengganggu. Keputusan terkait perlu tidaknya pengobatan dan jenisnya, mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, keinginan untuk memiliki keturunan di kemudian hari, aktivitas seksual, keparahan gejala, stadium prolaps, dan kondisi kesehatan lain.Jenis pengobatan dapat berupa:
  1. Perawatan mandiri
    Perawatan mandiri dapat mengurangi gejala atau membantu mencegah prolaps menjadi lebih berat. Perawatan ini mencakup:
    • Latihan Kegel untuk menguatkan otot-otot dasar panggul. Bila dilakukan rutin, latihan ini dapat memperbaiki keluhan mengompol dan menghambat perburukan prolaps. Caranya adalah sebagai berikut:
      • Kontraksikan otot yang digunakan untuk menghentikan urin. Kontraksi ini akan menarik vagina dan rektum ke arah atas dan belakang.
      • Tahan selama 3 detik, lalu rilekskan selama 3 detik.
      • Lakukan 10 kontraksi sebanyak 3 kali sehari.
      • Naikkan durasi kontraksi-relaksasi otot sebanyak 1 detik setiap minggunya. Targetkan untuk bisa mencapai 10 detik per kontraksi.
      • Pastikan Anda tidak mengontraksikan otot perut, paha, atau bokong. Anda juga harus bernapas secara normal. Jangan menahan napas saat melakukan latihan Kegel.
    • Bila wanita memiliki berat badan berlebih atau obes, menurunkan berat badan akan memperbaiki kondisi kesehatan secara umum dan gejala prolaps.
    • Gejala mengompol dapat dikurangi dengan membatasi jumlah cairan yang diminum dan mengubah jenis cairan yang dikonsumsi (seperti mengurangi konsumsi alkohol dan minuman berkafein). Gejala ini juga bisa dikurangi dengan menjadwalkan buang air kecil.
    • Menambah jumlah serat dalam makanan untuk mencegah konstipasi dan mengejan saat buang air besar. Kadang-kadang, diperlukan juga obat-obatan untuk melunakkan tinja agar lebih mudah dikeluarkan.
  2. Pemasangan pesarium
    Pesarium vagina merupakan alat berbahan silikon yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menyokong organ-organ panggul. Banyak wanita mengalami perbaikan gejala segera setelah pesarium dipasang. Alat ini tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, serta bisa digunakan baik untuk pengobatan jangka pendek ataupun jangka panjang. Namun, pesarium harus dilepas secara berkala untuk dibersihkan.
  3. Pembedahan
    Ada kalanya, pembedahan diperlukan untuk mengatasi prolaps uteri. Pembedahan dapat bersifat minimal invasif—menggunakan teknik laparoskopi—atau bedah terbuka melalui pembedahan vagina. Secara umum, ada dua jenis pembedahan:
    • Koreksi prolaps dengan histerektomi. Porlaps uteri dapat diatasi melalui operasi pengangkatan rahim atau histerektomi. Caranya bisa melalui sayatan yang dibuat di dalam vagina (histerektomi vaginal) atau melalui perut (histerektomi abdominal). Histerektomi merupakan operasi mayor, dan ini berarti wanita sudah tidak bisa memiliki keturunan.
    • Koreksi prolaps tanpa histerektomi. Melalui cara ini, rahim dikembalikan ke posisi normalnya dengan menyambungkan kembali ligamen panggul ke bagian bawah rahim. Ini akan menahan rahim di posisinya. Pembedahan dapat dilakukan melalui vagina atau melalui perut tergantung teknik yang digunakan operator.
    Bila prolaps uteri disertai dengan prolaps dari organ panggul lain, pembedahan bisa menjadi lebih kompleks. Selain histerektomi, dokter mungkin akan melakukan:
    • Penjahitan untuk memperbaiki struktur dasar panggul yang lemah. Kedalaman dan lebar vagina biasanya dijaga tetap normal agar fungsi seksual tidak terganggu.
    • Menutup lubang vagina. Prosedur ini disebut dengan kolpokleisis. Pemulihan pascaoperasi biasanya lebih cepat, namun opsi ini hanya ditujukan bagi mereka yang tak lagi ingin menggunakan liang vagina untuk berhubungan intim.
    • Memasang jaring untuk menyokong jaringan vagina. Dalam prosedur ini, jaringan vagina digantung dari tulang ekor menggunakan jaring sintetis.
    Setiap pembedahan tentu ada risikonya. Untuk prolaps uteri, risiko pembedahan, mencakup:
    • Perdarahan hebat.
    • Gumpalan darah di tungkai bawah atau paru-paru.
    • Infeksi.
    • Reaksi yang tak diinginkan terhadap obat anestesi.
    • Cedera pada organ lain, seperti kandung kemih, ureter, atau usus.
    • Kekambuhan prolaps. The risk factors for repeated prolapse include being younger than age 60 years, being overweight, and having more advanced forms of prolapse before the first surgery.
    • Mengompol.
    • Nyeri panggul dan nyeri saat berhubungan intim.
    Waktu pemulihan bervariasi, tergantung pada jenis pembedahan. Biasanya, wanita perlu beristirahat selama beberapa minggu. Di minggu-minggu pertama, wanita harus menghindari aktivitas fisik yang berat, mengangkat beban, dan mengejan. Hubungan intim juga perlu dihindari selama beberapa minggu pascaoperasi.
Pada prinsipnya, tidak ada satu pun jenis pengobatan yang bisa 100 persen menyelesaikan masalah. Namun, gejala akan terasa sangat berkurang setelah pengobatan.

Pencegahan Prolaps Uteri

Untuk mencegah risiko terjadinya prolaps uteri, wanita dapat melakukan upaya-upaya berikut:
  • Mencegah konstipasi dengan minum banyak air dan mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, polong-polongan, dan serealia.
  • Hindari mengangkat beban berat. Bila memang harus mengangkat benda yang berat, lakukan dengan cara yang benar. Cara mengangkat yang benar, yakni menggunakan otot-otot tungkai bawah, bukan pinggang atau punggung.
  • Mengendalikan batuk dengan tidak merokok dan mencari pengobatan bila terdapat batuk kronis atau bronkitis.
  • Mempertahankan berat badan yang sehat dan rutin berolahraga.

Penutup

Prolaps uteri bukanlah kondisi yang mengancam nyawa, namun dapat menyebabkan nyeri dan gejala-gejala lain yang mengganggu kualitas hidup. Pada kasus yang ringan, prolaps uteri bisa diatasi melalui latihan otot dasar panggul dan perubahan gaya hidup. Namun, pada yang lebih berat, diperlukan perawatan medis seperti pemasangan pesarium vagina hingga pembedahan.

 

4 Responses

  1. Merie W Karams, Amd. Keb berkata:

    Pembahasan yang sangat luar biasa, terima kasih utk sharingnya. kami para bidan yg ada di Papua Barat msh sangat memerlukan pembelajaran mengenai prolaps uterina lebih lagi karena kasus prolaps ini kadang2 ditahu sudah stadium 4.

    • Avatar photo Bocah Indonesia berkata:

      Senang bisa membantu. Kami akan selalu berusaha menyediakan informasi seputar fertilitas untuk meningkatkan awareness tentang kesehatan reproduksi.

  2. Lilik berkata:

    Ibu saya mengalami uterus prolaps hingga terjadi luka di uterusnya. Bagaimna untuk mengobati luka yg sda di uterus tadi?

    • Avatar photo Bocah Indonesia berkata:

      Hallo Bunda Lilik,

      untuk mendapatkan jawaban yang lebih akurat sebaiknya konsultasi lebih lanjut ke Ferly (Admin Bocah Indonesia) untuk penjadwalan Dokter

      Klik disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji