Bagi Bunda yang sedang menjalani promil atau program hamil, memperhatikan siklus menstruasi merupakan hal yang sangat penting.
Siklus haid bukan hanya penanda kesehatan reproduksi, tetapi juga menjadi acuan utama untuk mengetahui masa subur dan waktu terbaik untuk berhubungan intim agar peluang kehamilan lebih besar.
Secara umum, siklus menstruasi normal berlangsung setiap 21–35 hari, dihitung dari hari pertama haid hingga hari pertama haid berikutnya. Pada wanita dengan siklus teratur, ovulasi (pelepasan sel telur) biasanya terjadi sekitar 12–14 hari sebelum haid berikutnya. Oleh karena itu, jika siklus haid Bunda teratur, masa subur dapat diperkirakan dengan lebih mudah.
Siklus haid yang tidak teratur dapat menyulitkan Bunda dalam memperkirakan masa subur. Namun, kabar baiknya, dalam banyak kasus, kondisi ini dapat dibantu dengan perbaikan gaya hidup dan konsumsi makanan pelancar haid, tanpa harus langsung mengonsumsi obat-obatan.
Beberapa makanan alami dipercaya dapat membantu melancarkan haid dengan mendukung keseimbangan hormon dan aliran darah. Berikut pilihan makanan pelancar haid yang relatif mudah ditemukan:
1. Kunyit
Kunyit mengandung senyawa aktif yang dapat membantu melancarkan peredaran darah. Selain itu, kunyit diketahui memiliki efek yang menyerupai hormon estrogen, sehingga dapat membantu memperbaiki siklus haid yang tidak teratur. Kunyit dapat dikonsumsi sebagai jamu, suplemen, atau dicampurkan ke dalam masakan sehari-hari.
2. Jahe
Jahe telah lama digunakan sebagai bahan tradisional untuk membantu mengatasi haid tidak lancar. Selain berpotensi membantu memperlancar haid, jahe juga dapat meredakan nyeri haid dan memberikan efek hangat pada tubuh. Jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh atau minuman herbal, namun sebaiknya tidak berlebihan.
3. Nanas
Nanas mengandung enzim bromelain yang dipercaya dapat membantu melancarkan aliran darah dan mendukung peluruhan dinding rahim. Meskipun manfaatnya sebagai pelancar haid masih memerlukan penelitian lebih lanjut, nanas tetap baik dikonsumsi karena kandungan nutrisinya.
4. Pepaya
Pepaya kaya akan karoten dan dipercaya dapat meningkatkan kadar estrogen serta membantu kontraksi rahim. Selain itu, kandungan seratnya juga membantu mengatasi konstipasi yang kerap dialami sebagian wanita menjelang haid.
5. Sayuran Hijau
Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, sawi, dan brokoli kaya akan folat, nutrisi penting yang mendukung ovulasi dan keseimbangan hormon reproduksi. Asupan folat yang cukup sangat bermanfaat bagi Bunda yang sedang promil.
6. Ikan
Ikan seperti salmon, sarden, dan teri mengandung lemak sehat dan vitamin D yang berperan penting dalam fungsi hormon dan ovulasi. Kekurangan vitamin D diketahui dapat menyebabkan siklus haid menjadi tidak teratur.
7. Kayu Manis
Kayu manis diketahui dapat membantu mengontrol kadar insulin, terutama pada wanita dengan kondisi seperti PCOS. Dengan kadar insulin yang lebih stabil, keseimbangan hormon reproduksi juga dapat membaik, sehingga siklus haid lebih teratur.
8. Peppermint
Teh peppermint sering digunakan sebagai minuman herbal untuk membantu meredakan kram dan ketidaknyamanan saat haid. Meski mekanismenya belum sepenuhnya dipahami, peppermint dapat memberikan efek relaksasi.
Selain mengonsumsi makanan pelancar haid, Bunda juga dianjurkan untuk:
Makan dengan gizi seimbang
Berolahraga ringan hingga sedang secara rutin
Mengelola stres dengan baik
Tidur dan beristirahat yang cukup
Jika Bunda sudah mencoba berbagai cara alami namun haid tetap tidak teratur, terlambat, atau bahkan tidak datang sama sekali, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan medis diperlukan untuk mengetahui penyebab pastinya dan menentukan penanganan yang sesuai, seperti terapi hormonal atau pengobatan tertentu.
Kapan Waktu Normal Berhubungan Intim Setelah Haid?
Dalam konteks promil, waktu berhubungan intim yang dianjurkan adalah beberapa hari setelah haid selesai hingga menjelang ovulasi. Secara umum:
Jika siklus haid Bunda sekitar 28 hari, ovulasi biasanya terjadi di hari ke-14.
Masa subur berlangsung sekitar 5 hari sebelum ovulasi dan 1 hari setelah ovulasi.
Artinya, berhubungan intim secara rutin dapat dimulai sekitar hari ke-7 hingga hari ke-15 siklus haid.
Berhubungan intim setiap 2–3 hari sekali selama masa subur dinilai lebih efektif dibandingkan terlalu jarang atau terlalu sering. Pola ini membantu menjaga kualitas sperma dan meningkatkan peluang terjadinya pembuahan.
Haid Terlambat atau Tidak Teratur, Apakah Berpengaruh pada Promil?
Haid yang terlambat atau tidak teratur merupakan keluhan yang cukup sering dialami wanita, termasuk Bunda yang sedang promil. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:
Stres fisik maupun emosional
Pola makan yang kurang seimbang
Gaya hidup tidak sehat
Perubahan berat badan
Konsumsi pil KB sebelumnya
Gangguan hormon atau kondisi medis tertentu
Bagi Ayah dan Bunda yang sedang menjalani promil atau program hamil, memahami siklus menstruasi dan menjaga keteraturannya merupakan langkah awal yang sangat penting dalam meningkatkan peluang kehamilan.
Untuk informasi lain seputar promil, kesuburan, kehamilan, dan kesehatan reproduksi, Ayah Bunda dapat membaca artikel edukatif lainnya di Bocah Indonesia sebagai pendamping terpercaya dalam perjalanan menuju kehamilan yang sehat dan terencana.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di Whatsapp melalui tombol di bawah.
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia (see all)