Beranda » BLOG » Program Hamil » Kesehatan Reproduksi » Kapan Usia Subur Wanita Menurun?
Kapan Usia Subur Wanita Menurun?
Usia erat kaitannya dengan kondisi kesuburan pria dan wanita. Usia masa subur wanita akan menurun secara signifikan ketika menginjak usia 35 tahun. Peluang kehamilan pada usia tersebut tidak begitu tinggi dan memiliki risiko komplikasi kehamilan.
Banyak pasangan suami istri yang kerap mendapat imbauan untuk tidak menunda memiliki keturunan terlalu lama. Hal ini lantaran usia dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan peluang wanita untuk mendapatkan keturunan.
Meski begitu, bukan Anda tidak bisa hamil sama sekali. Selain usia, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seorang wanita susah hamil. Apakah ada batas usia subur wanita? Simak informasi selengkapnya.
Pengaruh Usia dengan Kesuburan Wanita
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, salah satu faktor yang memengaruhi kesuburan wanita adalah usia. Masa reproduksi wanita berlangsung sejak memasuki pubertas hingga usia 49 tahun.
Tanya Ferly tentang Promil?
Namun saat memasuki usia 35 tahun, kesuburan wanita berangsur menurun. Kondisi ini membuat jumlah dan kualitas sel telur juga berpengaruh. Hal ini pula yang memengaruhi kemampuan wanita untuk hamil juga menurun.
Seorang wanita memproduksi sel telur sejak berada di dalam kandungan. Berbeda dengan pria yang dapat terus memproduksi sperma, wanita tidak dapat memproduksi sel telur lagi. Sehingga semakin bertambah usia maka jumlah sel telur juga ikut berkurang.
Pasalnya, sel telur memiliki peranan penting dalam proses pembuahan. Sel telur akan keluar dari ovarium setiap bulannya. Jika tidak berhasil dibuahi oleh sperma maka sel telur akan meluruh sehingga proses ini disebut sebagai menstruasi.
Faktor lain yang dapat menurunkan tingkat kesuburan adalah gaya hidup dan kesehatan. Sayangnya, banyak wanita yang tidak menyadari mengenai fakta ini.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JBRA Assisted Reproduction menyatakan jika banyak wanita yang tidak menyadari terkait efek penuaan ketika hamil dibandingkan penurunan kesuburan terkait usia.
Menurut keahlian kesehatan reproduksi, usia 20-an merupakan waktu yang tepat untuk mengandung karena sel telur wanita pada usia masih memiliki kuantitas yang cukup baik.
Beberapa studi juga menunjukkan jika ibu hamil yang berusia 20-an memiliki risiko lebih rendah komplikasi kehamilan, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
Sedangkan pada usia 30-an merupakan usia yang ideal untuk wanita menjadi seorang ibu. Hal ini bisa dikarenakan faktor kesiapan mental dan finansial. Namun, peluang kehamilan akan menurun ketika menginjak usia 35 tahun. Selain itu, risiko keguguran juga meningkat pada usia tersebut.
Wanita pada usia 40-an pada umumnya mulai sulit hamil mengingat jumlah dan kualitas sel telur sudah jauh menurun. Jika hamil pada usia ini juga dapat meningkatkan sejumlah risiko komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan plasenta, hingga keguguran.
Hasil studi menunjukkan jika bayi yang terlahir dari ibu yang berusia di atas 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami berat badan rendah dan masalah kesehatan tertentu, seperti down syndrome.
Baca Juga: Gejala Menopause Dini dan Cara Mengatasinya
Kapan Batas Usia Subur Wanita Masih Bisa Hamil?
Memasuki usia 35 tahun, kesuburan wanita berangsur menurun. Namun bukan berarti tidak memiliki kesempatan untuk hamil hanya peluangnya tidak sebesar wanita yang berusia di bawah 35 tahun.
Bisa dikatakan usia pertengahan 30-an hingga pertengahan usia 40-an masih berada pada batas usia dengan peluang kehamilan dan melahirkan. Terlebih jika pada kondisi tersebut masih menghasilkan sel telur dan belum memasuki usia menopause.
Meski keuntungan dan risiko kehamilan bisa dialami oleh wanita dengan usia berapapun namun risiko akan meningkat pada wanita yang mengandung di atas usia 35 tahun.
Tips Meningkatkan Kesuburan
Jika Anda dan pasangan memiliki rencana untuk melakukan program hamil, ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar memiliki peluang kehamilan yang tinggi.
1. Berhubungan intim secara teratur
Melakukan hubungan intim sebanyak 2 – 3 kali dalam seminggu tanpa alat kontrasepsi dapat meningkatkan peluang hamil Anda. Apalagi jika Anda berhubungan pada saat wanita memasuki masa subur maka peluang kehamilan semakin tinggi.
2. Mengubah gaya hidup sehat
Selain faktor usia, gaya hidup juga memengaruhi kondisi kesuburan. Konsumsi makanan penuh gizi seimbang, olahraga teratur, menjaga berat badan, berhenti merokok, dan hindari mengonsumsi minuman beralkohol.
3. Rutin melakukan pemeriksaan diri ke dokter
Bagi pasangan suami istri yang merencanakan kehamilan, disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter. Hal ini tentu untuk mendeteksi apakah terdapat masalah kesehatan atau faktor yang memengaruhi peluang kehamilan.
Apalagi jika Anda dan pasangan telah menikah selama satu tahun atau lebih dan melakukan hubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi. Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi sebuah tanda gangguan kesuburan.
Pertambahan usia bukan berarti mutlak kemungkinan seorang wanita tidak bisa hamil. Peluang hamil tetap ada meski tidak setinggi wanita yang berusia di bawah 35 tahun.
Namun, jika Anda dan pasangan merencanakan untuk menunda kehamilan namun khawatir dengan kesuburan yang berangsur menurun maka disarankan untuk melakukan prosedur egg freezing atau pembekuan sel telur.
Pastikan untuk tetap menjaga gaya hidup sehat agar kualitas sel telur tetap terjaga. Gangguan kesuburan bukanlah sebuah aib, hal ini dapat diatasi melalui perawatan dan pengobatan. Lakukan pemeriksaan ke dokter apabila Anda merencanakan program hamil di atas usia 35 tahun.
Jika Anda berusia di atas 35 tahun dan ingin program hamil, kami menyediakan layanan pemeriksaan kesuburan untuk Anda. Silakan isi formulir di bawah ini, tim segera menghubungi Anda.
Usia bisa menjadi salah satu faktor kesuburan wanita menurun secara signifikan. Jangan anggap remeh, segera periksakan diri Anda sebelum melakukan program hamil.
- Deatsman, S., Vasilopoulos, T., Vlasak, A. R. (2016). Age and Fertility: A Study on Patient Awareness. JBRA Assist Reprod. 2016 Jul-Sep; 20(3): 99–106.
- Having a Baby After Age 35: How Aging Affects Fertility and Pregnancy. (2021). The American College of Obstetricians and Gynecologists.
- Londero, A. P., et al. (2019). Maternal age and the risk of adverse pregnancy outcomes: a retrospective cohort study. BMC Pregnancy Childbirth. 2019 Jul 23;19(1):261.
Artikel Terkait:
- Usia Pria dan Kualitas Embrio, Adakah Hubungannya?
- 5 Ciri-Ciri Wanita Subur dan Gampang Hamil, Sudah Tahu?
- Bisakah Wanita yang Menopause Subur Kembali?
- Kapan Sebenarnya Jadwal Berhubungan Agar Cepat Hamil?
- Bosan Menghadapi Pertanyaan “Kapan Punya Anak?”,…
- Histerektomi, Kenapa dan Kapan Harus Dilakukan?
- Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Tes Hamil?
- Organogenesis: Apa, Kapan, Mengapa Penting?